Asal-Usul dan Unsur Besi pada Tubuh Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains
Arjuna Ahmad/762312019026 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang asal-usul dan unsur besi pada tubuh manusia
dalam perspektif Al-Qur’an dan sains. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
kronologi pengadaan sebuahbesi mulai dari asalnya hingga masuk ke dalam tubuh
manusia dalam dua perspektif yakni Al-Qur’an dan Sains.
Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research) dan
bersifat kualitatif dengan pendekatan tafsir, pendekatan kimia, dan pendekatan
ilmu gizi. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa informasi-informasi
tentang besi dalam perspektif Al-Qur’an dan sains. Data yang telah diperoleh akan
dikumpulkan dengan teknik pengumpulan melalui literatur dan akan dianalisis
dengan analisis deskriptif-kualitatif dan analisis isi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, besi tidaklah berasal dari bumi
melainkan dari aktivitas antariksa yang mengakibatkan terbentuknya unsur baru.
Tentunya hal ini telah disinyalir dalam Al-Qur’an dan diperkuat dengan kajian
astrologi. Proses masuknya zat besi melalui buah delima, pisang, anggur, dan
kurma dalam sudut pandang Al-Qur’an dan sains ke dalam tubuh manusia hingga
memenuhi kadar kebutuhan agar terwujudnya keseimbangan.
A. Kesimpulan
Dari beberapa uraian yang telah dibahas pada penelitian, terdapat kesimpulan
yang dapat diambil di antaranya ialah:
1. Besi merupakan salah satu unsur logam yang disebutkan sebanyak sembilan kali
dalam Al-Qur’an yang asalnya telah disinyalir dalam Q.S. al-Hadīd/57: 25 bahwa
asal usulnya dari luar bumi. Melalui serangkaian reaksi di luar angkasa sehingga
besi dapat mencapai lapisan kerak bumi. Rahasia-rahasia besi juga dapat dilihat
dari penggunaan redaksi besi dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Pesan tersembunyi dari
Al-Qur’an menyebutkan bahwa besi tidak hanya bermanfaat bagi kehidupan
manusia secara infrastruktur, alusista, dan industri, akan tetapi juga bermanfaat
bagi tubuh manusia. Zat besi berasal dari proses peluruhan pada bijih besi yang
tersedia pada kerak bumi dan menyebar secara merata. Zat besi beserta nutrisi
lain akan diserap oleh tumbuhan melalui akar. Zat besi dapat bermanfaat bagi
tubuh manusia bilamana manusia mengonsumsi makanan yang kaya akan zat
besi. Dalam hal ini, tumbuhan merupakan salah satu pemasok terbesar
kandungan zat besi pada tubuh manusia, disusul dengan mengonsumsi hewan.
2. Keberadaan unsur zat besi pada tubuh ialah sebagai pembentuk hemoglobin yang
terdapat pada sel darah merah dan mioglobin yang terdapat pada sel otot.
Hemoglobin merupakan salah satu bagian sel darah merah yang berfungsi
sebagai respirasi dan penentu warna sel. Mioglobin merupakan salah satu bagian
dari otot yang menampung oksigen hingga jaringan otot memerlukannya. Zat
besi banyak terdapat pada buah-buahan. Di antara buah-buahan yang disebutkan
dalam Al-Qur’an ialah kurma, anggur, delima, dan pisang. Buah-buahan tersebut
mengandung kaya akan zat besi beserta nutrisi lainnya yang membantu
mengoptimalkan kinerja zat besi dalam tubuh. Hal ini bertujuan agar kadar
kebutuhan zat besi terpenuhi. Selain itu, terdapat pula makanan yang
memperlancar dan menghambat kinerja zat besi, seperti asam-asaman, alkohol,
kalsium, protein, dan lain sebagainya. Ini semua diperlukan agar tidak terjadi
kesetimpangan, baik karena kelebihan maupun kekurangan zat besi.
B. Saran
Setelah peneliti menguraikan kesimpulan di atas, maka peneliti akan
menguraikan beberapa saran di antaranya ialah:
1. Besi merupakan unsur yang berhamburan di sekitar kehidupan manusia. Sebagai
akademisi tafsir, mempelajari salah satu unsur sebagai salah satu tanda
kekuasaan Allah merupakan sebuah keharusan dalam rangka meluaskan
pengetahuan akan khazanah sebuah ciptaan Allah.
2. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta memperluas
cakrawala keilmuan khususnya bagi diri peneliti, maupun bagi civitas akademik
umumnya. Penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan maupun
kekurangan baik dalam penulisan maupun pemahaman. Oleh karena itu, peneliti
memohon kritik dan saran yang bersifat membangun.
dalam perspektif Al-Qur’an dan sains. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
kronologi pengadaan sebuahbesi mulai dari asalnya hingga masuk ke dalam tubuh
manusia dalam dua perspektif yakni Al-Qur’an dan Sains.
Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research) dan
bersifat kualitatif dengan pendekatan tafsir, pendekatan kimia, dan pendekatan
ilmu gizi. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa informasi-informasi
tentang besi dalam perspektif Al-Qur’an dan sains. Data yang telah diperoleh akan
dikumpulkan dengan teknik pengumpulan melalui literatur dan akan dianalisis
dengan analisis deskriptif-kualitatif dan analisis isi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, besi tidaklah berasal dari bumi
melainkan dari aktivitas antariksa yang mengakibatkan terbentuknya unsur baru.
Tentunya hal ini telah disinyalir dalam Al-Qur’an dan diperkuat dengan kajian
astrologi. Proses masuknya zat besi melalui buah delima, pisang, anggur, dan
kurma dalam sudut pandang Al-Qur’an dan sains ke dalam tubuh manusia hingga
memenuhi kadar kebutuhan agar terwujudnya keseimbangan.
A. Kesimpulan
Dari beberapa uraian yang telah dibahas pada penelitian, terdapat kesimpulan
yang dapat diambil di antaranya ialah:
1. Besi merupakan salah satu unsur logam yang disebutkan sebanyak sembilan kali
dalam Al-Qur’an yang asalnya telah disinyalir dalam Q.S. al-Hadīd/57: 25 bahwa
asal usulnya dari luar bumi. Melalui serangkaian reaksi di luar angkasa sehingga
besi dapat mencapai lapisan kerak bumi. Rahasia-rahasia besi juga dapat dilihat
dari penggunaan redaksi besi dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Pesan tersembunyi dari
Al-Qur’an menyebutkan bahwa besi tidak hanya bermanfaat bagi kehidupan
manusia secara infrastruktur, alusista, dan industri, akan tetapi juga bermanfaat
bagi tubuh manusia. Zat besi berasal dari proses peluruhan pada bijih besi yang
tersedia pada kerak bumi dan menyebar secara merata. Zat besi beserta nutrisi
lain akan diserap oleh tumbuhan melalui akar. Zat besi dapat bermanfaat bagi
tubuh manusia bilamana manusia mengonsumsi makanan yang kaya akan zat
besi. Dalam hal ini, tumbuhan merupakan salah satu pemasok terbesar
kandungan zat besi pada tubuh manusia, disusul dengan mengonsumsi hewan.
2. Keberadaan unsur zat besi pada tubuh ialah sebagai pembentuk hemoglobin yang
terdapat pada sel darah merah dan mioglobin yang terdapat pada sel otot.
Hemoglobin merupakan salah satu bagian sel darah merah yang berfungsi
sebagai respirasi dan penentu warna sel. Mioglobin merupakan salah satu bagian
dari otot yang menampung oksigen hingga jaringan otot memerlukannya. Zat
besi banyak terdapat pada buah-buahan. Di antara buah-buahan yang disebutkan
dalam Al-Qur’an ialah kurma, anggur, delima, dan pisang. Buah-buahan tersebut
mengandung kaya akan zat besi beserta nutrisi lainnya yang membantu
mengoptimalkan kinerja zat besi dalam tubuh. Hal ini bertujuan agar kadar
kebutuhan zat besi terpenuhi. Selain itu, terdapat pula makanan yang
memperlancar dan menghambat kinerja zat besi, seperti asam-asaman, alkohol,
kalsium, protein, dan lain sebagainya. Ini semua diperlukan agar tidak terjadi
kesetimpangan, baik karena kelebihan maupun kekurangan zat besi.
B. Saran
Setelah peneliti menguraikan kesimpulan di atas, maka peneliti akan
menguraikan beberapa saran di antaranya ialah:
1. Besi merupakan unsur yang berhamburan di sekitar kehidupan manusia. Sebagai
akademisi tafsir, mempelajari salah satu unsur sebagai salah satu tanda
kekuasaan Allah merupakan sebuah keharusan dalam rangka meluaskan
pengetahuan akan khazanah sebuah ciptaan Allah.
2. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta memperluas
cakrawala keilmuan khususnya bagi diri peneliti, maupun bagi civitas akademik
umumnya. Penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan maupun
kekurangan baik dalam penulisan maupun pemahaman. Oleh karena itu, peneliti
memohon kritik dan saran yang bersifat membangun.
Ketersediaan
| SFUD20240053 | 53/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
53/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
