Penerapan Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dalam Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran PAI di UPT SMPN 6 Watampone
Siti Aspira/862082021053 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan metode kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) dalam meningkatkan keaktifan siswa pada mata
pelajaran PAI, untuk mengetahui strategi guru PAI dalam meningkatkan keaktifan
siswa melalui metode Think Pair Share (TPS), dan untuk mengetahui aspek
pendukung dan penghambat dalam penerapan metode kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS) dalam meningkatkan keaktifan siswa kelas VIII di UPT SMPN 6
Watampone.. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan
pendekatan pedagogik dan pendekatan psikologis. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa metode Think Pair Share (TPS) diterapkan melalui tiga
tahapan yaitu: (1) Think, siswa diberi waktu untuk berpikir secara mandiri; (2)
Pair, siswa berdiskusi dengan pasangan; dan (3) Share, siswa mempresentasikan
hasil diskusinya. Strategi guru dalam menerapkan metode ini mencakup strategi
pembelajaran langsung, tidak langsung, dan interaktif. Penerapan metode TPS
terbukti meningkatkan keaktifan siswa dalam bentuk partisipasi diskusi,
keberanian mengemukakan pendapat, serta semangat dalam menyelesaikan tugas.
Adapun aspek pendukungnya meliputi suasana pembelajaran yang
menyenangkan, meningkatkan keaktifan mengembangkan keterampilan sosial.
Sedangkan Aspek penghambatnya meliputi dominasi siswa tertentu, keterbatasan
waktu, dan kurangnya kesempatan berbicara bagi seluruh siswa.
A. Simpulan
1. Metode Think Pair Share (TPS) merupakan salah satu metode
kooperatif yang digunakan guru PAI kelas VIII dalam proses
pembelajaran. Dalam penerapannya terdapat tiga tahap yaitu tahap
think yakni siswa berpikir secara mandiri terhadap masalah yang
diberikan guru, tahap pair yakni siswa berpasangan dengan temannya
dan berduskusi terkait jawaban dari masalah yang diberikan, dan tahap
share yakni siswa berbagi dengan teman atau kelompok lain terkait
jawaban yang telah di diskusikan.
2. Strategi yang digunakan guru dalam penerapan Think Pair Share untuk
meningkatkan keaktifan siswa yakni strategi langsung yang berpusat
pada guru, kemudian strategi tidak langsung yang berpuat pada siswa
namun guru sebagai pembimbing, dan strategi interaktif yakni adanya
kerja sama dan interaksi antar siswa dalam proses pembelajaran.
3. Aspek pendukung dalam penerapan metode Think Pair Share terhadap
keaktifan siswa di pengaruhi oleh guru, siswa, dan lingkungan belajar.
Aspek penghambat pendukung dalam penerapan metode think pair
share terhadap keaktifan siswa di pengaruhi oleh dominasi siswa aktif,
alokasi waktu, dan pengelolaan kelas yang lebih fleksibel.
B. Saran
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi guru dalam menerapkan
metode kooperatif tipe Think Pair Share pada mata pelajaran PAI kelas VIII
di UPT SMPN 6Watampone yakni dengan beberapa strategi seperti strategi
59
langsung, tidak langsung, interaktif, eksperimen, dan mandiri. Agar metode
TPS dapat diterapkan dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapat
dengan efisien maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Untuk Guru
Diharapkan guru dapat terus mengembangkan dan menerapkan metode
pembelajaran kooperatif seperti TPS secara konsisten karena terbukti
dapat meningkatkan keaktifan dan kerja sama antar siswa. Guru juga
perlu merancang strategi yang variatif dan menarik, seperti pemberian
pertanyaan pemantik pada tahap Think, pengawasan dan bimbingan pada
tahap Pair, serta penguatan dan refleksi pada tahap Share.
2. Untuk Siswa
Siswa diharapkan lebih aktif dalam setiap tahapan metode TPS dan
mampu bekerja sama dengan baik dalam kelompok. Keaktifan dan rasa
tanggung jawab dalam proses diskusi akan mendukung keberhasilan
pembelajaran kooperatif secara menyeluruh.
3. Untuk Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini
dengan memperluas subjek atau objek penelitian, misalnya pada jenjang
pendidikan yang berbeda atau mata pelajaran lainnya. Selain itu, analisis
lebih mendalam mengenai faktor penghambat seperti keterbatasan waktu,
kurangnya partisipasi sebagian siswa, atau kendala komunikasi antar
pasangan belajar juga dapat menjadi fokus pengembangan penelitian
lanjutan.
tipe Think Pair Share (TPS) dalam meningkatkan keaktifan siswa pada mata
pelajaran PAI, untuk mengetahui strategi guru PAI dalam meningkatkan keaktifan
siswa melalui metode Think Pair Share (TPS), dan untuk mengetahui aspek
pendukung dan penghambat dalam penerapan metode kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS) dalam meningkatkan keaktifan siswa kelas VIII di UPT SMPN 6
Watampone.. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan
pendekatan pedagogik dan pendekatan psikologis. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa metode Think Pair Share (TPS) diterapkan melalui tiga
tahapan yaitu: (1) Think, siswa diberi waktu untuk berpikir secara mandiri; (2)
Pair, siswa berdiskusi dengan pasangan; dan (3) Share, siswa mempresentasikan
hasil diskusinya. Strategi guru dalam menerapkan metode ini mencakup strategi
pembelajaran langsung, tidak langsung, dan interaktif. Penerapan metode TPS
terbukti meningkatkan keaktifan siswa dalam bentuk partisipasi diskusi,
keberanian mengemukakan pendapat, serta semangat dalam menyelesaikan tugas.
Adapun aspek pendukungnya meliputi suasana pembelajaran yang
menyenangkan, meningkatkan keaktifan mengembangkan keterampilan sosial.
Sedangkan Aspek penghambatnya meliputi dominasi siswa tertentu, keterbatasan
waktu, dan kurangnya kesempatan berbicara bagi seluruh siswa.
A. Simpulan
1. Metode Think Pair Share (TPS) merupakan salah satu metode
kooperatif yang digunakan guru PAI kelas VIII dalam proses
pembelajaran. Dalam penerapannya terdapat tiga tahap yaitu tahap
think yakni siswa berpikir secara mandiri terhadap masalah yang
diberikan guru, tahap pair yakni siswa berpasangan dengan temannya
dan berduskusi terkait jawaban dari masalah yang diberikan, dan tahap
share yakni siswa berbagi dengan teman atau kelompok lain terkait
jawaban yang telah di diskusikan.
2. Strategi yang digunakan guru dalam penerapan Think Pair Share untuk
meningkatkan keaktifan siswa yakni strategi langsung yang berpusat
pada guru, kemudian strategi tidak langsung yang berpuat pada siswa
namun guru sebagai pembimbing, dan strategi interaktif yakni adanya
kerja sama dan interaksi antar siswa dalam proses pembelajaran.
3. Aspek pendukung dalam penerapan metode Think Pair Share terhadap
keaktifan siswa di pengaruhi oleh guru, siswa, dan lingkungan belajar.
Aspek penghambat pendukung dalam penerapan metode think pair
share terhadap keaktifan siswa di pengaruhi oleh dominasi siswa aktif,
alokasi waktu, dan pengelolaan kelas yang lebih fleksibel.
B. Saran
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi guru dalam menerapkan
metode kooperatif tipe Think Pair Share pada mata pelajaran PAI kelas VIII
di UPT SMPN 6Watampone yakni dengan beberapa strategi seperti strategi
59
langsung, tidak langsung, interaktif, eksperimen, dan mandiri. Agar metode
TPS dapat diterapkan dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapat
dengan efisien maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Untuk Guru
Diharapkan guru dapat terus mengembangkan dan menerapkan metode
pembelajaran kooperatif seperti TPS secara konsisten karena terbukti
dapat meningkatkan keaktifan dan kerja sama antar siswa. Guru juga
perlu merancang strategi yang variatif dan menarik, seperti pemberian
pertanyaan pemantik pada tahap Think, pengawasan dan bimbingan pada
tahap Pair, serta penguatan dan refleksi pada tahap Share.
2. Untuk Siswa
Siswa diharapkan lebih aktif dalam setiap tahapan metode TPS dan
mampu bekerja sama dengan baik dalam kelompok. Keaktifan dan rasa
tanggung jawab dalam proses diskusi akan mendukung keberhasilan
pembelajaran kooperatif secara menyeluruh.
3. Untuk Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini
dengan memperluas subjek atau objek penelitian, misalnya pada jenjang
pendidikan yang berbeda atau mata pelajaran lainnya. Selain itu, analisis
lebih mendalam mengenai faktor penghambat seperti keterbatasan waktu,
kurangnya partisipasi sebagian siswa, atau kendala komunikasi antar
pasangan belajar juga dapat menjadi fokus pengembangan penelitian
lanjutan.
Ketersediaan
| STAR20250236 | 236/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
236/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
