Pesan Dakwah dalam Film “Harim di Tanah Haram” (Analisis Semiotika Roland Barthes)
Wirawan/03.17.2054 - Personal Name
Penelitian ini membahas mengenai pesan dakwah dalam film “Harim di Tanah
Haram” (Analisis Semiotika Roland Barthes). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran dari alur cerita film “Harim di Tanah Haram” serta pesan-pesan
dakwah yang terdapat dalam film “Harim di Tanah Haram” berdasarkan analisis
semiotika Roland Barthes.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deksriptif kualitatif dengan
menggunakan pendekatan semiotika. Adapun sumber data dalam penelitian ini data
primer yang berupa audio dan visual serta data skunder dalam penelitian ini berupa
dokumen dan publikasi yang terkait dengan film “Harim di Tanah Haram”. Data yang
diperoleh selanjutnya dianalisis dengan model analisis data yang terdiri dari tiga tahap
yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Gambaran dari alur cerita film “Harim
di Tanah Haram” yakni bercerita bercerita tentang seorang gadis bernama Qia. Qia,
seorang penghuni pesantren yang memiliki pengalaman pahit semasa kecil, yakni
ketika warga kampung membakar rumah serta menyeret dan menganiaya ibunya.
Hidupnya semakin terganggu saat Basri, seorang donator, melamar dirinya, karena
setelah menikah dengan Basri ia memperoleh perlakuan zalim. Qia pun nekat kabur.
Kemudian ia mendapat tawaran pekerjaan dari Farida, seorang pengusaha dari Jakarta.
Namun ternyata rumah mewah Farida merupakan rumah bordil. Qia berulang kali
berusaha untuk kabur dari rumah Farida, sampai ia bertemu dengan Azzam, mahasiswa
dari Turki yang sedang berlibur. Azzam pun jatuh cinta pada Qia dan membawanya ke
Turki. Di sana Qia bekerja sebagai pemandu wisata. Ketika melakukan perjalanan ke
Mekkah, Azzam memutuskan untuk melamar Qia, sekalipun ia tahu Qia tak bisa
memberinya keturunan; 2) Pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam film “Harim di
Tanah Haram” berdasarkan analisis semiotika Roland Barthes yaitu pesan dakwah
yang berbentuk syara’ terbagi dalam beberapa bagian diantaranya larangan suami
menggauli lebih dari satu secara bersamaan dan larangan melakukan hubungan seksual
sesame jenis, larangan menjadi pelacur, dan larangan bunuh diri. Pesan dakwah
berbentuk perintah dalam hukum syara’ yaitu perintah untuk berakhlak baik, perintah
berbakti kepada orangtua, serta perintah untuk sholat istikhoroh.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan penelitian tersebut, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Gambaran dari alur cerita film “Harim di Tanah Haram” yakni bercerita tentang
seorang gadis bernama Qia. Qia, seorang penghuni pesantren yang memiliki
pengalaman pahit semasa kecil, yakni ketika warga kampung membakar rumah
serta menyeret dan menganiaya ibunya. Hidupnya semakin terganggu saat Basri,
seorang donator, melamar dirinya, karena setelah menikah dengan Basri ia
memperoleh perlakuan zalim. Qia pun nekat kabur. Kemudian ia mendapat
tawaran pekerjaan dari Farida, seorang pengusaha dari Jakarta. Namun ternyata
rumah mewah Farida merupakan rumah bordil. Qia berulang kali berusaha untuk
kabur dari rumah Farida, sampai ia bertemu dengan Azzam, mahasiswa dari Turki
yang sedang berlibur. Azzam pun jatuh cinta pada Qia dan membawanya ke Turki.
Di sana Qia bekerja sebagai pemandu wisata. Ketika melakukan perjalanan ke
Mekkah dan Masjidil Haram, Azzam memutuskan untuk melamar Qia, sekalipun
ia tahu Qia tak bisa memberinya keturunan
2. Pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam film “Harim di Tanah Haram”
berdasarkan analisis semiotika Roland Barthes yakni:
a. Makna Denotasi
Makna denotasi dalam film “Harim di Tanah Haram” menggambarakan basri
berbincang ditemani istri-istrinya, warga melakukan penggerebekan terhadap ibu Qia
dengan laki-laki yang tidak dikenal, ketika Qia sedang mengalami prustasi dan
74
75
memegang pecahan gelas hendak menghilangkan nyawanya (bunuh diri), Qia
mengajar muridnya dikelas, Qia mendoakan orang tuanya seusai shalat, Abi dan Qia
berbincang mengenai lamaran yang dilakukan oleh Basri, Qia memperjuangkan agama
dengan mengajar mengaji di pondok pesantren dan pengambaran azam dan Qia sedang
bertamu ke rumah kawan azam (Mustofa) yang lama tidak bertemu.
b. Makna Konotasi
Makna konotasi dalam film “Harim di Tanah Haram” adalah Basri dengan
istri-istrinya bersiap untuk melakukan hubungan biologis, warga sedang melakukann
penggerebekan terhadap ibu Qia dan seorang laki-laki tak di kenal, Qia mencoba untuk
melakukan bunuh diri dengan sebuah pecahan gelas, berlangsungnya proses belajar
mengajar berlangsung didalam kelas, Qia mendoakan orang tuanya yang telah
meninggal, pentingnya mengamalkan ilmu yang kita punyai untuk kemajuan generasi
penerus kita, azam dan Qia menunjukan sosok pemuda yang beraklakul karimah.
c. Makna Mitos
Makna mitos yang terlihat dalam film ini tentang melakukan hubungan
biologis bersama istri-istrinya secara bersamaan yang tentunya dilarang oleh agama
dan merupakan dosa besar bagi yang melakukannya serta mendapatkan ganjaran nanti
dihari akhir, Allah tidak menyukai perbuatan zina karena merupakan dosa besar ketiga
dalam Islam selain itu dapat membuat malu dan menjadi aib dimasa yang akan datang,
bunuh diri merupakan perbuatan yang sangat di larang dalam Islam dan kelak nantinya
akan mendapatka balasan yakni neraka untuk selama-lamanya, saling mengingatkan
dan menjadi orang yang baik menurut ajaran Allah Swt, dan kita berharap semoga
Allah mempertemukan kita dengan orang yang baik pula, mendoakan orang tua kelak
kita akan mendapatkan pahala bakti kepada orang tua meskipun telah meninggal,
melakukan melakukan shalat istikhoroh diharapkan dapat petunjuk Allah Swt
mengenai keputusan yang akan di ambil, Mengamalkan ilmu yang kita punyai untuk
kemajuan generasi penerus kita kelak kita akan mendapatkan pahala dari Allah Swt
serta mengucapakan salam berarti seseorang telah mendoakan orang lain agar selamat.
Pesan dakwah yang terkandung dalam film “Harim di Tanah Haram” yaitu
pesan dakwah yang berbentuk syara’ terbagi dalam beberapa bagian diantaranya
larangan suami menggauli lebih dari satu secara bersamaan dan larangan melakukan
hubungan seksual sesama jenis, larangan menjadi pelacur, dan larangan bunuh diri.
Pesan dakwah berbentuk perintah dalam hukum syara’ yaitu perintah untuk berakhlak
baik, perintah berbakti kepada orangtua, perintah untuk sholat istikhoroh, perintah
mengamalkan ilmu dan perinta mengucapkan salam.
B. Implikasi
Dari kesimpulan tersebut adapun beberapa saran yang ingin disampaikan
peneliti yaitu:
1. Untuk sutradara perfilman agar terus menghasilkan karya yang berkualitas,
bermanfaat, mendidik, dan mengandung nilai dakwah.
2. Untuk penikmat film diharapkan dapat cerdas menyaring pesan yang ditampilkan
dalam film. Sekaligus dapat menerapkan kandungan positif dalam kehidupkan
seharihari.
3. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dari
sisi lain seperti penggunaan analisis yang berbeda
Haram” (Analisis Semiotika Roland Barthes). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran dari alur cerita film “Harim di Tanah Haram” serta pesan-pesan
dakwah yang terdapat dalam film “Harim di Tanah Haram” berdasarkan analisis
semiotika Roland Barthes.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deksriptif kualitatif dengan
menggunakan pendekatan semiotika. Adapun sumber data dalam penelitian ini data
primer yang berupa audio dan visual serta data skunder dalam penelitian ini berupa
dokumen dan publikasi yang terkait dengan film “Harim di Tanah Haram”. Data yang
diperoleh selanjutnya dianalisis dengan model analisis data yang terdiri dari tiga tahap
yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Gambaran dari alur cerita film “Harim
di Tanah Haram” yakni bercerita bercerita tentang seorang gadis bernama Qia. Qia,
seorang penghuni pesantren yang memiliki pengalaman pahit semasa kecil, yakni
ketika warga kampung membakar rumah serta menyeret dan menganiaya ibunya.
Hidupnya semakin terganggu saat Basri, seorang donator, melamar dirinya, karena
setelah menikah dengan Basri ia memperoleh perlakuan zalim. Qia pun nekat kabur.
Kemudian ia mendapat tawaran pekerjaan dari Farida, seorang pengusaha dari Jakarta.
Namun ternyata rumah mewah Farida merupakan rumah bordil. Qia berulang kali
berusaha untuk kabur dari rumah Farida, sampai ia bertemu dengan Azzam, mahasiswa
dari Turki yang sedang berlibur. Azzam pun jatuh cinta pada Qia dan membawanya ke
Turki. Di sana Qia bekerja sebagai pemandu wisata. Ketika melakukan perjalanan ke
Mekkah, Azzam memutuskan untuk melamar Qia, sekalipun ia tahu Qia tak bisa
memberinya keturunan; 2) Pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam film “Harim di
Tanah Haram” berdasarkan analisis semiotika Roland Barthes yaitu pesan dakwah
yang berbentuk syara’ terbagi dalam beberapa bagian diantaranya larangan suami
menggauli lebih dari satu secara bersamaan dan larangan melakukan hubungan seksual
sesame jenis, larangan menjadi pelacur, dan larangan bunuh diri. Pesan dakwah
berbentuk perintah dalam hukum syara’ yaitu perintah untuk berakhlak baik, perintah
berbakti kepada orangtua, serta perintah untuk sholat istikhoroh.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan penelitian tersebut, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Gambaran dari alur cerita film “Harim di Tanah Haram” yakni bercerita tentang
seorang gadis bernama Qia. Qia, seorang penghuni pesantren yang memiliki
pengalaman pahit semasa kecil, yakni ketika warga kampung membakar rumah
serta menyeret dan menganiaya ibunya. Hidupnya semakin terganggu saat Basri,
seorang donator, melamar dirinya, karena setelah menikah dengan Basri ia
memperoleh perlakuan zalim. Qia pun nekat kabur. Kemudian ia mendapat
tawaran pekerjaan dari Farida, seorang pengusaha dari Jakarta. Namun ternyata
rumah mewah Farida merupakan rumah bordil. Qia berulang kali berusaha untuk
kabur dari rumah Farida, sampai ia bertemu dengan Azzam, mahasiswa dari Turki
yang sedang berlibur. Azzam pun jatuh cinta pada Qia dan membawanya ke Turki.
Di sana Qia bekerja sebagai pemandu wisata. Ketika melakukan perjalanan ke
Mekkah dan Masjidil Haram, Azzam memutuskan untuk melamar Qia, sekalipun
ia tahu Qia tak bisa memberinya keturunan
2. Pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam film “Harim di Tanah Haram”
berdasarkan analisis semiotika Roland Barthes yakni:
a. Makna Denotasi
Makna denotasi dalam film “Harim di Tanah Haram” menggambarakan basri
berbincang ditemani istri-istrinya, warga melakukan penggerebekan terhadap ibu Qia
dengan laki-laki yang tidak dikenal, ketika Qia sedang mengalami prustasi dan
74
75
memegang pecahan gelas hendak menghilangkan nyawanya (bunuh diri), Qia
mengajar muridnya dikelas, Qia mendoakan orang tuanya seusai shalat, Abi dan Qia
berbincang mengenai lamaran yang dilakukan oleh Basri, Qia memperjuangkan agama
dengan mengajar mengaji di pondok pesantren dan pengambaran azam dan Qia sedang
bertamu ke rumah kawan azam (Mustofa) yang lama tidak bertemu.
b. Makna Konotasi
Makna konotasi dalam film “Harim di Tanah Haram” adalah Basri dengan
istri-istrinya bersiap untuk melakukan hubungan biologis, warga sedang melakukann
penggerebekan terhadap ibu Qia dan seorang laki-laki tak di kenal, Qia mencoba untuk
melakukan bunuh diri dengan sebuah pecahan gelas, berlangsungnya proses belajar
mengajar berlangsung didalam kelas, Qia mendoakan orang tuanya yang telah
meninggal, pentingnya mengamalkan ilmu yang kita punyai untuk kemajuan generasi
penerus kita, azam dan Qia menunjukan sosok pemuda yang beraklakul karimah.
c. Makna Mitos
Makna mitos yang terlihat dalam film ini tentang melakukan hubungan
biologis bersama istri-istrinya secara bersamaan yang tentunya dilarang oleh agama
dan merupakan dosa besar bagi yang melakukannya serta mendapatkan ganjaran nanti
dihari akhir, Allah tidak menyukai perbuatan zina karena merupakan dosa besar ketiga
dalam Islam selain itu dapat membuat malu dan menjadi aib dimasa yang akan datang,
bunuh diri merupakan perbuatan yang sangat di larang dalam Islam dan kelak nantinya
akan mendapatka balasan yakni neraka untuk selama-lamanya, saling mengingatkan
dan menjadi orang yang baik menurut ajaran Allah Swt, dan kita berharap semoga
Allah mempertemukan kita dengan orang yang baik pula, mendoakan orang tua kelak
kita akan mendapatkan pahala bakti kepada orang tua meskipun telah meninggal,
melakukan melakukan shalat istikhoroh diharapkan dapat petunjuk Allah Swt
mengenai keputusan yang akan di ambil, Mengamalkan ilmu yang kita punyai untuk
kemajuan generasi penerus kita kelak kita akan mendapatkan pahala dari Allah Swt
serta mengucapakan salam berarti seseorang telah mendoakan orang lain agar selamat.
Pesan dakwah yang terkandung dalam film “Harim di Tanah Haram” yaitu
pesan dakwah yang berbentuk syara’ terbagi dalam beberapa bagian diantaranya
larangan suami menggauli lebih dari satu secara bersamaan dan larangan melakukan
hubungan seksual sesama jenis, larangan menjadi pelacur, dan larangan bunuh diri.
Pesan dakwah berbentuk perintah dalam hukum syara’ yaitu perintah untuk berakhlak
baik, perintah berbakti kepada orangtua, perintah untuk sholat istikhoroh, perintah
mengamalkan ilmu dan perinta mengucapkan salam.
B. Implikasi
Dari kesimpulan tersebut adapun beberapa saran yang ingin disampaikan
peneliti yaitu:
1. Untuk sutradara perfilman agar terus menghasilkan karya yang berkualitas,
bermanfaat, mendidik, dan mengandung nilai dakwah.
2. Untuk penikmat film diharapkan dapat cerdas menyaring pesan yang ditampilkan
dalam film. Sekaligus dapat menerapkan kandungan positif dalam kehidupkan
seharihari.
3. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dari
sisi lain seperti penggunaan analisis yang berbeda
Ketersediaan
| SFUD20240035 | 35/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
35/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
