Persepsi Mahasiswa Terhadap TikTok Sebagai Media Dakwah (Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Angkatan 2022 IAIN Bone)
Nur Aida/862082021050 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap
TikTok sebagai media dakwah, khususnya di kalangan mahasiswa Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Bone angkatan 2022. Penelitian
ini didasari oleh pesatnya perkembangan media sosial, khususnya TikTok, yang
tidak hanya digunakan sebagai sarana hiburan, tetapi juga mulai dimanfaatkan
sebagai media penyampaian pesan-pesan keislaman. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam
penelitian ini adalah mahasiswa PAI angkatan 2022 yang dipilih secara subjek dan
objek. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap
TikTok sebagai media dakwah secara umum bersifat positif. Mahasiswa menilai
bahwa TikTok adalah sebagai wadah (platform) yang layak dan efektif untuk
menyampaikan pesan dakwah secara singkat, menarik, dan mudah dipahami oleh
generasi muda. Lima indikator utama dalam persepsi mahasiswa meliputi:
penerimaan (TikTok dianggap layak sebagai media dakwah), evaluasi (mahasiswa
mampu menilai kualitas konten dakwah), efektivitas (konten dakwah di TikTok
dinilai mudah dipahami dan menyentuh), inovasi (konten kreatif diapresiasi), dan
responsivitas (mahasiswa terdorong untuk membagikan konten dakwah). TikTok
dipandang sebagai sarana dakwah yang sesuai dengan kebutuhan dakwah
kontemporer yang berbasis teknologi dan media digital. Dapat disimpulkan bahwa
TikTok layak digunakan sebagai media berdakwah.
A Simpulan
1. persepsi mahasiswa Pendidikan Agama Islam angkatan 2022 terhadap
TikTok sebagai media dakwah tergolong positif. Mahasiswa menunjukkan
sikap terbuka dalam menerima TikTok sebagai sarana dakwah yang relevan
dengan perkembangan zaman. Mereka mampu mengevaluasi secara kritis
isi dakwah, menilai efektivitas format konten video pendek, menghargai
inovasi dalam penyampaian pesan, serta aktif berkontribusi dalam
menyebarkan konten dakwah melalui fitur-fitur interaktif TikTok. Hal ini
mencerminkan bahwa dakwah digital melalui TikTok tidak hanya diterima,
tetapi juga direspon secara aktif, cerdas, dan kreatif oleh generasi muda.
2. Kontribusi TikTok sebagai media dakwah dipandang sebagai wadah dakwah
yang adaptif, menarik, dan relevan dengan kebutuhan dakwah di era digital.
Mahasiswa melihat potensi besar dari platform ini dalam mendukung
penyebaran nilai-nilai keislaman secara kreatif dan efektif.
B Saran
Penelitian ini masih menyisakan ruang untuk dikembangkan lebih lanjut,
terutama dalam memahami secara lebih mendalam bagaimana media sosial TikTok
berkontribusi sebagai media dalam menyebarkan dakwah kepada khalayak ramai.
Mengingat fokus penelitian ini pada persepsi mahasiswa Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah IAIN Bone angkatan 2022, peneliti menyarankan kepada peneliti
selanjutnya untuk memperluas cakupan studi, misalnya dengan melakukan
perbandingan antara efektivitas TikTok dengan media sosial lain seperti Instagram
atau YouTube dalam menyampaikan konten dakwah. Selain itu, penting juga
mendorong mahasiswa agar semakin kritis dan selektif dalam menerima konten
keislaman di TikTok, termasuk ceramah-ceramah yang disampaikan oleh figur
populer seperti Ustadz Abdul Somad, Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Hanan Attaki
dan seluruh konten kreator dakwah yang lainnya. Hal ini diperlukan agar
pemahaman yang terbentuk tetap sesuai dengan nilai-nilai Islam yang moderat,
ilmiah, dan kontekstual dengan kebutuhan dakwah masa kini.
TikTok sebagai media dakwah, khususnya di kalangan mahasiswa Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Bone angkatan 2022. Penelitian
ini didasari oleh pesatnya perkembangan media sosial, khususnya TikTok, yang
tidak hanya digunakan sebagai sarana hiburan, tetapi juga mulai dimanfaatkan
sebagai media penyampaian pesan-pesan keislaman. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam
penelitian ini adalah mahasiswa PAI angkatan 2022 yang dipilih secara subjek dan
objek. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap
TikTok sebagai media dakwah secara umum bersifat positif. Mahasiswa menilai
bahwa TikTok adalah sebagai wadah (platform) yang layak dan efektif untuk
menyampaikan pesan dakwah secara singkat, menarik, dan mudah dipahami oleh
generasi muda. Lima indikator utama dalam persepsi mahasiswa meliputi:
penerimaan (TikTok dianggap layak sebagai media dakwah), evaluasi (mahasiswa
mampu menilai kualitas konten dakwah), efektivitas (konten dakwah di TikTok
dinilai mudah dipahami dan menyentuh), inovasi (konten kreatif diapresiasi), dan
responsivitas (mahasiswa terdorong untuk membagikan konten dakwah). TikTok
dipandang sebagai sarana dakwah yang sesuai dengan kebutuhan dakwah
kontemporer yang berbasis teknologi dan media digital. Dapat disimpulkan bahwa
TikTok layak digunakan sebagai media berdakwah.
A Simpulan
1. persepsi mahasiswa Pendidikan Agama Islam angkatan 2022 terhadap
TikTok sebagai media dakwah tergolong positif. Mahasiswa menunjukkan
sikap terbuka dalam menerima TikTok sebagai sarana dakwah yang relevan
dengan perkembangan zaman. Mereka mampu mengevaluasi secara kritis
isi dakwah, menilai efektivitas format konten video pendek, menghargai
inovasi dalam penyampaian pesan, serta aktif berkontribusi dalam
menyebarkan konten dakwah melalui fitur-fitur interaktif TikTok. Hal ini
mencerminkan bahwa dakwah digital melalui TikTok tidak hanya diterima,
tetapi juga direspon secara aktif, cerdas, dan kreatif oleh generasi muda.
2. Kontribusi TikTok sebagai media dakwah dipandang sebagai wadah dakwah
yang adaptif, menarik, dan relevan dengan kebutuhan dakwah di era digital.
Mahasiswa melihat potensi besar dari platform ini dalam mendukung
penyebaran nilai-nilai keislaman secara kreatif dan efektif.
B Saran
Penelitian ini masih menyisakan ruang untuk dikembangkan lebih lanjut,
terutama dalam memahami secara lebih mendalam bagaimana media sosial TikTok
berkontribusi sebagai media dalam menyebarkan dakwah kepada khalayak ramai.
Mengingat fokus penelitian ini pada persepsi mahasiswa Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah IAIN Bone angkatan 2022, peneliti menyarankan kepada peneliti
selanjutnya untuk memperluas cakupan studi, misalnya dengan melakukan
perbandingan antara efektivitas TikTok dengan media sosial lain seperti Instagram
atau YouTube dalam menyampaikan konten dakwah. Selain itu, penting juga
mendorong mahasiswa agar semakin kritis dan selektif dalam menerima konten
keislaman di TikTok, termasuk ceramah-ceramah yang disampaikan oleh figur
populer seperti Ustadz Abdul Somad, Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Hanan Attaki
dan seluruh konten kreator dakwah yang lainnya. Hal ini diperlukan agar
pemahaman yang terbentuk tetap sesuai dengan nilai-nilai Islam yang moderat,
ilmiah, dan kontekstual dengan kebutuhan dakwah masa kini.
Ketersediaan
| STAR20250257 | 257/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
257/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
