Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum merdeka
dalam pembentukan karakter religius siswa MTs Yapit Taretta, mengidentifikasi
strategi efekti dalam pembentukan karakter religius melalui aspek kebersihan serta
menganalisis kontribusi kurikulum merdeka terhadap pembentukan karakter religius
siswa melalui praktik kebersihan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi
kualitatif dengan pendekatan deskriptif, melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi untuk menggali data secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa implementasi kurikulum merdeka telah berjalan efektif dengan
mengintegrasikan nilai religius secara aktif dalam proses pembelajaran, strategi
pembentukan karakter religius yang efektif meliputi metode keteladanan,
pembiasaan, nasehat, cerita, serta sistem pemberian hadiah dan hukuman yang
diaplikasikan untuk menanamkan pentingnya kebersihan sebagai bagian dari iman
dan akhlak muliah. Kurikulum merdeka memberikan kontribusi signifikan dalam
mengintegrasikan nilai – nilai religius melalui praktik kebersihan, membentuk
karakter siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga beriman,
bertanggung jawab, dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Penelitian ini
merekomendasikan penguatan pelatihan guru dan pengembangan metode
pembelajaran untuk terus meningkatkan efektivitas pembentukan karakter religius
dalam kurikulum.
A. Kesimpulan
1. Implementasi kurikulum merdeka di MTs Yapit Taretta
Implementasi kurikulum merdeka di MTs Yapit Taretta dilakukan
sesuai dengan prinsip dasarnya, yaitu pengembangan potensi siswa secara
optimal, relevan, dengan kebutuhan zaman, dan memberikan fleksibilitas
kepala sekolahdan guru dalam mengelola pembelajaran sesuai konteks lokal
dan kebutuhan siswa. Kepala sekolah memdorong guru untuk mengikuti
workshop dan pelatihan serta memanfaatkan teknologi agar siswa dapat
berkembang dan bersaing dengansekolah lain baik di tingkat kabupaten
maupun provensi.
Selain itu, implementasi kurikulum merdeka di MTs Yapit Taretta
efektif dalam membentuk karakter siswa melalui kegiatan yang
mengakomodasi pemahaman dan pengalaman nilai karakter religius, khusunya
kebersihan sebagian dari iman. Kegiatan tersebut dirancang untuk membentuk
sikap dan perillaku siswa yang sesuai dengan profil pancasila, yaitu siswa
yang memiliki karakter religius yang kuat, berakhlak mulia, dan peduli
terhadap lingkungan sekitar.
Guru MTs Yapit Taretta menerapkan berbagai metode pembelajaran
seperti pembelajaran berbasis masalah, keterampilan hidup, permainan, dan
kompetensi abad 21. Pembelajaran juga mengintegrasikan antara mata
pelajaran, memberikan motivasi kepada siswa, serta menekankan pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan sebagai bagian dari ibadah dan tanggung
jawab sosial. Selain itu penilain siswa tidak hanya berdasarkan pada nilai
akhir, tetapi juga pada pengembangan karakter, sosial, visi dan misi madrasah.
Dengan demikian implementasi kurikulum merdeka di MTs Yapit Taretta
dapat dijadikan sebagi contoh bagaimana pendekatan pembelajaran aktif,
fleksibel dan kontekstual dapat eektif dalam membentuk karakter religius
siswa.
2. Strategi efektif pembentukan karakter religius siswa MTs Yapit Taretta.
Strategi eektipembentukan karakter religius siswa MTs Yapit Taretta
dapat dilakukan melalui beberapa metode yaitu metode keteladanan, metode
pembiasaan, metode nasehat, metode kisah, metode hadiah dan hukuman.
Metode keteladanan dapat dilakukan dengan memberikan contoh yang baik
kepada siswa, sehingga mereka dapat meneladani perilaku positif. Metode
pembiasaan dapat dilakukan dengan membiasakan siswa melakukan kegiatan
kebersihan rutin, sehingga mereka dapat memahami pentingnya kebersihan
sebagai bagian dari iman dan taqwa.
Merode nasehat dapat dilakukan dengan meberikan pencerahan dan
nasehat kepada siswa yang melakukan kesalahan, sehingga mereka dapat
memahami pentingnya nilai - nilai keagamaan. Metode kisah dapat dilakukan
dengan menggunakan cerita yang relevan dan menyentuh hati siswa, sehinga
mereka dapat memahami pentingnya niali - nilai keagamaan. Metode hadiah
dan hukuman dapat dilakukan dengan memberikan hadiah kepada siswa yang
melakukan kebaikan dn hukuman kepada siswa yang melakukan kesalahan
sehinga mereka dapat memahami apa yang diharapkan dan meningkatkan
kesadaran akan tanggung jawab.
Dengan demikian implementasi kurikulum merdeka di MTs Yapit
Taretta dapat dijadikan sebagai contoh bagaimana pendekatan pembelajaran
yang aktif, fleksibel dan kontekstual dapat efektif dalampembentukan karakter
religius siswa. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa strategi pembelajaran
yang melibatkan guru sebagai asilitator dan penerapan nilai agam secara
langsung melalui pengalaman nyata dapat membantu siswa mengembangkan
karakter religgius yang kuar t dan mulia.
3. Kontribusi implementasi kurikulum merdeka dalam pembentukan karakter
religius siswa MTs Yapit Taretta.
Implementasi kurikulum merdeka di MTs Yapit Taretta memberikan
konribusi signifikan pada pembentukan karakter religius siswa melalui aspek
kebersihan. Kurikulum ini mendorong pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik penguatan nilai nilai profil pancasila dan pengembngan karakter
religius melalui proyek yang relevan.
Melalui kegiatan pembelajaran yang terkait dengan kebersihan siswa
dapat memahami pentingnya kebersihan sebagai bagian dari iman dan taqwa.
Kegiatan sepertii pembiasaan shalat berjamaah, aksi kebersihan lingkungan
sekolah dan pengembangan karakter religius melalui kegiatan pembelajaran
yang terkait dengan kebersihan dapat membantu siswa mengembangkan
karakter religius yang kuat dan berakhlak mulia.
Kurikulum
merdeka juga memberikan keleluasan bagi
guru
mengembangkan materi yang relevan dengan kebutuhan karakter religius, baik
melalui akhlak beragama maupun akhlak pribadi. Hal ini memperkuat
hubungan siswa, guru dan lingkungan sekolah serta membentuk budaya
sekolah yang religius, bersih dan harmonis. Dengan demikian, implementasi
kurikulum merdeka dapat membantu siswa memahami pentingnya kebersihan
sebagai bagian dari iman dan taqwa, serta mengembangkan karakter religius
yang kuat dna berakhlak mulia.
B. Saran
1. Disarankan agar sekolah terus meningkatkan pelatihan dan lokakarya bagi
guru guna mempertadalam pemahaman dan keterampilan dalam
mengimplementasikan kurikulum merdeka secara optimal. Peningkatan
pemanfaatan teknologi dan sumber belajar digital yang sesuai dengan
kebutuhan lokal dapat menjaga proses pembelajaran agar lebih inovatif
dan relevan dengan perkembangan zaman. Selain itu, kolaburasi antara
kepala sekolah, guru dan tenaga pendukung untuk menjaga konsistensi
pelaksanaan prinsip kurikulum merdeka yang tekanan pembelajaran aktif,
fleksibel,dan kontekstual.
2. Disarankan agar sekolah mengintensifkan metodepembiasaan, keteladanan
serta metode motivasi seperi nasehat dan pemberian penghargaan maupun
hukuman secara konsisten dalam membentuk karakter religius siswa
khususnya melalui aspek kebersihan. Peran OSIS dan guru sebagai filtur
teladan harus diperkuat untuk memotivasi siswa agar aktif menjaga
kebersihan diri dan lingkungan sebagai bagian dari ibadah. Pengembangan
program kebersihanyang terintegrasi dengan nilai – nilai keagamaan juga
disarankan untuk dijadikan rutinitas sehingga pembentukan karakter
religius dapat berlangsung secara alami dan berkelnjutan.
3. Disarankan agar sekolah terus mengintegrasikan nilai – nilai keagamaan
dan kebersihan ke dalam berbagai mata pelajaran serta aktivitas
pembelajaran dan ekstrakurikuler. Sekolah hendaknya memperkuat
pengembangan karakter siswa secara holistik melalui proyek pelajr
pancasila dan rahmatan lil „alamin. Penguatan kesadaran spritual dan
moral melalui pembiasaan menjaga kebersihan lingkunga, tempat ibadah
dan diri sendiri perlu terus didorong agar menjadi budaya sekolah yang
religius, bersih dan harmonis.

STAR20250333

333/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia