Pemerintahan Dalam Al-Qur’an: Studi Analisis Terhadap Penafsiran Ayat-Ayat Ulil Amri Dalam Tafsir Fī Ẓilālil Qur’ān Karya Sayyid Qutub”.

No image available for this title
Penelitian ini berjudul Pemerintahan Dalam Al-Qur‟an: Studi Analisis
Terhadap Penafsiran Ayat-Ayat Ulīl Amri Dalam Kitab Fī Ẓilālil Qur‟ān Karya
Sayyid Qutub. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan mengenai
gambaran Ulīl Amri (kepemimpinan) dalam Al-Qur‟an dengan mengunakan studi
analisis terhadap penafsiran sayyid qutub.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan (Library Researcy).
Proses pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara mengumpulkan data yang
ada di pustaka, membaca, mencatat serta mengolah ayat-ayat yang berkaitan dengan
Ulīl Amri (kepemimpinan). Kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan
tafsir. Serta menjelaskan pengaruh penafsiran ayat-ayat Ulīl Amri dalam kitab Fī
Ẓilālil Qur‟ān terhadap pemerintahan islam
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, kata Ulīl Amri dalam Al-
Qur‟an disebutkan dalam dua tempat yaitu pada QS. An-Nisa/4:59 dan QS. An-
Nisa/4:83. Ayat-ayat tersebut membahas tentang perintah taat, patuh dan mengikuti
setiap keputusan para pemimpin selama pemimpin taat, patuh dan mengikuti perintah
Allah dan Rasulnya. kedua, setelah melakukan analisis terhadap penafsiran Sayyid
Qutub dalam kitab Fī Ẓilālil Qur‟ān dapat dipahami bahwa makna Ulīl Amri tidak
dipahami untuk semua para pemimpin, melainkan hanya kepada para pemimpin yang
beriman. Dengan demikian pengaruh penafsiran sayyid qutub terhadap ayat-ayat Ulīl
Amri juga membangun asas pemerintahan islam yang ideal yaitu keadilan dan
ketaatan
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pandangan Sayyid Qutub mengenai
kepemimpinan sangat diwarnai oleh corak pemikiran keagamaannya yang kental.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memahami makna Ulīl
Amri dimana agama harus menjadi nafas bagi setiap kepemimpinan atau dengan kata
lain, kepemimpinan harus dijalankan diatas landasan agama dan dibawah undang-
undang Tuhan.
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal:
1. Ulīl Al-Amri adalah susunan dari dua suku kata yaitu Ulīl yang diartikan
dengan yang punya atau yang memiliki dan Al-Amri berarti kerajaan, urusan,
perkara dan semacamnya, sehingga secara umum Ulīl Al-Amri adalah
seseorang atau sekelompok orang yang mengurus kepentingan-kepentingan
umat yang didasarkan dengan ketentuaan Allah dan Rasulnya. Ulil Amri
memiliki beragam makna.ada yang berpendapat bahwa maknanya adalah para
pemimpin yang ada dizaman Nabi Muhammad saw. Ada juga yang
mengatakan bahwa yang dimaksud adalah para imam dari kalangan ahlul bait.
Ada juga yang mengatakan mereka adalah orang-orang yang melakukakan
amar ma’rūf. Ibnu Abbas mengatakan mereka itu adalah para fuqahā, dan
para pemeluk agama yang taat kepada Allah. Menurut Sayyid Qutub
kepemimpinan haruslah diatur oleh landasan ajaran agama islam dan itu
merupakan kewajiban bagi setiap para pemimpin untuk menegakkan agama
islam di tengah kehidupan masyarakaat.dan syarat menjadi soarng pemimpin
haruslah seorang muslim dan bertanggung jawab dunia begitu pula di akhirat.
2. Penafsiran Sayyid Qutub terhadap penamaan Ulīl Amir tidak dipahami untuk
semua para pemimpin, malainkan hanya kepada para pemimpin yang beriman.
Karena penggunaan kata Ulīl Amri didalam Al-Qur’an selalu mengarah
kepada perintah taat, patuh dan mengikuti setiap keputusan para pemimpin.
Sehingga pemimpin yang tidak memiliki iman bukan bagian dari taat kepada
Ulīl Amri dan mereka tidak pantas dijadikan seorang pemimpin, karena
konsep ketaatan kepada Ulīl Amri dalam Al-Qur’an hanya kepada para
pemimpin yang beriman kepada Allah. Dan inilah menjadi perhatian besar
untuk setiap negara bahkan lembaga dalam memilih seorang pemimpin karena
perannya begitu berpengaruh besar terhadap yang dipimpin. Dan Al-Qur’an
sengat menegaskan agar memilih pemimpin yang beriman yaitu Shiddiq
(Benar), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (Manyampaikan yang Haq), dan
Fathanah (Cerdas).
3. Pengaruh penafsiran Sayyid Qutub terhadap ayat-ayat Ulīl Amri telah
membangun asas pemerintahan islam yang ideal diantaranya: keadilan para
penguasa, ketaatan rakyat dan permusyawaratan antara penguasa dan rakyat.
Keadilan para penguasa, Ketaatan rakyat, ketaatan kepada pemegang
kekuasaan atau pemerintahan Permusyawaratan antara penguasa dan rakyat.
B. Saran
Penulis berharap dari hasil kajian dapat memberikan gambaran bahwa
kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting dalam membangun dan
menegakkan syariat islam. Penulis juga berharap semoga kajian ini bisa menjadi
refrensi untuk pengkaji yang lain, khsususnya yang mendalami ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir.
Ketersediaan
SFUD2024004848/2024Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

48/2024

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi FUD

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top