Pembentukan Karakter Kedisiplinan Pada Pesantren Putri Al- Manawwarah Desa Panyili, Kec. Palakka, Kabupaten Bone
Zulkifli Sudirman/861082023035 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pembentukan kedisiplinan pada
Pesantren Putri Al-Manawwarah Desa Panyili Kec. Palakka Kabupaten Bone. Selain
itu, akan diteliti juga mengenai faktor pendukung pembentukan kedisiplinan dan
dampak pembentukan kedisiplinan pada Pesantren tersebut. Hal ini dilakukan untuk
memperkaya literatur terkait dengan pembentukan karakter kedisiplinan pada siswi di
Pesantren Putri Al-Manawwarah Desa Panyili Kec. Palakka Kabupaten Bone.
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) yang disajikan
dalm bentuk kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan pedagogik dan
pedekatan psikologis dengan data yang dikumpulkan melalui teknik wawancara,
observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis versi
Miles dan Huberman yaitu reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan wawancara mendalam, ditemukan bahwa Pembentukan
kedisiplinan di Pesantren Putri Al Manawwarah mencakup pengetahuan disiplin,
perasaan disiplin, dan tindakan disiplin. Pengetahuan disiplin diberikan melalui
pembelajaran mengenai pentingnya aturan dan tanggung jawab, perasaan disiplin
dikembangkan dengan menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap kedisiplinan,
sementara tindakan disiplin diwujudkan dalam keteraturan ibadah, akademik, dan
aktivitas harian. Faktor pendukung utama dalam proses ini meliputi struktur pendidikan
yang disiplin, kepemimpinan yang kuat, serta ketahanan mental dan fisik santri. Sistem
pendidikan yang terorganisir memastikan penerapan aturan secara konsisten,
kepemimpinan yang tegas memberikan teladan nyata, dan ketahanan mental serta fisik
dibangun melalui latihan yang menanamkan daya juang dan ketekunan. Dampaknya
meliputi peningkatan keimanan dan ketakwaan, pengembangan ilmu yang bermanfaat,
serta pengabdian kepada agama, masyarakat, dan negara. Kedisiplinan membantu
memperkuat hubungan spiritual santri, meningkatkan pemahaman keislaman, serta
membentuk kebiasaan belajar yang baik, sehingga mereka mampu berkontribusi secara
aktif dalam kehidupan sosial dan pembangunan bangsa
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai
pembentukan karakter kedisiplinan pada Pesantren Putri Al Manawwarah Desa Panyili,
Kec.Palakka Kabupaten Bone, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Pembentukan karakter kedisiplinan pada Pesantren Putri Al-Manawwarah, Desa
Panyili, Kec. Palakka, Kabupaten Bone dilakukan secara menyeluruh dan
terstruktur. Proses ini dilakukan dengan mengintegrasikan pembiasaan nilai-nilai
Islam dalam kehidupan sehari-hari, pengawasan yang konsisten dari para pembina,
serta keteladanan yang ditunjukkan oleh para pengajar dan pengasuh pesantren.
Kedisiplinan diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan santri, seperti akademik,
ibadah, dan interaksi sosial. Dengan pendekatan tersebut, santri dibentuk menjadi
pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki kontrol diri yang baik.
2. Faktor-faktor pendukung pembentukan karakter kedisiplinan di pesantren ini
mencakup sistem pendidikan yang terorganisir, kepemimpinan yang tegas dan
inspiratif, serta lingkungan yang kondusif bagi pembentukan karakter. Struktur
kegiatan yang disiplin, pengawasan yang intensif dari para pendidik, dan
keterlibatan santri dalam berbagai aktivitas seperti kepemimpinan dan pelatihan
fisik turut memperkuat proses pembentukan kedisiplinan. Keteladanan yang
konsisten dari para pembimbing juga menjadi faktor penting dalam menciptakan
suasana yang mendorong pembentukan karakter yang tangguh.
3. Dampak dari pembentukan karakter kedisiplinan di Pesantren Putri Al-
Manawwarah sangat signifikan dalam membentuk kepribadian santri yang beriman,
bertakwa, dan berilmu. Santri menjadi terbiasa mengelola waktu, bertanggung
jawab dalam menjalankan tugas, serta konsisten dalam pelaksanaan ibadah dan
kegiatan akademik. Nilai-nilai kedisiplinan yang tertanam tidak hanya membentuk
karakter pribadi yang kuat dan berintegritas, tetapi juga menjadi bekal penting bagi
santri untuk memberikan kontribusi positif di lingkungan masyarakat, agama, dan
negara.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan wawancara di Pesantren Putri Al Manawwarah,
empat poin implikasi yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi Lembaga Pendidikan Keagamaan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pembentukan karakter kedisiplinan dapat dilakukan secara efektif melalui integrasi
nilai-nilai agama, pengawasan yang konsisten, dan keteladanan. Oleh karena itu,
pesantren maupun lembaga pendidikan berbasis keagamaan lainnya dapat
menjadikan pendekatan sistematis yang diterapkan di Pesantren Putri Al
Manawwarah sebagai model dalam merancang strategi pembentukan karakter santri
atau siswa, khususnya dalam aspek kedisiplinan, tanggung jawab, dan kemandirian.
2. Bagi Pengelola Pesantren dan Tenaga Pendidik: Kepemimpinan yang tegas serta
pembimbing yang mampu menjadi teladan merupakan kunci dalam proses
pembentukan karakter disiplin santri. Maka dari itu, diperlukan peningkatan
kapasitas dan pelatihan bagi para pengasuh dan pendidik agar mampu menerapkan
nilai-nilai keteladanan dan memberikan pengawasan yang membangun. Selain itu,
keterlibatan santri dalam kegiatan fisik dan kepemimpinan sebaiknya terus
digalakkan sebagai bentuk latihan pembentukan mental dan karakter yang kuat.
3. Bagi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Karakter: Temuan penelitian ini dapat
menjadi rujukan dalam menyusun kurikulum berbasis pendidikan karakter yang
terstruktur dan menyeluruh, khususnya dalam menanamkan kedisiplinan sebagai
fondasi utama. Kurikulum yang mengintegrasikan aspek akademik, spiritual, dan
sosial terbukti mampu memberikan dampak positif terhadap pembentukan karakter
santri, sehingga relevan untuk diadaptasi oleh lembaga pendidikan lainnya di tingkat
lokal maupun nasional.
4. Bagi Penelitian Selanjutnya: Penelitian ini membuka peluang untuk studi lanjutan
yang lebih mendalam mengenai efektivitas metode pembentukan karakter lainnya
di berbagai konteks pesantren, termasuk pada pesantren putra atau di daerah yang
berbeda. Selain itu, pendekatan kuantitatif untuk mengukur tingkat kedisiplinan atau
dampaknya terhadap capaian akademik dan perilaku sosial juga dapat menjadi fokus
penelitian lanjutan.
5. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan instrumen penelitian yang lebih
beragam, seperti kombinasi antara observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan
angket terstruktur, agar data yang diperoleh lebih komprehensif. Selain itu, validasi
instrumen juga perlu dilakukan secara lebih mendalam untuk memastikan
keakuratan dan konsistensi hasil penelitian.
Pesantren Putri Al-Manawwarah Desa Panyili Kec. Palakka Kabupaten Bone. Selain
itu, akan diteliti juga mengenai faktor pendukung pembentukan kedisiplinan dan
dampak pembentukan kedisiplinan pada Pesantren tersebut. Hal ini dilakukan untuk
memperkaya literatur terkait dengan pembentukan karakter kedisiplinan pada siswi di
Pesantren Putri Al-Manawwarah Desa Panyili Kec. Palakka Kabupaten Bone.
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) yang disajikan
dalm bentuk kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan pedagogik dan
pedekatan psikologis dengan data yang dikumpulkan melalui teknik wawancara,
observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis versi
Miles dan Huberman yaitu reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan wawancara mendalam, ditemukan bahwa Pembentukan
kedisiplinan di Pesantren Putri Al Manawwarah mencakup pengetahuan disiplin,
perasaan disiplin, dan tindakan disiplin. Pengetahuan disiplin diberikan melalui
pembelajaran mengenai pentingnya aturan dan tanggung jawab, perasaan disiplin
dikembangkan dengan menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap kedisiplinan,
sementara tindakan disiplin diwujudkan dalam keteraturan ibadah, akademik, dan
aktivitas harian. Faktor pendukung utama dalam proses ini meliputi struktur pendidikan
yang disiplin, kepemimpinan yang kuat, serta ketahanan mental dan fisik santri. Sistem
pendidikan yang terorganisir memastikan penerapan aturan secara konsisten,
kepemimpinan yang tegas memberikan teladan nyata, dan ketahanan mental serta fisik
dibangun melalui latihan yang menanamkan daya juang dan ketekunan. Dampaknya
meliputi peningkatan keimanan dan ketakwaan, pengembangan ilmu yang bermanfaat,
serta pengabdian kepada agama, masyarakat, dan negara. Kedisiplinan membantu
memperkuat hubungan spiritual santri, meningkatkan pemahaman keislaman, serta
membentuk kebiasaan belajar yang baik, sehingga mereka mampu berkontribusi secara
aktif dalam kehidupan sosial dan pembangunan bangsa
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai
pembentukan karakter kedisiplinan pada Pesantren Putri Al Manawwarah Desa Panyili,
Kec.Palakka Kabupaten Bone, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Pembentukan karakter kedisiplinan pada Pesantren Putri Al-Manawwarah, Desa
Panyili, Kec. Palakka, Kabupaten Bone dilakukan secara menyeluruh dan
terstruktur. Proses ini dilakukan dengan mengintegrasikan pembiasaan nilai-nilai
Islam dalam kehidupan sehari-hari, pengawasan yang konsisten dari para pembina,
serta keteladanan yang ditunjukkan oleh para pengajar dan pengasuh pesantren.
Kedisiplinan diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan santri, seperti akademik,
ibadah, dan interaksi sosial. Dengan pendekatan tersebut, santri dibentuk menjadi
pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki kontrol diri yang baik.
2. Faktor-faktor pendukung pembentukan karakter kedisiplinan di pesantren ini
mencakup sistem pendidikan yang terorganisir, kepemimpinan yang tegas dan
inspiratif, serta lingkungan yang kondusif bagi pembentukan karakter. Struktur
kegiatan yang disiplin, pengawasan yang intensif dari para pendidik, dan
keterlibatan santri dalam berbagai aktivitas seperti kepemimpinan dan pelatihan
fisik turut memperkuat proses pembentukan kedisiplinan. Keteladanan yang
konsisten dari para pembimbing juga menjadi faktor penting dalam menciptakan
suasana yang mendorong pembentukan karakter yang tangguh.
3. Dampak dari pembentukan karakter kedisiplinan di Pesantren Putri Al-
Manawwarah sangat signifikan dalam membentuk kepribadian santri yang beriman,
bertakwa, dan berilmu. Santri menjadi terbiasa mengelola waktu, bertanggung
jawab dalam menjalankan tugas, serta konsisten dalam pelaksanaan ibadah dan
kegiatan akademik. Nilai-nilai kedisiplinan yang tertanam tidak hanya membentuk
karakter pribadi yang kuat dan berintegritas, tetapi juga menjadi bekal penting bagi
santri untuk memberikan kontribusi positif di lingkungan masyarakat, agama, dan
negara.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan wawancara di Pesantren Putri Al Manawwarah,
empat poin implikasi yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi Lembaga Pendidikan Keagamaan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pembentukan karakter kedisiplinan dapat dilakukan secara efektif melalui integrasi
nilai-nilai agama, pengawasan yang konsisten, dan keteladanan. Oleh karena itu,
pesantren maupun lembaga pendidikan berbasis keagamaan lainnya dapat
menjadikan pendekatan sistematis yang diterapkan di Pesantren Putri Al
Manawwarah sebagai model dalam merancang strategi pembentukan karakter santri
atau siswa, khususnya dalam aspek kedisiplinan, tanggung jawab, dan kemandirian.
2. Bagi Pengelola Pesantren dan Tenaga Pendidik: Kepemimpinan yang tegas serta
pembimbing yang mampu menjadi teladan merupakan kunci dalam proses
pembentukan karakter disiplin santri. Maka dari itu, diperlukan peningkatan
kapasitas dan pelatihan bagi para pengasuh dan pendidik agar mampu menerapkan
nilai-nilai keteladanan dan memberikan pengawasan yang membangun. Selain itu,
keterlibatan santri dalam kegiatan fisik dan kepemimpinan sebaiknya terus
digalakkan sebagai bentuk latihan pembentukan mental dan karakter yang kuat.
3. Bagi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Karakter: Temuan penelitian ini dapat
menjadi rujukan dalam menyusun kurikulum berbasis pendidikan karakter yang
terstruktur dan menyeluruh, khususnya dalam menanamkan kedisiplinan sebagai
fondasi utama. Kurikulum yang mengintegrasikan aspek akademik, spiritual, dan
sosial terbukti mampu memberikan dampak positif terhadap pembentukan karakter
santri, sehingga relevan untuk diadaptasi oleh lembaga pendidikan lainnya di tingkat
lokal maupun nasional.
4. Bagi Penelitian Selanjutnya: Penelitian ini membuka peluang untuk studi lanjutan
yang lebih mendalam mengenai efektivitas metode pembentukan karakter lainnya
di berbagai konteks pesantren, termasuk pada pesantren putra atau di daerah yang
berbeda. Selain itu, pendekatan kuantitatif untuk mengukur tingkat kedisiplinan atau
dampaknya terhadap capaian akademik dan perilaku sosial juga dapat menjadi fokus
penelitian lanjutan.
5. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan instrumen penelitian yang lebih
beragam, seperti kombinasi antara observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan
angket terstruktur, agar data yang diperoleh lebih komprehensif. Selain itu, validasi
instrumen juga perlu dilakukan secara lebih mendalam untuk memastikan
keakuratan dan konsistensi hasil penelitian.
Ketersediaan
| 861082023035 | 02/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
02/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Tesis PAI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
