Implementasi Metode Kisah Berbasis Media Digital dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 2 Bone.
Qistiani/86108202020 - Personal Name
Tesis ini membahas mengenai Implementasi Metode Kisah Berbasis Media
Digital dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 2 Bone. Penelitian ini bertujuan untuk
memahami penerapan metode kisah berbasis media digital pada mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 2 Bone, motivasi belajar peserta didik setelah
menerapkan metode kisah berbasis media digital pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam di MAN 2 Bone, faktor penghambat dan pendukung dalam
pelaksanaan metode kisah berbasis media digital pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam di MAN 2 Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan metode
kualitatif yaitu mendeskripsikan, menganalisis fenomena, dan aktivitas sosial orang
secara individual maupun kelompok atau penelitian yang menunjukkan peristiwa di
lapangan. Kemudian menggunakan pendekatan pedagogis, psikologis, dan historis
dengan menggunakan metode pengumpulan data: observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik pengumpulan data dan analisis data menggunakan:
pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode kisah berbasis
media digital pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 2 Bone,
dilaksanakan dengan beberapa tahapan pembelajaran meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi, tahapan-tahapan telah dilaksanakan oleh pendidik mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 2 Bone. Adapun Motivasi belajar
peserta didik setelah menerapkan metode kisah berbasis media digital pada mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 2 Bone ditunjukkan adanya keterlibatan
peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga terjadi peningkatan pada beberapa
aspek motivasi diantaranya; pertama, motivasi berprestasi, terlihat dari keikutsertaan
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Kedua, motivasi berafiliasi, ditandai
adanya kerja sama yang baik dalam menyelesaikan tugas-tugas. Ketiga, motivasi
berkuasa, ditandai dengan kemampuan mengikuti proses pembelajaran dengan baik,
dapat mengeluarkan ide-ide cemerlang, mampu mendorong teman sebaya untuk
bekerja sama dengan tim, serta mampu mendorong teman sebaya untuk terlibat penuh
dalam pengerjaan tugas. Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan metode kisah
berbasis media digital pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam di MAN 2
Bone, meliputi: keterbatasan ketersediaan media, konten yang diadopsi dari youtube
terkadang memiliki penggunaan kata yang perlu penafsiran mendalam, dan waktu,
kemudian faktor pendukung meliputi: dukungan kepala madrasah, pemanfaatan
ketersediaan media pembelajaran, motivasi pendidik, peserta didik, serta kemampuan
pendidik.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka yang menjadi
kesimpulan dalam tesis ini yaitu sebagai berikut:
1. Penerapan metode kisah berbasis media digital dalam meningkatkan motivasi
belajar peserta didik di MAN 2 Bone, pelaksanaannya diawali tahap persiapan,
hingga evaluasi.
a. Tahapan persiapan, pendidik telah merancang pembelajaran dengan
pertimbangan pemilihan tema dan judul cerita yang akan dibawakan,
pengkondisian peserta didik dan pemilihan media yang tepat yang tertuang
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
b. Tahapan pelaksanaan yang terdiri dari bagian membuka, dan bercerita.
1) Membuka pembelajaran dengan melakukan beberapa aktivitas pertama,
menanyakan kesiapan peserta didik mendengar cerita dengan melakukan
beberapa aktivitas dalam mengawali pembelajaran seperti: meminta dari
salah satu peserta didik untuk menyiapkan, memberikan motivasi,
memberikan apersepsi, serta mengaitkan materi sebelum dan yang akan
dipelajari. Kedua, menyampaikan sinopsis isi cerita secara singkat yang
didukung penggunaan media digital. Ketiga, memperkenalkan tentang
tokoh-tokoh yang akan muncul dalam cerita, Keempat, mengawali cerita
dengan membawa peserta didik fokus kepada cerita dengan ditunjang
dengan dentuman suara atau musik yang dihasilkan media digital.
2) Bagian bercerita yang ditandai dengan beberapa hal pertama,
mendorong peserta didik untuk merespon atau mengomentari pada
bagian tertentu sebagai bentuk reaksi peserta didik terhadap kegiatan
pembelajaran dengan bercerita. Kedua, memantau peserta didik dengan
pertanyaan untuk memperdalam pemahaman cerita dalam rangka
memfokuskan peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan seputar hal-
hal yang ditayangkan dari materi yang dikemas melalui cerita. Ketiga,
mengajak anak untuk membuat praduga, apa yang akan terjadi sebelum
cerita dilanjutkan yang dapat memberikan kesempatan peserta didik
untuk menganalisis hal-hal yang dapat terjadi selanjutnya. Keempat,
memberi kesempatan untuk menginterpretasi cerita yang dapat
merangsang peserta didik untuk mengungkapkan hal-hal yang dipahami
dari cerita yang telah ditayangkan. Kelima, menterjemahkan kata-kata
yang masih sulit dipahami peserta didik, pendidik menjadi solusi bagi
peserta didik jika mendapatkan masalah dalam pembelajaran dengan
memberikan pemahaman terhadap hal-hal yang tidak dipahami peserta
didik.
c. Pada tahapan evaluasi kegiatan beragam yang dilakukan yang dapat
memberikan informasi terhadap tingkat pemahaman yang dimiliki peserta
didik seperti memberikan pertanyaan terkait hal yang telah dipelajari atau
memberikan kesempatan langsung untuk mengutarakan pemahamannya.
Ketiga tahapan tersebut telah dilaksanakan di MAN 2 Bone dengan
berbagai aktivitas-aktivitas penunjang lainnya yang dapat berdampak pada
peningkatan motivasi belajar peserta didik.
2. Motivasi belajar peserta didik setelah menerapkan metode kisah berbasis media
digital pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam memberikan kontribusi yang
besar yang berdampak pada motivasi peserta didik meliputi: pertama, motivasi
berprestasi yang terlihat dari keikutsertaannya dalam mengikuti pembelajaran.
Kedua, peningkatan motivasi berafiliasi peserta didik yang ditandai kerja sama
yang baik dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan sehingga
memperoleh karya yang baik dan menarik. Ketiga, peningkatan motivasi
berkuasa peserta didik yang ditandai dengan kemampuan mengikuti proses
pembelajaran dengan baik, dapat mengeluarkan ide-ide cemerlang, mampu
mendorong teman sebaya untuk bekerja sama dengan tim, mampu mendorong
teman sebaya untuk terlibat penuh dalam pengerjaan tugas, bagi kesempurnaan
tugas yang diberikan agar memperoleh hasil maksimal serta dapat menjadi
referensi yang baik bagi penontonnya.
3. Faktor penghambat pelaksanaan metode kisah berbasis media digital pada mata
pelajaran sejarah kebudayaan Islam di MAN 2 Bone, yaitu: keterbatasan
ketersediaan media, Konten yang diadopsi dari youtube terkadang memiliki
penggunaan kata yang perlu penafsiran mendalam, waktu. Sedangkan faktor
pendukungnya yaitu: dukungan kepala madrasah, pemanfaatan ketersediaan
media pembelajaran, motivasi pendidik, peserta didik, kemampuan pendidik.
B. Implikasi Penelitian
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka dibawah ini
dikemukakan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis dalam pembahasan tesis ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan bagi pihak madrasah dapat mengupayakan pengadaan materi
pelajaran dalam bentuk kisah berbasis media digital.
2. Bagi peserta didik diharapkan dapat terus meningkatkan motivasi belajarnya
dan mengambil pelajaran dari materi-materi yang dipelajari melalui kisah
berbasis media digital dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Dapat menjadi bahan rujukan bagi instansi pendidikan yang lain dalam rangka
meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui metode kisah berbasis
media digital pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
Digital dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 2 Bone. Penelitian ini bertujuan untuk
memahami penerapan metode kisah berbasis media digital pada mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 2 Bone, motivasi belajar peserta didik setelah
menerapkan metode kisah berbasis media digital pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam di MAN 2 Bone, faktor penghambat dan pendukung dalam
pelaksanaan metode kisah berbasis media digital pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam di MAN 2 Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan metode
kualitatif yaitu mendeskripsikan, menganalisis fenomena, dan aktivitas sosial orang
secara individual maupun kelompok atau penelitian yang menunjukkan peristiwa di
lapangan. Kemudian menggunakan pendekatan pedagogis, psikologis, dan historis
dengan menggunakan metode pengumpulan data: observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik pengumpulan data dan analisis data menggunakan:
pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode kisah berbasis
media digital pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 2 Bone,
dilaksanakan dengan beberapa tahapan pembelajaran meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi, tahapan-tahapan telah dilaksanakan oleh pendidik mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 2 Bone. Adapun Motivasi belajar
peserta didik setelah menerapkan metode kisah berbasis media digital pada mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 2 Bone ditunjukkan adanya keterlibatan
peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga terjadi peningkatan pada beberapa
aspek motivasi diantaranya; pertama, motivasi berprestasi, terlihat dari keikutsertaan
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Kedua, motivasi berafiliasi, ditandai
adanya kerja sama yang baik dalam menyelesaikan tugas-tugas. Ketiga, motivasi
berkuasa, ditandai dengan kemampuan mengikuti proses pembelajaran dengan baik,
dapat mengeluarkan ide-ide cemerlang, mampu mendorong teman sebaya untuk
bekerja sama dengan tim, serta mampu mendorong teman sebaya untuk terlibat penuh
dalam pengerjaan tugas. Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan metode kisah
berbasis media digital pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam di MAN 2
Bone, meliputi: keterbatasan ketersediaan media, konten yang diadopsi dari youtube
terkadang memiliki penggunaan kata yang perlu penafsiran mendalam, dan waktu,
kemudian faktor pendukung meliputi: dukungan kepala madrasah, pemanfaatan
ketersediaan media pembelajaran, motivasi pendidik, peserta didik, serta kemampuan
pendidik.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka yang menjadi
kesimpulan dalam tesis ini yaitu sebagai berikut:
1. Penerapan metode kisah berbasis media digital dalam meningkatkan motivasi
belajar peserta didik di MAN 2 Bone, pelaksanaannya diawali tahap persiapan,
hingga evaluasi.
a. Tahapan persiapan, pendidik telah merancang pembelajaran dengan
pertimbangan pemilihan tema dan judul cerita yang akan dibawakan,
pengkondisian peserta didik dan pemilihan media yang tepat yang tertuang
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
b. Tahapan pelaksanaan yang terdiri dari bagian membuka, dan bercerita.
1) Membuka pembelajaran dengan melakukan beberapa aktivitas pertama,
menanyakan kesiapan peserta didik mendengar cerita dengan melakukan
beberapa aktivitas dalam mengawali pembelajaran seperti: meminta dari
salah satu peserta didik untuk menyiapkan, memberikan motivasi,
memberikan apersepsi, serta mengaitkan materi sebelum dan yang akan
dipelajari. Kedua, menyampaikan sinopsis isi cerita secara singkat yang
didukung penggunaan media digital. Ketiga, memperkenalkan tentang
tokoh-tokoh yang akan muncul dalam cerita, Keempat, mengawali cerita
dengan membawa peserta didik fokus kepada cerita dengan ditunjang
dengan dentuman suara atau musik yang dihasilkan media digital.
2) Bagian bercerita yang ditandai dengan beberapa hal pertama,
mendorong peserta didik untuk merespon atau mengomentari pada
bagian tertentu sebagai bentuk reaksi peserta didik terhadap kegiatan
pembelajaran dengan bercerita. Kedua, memantau peserta didik dengan
pertanyaan untuk memperdalam pemahaman cerita dalam rangka
memfokuskan peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan seputar hal-
hal yang ditayangkan dari materi yang dikemas melalui cerita. Ketiga,
mengajak anak untuk membuat praduga, apa yang akan terjadi sebelum
cerita dilanjutkan yang dapat memberikan kesempatan peserta didik
untuk menganalisis hal-hal yang dapat terjadi selanjutnya. Keempat,
memberi kesempatan untuk menginterpretasi cerita yang dapat
merangsang peserta didik untuk mengungkapkan hal-hal yang dipahami
dari cerita yang telah ditayangkan. Kelima, menterjemahkan kata-kata
yang masih sulit dipahami peserta didik, pendidik menjadi solusi bagi
peserta didik jika mendapatkan masalah dalam pembelajaran dengan
memberikan pemahaman terhadap hal-hal yang tidak dipahami peserta
didik.
c. Pada tahapan evaluasi kegiatan beragam yang dilakukan yang dapat
memberikan informasi terhadap tingkat pemahaman yang dimiliki peserta
didik seperti memberikan pertanyaan terkait hal yang telah dipelajari atau
memberikan kesempatan langsung untuk mengutarakan pemahamannya.
Ketiga tahapan tersebut telah dilaksanakan di MAN 2 Bone dengan
berbagai aktivitas-aktivitas penunjang lainnya yang dapat berdampak pada
peningkatan motivasi belajar peserta didik.
2. Motivasi belajar peserta didik setelah menerapkan metode kisah berbasis media
digital pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam memberikan kontribusi yang
besar yang berdampak pada motivasi peserta didik meliputi: pertama, motivasi
berprestasi yang terlihat dari keikutsertaannya dalam mengikuti pembelajaran.
Kedua, peningkatan motivasi berafiliasi peserta didik yang ditandai kerja sama
yang baik dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan sehingga
memperoleh karya yang baik dan menarik. Ketiga, peningkatan motivasi
berkuasa peserta didik yang ditandai dengan kemampuan mengikuti proses
pembelajaran dengan baik, dapat mengeluarkan ide-ide cemerlang, mampu
mendorong teman sebaya untuk bekerja sama dengan tim, mampu mendorong
teman sebaya untuk terlibat penuh dalam pengerjaan tugas, bagi kesempurnaan
tugas yang diberikan agar memperoleh hasil maksimal serta dapat menjadi
referensi yang baik bagi penontonnya.
3. Faktor penghambat pelaksanaan metode kisah berbasis media digital pada mata
pelajaran sejarah kebudayaan Islam di MAN 2 Bone, yaitu: keterbatasan
ketersediaan media, Konten yang diadopsi dari youtube terkadang memiliki
penggunaan kata yang perlu penafsiran mendalam, waktu. Sedangkan faktor
pendukungnya yaitu: dukungan kepala madrasah, pemanfaatan ketersediaan
media pembelajaran, motivasi pendidik, peserta didik, kemampuan pendidik.
B. Implikasi Penelitian
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka dibawah ini
dikemukakan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis dalam pembahasan tesis ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan bagi pihak madrasah dapat mengupayakan pengadaan materi
pelajaran dalam bentuk kisah berbasis media digital.
2. Bagi peserta didik diharapkan dapat terus meningkatkan motivasi belajarnya
dan mengambil pelajaran dari materi-materi yang dipelajari melalui kisah
berbasis media digital dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Dapat menjadi bahan rujukan bagi instansi pendidikan yang lain dalam rangka
meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui metode kisah berbasis
media digital pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
Ketersediaan
| 86108202020 | 52/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
52/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Tesis PAI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
