Kontribusi Kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur'an Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur'an pada Siswa SMPN 2 Awangpone
Anna Ainun Tasbi/862082021064 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kegiatan
ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) terhadap kemampuan membaca Al-
Qur’an siswa di SMPN 2 Awangpone. Permasalahan utama yang diangkat dalam
penelitian ini adalah sejauh mana kegiatan ekstrakurikuler BTA memberikan
dampak terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa, baik dari
aspek kelancaran, ketepatan tajwid, maupun motivasi dalam belajar. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi lapangan. Data diperoleh
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler BTA
memiliki kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan membaca
Al-Qur’an siswa. Kegiatan seperti pengajaran rutin, pengajian, dan program
khataman Al-Qur’an yang dilakukan secara terstruktur, mampu menumbuhkan
minat serta kedisiplinan siswa dalam mempelajari dan membaca Al-Qur’an dengan
baik dan benar. Selain itu, keterlibatan guru dan dukungan lingkungan sekolah turut
memperkuat keberhasilan kegiatan ini. Dengan demikian, kegiatan BTA terbukti
efektif sebagai sarana pembinaan religius yang mendukung pembelajaran
pendidikan agama Islam di sekolah.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal yang menjadi jawaban dari
rumusan masalah dalam penelitian ini. Simpulan ini disusun untuk memberikan
gambaran mengenai kontribusi kegiatan ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur’an
terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa di SMPN 2
Awangpone, baik dilihat dari aspek pelaksanaan program maupun perkembangan
yang dicapai oleh para siswa. Adapun simpulan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) di SMPN 2 Awangpone menunjukkan
bahwa program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam membaca Al-Qur’an, terutama bagi siswa yang belum lancar.
Kegiatan ini meliputi pembelajaran Tahsin, One Day One Juz, dan
khataman Al-Qur’an yang dilaksanakan secara terstruktur, sistematis,
dan dibimbing langsung oleh guru Pendidikan Agama Islam.
2. Kontribusi kegiatan ekstrakurikuler BTA terhadap kemampuan
membaca Al-Qur’an siswa sangat signifikan. Kegiatan ini tidak hanya
meningkatkan aspek teknis seperti kefasihan, penguasaan tajwid, dan
makhraj huruf, tetapi juga membentuk kebiasaan dan sikap religius
siswa. Dukungan dari guru, keluarga, serta adanya pembiasaan rutin
membaca Al-Qur’an turut memperkuat efektivitas kegiatan ini. Faktor-
faktor pendukung seperti metode Talaqqi yang diterapkan oleh guru,
suasana belajar yang kondusif, keterlibatan aktif siswa, serta fasilitas
52
yang memadai menjadikan kegiatan ini berjalan efektif. Selain itu,
motivasi dari guru dan keluarga berperan penting dalam membentuk
semangat dan konsistensi siswa dalam mengikuti kegiatan ini.
B. Saran
Penelitian ini masih sangat sempit dan masih membutuhkan adanya
pengembangan bahasan secara luas lagi dan masih jauh dari kata sempurna.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar sekolah terus mendukung
kegiatan ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur’an dengan menyediakan waktu,
kebijakan, dan sarana yang memadai. Guru pembina diharapkan mempertahankan
metode interaktif seperti Talaqqi dan terus memotivasi siswa agar tetap semangat
belajar dan sedikit masukan baiknya menyediakan lembar penilaian atau lembar
tingkatan dari hasil belajar siswa. Dan untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk
memperluas cakupan penelitian agar kajian ini dapat semakin memperkaya
pengembangan kegiatan pembelajaran Al-Qur’an di sekolah.
ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) terhadap kemampuan membaca Al-
Qur’an siswa di SMPN 2 Awangpone. Permasalahan utama yang diangkat dalam
penelitian ini adalah sejauh mana kegiatan ekstrakurikuler BTA memberikan
dampak terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa, baik dari
aspek kelancaran, ketepatan tajwid, maupun motivasi dalam belajar. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi lapangan. Data diperoleh
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler BTA
memiliki kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan membaca
Al-Qur’an siswa. Kegiatan seperti pengajaran rutin, pengajian, dan program
khataman Al-Qur’an yang dilakukan secara terstruktur, mampu menumbuhkan
minat serta kedisiplinan siswa dalam mempelajari dan membaca Al-Qur’an dengan
baik dan benar. Selain itu, keterlibatan guru dan dukungan lingkungan sekolah turut
memperkuat keberhasilan kegiatan ini. Dengan demikian, kegiatan BTA terbukti
efektif sebagai sarana pembinaan religius yang mendukung pembelajaran
pendidikan agama Islam di sekolah.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal yang menjadi jawaban dari
rumusan masalah dalam penelitian ini. Simpulan ini disusun untuk memberikan
gambaran mengenai kontribusi kegiatan ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur’an
terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa di SMPN 2
Awangpone, baik dilihat dari aspek pelaksanaan program maupun perkembangan
yang dicapai oleh para siswa. Adapun simpulan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) di SMPN 2 Awangpone menunjukkan
bahwa program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam membaca Al-Qur’an, terutama bagi siswa yang belum lancar.
Kegiatan ini meliputi pembelajaran Tahsin, One Day One Juz, dan
khataman Al-Qur’an yang dilaksanakan secara terstruktur, sistematis,
dan dibimbing langsung oleh guru Pendidikan Agama Islam.
2. Kontribusi kegiatan ekstrakurikuler BTA terhadap kemampuan
membaca Al-Qur’an siswa sangat signifikan. Kegiatan ini tidak hanya
meningkatkan aspek teknis seperti kefasihan, penguasaan tajwid, dan
makhraj huruf, tetapi juga membentuk kebiasaan dan sikap religius
siswa. Dukungan dari guru, keluarga, serta adanya pembiasaan rutin
membaca Al-Qur’an turut memperkuat efektivitas kegiatan ini. Faktor-
faktor pendukung seperti metode Talaqqi yang diterapkan oleh guru,
suasana belajar yang kondusif, keterlibatan aktif siswa, serta fasilitas
52
yang memadai menjadikan kegiatan ini berjalan efektif. Selain itu,
motivasi dari guru dan keluarga berperan penting dalam membentuk
semangat dan konsistensi siswa dalam mengikuti kegiatan ini.
B. Saran
Penelitian ini masih sangat sempit dan masih membutuhkan adanya
pengembangan bahasan secara luas lagi dan masih jauh dari kata sempurna.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar sekolah terus mendukung
kegiatan ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur’an dengan menyediakan waktu,
kebijakan, dan sarana yang memadai. Guru pembina diharapkan mempertahankan
metode interaktif seperti Talaqqi dan terus memotivasi siswa agar tetap semangat
belajar dan sedikit masukan baiknya menyediakan lembar penilaian atau lembar
tingkatan dari hasil belajar siswa. Dan untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk
memperluas cakupan penelitian agar kajian ini dapat semakin memperkaya
pengembangan kegiatan pembelajaran Al-Qur’an di sekolah.
Ketersediaan
| STAR20252103 | 203/ | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
203/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
