Penerapan Pembinaan Kedisiplinan Santri Di Pondok Pesantren Al-Junaidiyah Biru

No image available for this title
Tesis ini membahas mengenai Penerapan Pembinaan Kedisiplinan Santri Di
Pondok Pesantren Al-Junaidiyah Biru. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan bentuk dari penerapan pembinaan kedisiplinan santri di Pondok
Pesantren Al-Junaidiyah Biru, menganalisis kedisiplinan santri dalam kegiatan sehari
hari di Pondok Pesantren Modern Al-Junaidiyah Biru, mendeskripsikan faktor
pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan pembinaan kedisiplinan santri di
Pondok Pesantren Al-Junaidiyah Biru
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian yaitu jenis penelitian
yang digunakan penelitian kualitatif untuk menggambarkan suatu peristiwa,
kemudian menggunakan pendekatan sosiologis, pendekatan historis, dan pendekatan
psikologis, dengan menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara
dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dan analisis data menggunakan
pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Bentuk penerapan pembinaan
terdiri dari beberapa aspek yakni 1) Pembiasaan , Pembiasaan dalam konteks
pembinaan kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Modern Al-Junaidiyah Biru
mencakup dua kategori utama: rutin dan spontan. Kedua kategori ini memiliki peran
penting dalam menanamkan kebiasaan baik dan membentuk karakter santri secara
menyeluruh.2) Keteladanan dalam pembinaan kedisiplinan, memiliki peran yang
sangat penting dalam lingkungan pendidikan di Pondok Pesantren Modern Al-
Junaidiyah Biru. 3) Implementasi kedisiplinan terkait tanggung jawab dan partisipasi
aktif di Pondok Pesantren Modern Al-Junaidiyah Biru tercermin dalam berbagai
kegiatan dan kebiasaan sehari-hari santri. 4) Pemberian hukuman dan hadiah di
Pondok Pesantren Modern Al-Junaidiyah Biru merupakan bagian integral dari sistem
pembinaan kedisiplinan dan penghargaan atas prestasi. 5)Pengajaran dengan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di Pondok Pesantren Modern
Al-Junaidiyah Biru digunakan sebagai salah satu bentuk pembinaan kedisiplinan
yang efektif. Kedua, Bentuk Kedisiplinan Santri Di Pondok Pesantren Modern Al-
Junaidiyah Biru, yakni: 1) Disiplin waktu, 2) Disiplin Bertindak. Ketiga, faktor
pendukung dalam penerapan pembinaan kedisiplinan faktor pendukung dalam
penerapan pembinaan kedisiplinan di Pondok Pesantren Al Junaiydiyah Biru meliputi
beberapa aspek penting. Kepemimpinan yang kuat dan konsisten menjadi landasan
utama dalam membentuk budaya disiplin di pesantren. Keterlibatan aktif dari para
pembina dan guru dalam memberikan contoh dan bimbingan langsung memperkuat
pemahaman santri tentang pentingnya kedisiplinan. Adanya sistem penghargaan dan
hukuman yang adil juga mendorong santri untuk mematuhi aturan dan berusaha
mencapai prestasi yang baik. Komitmen dari orang tua melalui dukungan dan
komunikasi yang baik antara pesantren, santri, dan orang tua. Adapun faktor
penghambat dalam penerapan pembinaan kedisiplinan di Pondok Pesantren Al
Junaiydiyah Biru meliputi ketidakkonsistenan dalam penegakan aturan, tantangan
individual santri, dan ketidakpahaman atau ketidaktegasan dalam komunikasi.
Kurangnya konsistensi dalam menerapkan aturan dan konsekuensinya dapat
mengurangi efektivitas pembinaan kedisiplinan. Tantangan seperti kebiasaan buruk
atau masalah pribadi pada santri, terutama santri pindahan, juga dapat menjadi
penghambat dalam pengembangan kedisiplinan yang konsisten, karena kebiasaan
buruk yang dibawa dari luar dapat mempengaruhi teman-temannya. Selain itu,
ketidakpahaman atau ketidaktegasan dalam komunikasi aturan dan nilai-nilai
kedisiplinan dapat membingungkan santri dan mengurangi keefektifan pembinaan.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Penerapan pembinaan kedisiplinan
santri di Pondok Pesantren Modern Al-Junaidiyah Biru ini dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Penerapan pembinaan kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Modern Al-
Junaidiyah Biru menunjukkan pendekatan yang komprehensif dan integratif.
Melalui pembiasaan rutin dan spontan, keteladanan dari pembina,
implementasi tanggung jawab dan partisipasi aktif, serta sistem pemberian
hukuman dan hadiah, pesantren ini berhasil menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk perkembangan karakter santri. Pembiasaan yang meliputi
rutinitas dan responsifitas situasional membentuk kedisiplinan dan karakter
santri secara menyeluruh, sedangkan keteladanan pembina menanamkan nilai-
nilai disiplin dan akhlak. Implementasi tanggung jawab dalam kegiatan sehari-
hari dan pembelajaran tahsin memperkuat pengertian dan praktik disiplin,
sementara hukuman yang bersifat edukatif dan pujian yang membangun
memberikan motivasi dan pemahaman tentang konsekuensi dari tindakan.
Secara keseluruhan, pendekatan ini mendukung pembentukan individu santri
yang tidak hanya disiplin tetapi juga mandiri, bertanggung jawab, dan
berakhlak mulia.
2. Penerapan kedisiplinan di Pondok Pesantren Modern Al-Junaidiyah Biru
menunjukkan pendekatan yang komprehensif terhadap pengelolaan waktu dan
tindakan. Disiplin waktu diterapkan secara ketat melalui jadwal harian yang
terstruktur dan pengawasan aktif oleh pembina serta guru, sehingga santri
terbiasa dengan rutinitas yang disiplin. Meskipun terdapat beberapa tantangan
seperti keterlambatan sesekali, pembina berperan sebagai contoh dan
pengawas dalam memastikan kepatuhan. Disiplin bertindak juga ditegakkan
dengan bimbingan dan dukungan berkelanjutan, di mana sebagian besar santri
patuh terhadap aturan namun beberapa masih memerlukan perhatian lebih.
Patroli rutin di asrama oleh pembina menunjukkan upaya proaktif untuk
mencegah pelanggaran dan menciptakan lingkungan yang kondusif.
Keseluruhan, metode ini menggambarkan komitmen kuat dalam membentuk
karakter santri melalui disiplin waktu dan tindakan, dengan penekanan pada
kepatuhan yang konsisten dan pengelolaan proaktif.
3. Penerapan pembinaan kedisiplinan di Pondok Pesantren Modern Al-
Junaidiyah Biru didorong oleh faktor-faktor utama seperti kepemimpinan
yang kuat dan konsisten, keterlibatan aktif pembina, sistem penghargaan dan
hukuman yang adil, serta dukungan orang tua. Kepemimpinan yang jelas
membantu menegakkan aturan dan membentuk budaya disiplin, sementara
keterlibatan pembina dan komunikasi yang baik dengan orang tua
memperkuat implementasi kedisiplinan. Namun, tantangan seperti
ketidakkonsistenan dalam penegakan aturan, kebiasaan buruk santri pindahan,
dan ketidakpahaman dalam komunikasi aturan dapat menghambat efektivitas
pembinaan. Mengatasi faktor penghambat dan memperkuat faktor pendukung
akan meningkatkan hasil pembinaan kedisiplinan di pesantren.
B. Implikasi Penelitian
Setelah peneliti menguraikan simpulan tersebut, di bawah ini dikemukakan
implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran peneliti dalam
pembahasan tesis ini adalah sebagai berikut.
1. Kepada Pembina di Pondok Pesantren Modern Al-Junaidiyah Biru sekiranya
perlu memperkuat keteladanan pribadi dengan menerapkan disiplin secara
konsisten dan transparan, serta memperbaiki sistem penghargaan dan
hukuman agar lebih adaptif dan berbasis evaluasi berkala. Selain itu, penting
untuk meningkatkan keterampilan pembina melalui pelatihan dalam motivasi,
konseling, dan komunikasi yang efektif. Pembina juga harus memperkuat
keterlibatan orang tua dengan mengembangkan platform komunikasi yang
lebih sistematis, serta melakukan evaluasi rutin dan penyesuaian kebijakan
berbasis umpan balik dari semua pihak terkait.
2. Kepada santriwati di Pondok Pesantren Modern Al-Junaidiyah Biru
disarankan untuk secara aktif terlibat dalam proses pembinaan dengan
menjadikan disiplin sebagai bagian integral dari rutinitas sehari-hari dan
menunjukkan inisiatif dalam mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Penting
bagi santriwati untuk saling mendukung dan mengingatkan teman dalam
menjaga kedisiplinan, serta terbuka terhadap umpan balik dari pembina dan
guru. Selain itu, santriwati diharapkan untuk memahami dan menghargai
pentingnya kedisiplinan sebagai landasan dalam pengembangan karakter dan
pencapaian pribadi, baik di lingkungan pesantren maupun di luar pesantren,
agar tercipta suasana yang harmonis dan produktif dalam komunitas
pesantren.
3. hendaknya pesantren meningkatkan upaya dalam mendidik santri baru agar
mereka dapat beradaptasi dengan baik dan mengatasi kebiasaan buruk yang
mungkin dibawa dari luar. Komunikasi yang jelas dan tegas mengenai aturan
dan nilai-nilai disiplin harus diperbaiki untuk menghindari kebingungan dan
memastikan santri memahami harapan dan konsekuensi yang ada. Dengan
langkah-langkah ini, diharapkan faktor penghambat dapat diminimalisir dan
proses pembinaan kedisiplinan dapat berlangsung dengan lebih efektif.
Ketersediaan
86108202100773/2024Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

73/2024

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Tesis PAI

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top