Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip-prinsip
akuntabilitas dalam penyusunan laporan keuangan di Rumah Yatim اﻟﻬﺠةﺮ Majang
dan apa saja kendala dalam menyusun laporan keuangan yang akuntabel yang
dihadapi oleh Rumah Yatim اﻟﻬﺠةﺮ Majang. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi
lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan
adalah reduksi data yang menyajikan data terpilih secara keseluruhan, dan menarik
kesimpulan dari hasil analisis data yang diperoleh. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Rumah Yatim اﻟﻬﺠةﺮ Majang telah menerapkan prinsip-prinsip
akuntabilitas dengan baik, termasuk integritas, tanggung jawab, dan transparansi
dalam pengelolaan dana. Secara keseluruhan, laporan keuangan yang disusun untuk
periode 31 Desember 2023 menunjukkan penerapan akuntabilitas yang baik,
memperkuat kredibilitas, legitimasi, serta keberlanjutan operasional lembaga,
sekaligus memastikan pengelolaan dana sesuai dengan prinsip syariah. Namun
demikian, penelitian ini juga mengidentifikasi berbagai kendala yang dihadapi oleh
Rumah Yatim اﻟﻬﺠةﺮ Majang, seperti keterbatasan sumber daya manusia dengan
keahlian akuntansi yang memadai dan keterbatasan teknologi dalam sistem
informasi keuangan. Kekurangan staf yang kompeten dan minimnya pelatihan
menyebabkan kesalahan dalam pencatatan transaksi dan penyusunan laporan
keuangan, yang berdampak pada akurasi dan kredibilitas laporan. Selain itu,
penggunaan sistem manual dalam pencatatan keuangan meningkatkan risiko
kesalahan dan menurunkan efisiensi proses pelaporan. Diperlukan investasi dalam
pelatihan staf dan teknologi modern untuk meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas serta menjaga kepercayaan donatur.
A. Kesimpulan
1. Penerapan prinsip-prinsip akuntabilitas dalam penyusunan laporan keuangan
di Rumah Yatim اﻟﻬﺠةﺮ Majang telah menunjukkan komitmen yang kuat
terhadap integritas, tanggung jawab, dan transparansi dalam pengelolaan
dana. Prinsip keandalan tercermin dari akurasi dan keterpercayaan laporan
keuangan yang mencerminkan kondisi keuangan sebenarnya melalui
pencatatan yang cermat. Transparansi tercapai dengan penyajian informasi
yang jelas dan terbuka, sehingga memungkinkan donatur dan masyarakat
untuk memeriksa penggunaan dana. Relevansi informasi dalam laporan
keuangan memastikan bahwa data yang disajikan mendukung pengambilan
keputusan yang tepat oleh para pemangku kepentingan. Selain itu, konsistensi
dalam penerapan prinsip akuntansi dari periode ke periode memudahkan
evaluasi kinerja keuangan dan analisis tren penggunaan dana. Secara
keseluruhan, laporan keuangan yang disusun untuk periode 31 Desember
2023 menunjukkan penerapan akuntabilitas yang baik. Hal ini tidak hanya
mencerminkan kondisi keuangan yang akurat, tetapi juga memperkuat
kredibilitas, legitimasi, dan keberlanjutan operasional lembaga, serta
memastikan pengelolaan dana sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
2. Rumah Yatim اﻟﻬﺠةﺮ Majang, sebagai lembaga nonprofit, menghadapi kendala
dalam menyusun laporan keuangan yang akuntabel. Kendala utama yang
dihadapi meliputi keterbatasan sumber daya manusia, khususnya terkait
keahlian akuntansi, serta keterbatasan teknologi dan sistem informasi yang
digunakan. Kekurangan staf berkompeten dalam bidang akuntansi dan
minimnya pelatihan bagi staf yang ada menyebabkan kesalahan dalam
pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan. Hal ini mengurangi
59
60
akurasi dan kredibilitas laporan, yang berdampak negatif pada transparansi
dan akuntabilitas lembaga tersebut. Selain itu, penggunaan sistem manual
dalam pencatatan keuangan meningkatkan risiko kesalahan dan mengurangi
efisiensi proses pelaporan. Kurangnya teknologi akuntansi modern
menghambat lembaga dalam melakukan analisis keuangan yang lebih
mendalam dan real-time. Untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan
yang akurat dan terpercaya, Rumah Yatim اﻟﻬﺠةﺮ Majang perlu berinvestasi
dalam pelatihan staf dan penerapan teknologi akuntansi yang lebih canggih.
Dengan mengatasi kendala ini, lembaga dapat memperkuat transparansi dan
akuntabilitas dalam pengelolaan dana, yang penting untuk menjaga
kepercayaan para donatur dan pemangku kepentingan lainnya.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terdapat beberapa saran yang
dapat diberikan oleh peneliti yaitu:
1. Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM): Rumah Yatim اﻟﻬﺠةﺮ
Majang perlu fokus pada peningkatan keahlian akuntansi bagi staf yang
terlibat dalam penyusunan laporan keuangan. Ini bisa dilakukan melalui
program pelatihan berkala tentang prinsip-prinsip akuntansi, standar
pelaporan keuangan, serta penggunaan perangkat lunak akuntansi.
Rekrutmen tenaga ahli yang memiliki pengalaman di bidang akuntansi
nonprofit juga penting untuk meningkatkan akurasi dan keandalan laporan
keuangan.
2. Investasi dalam Teknologi dan Sistem Informasi: Untuk mengatasi
keterbatasan teknologi, Rumah Yatim اﻟﻬﺠةﺮ Majang sebaiknya berinvestasi
dalam perangkat lunak akuntansi yang lebih canggih dan relevan dengan
kebutuhan lembaga nonprofit. Penggunaan teknologi ini akan mempercepat
pencatatan transaksi, meningkatkan efisiensi, serta mengurangi risiko
kesalahan manual yang sering terjadi dalam sistem pencatatan manual.
3. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas: Rumah Yatim اﻟﻬﺠةﺮ Majang
disarankan untuk memperkuat komitmen terhadap transparansi dengan
membuat laporan keuangan yang lebih terbuka dan mudah diakses oleh
donatur serta pemangku kepentingan lainnya. Penyajian laporan yang rinci
dan jelas tentang pemasukan serta pengeluaran dapat memperkuat
kepercayaan masyarakat dan donatur, sekaligus memastikan bahwa dana
yang diterima dikelola dengan akuntabel.
C. Implikasi
Penerapan akuntabilitas dalam laporan keuangan di LKSA Rumah Yatim
اﻟﻬﺠةﺮ Majang memiliki beberapa implikasi, baik positif maupun negatif. Di sisi
positif, akuntabilitas meningkatkan transparansi, yang memperkuat kepercayaan
donatur dan masyarakat terhadap pengelolaan dana lembaga. Transparansi ini
juga membantu lembaga mendapatkan lebih banyak dukungan dan kemitraan.
Selain itu, akuntabilitas mendorong efisiensi pengelolaan keuangan,
memungkinkan lembaga untuk mengalokasikan dana lebih bijak dan
mempertahankan stabilitas keuangan.
Namun, penerapan ini juga membawa implikasi negatif. Proses pencatatan
dan pelaporan yang lebih ketat meningkatkan beban administratif, yang bisa
mengalihkan fokus pengelola dari kegiatan inti. Akuntabilitas yang lebih tinggi
juga berpotensi menimbulkan ketegangan di antara anggota tim, terutama jika
mereka merasa terbebani oleh standar baru. Selain itu, biaya tambahan yang
mungkin diperlukan untuk pelatihan atau peralatan akuntansi bisa menjadi
tekanan finansial bagi lembaga. Secara keseluruhan, meski akuntabilitas
memperkuat kredibilitas, organisasi perlu siap menghadapi tantangan yang
menyertainya.

SFEBI20240209

209/2024

Perpustakaan Pusat

Tersedia