Representasi Pesan Moral dalam Film “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa” (Analisis Semiotika Roland Barthes)

No image available for this title
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk denotasi, konotasi,
mitos, serta ideologi dalam film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, serta untuk
menganalisis representasi pesan moral pada film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa.
Film ini bergendre drama religi, yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan di
produksi oleh MVP Pictures. Film ini dibintangi oleh Aghniny Haque (Nidah
Kirani), Djenar Maesa Ayu (Ami), Andri Mashadi (Daarul Fauzi), dan Donny
Domara (Tomo). Film ini menceritakan tentang seorang mahasiswi cerdas (Kiran)
yang berasal dari kampung yang ingin mengabdikan hidupnya kejalan Tuhan,
akan tetapi dengan ujian yang bertubi-tubi dan kekecewaan yang dihadapi
membuat Kiran memilih jalan berbeda.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan
metode kepustakaan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ilmu
komunikasi dan juga semiotika. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu analisis semiotika Roland Barthes, yang terdiri dari denotasi, konotasi, mios,
serta ideologi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, ada 15 adegan yang
menjabarkan tentang denotasi, konotasi, mitos, serta ideologi yang terkandung
pada setiap adegan dalam film. Penjabaran kategori tersebut berdasarkan visual
(gambar) dan audio (dialog) yang terdapat pada adegan tersebut. Adapun bentuk-
bentuk yang dimaksud seperti, berdiskusi dalam kelas, membicarakan orang lain,
menasehati sesama muslim, orang tua dan anak, ajakan ta‟aruf, menyebarkan
fitnah, kekecewaan dari ketidakpercayaan, kebohongan dan penyesalan,
menggugat Tuhan, berusaha mengungkap kebenaran, mengatasi masalah bersama,
penculikan, perdebatan, bersabar, dan kebenaran yang terkuak. Kedua, ada 15
adegan yang mengandung pesan moral, diantaranya jangan berbicara ketika tidak
dipersilahkan terlebih dahulu, menjauhi diri dari gibah, saling menasehati, ikhlas,
menghindari zina, jangan berbohong, mencari tau kebenaran terlebih dahulu,
jangan berjanji jika tidak bisa menepati, mendekatkan diri kepada Tuhan, tidak
pantang menyerah, saling membantu, menjauhi diri dari tindak kriminal,
menghindari perdebatan, bersabar, dan kebenaran pasti akan terungkap.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai „Representasi Pesan Moral
dalam Film “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa” (Analisis Semiotika Roland
Barthes)‟ sebagaimana yang telah diuraikan, maka penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Bentuk denotasi, konotasi, mitos, serta ideologi dalam film Tuhan, Izinkan
Aku Berdosa diambil dari 15 adegan yang menjabarkan tentang denotasi,
konotasi, mitos, serta ideologi yang terkandung pada setiap adegan dalam
film. Penjabaran kategori tersebut berdasarkan visual (gambar) dan audio
(dialog) yang terdapat pada adegan tersebut. Adapun bentuk-bentuk
denotasi, konotasi, mitos, serta ideologi yang dimaksud seperti, berdiskusi
dalam kelas, membicarakan orang lain, menasehati sesama muslim, orang
tua dan anak, ajakan ta‟aruf, menyebarkan fitnah, kekecewaan dari
ketidakpercayaan, kebohongan dan penyesalan, menggugat Tuhan, berusaha
mengungkap kebenaran, mengatasi masalah bersama, penculikan,
perdebatan, bersabar, dan kebenaran yang terkuak.
2. Representasi pesan moral yang dapat di ambil dalam film Tuhan, Izinkan
Aku Berdosa ada 15, yaitu jangan berbicara ketika tidak dipersilahkan
terlebih dahulu, menjauhi diri dari gibah, saling menasehati, ikhlas,
menghindari zina, jangan berbohong, mencari tau kebenaran terlebih
dahulu, jangan berjanji jika tidak bisa menepati, mendekatkan diri kepada
Tuhan, tidak pantang menyerah, saling membantu, menjauhi diri dari tindak
kriminal, menghindari perdebatan, bersabar, dan kebenaran pasti akan
terungkap.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis
mengenai Representasi Pesan Moral dalam Film “Tuhan, Izinkan Aku
Berdosa” (Analisis Semiotika Roland Barthes), penulis mengajukan saran
sebagai berikut:
1. Pengembangan Metode: Disarankan untuk menggunakan metode triangulasi
dalam penelitian selanjutnya, agar hasil analisis lebih valid dan
komprehensif. Menggabungkan analisis semiotika dengan metode lain,
seperti analisis naratif atau psikologi film, dapat memberikan perspektif
yang lebih luas.
2. Studi Lanjutan: Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan
membandingkan film ini dengan karya lain yang memiliki tema serupa. Hal
ini dapat memperkaya pemahaman tentang representasi moral dalam sinema
Indonesia.
3. Penerapan Praktis: Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi
bagi pembuat film dan penulis skenario untuk lebih memahami bagaimana
pesan moral dapat disampaikan secara efektif melalui medium film.
Ketersediaan
SFUD2024004949/2024Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

49/2024

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi FUD

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subyek

pesan moral

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top