Di era globalisasi, fashion menjadi bagian penting dari ekspresi diri sekaligus
identitas religius, khususnya bagi Muslimah Generasi Z. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pola perilaku Muslimah Gen-Z dalam memilih trend fashion dari
aspek gaya berpakaian, dengan fokus pada mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam (FEBI) IAIN Bone. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif
dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Muslimah Gen-Z di FEBI IAIN Bone cenderung selektif dalam
memilih fashion, mempertimbangkan estetika, kenyamanan, trend, serta kepatuhan
terhadap syariat. Faktor yang memengaruhi keputusan berpakaian mencakup budaya,
sosial, pribadi, dan psikologis. Media sosial menjadi sumber utama inspirasi fashion,
namun tetap disaring sesuai nilai keislaman. Lingkungan seperti keluarga, teman, dan
kampus juga turut memengaruhi. Fashion yang sesuai dengan prinsip syariat mampu
meningkatkan kepercayaan diri dan menjadi sarana ekspresi diri yang positif. Meski
demikian, perkembangan trend juga dapat memicu perilaku konsumtif jika tidak
dikendalikan. Oleh karena itu, penting adanya edukasi dan kesadaran untuk memilih
fashion yang modis, syar‘i, dan berkelanjutan. Penelitian ini diharapkan menjadi
kontribusi dalam pengembangan fashion muslimah yang berkarakter Islami dan
relevan bagi Gen-Z.
A. Kesimpulan
1. Muslimah Gen-Z, khususnya mahasiswi FEBI IAIN Bone,
menunjukkan pola perilaku yang selektif dalam memilih fashion.
Mereka tidak hanya mempertimbangkan aspek estetika dan tren tetapi
juga mengutamakan kenyamanan serta kepatuhan terhadap syariat
Islam. Keputusan dalam memilih pakaian dipengaruhi oleh faktor
budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Selain itu, mereka lebih
cenderung memilih pakaian yang tidak hanya modis tetapi juga
memiliki nilai keberlanjutan, sehingga dapat digunakan dalam jangka
panjang. Kesadaran ini menunjukkan bahwa Muslimah Gen-Z di
lingkungan akademik Islam mampu menyeimbangkan ant Media sosial
memainkan peran besar dalam membentuk preferensi fashion Muslimah
Gen-Z, dengan banyaknya inspirasi yang diperoleh dari influencer di
platform seperti Instagram dan TikTok. Meskipun terpapar trend global,
Muslimah Gen-Z di FEBI IAIN Bone tetap selektif dalam menyaring
informasi dan memilih fashion yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Selain media sosial, lingkungan sosial seperti keluarga,
2. Media sosial memainkan peran besar dalam membentuk preferensi
fashion Muslimah Gen-Z, dengan banyaknya inspirasi yang diperoleh
dari influencer di platform seperti Instagram dan TikTok. Meskipun
terpapar trend global, Muslimah Gen-Z di FEBI IAIN Bone tetap
selektif dalam menyaring informasi dan memilih fashion yang sesuai
dengan nilai-nilai Islam. Selain media sosial, lingkungan sosial seperti
keluarga, teman sebaya, dan budaya kampus juga memengaruhi
keputusan berpakaian mereka. Mereka sering berdiskusi dengan orang￾orang terdekat dalam menentukan gaya berpakaian yang tetap menarik
tetapi tidak melanggar prinsip keislaman.
3. Pilihan fashion Muslimah Gen-Z memiliki dampak yang beragam, baik
secara positif maupun negatif. Dari sisi positif, pemilihan pakaian yang
sesuai dapat meningkatkan rasa percaya diri dan menjadi sarana ekspresi
diri yang tetap sesuai dengan syariat Islam. Namun, dari sisi negatif,
adanya trend yang terus berkembang dapat mendorong perilaku
konsumtif jika tidak dikendalikan dengan baik. Oleh karena itu, industri
fashion Muslimah perlu lebih adaptif dalam menciptakan produk yang
tidak hanya modis tetapi juga memenuhi standar syariah serta
mempertimbangkan prinsip keberlanjutan. Hal ini penting untuk
menjawab kebutuhan Muslimah Gen-Z yang ingin tampil modern tetapi
tetap menjaga nilai-nilai agama dalam berpakaian. Mahasiswi memiliki
kesadaran tinggi untuk berpakaian sesuai syariat sambil tetap modis dan
mengikuti tren. Mereka cenderung selektif, bijak dalam berbelanja, dan
dipengaruhi oleh lingkungan kampus. Hal ini membuka peluang besar
untuk pengembangan edukasi dan industri fashion muslimah yang
kreatif, sesuai syariat, dan mencerminkan karakter Gen Z muslimah.
B. Saran
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian diatas, peneliti memberikan
beberapa saran yang sifatnya bisa membangun terhadap penelitian ini, antara
lain yaitu:
1. Bagi Muslimah Gen-Z, disarankan untuk tetap selektif dan bijak dalam
memilih tren fashion agar tidak hanya mengikuti arus mode semata,
tetapi juga mempertimbangkan nilai-nilai agama dan prinsip
kesederhanaan. Mengikuti perkembangan zaman memang penting untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan gaya hidup, namun perlu diingat
bahwa berpakain. bukan sekadar tentang penampilan, melainkan juga
cerminan dari identitas dan keyakinan seseorang. Oleh karena itu,
Muslimah Gen-Z hendaknya mampu menyeimbangkan antara keinginan
untuk tampil modis dengan kepatuhan terhadap syariat Islam serta
kebutuhan yang lebih mendesak dalam kehidupan sehari-hari. Pemilihan
busana yang tidak hanya stylish tetapi juga nyaman dan sesuai dengan
aturan berpakaian dalam Islam akan membantu mereka tampil percaya
diri tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman.
2. Bagi industri fashion Muslimah, hasil penelitian ini dapat menjadi
referensi berharga dalam mengembangkan produk yang lebih sesuai
dengan preferensi konsumen muda Muslimah. Dengan memahami pola
perilaku dan kebutuhan Muslimah Gen-Z, desainer serta produsen dapat
menciptakan busana yang tidak hanya mengikuti tren mode, tetapi juga
tetap mengedepankan nilai-nilai agama. Inovasi dalam desain, pemilihan
bahan yang nyaman dan berkualitas, serta penerapan prinsip syariah
dalam setiap koleksi akan memberikan nilai tambah bagi produk yang
ditawarkan. Selain itu, strategi pemasaran yang lebih interaktif, seperti
kolaborasi dengan influencer hijab dan pemanfaatan media sosial, dapat
membantu industri fashion Muslimah menjangkau segmen pasar yang
lebih luas serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya fashion yang
tetap sesuai dengan tuntunan agama.
C. Implikasi
1. Bagi mahasiswi FEBI IAIN Bone, Penelitian ini diharapkan dapat
menumbuhkan kesadaran kritis di kalangan mahasiswi terhadap
pentingnya memilih fashion yang tidak hanya mengikuti trend, tetapi
juga mempertimbangkan nilai keberlanjutan dan kesesuaian dengan
syariat Islam. Mahasiswi diharapkan dapat lebih bijak dalam berbelanja
dan menjadikan fashion sebagai sarana ekspresi diri yang positif dan
mencerminkan identitas religius serta intelektual sebagai bagian dari
komunitas akademik Islam.
2. Bagi peneliti selanjutnya, Penelitian ini membuka ruang bagi pengkajian
lebih lanjut terkait gaya hidup dan preferensi fashion generasi muda
Muslimah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi
kajian serupa di masa mendatang, serta mendorong penelitian lanjutan
dengan subjek dan wilayah yang lebih luas agar ilmu pengetahuan terus
berkembang secara menyeluruh.
3. Bagi industri fashion, penelitian ini memberikan gambaran tentang
preferensi dan perilaku konsumen Gen Z, sehingga mereka dapat
menciptakan produk yang tidak hanya modis, tetapi juga sesuai dengan
nilai-nilai agama dan kebutuhan praktis muslimah Gen Z. Selain itu,
pendekatan promosi yang edukatif dan relevan dengan nilai-nilai
religius perlu diperkuat agar industri tidak hanya menjual produk, tetapi
juga nilai.

SFEBI20250039.

39/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia