Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak investasi terhadap
pengembangan budidaya ikan bandeng dalam meningkatkan pendapatan masyarakat,
mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan budidaya, serta
mengevaluasi peran Bumdes dalam mendukung usaha tersebut di Desa Samaenre,
Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone. Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini
menjawab tiga pertanyaan utama: (1) Bagaimana kegunaan investasi dalam
pengembangan budidaya ikan bandeng untuk meningkatkan pendapatan masyarakat?
(2) Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan budidaya ikan bandeng?
(3) Sejauh mana peran Bumdes dalam mendukung pengembangan budidaya ikan
bandeng untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
Untuk menjawab ketiga pertanyaan penelitian tersebut, maka penelitian ini
menggunakan peneliti sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan data dan
menginterpretasikan data dengan dibimbing oleh pedoman wawancara. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan
kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi
langsung, dan dokumentasi. Subjek penelitian mencakup masyarakat, petani ikan
bandeng, dan pengelola Bumdes. Penelitian ini fokus pada pemahaman kondisi
sosial, ekonomi, dan budaya yang memengaruhi pengembangan budidaya ikan
bandeng di Desa Samaenre.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi finansial sebesar Rp 5 juta dari
Bumdes memberikan dampak signifikan dengan meningkatkan produksi ikan
bandeng dari 30 ton menjadi 75 ton per siklus, yang berdampak langsung pada
peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja baru. Faktor-
faktor keberhasilan budidaya meliputi kualitas lingkungan kolam seperti pH dan suhu
air yang stabil, serta teknik budidaya tradisional yang efisien. Selain itu, peran
Bumdes sangat strategis dalam memberikan dukungan finansial berupa pinjaman
lunak serta pelatihan teknis bagi petani, yang secara kolektif mendorong pengelolaan
usaha yang lebih baik.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Investasi finansial yang diterima oleh Bumdes Desa Samaenre sebesar Rp 5 juta
telah memberikan dampak signifikan terhadap pengembangan budidaya ikan
bandeng. Sebelum adanya investasi, produksi ikan bandeng hanya mencapai 30
ton per siklus. Namun, setelah investasi, produksi meningkat hingga 75 ton per
siklus. Hal ini menunjukkan bahwa investasi tidak hanya berfungsi sebagai modal
kerja, tetapi juga sebagai instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Selain peningkatan produksi, investasi ini juga berkontribusi pada
penciptaan lapangan kerja baru, yang mengurangi angka pengangguran di daerah
tersebut. Dengan demikian, investasi dalam budidaya ikan bandeng terbukti efektif
dalam meningkatkan pendapatan masyarakat desa.
2. Keberhasilan budidaya ikan bandeng di Desa Samaenre dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain faktor lingkungan dan faktor teknis. Kualitas air kolam yang
optimal, seperti pH dan suhu, sangat penting untuk pertumbuhan ikan. Penanaman
enceng gondok dilakukan untuk menjaga suhu air tetap stabil, yang berdampak
positif terhadap kesehatan ikan. Selain itu, penggunaan teknik budidaya yang
tepat, meskipun masih tradisional, juga berkontribusi terhadap keberhasilan usaha
ini. Petani ikan yang menjaga kualitas pakan dan memantau kondisi kolam secara
rutin dapat meningkatkan hasil panen secara signifikan. Oleh karena itu,
Kombinasi antara lingkungan yang mendukung dan teknik budidaya yang baik
menjadi kunci keberhasilan budidaya ikan bandeng.
3. Bumdes memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pengembangan
budidaya ikan bandeng melalui dukungan finansial dan non-finansial. Dukungan
finansial berupa pinjaman lunak membantu petani dalam meningkatkan kapasitas
produksi dan memperbaiki infrastruktur kolam. Selain itu, Bumdes juga
memberikan pelatihan dan penyuluhan tentang teknik budidaya yang baik, yang
membantu petani meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Dengan
adanya dukungan ini, petani tidak hanya mendapatkan modal tetapi juga
kemampuan untuk mengelola usaha mereka dengan lebih baik. Hal ini pada
akhirnya berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan masyarakat dan
kesejahteraan desa secara keseluruhan.
B. Implikasi
Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka implikasi dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Dukungan non-finansial dari Bumdes dalam bentuk pelatihan dan penyuluhan
sangat penting untuk meningkatkan keterampilan petani. Ini menunjukkan bahwa
investasi dalam pengembangan sumber daya manusia akan berdampak positif pada
produktivitas dan keberlanjutan usaha budidaya ikan bandeng.
2. Investasi yang diarahkan untuk memperbaiki infrastruktur kolam dan kualitas
produk akan menciptakan nilai tambah. Hal ini penting untuk menarik lebih
banyak investasi di masa depan dan meningkatkan daya saing produk ikan
bandeng di pasar.
3. Dengan adanya peningkatan produksi dan pendapatan masyarakat, keberlanjutan
ekonomi desa dapat tercapai. Ini menunjukkan bahwa model investasi yang
dilakukan oleh Bumdes dapat menjadi contoh bagi desa lain dalam
mengembangkan potensi lokal mereka.
C. Saran
Berdasarkan pada implikasi diatas, maka saran dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Bumdes sebaiknya terus meningkatkan kualitas pelatihan yang diberikan kepada
petani, dengan melibatkan ahli dalam bidang budidaya ikan. Hal ini dapat
membantu petani mengadopsi teknik yang lebih modern dan efisien.
2. Selain fokus pada budidaya ikan bandeng, Bumdes perlu mempertimbangkan
diversifikasi produk olahan ikan lainnya. Ini akan membantu meningkatkan
pendapatan dan mengurangi risiko ketergantungan pada satu jenis produk.
3. Bumdes harus membangun jaringan pemasaran yang lebih luas untuk produk ikan
bandeng dan olahannya. Dengan demikian, petani dapat menjual produk mereka
dengan harga yang lebih baik dan meningkatkan pendapatan mereka secara
keseluruhan.

SFEBI20240197

197/2024

Perpustakaan Pusat

Tersedia