Penelitian ini berjudul Pemahaman Masyarakat Terhadap Ayat Kursi Sebagai
Pelindung Diri Di Desa Letta Tanah Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone. Adapun
tujuan penelitian ini yaitu untuk menjelaskan pemahaman masyarakat terhadap ayat
kursi, mengidentifikasi faktor yang memengaruhi pemahaman tersebut, serta
menggali bentuk pengamalannya sebagai pelindung diri di Desa Letta Tanah,
Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan pendekatan Living Qur’an dan sosiologi. Data dikumpulkan melalui
wawancara dan observasi terhadap masyarakat Letta Tanah yang memahami dan
mengamalkan ayat kursi dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, masyarakat Letta Tanah pada
umumnya memahami ayat kursi sebagai ayat yang agung dan memiliki keutamaan
dalam memberikan perlindungan dari gangguan gaib, sihir, dan bahaya lainnya.
Kedua, Pemahaman ini dipengaruhi oleh tradisi lisan dan pengajaran keluarga,
pendidikan agama di Sekolah, peran tokoh agama, serta peran media baik dari buku
maupun media sosial. Ketiga, Pengamalan ayat kursi dilakukan dengan berbagai cara,
yaitu membacanya sebelum tidur, saat bepergian, melewati tempat angker, serta
menjadikannya hiasan di rumah sebagai simbol perlindungan. Selain itu, ayat ini juga
menjadi bagian dari wirid tolak bala dalam tradisi tasyakuran tahunan di desa.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengamalan ayat kursi sebagai
perlindungan diri telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Letta Tanah. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam kajian Living Qur’an dan
memperkaya pemahaman tentang praktik keagamaan berbasis ayat Al-Qur‟an dalam
konteks budaya masyarakat.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan terhadap pemahaman
masyarakat terhadap ayat kursi sebagai pekindung diri di Desa Letta Tanah
Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone, peneliti mendapatkan beberapa kesimpulan
yaitu:
1. Masyarakat Letta Tanah pada umumnya memahami ayat kursi sebagai ayat
yang agung dan memiliki berbagai keutamaan baik sebagai pengobat maupun
dalam memberikan perlindungan dari gangguan gaib, sihir, dan bahaya
lainnya.
2. Pemahaman masyarakat Letta Tanah terhadap ayat kursi ini dipengaruhi oleh
tradisi lisan dan pengajaran keluarga, pendidikan agama di Sekolah, peran
tokoh agama, serta peran media baik dari buku maupun media sosial.
3. Di Desa Letta Tanah, ternyata pengamalan ayat kursi dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu membacanya sebelum tidur, saat bepergian, melewati
tempat angker, hiasan di rumah sebagai simbol perlindungan, serta menjadi
bagian dari wirid tolak bala dalam tradisi tasyakuran tahunan di desa.
B. Saran
Sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini.

SFUD20250002

02/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia