Penggunaan Lafadz Al-Khair dalam Al-Qur’an
Nur Risda/ 03.18.1041 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Penggunaan Lafadz al-khair dalam Al-
Qur’an. Pokok isi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran
lafaz al-khair dalam Al-Qur’an, dalam konteks apa saja lafaz al-khair dalam Al-
Qur’an serta bagaimana pandangan ulama terhadap makna lafaz al-khair.
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran lafaz al-khair
dalam Al-Qur’an, untuk mengetahi konteks apa saja lafaz al-khair dalam Al-
Qur’an serta untuk mengetahui pandangan ulama terhadap makna lafaz al-khair.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yang bersifat
kepustakaan (library Research), yang dalam metode pengumpulan data
menggunakan metode dokumentasi atau menggunakan tulisan-tulisan yang terkait
dengan pembahasan melalui pendekatan ilmu tafsir.
Dari penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa Kata khair secara umum
diartikan dengan sesuatu yang disukai. Dalam kata ini mengandung tiga hal yaitu: sesuatu
yang baik, sesuatu yang lebih baik, dan sesuatu yang paling baik atau terbaik. Adapun
berbicara mengenai konteks lafaz al-khair beragam seperti misalnya dalam konteks
pahala, Al-Qur’an, terbaik, pahala, beriman, Khair dari sudut perbandingan umat
terdahulu, Khair dalam konteks kekuasaan Allah swt dan al-khair yang berarti nama dari
sebuah kebaikan, sehingga para ulama juga beragam dalam memberikan pendapat tentang
lafaz al-khair meskipun memberikan satu kesatuan serta kesamaan dalam setiap makna
kata al-khair.
A. Kesimpulan
Setelah diuraikan pada bab-bab di atas, maka akan di kemukakan
kesimpulan guna menjawab rumusan masalah pada bab pertama, yaitu:
Kata khair merupakan bentuk masdar dari kata (khara-yakhiru), yang
berarti baik, yang baik. Kalimat al-Khair membawa maksud lebih kepada
kebaikan yang membawa manfaat, boleh ditegur dan secara zahirnya boleh
dilihat. Ada juga kata Kata khair secara umum diartikan dengan sesuatu yang
disukai. Dalam kata ini mengandung tiga hal yaitu: sesuatu yang baik, sesuatu
yang lebih baik, dan sesuatu yang paling baik atau terbaik. Mayoritas makna al-
khair pada Al-Qur’an tiba dalam wujud ism tafḍῑl artinya lebih baik ataupun
sangat baik. Oleh karena itu, khair merupakan konsep fundamental dalam Islam
dan berbagai budaya, mewakili kebaikan dalam segala aspeknya. Memahami
makna “khair” secara mendalam dapat membantu manusia menjalani hidup
dengan penuh nilai, menyebarkan kebaikan, dan senantiasa bersyukur atas
kehendak Allah swt. Dalam Al-Qur’an kata khair disebut 176 kali. Khair terdiri
dari 2 bagian: khair mutlaq dan khair muqayyad.
Konteks lafaz al-khair yang pertama adalah harta dapat dilihat di QS al-
Baqarah/2: 180. Konteks al-khair bermakna Al-Qur’an dalam QS Al-Baqarah/2:
105. Konteks al-khair bermakna umat terbaik di QS al-Imran: 110. Khair dalam
konteks pahala terdapat di beberapa firman Allah seperti: QS. Al-Baqarah : 103,
QS. Ali Imran : 198, QS. Hud : 31, QS. An-Nahl : 95 , QS. Al-Kahf : 44, QS.
Taha : 73, QS. Al-Qashash : 80, QS. Al-Hajj : 36, QS. Al-Qashash : 84, QS. Al-
Mu’minun : 72, QS. An-Naml : 89, QS. Al-Jumu’ah : 11, QS. Al-Zalzalah : 7.
Khair dalam konteks beriman kepada Allah swt terdapat firman Allah swt QS as-
Syuāra/42: 36, Khair dari sudut perbandingan umat terdahulu, terdapat firman
Alla swt di QS al-Aḥqāf/46: 11. Khair dalam konteks kekuasaan Allah swt,
terdapat dalam firman QS al-Raḥman/55: 70 Khair dalam konteks lebih baik
terdapat firmannya di QS Muhammad/47: 21. Dan Lafaz al-khair yang berarti
nama dari sebuah kebaikan digambarkan dalam Al-Qur’an di berbagai redaksi al-
Adiyāt: 8.
Para ulama memiliki pandangan yang beragam tentang lafadz al-khair
dalam Al-Qur'an. Namun, secara umum mereka sepakat bahwa al-khair memiliki
makna yang luas dan mendalam, yaitu: Al-khair adalah salah satu sifat Allah swt
yang menunjukkan bahwa Dia adalah Dzat yang Maha Baik dan Maha Pencipta
segala kebaikan. Segala ciptaan Allah swt mengandung hikmah dan manfaat,
menunjukkan kebijaksanaan dan kebaikan-Nya. Setiap perbuatan baik yang sesuai
dengan syariat Islam termasuk dalam kategori al-khair. Ulama berbeda pendapat
tentang batasan amal shaleh yang termasuk dalam al-khair. Ada yang berpendapat
bahwa al-khair hanya mencakup amal yang wajib, ada pula yang berpendapat
bahwa al-khair mencakup semua amal baik, baik wajib maupun sunah.
B. Implikasi
Beranjak dari ungkapan yang telah dikemukakan di atas, maka sebagai
implikasi dalam penelitian ini, yaitu:
1. Peneliti mengharapkan memberikan inspirasi dan motivasi bagi umat
Islam untuk lebih aktif dalam melakukan perbuatan baik dan
berkontribusi positif bagi masyarakat.
2. penelitian ini dilakukan dengan penuh perjuangan dan kesungguhan.
Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dijadikan
acuan dalam penelitian selanjutnya. Semoga Allah swt senantiasa
meridhoi setiap langkah dan perbuatan kita semua. Amīn
Qur’an. Pokok isi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran
lafaz al-khair dalam Al-Qur’an, dalam konteks apa saja lafaz al-khair dalam Al-
Qur’an serta bagaimana pandangan ulama terhadap makna lafaz al-khair.
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran lafaz al-khair
dalam Al-Qur’an, untuk mengetahi konteks apa saja lafaz al-khair dalam Al-
Qur’an serta untuk mengetahui pandangan ulama terhadap makna lafaz al-khair.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yang bersifat
kepustakaan (library Research), yang dalam metode pengumpulan data
menggunakan metode dokumentasi atau menggunakan tulisan-tulisan yang terkait
dengan pembahasan melalui pendekatan ilmu tafsir.
Dari penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa Kata khair secara umum
diartikan dengan sesuatu yang disukai. Dalam kata ini mengandung tiga hal yaitu: sesuatu
yang baik, sesuatu yang lebih baik, dan sesuatu yang paling baik atau terbaik. Adapun
berbicara mengenai konteks lafaz al-khair beragam seperti misalnya dalam konteks
pahala, Al-Qur’an, terbaik, pahala, beriman, Khair dari sudut perbandingan umat
terdahulu, Khair dalam konteks kekuasaan Allah swt dan al-khair yang berarti nama dari
sebuah kebaikan, sehingga para ulama juga beragam dalam memberikan pendapat tentang
lafaz al-khair meskipun memberikan satu kesatuan serta kesamaan dalam setiap makna
kata al-khair.
A. Kesimpulan
Setelah diuraikan pada bab-bab di atas, maka akan di kemukakan
kesimpulan guna menjawab rumusan masalah pada bab pertama, yaitu:
Kata khair merupakan bentuk masdar dari kata (khara-yakhiru), yang
berarti baik, yang baik. Kalimat al-Khair membawa maksud lebih kepada
kebaikan yang membawa manfaat, boleh ditegur dan secara zahirnya boleh
dilihat. Ada juga kata Kata khair secara umum diartikan dengan sesuatu yang
disukai. Dalam kata ini mengandung tiga hal yaitu: sesuatu yang baik, sesuatu
yang lebih baik, dan sesuatu yang paling baik atau terbaik. Mayoritas makna al-
khair pada Al-Qur’an tiba dalam wujud ism tafḍῑl artinya lebih baik ataupun
sangat baik. Oleh karena itu, khair merupakan konsep fundamental dalam Islam
dan berbagai budaya, mewakili kebaikan dalam segala aspeknya. Memahami
makna “khair” secara mendalam dapat membantu manusia menjalani hidup
dengan penuh nilai, menyebarkan kebaikan, dan senantiasa bersyukur atas
kehendak Allah swt. Dalam Al-Qur’an kata khair disebut 176 kali. Khair terdiri
dari 2 bagian: khair mutlaq dan khair muqayyad.
Konteks lafaz al-khair yang pertama adalah harta dapat dilihat di QS al-
Baqarah/2: 180. Konteks al-khair bermakna Al-Qur’an dalam QS Al-Baqarah/2:
105. Konteks al-khair bermakna umat terbaik di QS al-Imran: 110. Khair dalam
konteks pahala terdapat di beberapa firman Allah seperti: QS. Al-Baqarah : 103,
QS. Ali Imran : 198, QS. Hud : 31, QS. An-Nahl : 95 , QS. Al-Kahf : 44, QS.
Taha : 73, QS. Al-Qashash : 80, QS. Al-Hajj : 36, QS. Al-Qashash : 84, QS. Al-
Mu’minun : 72, QS. An-Naml : 89, QS. Al-Jumu’ah : 11, QS. Al-Zalzalah : 7.
Khair dalam konteks beriman kepada Allah swt terdapat firman Allah swt QS as-
Syuāra/42: 36, Khair dari sudut perbandingan umat terdahulu, terdapat firman
Alla swt di QS al-Aḥqāf/46: 11. Khair dalam konteks kekuasaan Allah swt,
terdapat dalam firman QS al-Raḥman/55: 70 Khair dalam konteks lebih baik
terdapat firmannya di QS Muhammad/47: 21. Dan Lafaz al-khair yang berarti
nama dari sebuah kebaikan digambarkan dalam Al-Qur’an di berbagai redaksi al-
Adiyāt: 8.
Para ulama memiliki pandangan yang beragam tentang lafadz al-khair
dalam Al-Qur'an. Namun, secara umum mereka sepakat bahwa al-khair memiliki
makna yang luas dan mendalam, yaitu: Al-khair adalah salah satu sifat Allah swt
yang menunjukkan bahwa Dia adalah Dzat yang Maha Baik dan Maha Pencipta
segala kebaikan. Segala ciptaan Allah swt mengandung hikmah dan manfaat,
menunjukkan kebijaksanaan dan kebaikan-Nya. Setiap perbuatan baik yang sesuai
dengan syariat Islam termasuk dalam kategori al-khair. Ulama berbeda pendapat
tentang batasan amal shaleh yang termasuk dalam al-khair. Ada yang berpendapat
bahwa al-khair hanya mencakup amal yang wajib, ada pula yang berpendapat
bahwa al-khair mencakup semua amal baik, baik wajib maupun sunah.
B. Implikasi
Beranjak dari ungkapan yang telah dikemukakan di atas, maka sebagai
implikasi dalam penelitian ini, yaitu:
1. Peneliti mengharapkan memberikan inspirasi dan motivasi bagi umat
Islam untuk lebih aktif dalam melakukan perbuatan baik dan
berkontribusi positif bagi masyarakat.
2. penelitian ini dilakukan dengan penuh perjuangan dan kesungguhan.
Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dijadikan
acuan dalam penelitian selanjutnya. Semoga Allah swt senantiasa
meridhoi setiap langkah dan perbuatan kita semua. Amīn
Ketersediaan
| SFUD20240060 | 60/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
60/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
