Urgensi Kompetensi Pedagogik Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI di SD Inpres 12/79 Tunreng Tellue Kec. Sibulue, Kab. Bone
Usnul Khatimah/02.13.1009 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai Urgensi Kompetensi Pedagogik Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI di SD Inpres 12/79 Tunreng Tellue Kec. Sibulue, Kab. Bone. Hal penting yang dikaji dalam skripsi ini yakni, kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Islam di SD Inpres 12/79 Tunreng Tellue Kec. Sibulue, Kab. Bone, bagaimana bentuk-bentuk kesulitan belajar Pendidikan Agama Islam di SD Inpres 12/79 Tunreng Tellue Kec. Sibulue, Kab. Bone, kontribusi kompetensi guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan belajar Pendidikan Agama Islam di SD Inpres 12/79 Tunreng Tellue Kec. Sibulue, Kab. Bone.rnUntuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas, digunakan metode penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik yakni wawancara (interview), dokumentasi, dan observasi. Data yang diperoleh diolah dengan teknik metode kualitatif, Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.rnHasil penelitian dari peneliti terkait urgensi kompetensi pedagogik guru dalam mengatasi kesulitan belajar yakni 1) Kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Islam. kompetensi pedagogik guru di SD Inpres 12/79 Tunreng Tellue Kec. Sibulue, Kab. Bone yaitu: a. Pemahaman terhadap siswa. Ada empat hal yang dipahami guru dari siswanya.Tingkat kecerdasan, kreatifitas, cacat fisik. perkembagan kognitif. b. Perancangan pembelajaran. Mencakup tiga kegiatan, yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran. c. Pelaksanaan pembelajaran. d. Pengembangan siswa. 2) Bentuk-bentuk kesulitan belajar Pendidikan Agama Islam siswa di SD Inpres 12/79 Tunreng Tellue, yaitu a. Kesulit yang berkaitan memori atau ingatan. b. Kesulitan dalam mempelajari materi baru. c. Kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku (misbehavior). 3) Kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Islam telah berkontribusi dalam mengatasi kesulitan belajar siswa, dapat dibuktikan dengan siswa dituntut untuk membaca doa sebelum belajar, dan membaca al-Qur’an tiga sampai lima ayat sebelum melakukan proses belajar mengajar. Inilah cara guru dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.rnA.SimpulanrnSetelah mengadakan penelitian mengenai urgensi kompetensi pedagogik guru dalam mengatasi kesulitan belajar PAI siswa pada mata pelajaran PAI, maka simpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:rn1.Kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Islam. kompetensi pedagogik guru di SD Inpres 12/79Tunreng Tellue Kec. Sibulue, Kab. Bone yaitu: a. Pemahaman terhadap siswa. Ada empat hal yang dipahami guru dari siswanya, Tingkat kecerdasan, Kreatifitas, Cacat fisik, dan Perkembagan kognitif. b. Perancangan pembelajaran, Mencakup tiga kegiatan, identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran. c. Pelaksanaan pembelajaran. d. Pengembangan siswa.rn2.Bentuk-bentuk kesulitan belajar Pendidikan Agama Islam siswa di SD Inpres 12/79 Tunreng Tellue, yaitu a. Kesulitan yang berkaitan memori atau ingatan. b. Kesulitan dalam mempelajari materi baru. c. Kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku (misbehavior).rn3.Kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Islam telah berkontribusi dalam mengatasi kesulitan belajar siswa, guru PAI mendekati siswa dan memberikan motivasi serta dorongan kepada siswa agar siswa tersebut tidak mengalami kesulitan belajar, sehingga materi pelajaran mudah diterimah dan tidak ada lagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Dapat dibuktikan dengan adanya siswa dituntut membaca doa sebelum belajar, siswa membaca al-Qur’an tiga sampai lima ayat sebelum melakukan proses belajar mengajar, dan guru PAI memberikan penjelasan tentang pentingnya membaca al-Qur’an supaya siswa tidak mengalami kesulitan dalam belajar. Dengan demikian maka kesulitan belajar siswa dapat teratasi dan tidak ada lagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.rnB.ImplikasirnSetelah penulis menguraikan simpulan, maka di bawah ini diuraikan implikasi. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan skripsi ini yaitu sebagai berikut:rn1.Kompetensi yang dimiliki oleh guru perlu lagi ditingkatkan agar dapat membentuk generasi yang unggul. Guru dalam hal ini yaitu sebagai pendidik, tetaplah melaksanakan tugas-tugas yang sudang menjadi kewajiban di dalam lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat serta teruslah berkarya demi suatu perubahan.rn2.Kepada semua guru atau pihak sekolah penulis menyarankan agar tetap meningkatkan kompetensi yang dimiliki dan mempunyai banyak cara dalam melaksanakan suatu perubahan yakni mengatasi kesulitan belajar siswa, supaya siswa tetap termotivasi untuk melakukan suatu perubahan didalam dirinya yang semulanya tidak baik menjadi baik akibat motivasi, dan arahan dari guru untuk mencapai generasi yang unggul dan yang berkarakter.rnrnrnrn rnrnrnrnrnrn
Ketersediaan
| ST20170053 | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
53/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
