Bentuk-Bentuk Perlindungan Sihir dalam Perspektif Al- Qur‟an
Rahmawati/762312020040 - Personal Name
Penelitian ini berjudul Bentuk-bentuk Perlindungan Sihir dalam Perspektif Al-
Qur‟an. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk perlindungan sihir
dalam perspektif Al-Qur‟an dan pendapat para ulama tentang perlindungan sihir.
Penelitian ini merupakan penelitian jenis riset kepustakaan (library research) dengan
menggunakan pendekatan linguistic dan pendekatan tafsir. Sumber data primer dalam
penelitian ini yaitu Al-Qur‟an. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini
yaitu segala tulisan atau buku serta jurnal yang mendukung sumber data primer.
Teknik analisis data yang peneliti gunakan yaitu berdasarkan pada teknik analisis
yang sebagaimana digunakan dalam langkah-langkah tafsir maudhu‟i.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Adapun bentuk perlindungan sihir
diantaranya: 1). Menegakkan Tauhid, Hal terpenting yang dapat ummat muslim jalani
agar dapat menjaga diri dari segala macam sihir ialah dengan mengokohkan pondasi
keimanannya. 2). Memperbanyak Membaca Al-Qur‟an, Sihir erat kaitanya dengan
pekerjaan syaitan yang menjerumuskan manusia pada kesesatan, untuk membentengi
diri agar selalu terhindar dari gangguan sihir yaitu dengan membaca Al-Qur‟an. 3).
Berdoa dan Berdzikir. Salah satu faktor yang membuat seseorang mudah terserang
sihir karena tidak lagi membaca dzikir di pagi hari, siang, sebelum tidur dan berdoa
saat masuk kamar mandi. Adapun pendapat para ulama tentang bentuk perlindungan
sihir yakni dengan membaca ayat-ayat Al-Qur‟an khususnya ayat Al-Qur‟an yang
mengandung arti perlindungan, seperti: sutat al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nᾶs, dan surat al-
Baqarah. Menggantungkan ayat Al-Qur‟an di tembok rumah atau tempat usaha
dengan tujuan mengambil berkah, maupun mengusir setan termasuk ke dalam
tamimah yang terlarang dan tidak ada dalil dasarnya. Ulama tidak pernah
menggantungkan ayat Al-Qur‟an di dinding dengan tujuan semacam itu, yang
dilakukan para ulama adalah menghafalkannya di hati-hati mereka bukan dipajang di
dinding-dinding rumah. Mereka menulis ayat di mushaf-mushaf, mengamalkannya
dan mengajarkan hukum-hukum di dalamnya.
A. Kesimpulan
Dalam pembahasan bentuk-bentuk perlindungan sihir perspektif Al-Qur‟an,
dapat disimpulkan:
1. Adapun bentuk perlindungan sihir diantaranya: 1). Menegakkan Tauhid, Hal
terpenting yang dapat ummat muslim jalani agar dapat menjaga diri dari segala
macam sihir ialah dengan mengokohkan pondasi keimanannya, yakni menyakini
seluruh takdir setiap makhluk ada dalam genggamanya, dan senantiasa bertawakkal
kepadanya serta menjauhi segala bentuk syirik. 2). Memperbanyak Membaca Al-
Qur‟an, Sihir erat kaitanya dengan pekerjaan syaitan yang menjerumuskan manusia
pada kesesatan,untuk membentengi diri agar selalu terhindar dari gangguan sihir yaitu
dengan membaca Al-Qur‟an. 3). Berdoa dan Berdzikir, Salah satu faktor yang
membuat seseorang mudah terserang sihir karena tidak lagi membaca dzikir di pagi
hari, siang, sebelum tidur dan berdoa saat masuk kamar mandi. Oleh karena itu selain
membaca doa agar terhindar dari sihir, penting juga bagi kita untuk meningkatkan
amal ibadah yang kita lakukan.
2. pendapat para ulama tentang bentuk perlindungan sihir yakni dengan membaca
ayat-ayat Al-Qur‟an khususnya ayat Al-Qur‟an yang mengandung arti perlindungan,
seperti: sutat al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nᾶs, dan surat al-Baqarah, dan mengenai
Menggantungkan ayat Al-Qur‟an di tembok rumah atau tempat usaha dengan tujuan
mengambil berkah, maupun mengusir setan termasuk ke dalam tamimah yang
terlarang dan tidak ada dalil dasarnya. Ulama tidak pernah
menggantungkan ayat Al-Qur‟an di dinding dengan tujuan semacam itu, yang
dilakukan para ulama adalah menghafalkannya di hati-hati mereka bukan dipajang di
dinding-dinding rumah. Mereka menulis ayat di mushaf-mushaf, mengamalkannya
dan mengajarkan hukum-hukum di dalamnya.
B. Impilakasi
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan hasil implikasi
secara teoritis dan praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk perlindungan sihir
dalam Al-Qur‟an dapat dilakukan dengan menegakan Tauhid, sebagaimana Nabi
Musa mengalahkan para tukang sihir Fir‟aun ketika berdakwah tentang Tauhid, dan
sihir tidak punya pengaruh terhadap orang-orang yang beriman. Dan memperbanyak
membaca Al-Qur‟an, Membaca ayat suci Al-Qur‟an, seseorang dapat membersihkan
diri dari pengaruh sihir dan melindungi diri dari gangguan sihir yang mungkin terjadi,
sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah ketika beliau sakit, dengan senantiasa
membaca ayat-ayat Al-Qur‟an terutama ayat pelindung, yakni: surat al-Falaq, surat
an-Nᾶs, surat al-Ikhlas, dan surat al-Baqarah. Berdoa dan Berdzikir meminta
perlindungan, dengan memperbanyak dzikir, keimanan seseorang akan semakin
meningkat sehingga jiwanya lebih tahan dari serangan dan gangguan sihir. Dengan
senantiasa mengingat Allah setiap waktu, sihir dalam tubuh lama kelamaan akan
menghilang atas kehendak Allah.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini diharapakan mampu memberi solusi untuk memecahkan
kesulitan-kesulitan yang terdapat dalam masyarakat khususnya ummat islam dengan
mengetahui bentuk-bentuk perlindungan sihir dalam perspektif Al-Qur‟an dan
diharapkan penelitian ini mampu menjadi acuan, dan referensi sederhana, khususnya
bagi mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur‟andan Tafsir, selain itu memberikan pengetahuan
kontribusi bagi para pelajar penafsiran Al-Qur‟an, dan dapat menjadi solusi
permasalahan keagamaan yang ada pada saat sekarang ini.
Qur‟an. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk perlindungan sihir
dalam perspektif Al-Qur‟an dan pendapat para ulama tentang perlindungan sihir.
Penelitian ini merupakan penelitian jenis riset kepustakaan (library research) dengan
menggunakan pendekatan linguistic dan pendekatan tafsir. Sumber data primer dalam
penelitian ini yaitu Al-Qur‟an. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini
yaitu segala tulisan atau buku serta jurnal yang mendukung sumber data primer.
Teknik analisis data yang peneliti gunakan yaitu berdasarkan pada teknik analisis
yang sebagaimana digunakan dalam langkah-langkah tafsir maudhu‟i.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Adapun bentuk perlindungan sihir
diantaranya: 1). Menegakkan Tauhid, Hal terpenting yang dapat ummat muslim jalani
agar dapat menjaga diri dari segala macam sihir ialah dengan mengokohkan pondasi
keimanannya. 2). Memperbanyak Membaca Al-Qur‟an, Sihir erat kaitanya dengan
pekerjaan syaitan yang menjerumuskan manusia pada kesesatan, untuk membentengi
diri agar selalu terhindar dari gangguan sihir yaitu dengan membaca Al-Qur‟an. 3).
Berdoa dan Berdzikir. Salah satu faktor yang membuat seseorang mudah terserang
sihir karena tidak lagi membaca dzikir di pagi hari, siang, sebelum tidur dan berdoa
saat masuk kamar mandi. Adapun pendapat para ulama tentang bentuk perlindungan
sihir yakni dengan membaca ayat-ayat Al-Qur‟an khususnya ayat Al-Qur‟an yang
mengandung arti perlindungan, seperti: sutat al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nᾶs, dan surat al-
Baqarah. Menggantungkan ayat Al-Qur‟an di tembok rumah atau tempat usaha
dengan tujuan mengambil berkah, maupun mengusir setan termasuk ke dalam
tamimah yang terlarang dan tidak ada dalil dasarnya. Ulama tidak pernah
menggantungkan ayat Al-Qur‟an di dinding dengan tujuan semacam itu, yang
dilakukan para ulama adalah menghafalkannya di hati-hati mereka bukan dipajang di
dinding-dinding rumah. Mereka menulis ayat di mushaf-mushaf, mengamalkannya
dan mengajarkan hukum-hukum di dalamnya.
A. Kesimpulan
Dalam pembahasan bentuk-bentuk perlindungan sihir perspektif Al-Qur‟an,
dapat disimpulkan:
1. Adapun bentuk perlindungan sihir diantaranya: 1). Menegakkan Tauhid, Hal
terpenting yang dapat ummat muslim jalani agar dapat menjaga diri dari segala
macam sihir ialah dengan mengokohkan pondasi keimanannya, yakni menyakini
seluruh takdir setiap makhluk ada dalam genggamanya, dan senantiasa bertawakkal
kepadanya serta menjauhi segala bentuk syirik. 2). Memperbanyak Membaca Al-
Qur‟an, Sihir erat kaitanya dengan pekerjaan syaitan yang menjerumuskan manusia
pada kesesatan,untuk membentengi diri agar selalu terhindar dari gangguan sihir yaitu
dengan membaca Al-Qur‟an. 3). Berdoa dan Berdzikir, Salah satu faktor yang
membuat seseorang mudah terserang sihir karena tidak lagi membaca dzikir di pagi
hari, siang, sebelum tidur dan berdoa saat masuk kamar mandi. Oleh karena itu selain
membaca doa agar terhindar dari sihir, penting juga bagi kita untuk meningkatkan
amal ibadah yang kita lakukan.
2. pendapat para ulama tentang bentuk perlindungan sihir yakni dengan membaca
ayat-ayat Al-Qur‟an khususnya ayat Al-Qur‟an yang mengandung arti perlindungan,
seperti: sutat al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nᾶs, dan surat al-Baqarah, dan mengenai
Menggantungkan ayat Al-Qur‟an di tembok rumah atau tempat usaha dengan tujuan
mengambil berkah, maupun mengusir setan termasuk ke dalam tamimah yang
terlarang dan tidak ada dalil dasarnya. Ulama tidak pernah
menggantungkan ayat Al-Qur‟an di dinding dengan tujuan semacam itu, yang
dilakukan para ulama adalah menghafalkannya di hati-hati mereka bukan dipajang di
dinding-dinding rumah. Mereka menulis ayat di mushaf-mushaf, mengamalkannya
dan mengajarkan hukum-hukum di dalamnya.
B. Impilakasi
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan hasil implikasi
secara teoritis dan praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk perlindungan sihir
dalam Al-Qur‟an dapat dilakukan dengan menegakan Tauhid, sebagaimana Nabi
Musa mengalahkan para tukang sihir Fir‟aun ketika berdakwah tentang Tauhid, dan
sihir tidak punya pengaruh terhadap orang-orang yang beriman. Dan memperbanyak
membaca Al-Qur‟an, Membaca ayat suci Al-Qur‟an, seseorang dapat membersihkan
diri dari pengaruh sihir dan melindungi diri dari gangguan sihir yang mungkin terjadi,
sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah ketika beliau sakit, dengan senantiasa
membaca ayat-ayat Al-Qur‟an terutama ayat pelindung, yakni: surat al-Falaq, surat
an-Nᾶs, surat al-Ikhlas, dan surat al-Baqarah. Berdoa dan Berdzikir meminta
perlindungan, dengan memperbanyak dzikir, keimanan seseorang akan semakin
meningkat sehingga jiwanya lebih tahan dari serangan dan gangguan sihir. Dengan
senantiasa mengingat Allah setiap waktu, sihir dalam tubuh lama kelamaan akan
menghilang atas kehendak Allah.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini diharapakan mampu memberi solusi untuk memecahkan
kesulitan-kesulitan yang terdapat dalam masyarakat khususnya ummat islam dengan
mengetahui bentuk-bentuk perlindungan sihir dalam perspektif Al-Qur‟an dan
diharapkan penelitian ini mampu menjadi acuan, dan referensi sederhana, khususnya
bagi mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur‟andan Tafsir, selain itu memberikan pengetahuan
kontribusi bagi para pelajar penafsiran Al-Qur‟an, dan dapat menjadi solusi
permasalahan keagamaan yang ada pada saat sekarang ini.
Ketersediaan
| SFUD20240047 | 47/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
47/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
