Poligami Dalam Al-Qur‟an (Studi Perbandingan Antara Penafsiran Muhammad Syahrur Dan Ibnu Katṡīr)

No image available for this title
Skripsi ini adalah karya ilmiah yang membahas mengenai “Poligami
dalam al-Qur‟an (Studi Perbandingan antara Penafsiran Muhammad Syahrur
dan Ibnu Kaṡīr)”. Ada tiga hal dikaji dalam skripsi ini: pertama, Penafsiran
Muhammad Syahrur terhadap poligami dalam al-Qur‟an; kedua, Penafsiran Ibnu
Kaṡīr terhadap poligami dalam al-Qur‟an; dan ketiga, perbandingan penafsiran
Muhammad Syahrur dan Ibnu Kaṡīr terhadap poligami dalam al-Qur‟an. adapun
Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan linguistik dan pendekatan ilmu
tafsir. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
muqārin (perbandingan) yaitu dengan cara membandingkan penafsiran keduanya
kemudian mengemukakan hasilnya.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa konsep poligami perspektif
Muhammad Syahrur dan Ibnu Kaṡīr terjadi perbedaan meskipun menggunakan
dasar yang sama yaitu QS an-Nisā/4:3 namun pendapat yang dikemukakan
berbeda, Muhammad Syahrur membolehkan poligami bahkan menganjurkannya
namun dengan syarat yang ketat yaitu istri kedua, ketiga, dan keempat adalah
janda yang mempunyai anak yatim yang belum mencapai umur baligh yang
kehilangan ayahnya, sementara ibunya masih hidup dan dibatasi memiliki empat
orang istri tidak lebih. Kedua, harus mempunyai rasa khawatir tidak dapat
berbuat adil terhadap anak yatim.
Sedangkan Ibnu Kaṡīr menerangkan, tidak diperbolehkan bagi seseorang
selain Rasulullah saw untuk menghimpun lebih dari empat wanita. melihat realita
yang ada, sangat sulit sekali ditemukan seorang laki-laki yang benar-benar adil
dalam melaksanakan poligami, bagaimana pula apabila pembolehan tersebut
lebih dari empat, dari sisi yang lain, tidak ditemukan lagi seseorang yang bisa
meneladani betul-betul ibadah dan perbuatan Rasul dengan baik, apalagi hal ini
berkaitan dengan hasrat diri seseorang, sangat mustahil poligami yang
dilakukannya benar-benar disebabkan karena ingin menolong wanita yatim
A. Kesimpulan
1. Penafsiran Muhammad Syahrur terhadap Ayat Poligami dalam al-Qur‟an,
dalam konsep poligami seperti ini dapat ditemukan sisi tujuan yang sangat
manusiawi. Allah swt membolehkan poligami selama tidak keluar dari
batas-batas hukum-Nya yang tertera dalam ayat- ayat hudūd. Dengan
pemahaman ini kita dapat mengetahui bagaimana Allah swt sangat
memperhatikan kepentingan para janda dan anak- anak yatim.
2. Penafsiran Ibnu Katṡir terhadap Ayat Poligami dalam al-Qur‟an, ayat ini
membicarakan tentang pembatasan terhadap jumlah laki-laki yang
berpoligami, bukan kebolehan cuma-cuma yang diberikan Allah kepada
laki- laki begitu saja, akan tetapi untuk memberikan solusi yang baik dari
keadaan buruk yang terjadi terus menerus kepada wanita. Kebolehan
beristri lebih dari empat hanya diberikan kepada Nabi Muhammad saw, dan
tidak untuk umatnya, melihat realita yang ada, sangat sulit sekali
ditemukan seorang laki-laki yang benar-benar adil dalam melaksanakan
poligami, bagaimana pula apabila pembolehan tersebut lebih dari empat,
dari sisi yang lain, tidak ditemukan lagi seseorang yang bisa
meneladani betul-betul ibadah dan perbuatan Rasul dengan baik, apalagi
hal ini berkaitan dengan hasrat diri seseorang, sangat mustahil poligami
yang dilakukannya benar-benar disebabkan karena ingin menolong wanita
yatim.
3. Persamaan dan perbedaan penafsiran Muhammad syahrur dan Ibnu Kaṡīr
terhadap ayat poligami dalam al-Qur‟an, adalah poligami yang di syariatkan
oleh agama Islam, termasuk di dalamnya tentang syarat keadilan untuk
melakukan poligami karena permasalahan adil. Inilah yang menjadi pokok
perdebatan poligami dalam Islam. Adil memang menjadi syarat mutlak dalam
berpoligami, terlepas dari apakah ia syarat hukum ataukah syarat agama.
Selanjutnya yang menjadi perbedaan hanya konsep yang dibangun oleh
masing-masing mereka dalam memahami ayat.
B. Implikasi
Berdasarkan pembahasan skripsi yang telah dibahas di atas, penulis
menyarankan agar:
1. Semua orang khususnya ummat Rasulullah saw. harus mengerti mengenai
Poligami, sehingga tidak keliru dan salah dalam memahami Poligami
2. Persamaan dan perbedaan penafsiran Ulama dalam menafsirkan ayat-ayat
yang berkaitan dengan Poligami, adalah kekayaan yang sangat berharga
dan baik untuk dikaji lebih lanjut, agar dapat mengembangkan potensi
keilmuan kita, khususnya dibidang tafsir.
3. Kepada peneliti yang tertarik untuk membahas tentang Poligami dalam
al-Qur‟an ini, agar bisa membahas lebih lengkap dan lebih dalam lagi,
karena dalam penelitian ini jauh dari kata sempurna.
Ketersediaan
SFUD2023003939/2023Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

39/2023

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi FUD

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subyek

Poligami

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top