Konsep Do’a Dalam Al-Qur’an Dan Implikasinya Terhadap Jiwa Manusia (Kajian QS. Ghafir/40: 60)
Desti Ayuni/72312020037 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang Konsep Do’a dalam Al-Qur’an dan
Implikasinya Terhadap Jiwa Manusia (Kajian QS. Ghafir/ 40: 60). Adapun sub masalah
penelitian ini, adalah bagaimana makna do’a dalam QS. Ghafir/40: 60, bagaimana
hakikat do’a dalam QS. Ghafir/40: 60 dan bagaimana implikasi do’a terhadap jiwa
manusia dalam QS. Ghafir/40: 60. Jenis penelitian ini adalah jenis riset kepustakaan
(library research). Sumber data dalam penelitian ini ada dua, yaitu sumber data primer
dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara dokumentasi.
Analisis atau pengolahan data digunakan ada tiga tahap yaitu reduksi, deskripsi dan
penarikan Kesimpulan. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan Ilmu Tafsir,
pendekatan linguistik atau kebahasaan, dan Pendekatan Psikologi.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa makna do’a dalam QS. Ghafir/40: 60
memiliki beberapa makna yaitu Dikabulkan oleh Allah Swt, ketaatan, permohonan dan
do’a menurut perkataan sahabat. Di dalam Al- Qur’an terdapat do’a- do’a para nabi di
antaranya: QS. Al-Araf’:23, QS. Hud:47, QS. Nuh: 28, QS. Ibrahim:39-41, QS.
Yusuf:101, Al-An-Naml:19, QS. Thaha:25-35, QS. Anbiya:83-84. QS. Al-
Maidah:114-115, QS. Al-Fatihah :6-7, QS. Al-Baqarah: 201, QS. Yunus: 87-88.
Kemudian setelah melakukan penelusuran do’a juga memiliki pengaruh yang baik
terhadap kesehatan fisik dan memiliki pengaruh terhadap sel darah dan dapat dijadikan
sebagai terapi penyembuhan penyakit. Berdo’a berpengaruh pada jiwa, ada
penyembuhan dari rasa cemas, susah, dan gelisah sebab, orang yang memanjatkan do’a
akan berharap Allah swt mengabulkan permintaanya. Oleh karna itu, Al-Qur’an
menganjurkan manusia untuk mencari Solusi lewat kesabaran dan do’a.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pokok masalah dan sub-sub masalah yang diteliti dalam tulisan
ini, maka penulis dapat mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan sebagai berikut:
1. Makna do’a dalam QS. Ghafir/40: 60
Menurut Ibnu Katsir Ini merupakan karunia Allah swt yang telah menganjurkan
hambanya berdo’a kepada-Nya, serta jaminan bagi mereka akan mengabulkannya.
Sedangkan Menurut M. Quraish Shihab di dalam kitab tafsir Al-Misbah, sesungguhnya
orang-orangyang menyombongkan diri enggan berdo’a dan menghindar dari beribadah
kepada Allah serta tidak memperkenankan tuntunan Allah swt akan masuk neraka
jahannam dalam keadaan hina dina yakni tersiksa lahir dan batin. Menurut Buya
Hamka dalam Tafsir Al-Azhar. Berserulah, berdo’alah, memohonlah dan
hamparkanlah sayap penghargaan yang tidak pernah putus.
2. Hakikat Do’a dalam QS. Ghafir/40: 60
Do’a memiliki peran bagi seorang muslim sebagai sarana untuk merasa lebih
dekat dengan Tuhan, untuk merasa lebih nyaman secara spiritual. Do’a bukan saja
hanya sebatas mengobrol dengan Tuhan tentang hari-hari seorang hamba, tetapi
kesempatan untuk meminta bantuan kepada Tuhan waktu dan tempat yakni antara
adzan dan iqamah, ketika menjalankan jihad, di antara waktu ashar dan magrib, di
antara waktu zuhur dan ashar, di bulan ramadhan, di hadapan ka’bah, di arafah, dan
hari jumat., setelah membaca al-qur’an sampai tamat, di pertenghan atau sepertiga
malam dan setelah melakukan shalat malam atau wirid.
3. Implikasi Do’a Terhadap jiwa manusia QS. Ghafir/ 40: 60
Berdo’a bagi dalam jiwa, ada penyembuh dari rasa cemas, susah, dan gelisah.
Sebab, orang yang memanjatkan do’a akan berharap Allah mengabulkan
permintaannya. Menurut Najati, harapan dikabulkannya do’a oleh Allah dapat
memperingati kesulitan yang muncul dari kebingungannya, sehingga bisa menambah
kekuatannya untuk memikul beban dan bersabar, serta dapat memperteguh ketenangan
jiwanya.
B. Implikasi
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa saran yang dapat penulis berikan,
yaitu sebagai berikut:
1. Berdo’a tidak hanya saat memiliki keluhan saat tertimpa musibah, maupun
sebagainya. Namun berdo’a adalah sebuah amalan seperti halnya ibadah lainnya
dalam setiap keadaan senang maupun sedih jangan pernah meninggalkan do’a.
Allah swt akan semakin senang karena hambanya tetap berdo’a untuk meraih sikap
tawadhu’ dan tetap berdo’a untuk meminta perlindungan dari Allah swt. Do’a
merupakan obat yang paling bermanfaat yang dapat dijadikan sebagai terapi
penyembuhan penyakit dan memiliki pengaruh tersendiri terhadap jiwa manusia.
2. Penulis menyadari bahwa penelitian tentang do’a merupakan lahan kajian yang
cukup luas, sehingga dalam penelitian ini masih banyak kekurangan baik dari segi
bahasa maupun isinya. Oleh karena itu penulis juga berharap agar peneliti
selanjutnya mampu menggali kajian lebih dalam lagi. Sebab tidak ada karya yang
sempurna. Sebaik apapun sebuah karya tentu masih menyimpan celah yang dapat
diteliti kembali.
Implikasinya Terhadap Jiwa Manusia (Kajian QS. Ghafir/ 40: 60). Adapun sub masalah
penelitian ini, adalah bagaimana makna do’a dalam QS. Ghafir/40: 60, bagaimana
hakikat do’a dalam QS. Ghafir/40: 60 dan bagaimana implikasi do’a terhadap jiwa
manusia dalam QS. Ghafir/40: 60. Jenis penelitian ini adalah jenis riset kepustakaan
(library research). Sumber data dalam penelitian ini ada dua, yaitu sumber data primer
dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara dokumentasi.
Analisis atau pengolahan data digunakan ada tiga tahap yaitu reduksi, deskripsi dan
penarikan Kesimpulan. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan Ilmu Tafsir,
pendekatan linguistik atau kebahasaan, dan Pendekatan Psikologi.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa makna do’a dalam QS. Ghafir/40: 60
memiliki beberapa makna yaitu Dikabulkan oleh Allah Swt, ketaatan, permohonan dan
do’a menurut perkataan sahabat. Di dalam Al- Qur’an terdapat do’a- do’a para nabi di
antaranya: QS. Al-Araf’:23, QS. Hud:47, QS. Nuh: 28, QS. Ibrahim:39-41, QS.
Yusuf:101, Al-An-Naml:19, QS. Thaha:25-35, QS. Anbiya:83-84. QS. Al-
Maidah:114-115, QS. Al-Fatihah :6-7, QS. Al-Baqarah: 201, QS. Yunus: 87-88.
Kemudian setelah melakukan penelusuran do’a juga memiliki pengaruh yang baik
terhadap kesehatan fisik dan memiliki pengaruh terhadap sel darah dan dapat dijadikan
sebagai terapi penyembuhan penyakit. Berdo’a berpengaruh pada jiwa, ada
penyembuhan dari rasa cemas, susah, dan gelisah sebab, orang yang memanjatkan do’a
akan berharap Allah swt mengabulkan permintaanya. Oleh karna itu, Al-Qur’an
menganjurkan manusia untuk mencari Solusi lewat kesabaran dan do’a.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pokok masalah dan sub-sub masalah yang diteliti dalam tulisan
ini, maka penulis dapat mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan sebagai berikut:
1. Makna do’a dalam QS. Ghafir/40: 60
Menurut Ibnu Katsir Ini merupakan karunia Allah swt yang telah menganjurkan
hambanya berdo’a kepada-Nya, serta jaminan bagi mereka akan mengabulkannya.
Sedangkan Menurut M. Quraish Shihab di dalam kitab tafsir Al-Misbah, sesungguhnya
orang-orangyang menyombongkan diri enggan berdo’a dan menghindar dari beribadah
kepada Allah serta tidak memperkenankan tuntunan Allah swt akan masuk neraka
jahannam dalam keadaan hina dina yakni tersiksa lahir dan batin. Menurut Buya
Hamka dalam Tafsir Al-Azhar. Berserulah, berdo’alah, memohonlah dan
hamparkanlah sayap penghargaan yang tidak pernah putus.
2. Hakikat Do’a dalam QS. Ghafir/40: 60
Do’a memiliki peran bagi seorang muslim sebagai sarana untuk merasa lebih
dekat dengan Tuhan, untuk merasa lebih nyaman secara spiritual. Do’a bukan saja
hanya sebatas mengobrol dengan Tuhan tentang hari-hari seorang hamba, tetapi
kesempatan untuk meminta bantuan kepada Tuhan waktu dan tempat yakni antara
adzan dan iqamah, ketika menjalankan jihad, di antara waktu ashar dan magrib, di
antara waktu zuhur dan ashar, di bulan ramadhan, di hadapan ka’bah, di arafah, dan
hari jumat., setelah membaca al-qur’an sampai tamat, di pertenghan atau sepertiga
malam dan setelah melakukan shalat malam atau wirid.
3. Implikasi Do’a Terhadap jiwa manusia QS. Ghafir/ 40: 60
Berdo’a bagi dalam jiwa, ada penyembuh dari rasa cemas, susah, dan gelisah.
Sebab, orang yang memanjatkan do’a akan berharap Allah mengabulkan
permintaannya. Menurut Najati, harapan dikabulkannya do’a oleh Allah dapat
memperingati kesulitan yang muncul dari kebingungannya, sehingga bisa menambah
kekuatannya untuk memikul beban dan bersabar, serta dapat memperteguh ketenangan
jiwanya.
B. Implikasi
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa saran yang dapat penulis berikan,
yaitu sebagai berikut:
1. Berdo’a tidak hanya saat memiliki keluhan saat tertimpa musibah, maupun
sebagainya. Namun berdo’a adalah sebuah amalan seperti halnya ibadah lainnya
dalam setiap keadaan senang maupun sedih jangan pernah meninggalkan do’a.
Allah swt akan semakin senang karena hambanya tetap berdo’a untuk meraih sikap
tawadhu’ dan tetap berdo’a untuk meminta perlindungan dari Allah swt. Do’a
merupakan obat yang paling bermanfaat yang dapat dijadikan sebagai terapi
penyembuhan penyakit dan memiliki pengaruh tersendiri terhadap jiwa manusia.
2. Penulis menyadari bahwa penelitian tentang do’a merupakan lahan kajian yang
cukup luas, sehingga dalam penelitian ini masih banyak kekurangan baik dari segi
bahasa maupun isinya. Oleh karena itu penulis juga berharap agar peneliti
selanjutnya mampu menggali kajian lebih dalam lagi. Sebab tidak ada karya yang
sempurna. Sebaik apapun sebuah karya tentu masih menyimpan celah yang dapat
diteliti kembali.
Ketersediaan
| SFUD20240037 | 37/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
37/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
