Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Nilai Pendidikan Karakter Peduli Sosial Pada Siswa Di SMP Negeri 7 Watampone
Jumrianti/862082021061 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru pendidikan agama
Islam (PAI) dalam menanamkan nilai pendidikan karakter peduli sosial pada
siswa di SMP Negeri 7 Watampone. Nilai peduli sosial merupakan salah satu dari
18 nilai karakter oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang penting
untuk dikembangkan guna membentuk generasi yang berempati, toleran, dan
memiliki kepedulian terhadap sesama. Dalam proses pembentukan karakter
tersebut, guru PAI memiliki peran strategis sebagai pendidik, teladan, dan
motivator.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus dengan teknik
pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek
penelitian terdiri dari guru PAI dan siswa di SMP Negeri 7 Watampone. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa guru PAI berperan aktif dalam menanamkan nilai
peduli sosial melalui integrasi materi ajar, keteladanan sikap, serta kegiatan
keagamaan dan sosial di sekolah. Selain itu, faktor pendukung dalam proses ini
adalah kerjasama antara guru dan orang tua, serta adanya kegiatan ekstrakurikuler
yang mendukung. Adapun hambatan yang dihadapi antara lain kurangnya
kesadaran siswa, keterbatasan waktu pembelajaran, dan pengaruh lingkungan luar
sekolah.
Dengan demikian, peran guru PAI sangat penting dalam proses penanaman
karakter peduli sosial, namun tetap memerlukan sinergi dari berbagai pihak untuk
mencapai hasil yang optimal.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peran Guru
PAI dalam Menanamkan Nilai Pendidikan Karakter Peduli Sosial di SMP
Negeri 7 Watampone, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Guru PAI menjalankan peran strategis dalam menanamkan nilai karakter
peduli sosial, yakni sebagai pendidik, teladan, dan motivator, baik melalui
proses pembelajaran maupun kegiatan non-akademik di sekolah.Peran
sebagai pendidik ditunjukkan dengan pengintegrasian nilai-nilai
kepedulian sosial dalam materi pembelajaran, seperti zakat dan sedekah
yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.Peran sebagai teladan terlihat
dari perilaku nyata guru, seperti membantu siswa, menyapa ramah, dan
aktif dalam kegiatan sosial sekolah. Siswa merespon positif terhadap
contoh langsung yang diberikan oleh guru.Peran sebagai motivator
dilakukan dengan memberikan penghargaan, menceritakan kisah tokoh
inspiratif, dan memberi semangat kepada siswa untuk terlibat dalam
kegiatan sosial.
2. Bentuk penanaman nilai peduli sosial mencakup pembiasaan perilaku baik
di kelas (kerja kelompok, membantu teman), kegiatan keagamaan (infaq,
Jum’at Berkah), kegiatan sosial (donasi untuk teman yang membutuhkan),
serta pembinaan personal terhadap siswa yang kurang menunjukkan
kepedulian.
3. Faktor pendukung keberhasilan penanaman nilai ini adalah budaya sekolah
yang positif, adanya dukungan dari kepala sekolah dan guru lain, serta
kolaborasi antarguru. Faktor penghambat antara lain pengaruh negatif
media sosial yang membentuk sikap individualistik pada siswa, dan
kurangnya pembiasaan nilai sosial di lingkungan keluarga.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran-saran yang
dapat diajukan adalah sebagai berikut.
1. Bagi Guru PAI, diharapkan untuk terus mengembangkan strategi
pembelajaran yang kontekstual, menyenangkan, dan membumi, serta
memperkuat keteladanan dalam kehidupan sehari-hari, agar nilai peduli
sosial dapat ditanamkan secara konsisten dan bermakna.
2. Bagi Sekolah, perlu memperkuat budaya positif dengan memperbanyak
kegiatan sosial yang melibatkan seluruh warga sekolah, serta memberikan
dukungan penuh terhadap guru dalam pelaksanaan pendidikan karakter
berbasis nilai-nilai keislaman.
3. Bagi orang tua siswa, Berperan aktif dalam mendukung pembentukan
karakter anak di rumah dengan memberikan teladan dan pembiasaan sikap
peduli terhadap sesame dan menjalin komunikasi intensif dengan pihak
sekolah guna menyelaraskan nilai-nilai yang ditanamkan di rumah dan di
sekolah.
4. Bagi Siswa, Terus mengembangkan sikap empati, gotong royong, dan
semangat membantu sesama dalam kehidupan sehari-hari dan tidak mudah
terpengaruh oleh pandangan negatif dari media sosial terhadap perilaku
sosial yang positif.
5. Bagi Peneliti selanjutnya, Diharapkan dapat meneliti lebih lanjut peran
guru mata pelajaran lain dalam membentuk karakter siswa, atau
menelusuri pengaruh media sosial terhadap sikap peduli sosial siswa
secara lebih mendalam.
Islam (PAI) dalam menanamkan nilai pendidikan karakter peduli sosial pada
siswa di SMP Negeri 7 Watampone. Nilai peduli sosial merupakan salah satu dari
18 nilai karakter oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang penting
untuk dikembangkan guna membentuk generasi yang berempati, toleran, dan
memiliki kepedulian terhadap sesama. Dalam proses pembentukan karakter
tersebut, guru PAI memiliki peran strategis sebagai pendidik, teladan, dan
motivator.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus dengan teknik
pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek
penelitian terdiri dari guru PAI dan siswa di SMP Negeri 7 Watampone. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa guru PAI berperan aktif dalam menanamkan nilai
peduli sosial melalui integrasi materi ajar, keteladanan sikap, serta kegiatan
keagamaan dan sosial di sekolah. Selain itu, faktor pendukung dalam proses ini
adalah kerjasama antara guru dan orang tua, serta adanya kegiatan ekstrakurikuler
yang mendukung. Adapun hambatan yang dihadapi antara lain kurangnya
kesadaran siswa, keterbatasan waktu pembelajaran, dan pengaruh lingkungan luar
sekolah.
Dengan demikian, peran guru PAI sangat penting dalam proses penanaman
karakter peduli sosial, namun tetap memerlukan sinergi dari berbagai pihak untuk
mencapai hasil yang optimal.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peran Guru
PAI dalam Menanamkan Nilai Pendidikan Karakter Peduli Sosial di SMP
Negeri 7 Watampone, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Guru PAI menjalankan peran strategis dalam menanamkan nilai karakter
peduli sosial, yakni sebagai pendidik, teladan, dan motivator, baik melalui
proses pembelajaran maupun kegiatan non-akademik di sekolah.Peran
sebagai pendidik ditunjukkan dengan pengintegrasian nilai-nilai
kepedulian sosial dalam materi pembelajaran, seperti zakat dan sedekah
yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.Peran sebagai teladan terlihat
dari perilaku nyata guru, seperti membantu siswa, menyapa ramah, dan
aktif dalam kegiatan sosial sekolah. Siswa merespon positif terhadap
contoh langsung yang diberikan oleh guru.Peran sebagai motivator
dilakukan dengan memberikan penghargaan, menceritakan kisah tokoh
inspiratif, dan memberi semangat kepada siswa untuk terlibat dalam
kegiatan sosial.
2. Bentuk penanaman nilai peduli sosial mencakup pembiasaan perilaku baik
di kelas (kerja kelompok, membantu teman), kegiatan keagamaan (infaq,
Jum’at Berkah), kegiatan sosial (donasi untuk teman yang membutuhkan),
serta pembinaan personal terhadap siswa yang kurang menunjukkan
kepedulian.
3. Faktor pendukung keberhasilan penanaman nilai ini adalah budaya sekolah
yang positif, adanya dukungan dari kepala sekolah dan guru lain, serta
kolaborasi antarguru. Faktor penghambat antara lain pengaruh negatif
media sosial yang membentuk sikap individualistik pada siswa, dan
kurangnya pembiasaan nilai sosial di lingkungan keluarga.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran-saran yang
dapat diajukan adalah sebagai berikut.
1. Bagi Guru PAI, diharapkan untuk terus mengembangkan strategi
pembelajaran yang kontekstual, menyenangkan, dan membumi, serta
memperkuat keteladanan dalam kehidupan sehari-hari, agar nilai peduli
sosial dapat ditanamkan secara konsisten dan bermakna.
2. Bagi Sekolah, perlu memperkuat budaya positif dengan memperbanyak
kegiatan sosial yang melibatkan seluruh warga sekolah, serta memberikan
dukungan penuh terhadap guru dalam pelaksanaan pendidikan karakter
berbasis nilai-nilai keislaman.
3. Bagi orang tua siswa, Berperan aktif dalam mendukung pembentukan
karakter anak di rumah dengan memberikan teladan dan pembiasaan sikap
peduli terhadap sesame dan menjalin komunikasi intensif dengan pihak
sekolah guna menyelaraskan nilai-nilai yang ditanamkan di rumah dan di
sekolah.
4. Bagi Siswa, Terus mengembangkan sikap empati, gotong royong, dan
semangat membantu sesama dalam kehidupan sehari-hari dan tidak mudah
terpengaruh oleh pandangan negatif dari media sosial terhadap perilaku
sosial yang positif.
5. Bagi Peneliti selanjutnya, Diharapkan dapat meneliti lebih lanjut peran
guru mata pelajaran lain dalam membentuk karakter siswa, atau
menelusuri pengaruh media sosial terhadap sikap peduli sosial siswa
secara lebih mendalam.
Ketersediaan
| STAR20250147 | 147/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
147/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
