Penelitian ini mengkaji efisiensi biaya dan penerimaan harga dalam budidaya
rumput laut di Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, dengan lensa
keuangan syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani telah menerapkan
praktik-praktik pengelolaan yang baik, seperti pembelian bibit secara kolektif,
diversifikasi risiko, dan penetapan harga yang adil. Penerapan prinsip-prinsip syariah
telah berkontribusi pada keberlanjutan usaha dan kesejahteraan masyarakat. Namun,
masih terdapat potensi untuk meningkatkan efisiensi melalui pelatihan, sertifikasi,
dan akses yang lebih luas ke lembaga keuangan syariah. Penelitian ini menyoroti
pentingnya mendukung petani kecil dalam mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan
dan meningkatkan nilai tambah produk rumput laut.
Studi ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana prinsip-prinsip keuangan
syariah dapat meningkatkan efisiensi dan profitabilitas budidaya rumput laut di
Tanete Riattang Timur. Melalui analisis mendalam terhadap praktik petani,
ditemukan bahwa penerapan nilai-nilai seperti keadilan, transparansi, dan
keberlanjutan telah berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
petani. Selain itu, petani telah mampu mengelola risiko dengan lebih baik melalui
mekanisme berbagi keuntungan dan dana cadangan. Hasil penelitian ini menyarankan
bahwa integrasi keuangan syariah dalam sektor pertanian dapat menjadi model yang
efektif untuk memberdayakan petani kecil dan mendorong pertumbuhan ekonomi
yang inklusif.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang telah dilakukan pada
petani rumputlaut kecamatan tenette riattang timur, maka peneliti dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut:
Efisiensi biaya merupakan faktor utama dalam meningkatkan
keuntungan petani rumput laut di Kecamatan Tanete Riattang Timur. Para
petani mampu mengelola biaya dengan efektif melalui penerapan prinsip
keuangan syariah dengan menyisihkan sebagian keuntungan untuk
kebutuhan bibit dan pemeliharaan di masa depan, sehingga keberlanjutan
usaha dapat terjamin. Upaya pengurangan biaya produksi dilakukan
melalui pembelian bibit secara kolektif dan pemanfaatan lahan milik
sendiri yang mengurangi pengeluaran untuk sewa. Petani juga
memisahkan pengeluaran jangka pendek dan jangka panjang agar fokus
pada investasi yang mendukung keberlanjutan usaha.
Petani di Kecamatan Tanete Riattang Timur menerapkan berbagai strategi
yang sejalan dengan prinsip keuangan syariah untuk memastikan efisiensi
biaya dan penerimaan harga yang adil. Mereka menjaga kualitas produksi
dengan memilih bibit berkualitas, merawat tanaman secara optimal, dan
melakukan kontrol kualitas pascapanen. Pemanfaatan lahan secara
maksimal menjadi salah satu langkah penting. Pengolahan sederhana
seperti pengeringan rumput laut juga dilakukan untuk menambah nilai jual
dan meningkatkan pendapatan. Kerjasama dengan pihak terkait, seperti
pemasok bibit dan pupuk terpercaya. Hubungan baik antarpetani turut
memperkuat strategi mitigasi risiko dan stabilisasi harga. Dalam hal
penetapan harga, petani menerapkan prinsip kejujuran dan transparansi,
menghitung biaya produksi secara wajar, dan memastikan harga tetap
terjangkau bagi konsumen tanpa mengorbankan keuntungan mereka. Hal
ini sesuai dengan prinsip syariah yang menekankan keadilan dalam
perdagangan.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka
adapun saran-saran yang diberikan sehubung dengan hasil kesimpulan ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi petani rumput laut Kecamatan Tenete Riattang Timur
a. Pelatihan dan Sertifikasi Syariah: Petani disarankan untuk
mengikuti pelatihan mengenai standar syariah dan sertifikasi halal
untuk meningkatkan daya saing produk mereka, terutama di pasar
yang memiliki permintaan tinggi terhadap produk bersertifikat.
Sertifikasi ini juga dapat membantu meningkatkan harga jual dan
memperluas pasar.
b. Kerjasama dengan Lembaga Keuangan Syariah: Mengingat bahwa
sebagian besar petani masih mengelola risiko finansial secara
mandiri, disarankan untuk menjalin kerjasama dengan lembaga
keuangan syariah yang dapat memberikan pembiayaan atau
asuransi sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini dapat membantu
para petani dalam menghadapi tantangan finansial atau risiko yang
mungkin timbul.
c. Peningkatan Teknologi Pengolahan dan Pengemasan: Petani dapat
mengadopsi teknologi sederhana untuk meningkatkan kualitas
pengolahan dan pengemasan rumput laut, yang dapat menambah
nilai produk mereka. Misalnya, penggunaan alat pengering khusus
atau kemasan kedap udara akan membantu menjaga kualitas
produk untuk pasar ekspor.
d. Diversifikasi Produk: Para petani juga bisa mempertimbangkan
untuk membuat produk olahan dari rumput laut, seperti produk
makanan atau kosmetik berbasis rumput laut. Diversifikasi ini
dapat meningkatkan nilai tambah, sehingga keuntungan lebih
optimal dan rantai pasok menjadi lebih panjang.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Untuk peneliti berikutnya yang memilih topik serupa di harapkan
dapat menambahkan variabel penelitian baru atau mengubah variabel
penelitian yang sudah ada menjadi variabel yang berbeda dengan
pendekatan atau metode yang berbeda.

SFEBI20240259

259/2024

Perpustakaan Pusat

Tersedia