Akulturasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Pada Tradisi Maccera Akorang di Desa Palongki Kecamatan Tellu Siattinge

No image available for this title
Penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui proses akulturasi nilai-nilai
pendidikan Islam dalam tradisi maccera akorang pada masyarakat di Desa
Palongki Kecamatan Tellu Siattinge dan untuk mengetahui nilai pendidikan Islam
dalam tradisi maccera akorang di Desa Palongki Kecamatan Tellu Siattinge. Jenis
penelitian yang digunakan yaitu Qualitative Research (penelitian kualitatif) yaitu
Ethnographic Research (penelitian etnografi) untuk memahami secara mendalam
fenomena sosial dan budaya dalam komunitas yang diteliti. Teknik yang
digunakan antara lain wawancara dan observasi, dengan pengolahan data secara
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses akulturasi nilai-nilai
pendidikan Islam dalam tradisi maccera akorang adalah integrasi harmonis antara
budaya lokal dan ajaran Islam, di mana unsur adat diselaraskan dengan nilai
keislaman tanpa menghilangkan makna budaya. Proses ini didukung peran tokoh
agama, tokoh adat, keluarga, dan masyarakat dalam mentransmisikan nilai melalui
pendidikan informal dan keterlibatan sosial. Tradisi tidak hanya dilestarikan
sebagai warisan leluhur, tetapi juga menjadi media edukatif dan spiritual yang
menginternalisasikan nilai gotong royong, religiusitas, dan kebersamaan. Nilai
pendidikan Islam dalam tradisi maccera akorang adalah tradisi ini bukan hanya
warisan budaya, tetapi juga media integrasi nilai Islam dalam kehidupan sosial.
Nilai aqidah tercermin melalui doa Islami dan penghormatan kepada Nabi
Muhammad saw, nilai akhlak dalam sopan santun, ketaatan terhadap tokoh adat
dan agama, serta prinsip kesederhanaan, sedangkan nilai sosial dan kebersamaan
tampak melalui semangat gotong royong sebagai ibadah sosial.
A. Simpulan
1. Proses akulturasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi maccera
akorang pada masyarakat di desa palongki kecamatan Tellu Siattinge adalah
menunjukkan integrasi harmonis antara budaya lokal dan ajaran Islam, di
mana unsur-unsur adat diselaraskan dengan nilai-nilai keislaman tanpa
menghilangkan makna budaya. Proses ini didukung oleh peran aktif tokoh
agama, tokoh adat, keluarga, dan masyarakat dalam mentransmisikan nilai
melalui pendidikan informal dan keterlibatan sosial. Tradisi tidak hanya
dilestarikan sebagai warisan leluhur, tetapi juga menjadi media edukatif dan
spiritual yang menginternalisasikan nilai gotong royong, religiusitas, dan
kebersamaan, membuktikan bahwa budaya dan agama dapat berjalan seiring
secara damai dan berkelanjutan.
2. Nilai pendidikan Islam dalam tradisi maccera akorang di desa palongki
kecamatan tellu siattinge adalah bahwa tradisi maccera akorang di Desa
Palongki bukan hanya sekadar warisan budaya, tetapi juga menjadi media
integrasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sosial masyarakat. Nilai aqidah
tercermin melalui penggunaan doa-doa Islami dan penghormatan kepada
Nabi Muhammad saw, nilai akhlak terwujud dalam sikap sopan santun,
ketaatan terhadap tokoh adat dan agama, serta prinsip kesederhanaan,
sedangkan nilai sosial dan kebersamaan tampak kuat melalui semangat
gotong royong yang dijalankan sebagai ibadah sosial. Tradisi ini
membuktikan bahwa budaya lokal dapat menjadi sarana efektif untuk
menanamkan nilai-nilai keislaman secara kontekstual, edukatif, dan
berkelanjutan.
B. Saran
1. Bagi Tokoh Agama dan Tokoh Adat
Diharapkan agar terus bersinergi dalam membimbing masyarakat menjaga
pelaksanaan tradisi agar tetap berada dalam koridor syariat Islam. Perlu
adanya pelatihan atau penguatan kapasitas spiritual dan budaya agar
keduanya mampu menjadi teladan dalam mempertahankan nilai-nilai
aqidah, akhlak, dan sosial.
2. Bagi Masyarakat Desa Palongki
Masyarakat diharapkan untuk tetap melestarikan tradisi maccera akorang
dengan semangat kebersamaan, keikhlasan, dan niat ibadah, serta terus
menanamkan nilai-nilai keislaman kepada generasi muda melalui
keteladanan dalam praktik sosial dan keagamaan sehari-hari.
3. Bagi Pemerintah Daerah
Pemerintah perlu memberikan dukungan berupa fasilitas, dokumentasi
budaya, dan penguatan peran lembaga adat agar tradisi ini tidak punah.
Dukungan regulatif dan pembinaan berkelanjutan juga perlu diberikan untuk
menjaga nilai-nilai religius dalam pelaksanaan tradisi.
4. Bagi Dunia Pendidikan dan Akademisi
Perlu adanya integrasi muatan lokal berbasis nilai-nilai budaya Islam ke
dalam pembelajaran di sekolah, khususnya di tingkat dasar dan menengah,
agar siswa lebih mengenal dan mencintai kearifan lokal yang selaras dengan
ajaran agama.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Disarankan untuk memperluas kajian dengan meneliti lebih dalam aspek
lain dari tradisi maccera akorang, seperti nilai ekonomi, ekologi budaya,
atau kajian perbandingan dengan tradisi serupa di wilayah lain, sehingga
menghasilkan perspektif yang lebih komprehensif.
Ketersediaan
STAR20250277277/2025Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

277/2025

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi Tarbiyah

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subyek

Budaya Lokal

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top