Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui Pembelajaran Abad 21 Dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas XI di SMAN 20 Bone
Risna/862082021093 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses implementasi kurikulum
merdeka melalui pembelajaran abad 21, mengetahui tingkat kreativitas siswa,
serta mengetahui kontribusi kurikulum merdeka melalui pembelajaran abad 21
dalam mengembangkan kreativitas siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan
teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkkan bahwa: 1) Proses implementasi Kurikulum Merdeka melalui
pembelajaran abad 21 telah diterapkan secara optimal oleh guru PAI di SMAN 20
Bone, dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek, diskusi
kelompok, dan pemanfaatan teknologi. 2) Kreativitas siswa dalam mata pelajaran
PAI berkembang secara positif terlihat dari kemampuannya dalam menyampaikan
ide-ide baru, kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis materi, mampu
mengelola emosi saat menghadapi tekanan belajar, memperlihatkan daya
imajinasi yang tinggi dalam menciptakan karya inovatif, serta aktif dalam
berbagai aktivitas pembelajaran. 3) Implementasi Kurikulum Merdeka melalui
pembelajaran abad 21 memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
pengembangan kreativitas siswa, baik melalui metode pembelajaran yang variatif,
penggunaan media digital, maupun pemberian kebebasan dalam mengemukakan
pendapat dan mengeksplorasi potensi diri. Dengan demikian, pembelajaran
berbasis Kurikulum Merdeka selaras dengan prinsip pembelajaran abad 21 dalam
membentuk peserta didik yang religius, inovatif, dan adaptif terhadap tantangan
zaman.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Implementasi
Kurikulum Merdeka melalui Pembelajaran Abad 21 dalam Mengembangkan
Kreativitas Siswa pada Mata Pelajaran PAI Kelas XI di SMAN 20 Bone, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Proses implementasi Kurikulum Merdeka melalui pembelajaran abad 21 di
SMAN 20 Bone telah berjalan secara efektif dan adaptif. Guru PAI
menggunakan pendekatan yang beragam dan inovatif, seperti diskusi,
proyek, penggunaan media digital, dan pembelajaran kontekstual, yang
memfasilitasi gaya belajar siswa yang berbeda. Guru berperan sebagai
fasilitator, memungkinkan siswa untuk lebih mandiri, aktif, dan reflektif
dalam proses belajar. Fleksibilitas pendekatan ini memberi ruang kepada
siswa untuk berkembang sesuai dengan potensi dan kebutuhan masing-
masing.
2. Kreativitas siswa dalam mata pelajaran PAI tampak berkembang melalui
berbagai indikator. Siswa menunjukkan kemampuan berpikir kritis dalam
menganalisis materi, mampu mengelola emosi saat menghadapi tekanan
belajar, serta memperlihatkan daya imajinasi yang tinggi dalam
menciptakan karya seperti poster, cerita pendek, atau proyek kelompok.
Selain itu, siswa lebih percaya diri dan terbiasa menyampaikan ide-ide
mereka dalam forum kelas maupun tugas mandiri.
3. Implementasi Kurikulum Merdeka melalui pembelajaran abad 21 terbukti
memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan kreativitas
siswa. Pembelajaran yang bersifat kolaboratif, kontekstual, dan berbasis
104
pengalaman nyata menyebabkan siswa tidak hanya memahami materi
keagamaan secara teoritis, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Kegiatan seperti diskusi kelompok, Jumat Berkah,
literasi Qur‟an, dan proyek sosial membantu menanamkan nilai-nilai
keagamaan sekaligus mendorong siswa untuk berkreasi dan bekerja sama
secara aktif.
Secara keseluruhan, penerapan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran
PAI di SMAN 20 Bone selaras dengan prinsip-prinsip pembelajaran abad 21
yang berorientasi pada pengembangan karakter, kemandirian, dan kreativitas
peserta didik. Hal ini menjadi bukti bahwa transformasi kurikulum jika
diimplementasikan dengan tepat menjadi landasan kuat untuk membentuk
generasi yang tidak hanya religius, tetapi juga adaptif, inovatif, dan berdaya
saing tinggi..
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mempunyai implikasi berupa
saran kepada pihak-pihak terkait, adapun saran peneliti maksud yaitu:
1. Kepada Guru Pendidikan Agama
Islam diharapkan agar terus
mengembangkan dan memvariasikan metode pembelajaran berbasis
Kurikulum Merdeka, khususnya yang sejalan dengan prinsip-prinsip
pembelajaran abad 21 seperti pembelajaran berbasis proyek, diskusi
kolaboratif, dan pemanfaatan teknologi digital. Hal ini penting untuk
mendorong perkembangan kreativitas siswa secara optimal dalam
pembelajaran PAI.
2. Kepada Peserta didik hendaknya lebih aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran dan memanfaatkan kesempatan yang diberikan untuk
mengembangkan kreativitas dan potensi diri. Kreativitas yang dimiliki
perlu diasah dan dikembangkan melalui keterlibatan dalam berbagai
kegiatan pembelajaran serta kolaborasi dengan teman sejawat. Peserta
didik juga diharapkan lebih terbuka dalam menerima umpan balik dari
guru sebagai proses perbaikan dan pembelajaran.
3. Kepada Pihak Sekolah diharapkan terus mendukung implementasi
Kurikulum Merdeka dengan menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai, serta memberikan pelatihan berkala kepada guru-guru. Selain
itu, pihak sekolah perlu menciptakan lingkungan yang mendorong siswa
untuk berkreativitas, baik melalui kegiatan intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler.
merdeka melalui pembelajaran abad 21, mengetahui tingkat kreativitas siswa,
serta mengetahui kontribusi kurikulum merdeka melalui pembelajaran abad 21
dalam mengembangkan kreativitas siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan
teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkkan bahwa: 1) Proses implementasi Kurikulum Merdeka melalui
pembelajaran abad 21 telah diterapkan secara optimal oleh guru PAI di SMAN 20
Bone, dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek, diskusi
kelompok, dan pemanfaatan teknologi. 2) Kreativitas siswa dalam mata pelajaran
PAI berkembang secara positif terlihat dari kemampuannya dalam menyampaikan
ide-ide baru, kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis materi, mampu
mengelola emosi saat menghadapi tekanan belajar, memperlihatkan daya
imajinasi yang tinggi dalam menciptakan karya inovatif, serta aktif dalam
berbagai aktivitas pembelajaran. 3) Implementasi Kurikulum Merdeka melalui
pembelajaran abad 21 memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
pengembangan kreativitas siswa, baik melalui metode pembelajaran yang variatif,
penggunaan media digital, maupun pemberian kebebasan dalam mengemukakan
pendapat dan mengeksplorasi potensi diri. Dengan demikian, pembelajaran
berbasis Kurikulum Merdeka selaras dengan prinsip pembelajaran abad 21 dalam
membentuk peserta didik yang religius, inovatif, dan adaptif terhadap tantangan
zaman.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Implementasi
Kurikulum Merdeka melalui Pembelajaran Abad 21 dalam Mengembangkan
Kreativitas Siswa pada Mata Pelajaran PAI Kelas XI di SMAN 20 Bone, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Proses implementasi Kurikulum Merdeka melalui pembelajaran abad 21 di
SMAN 20 Bone telah berjalan secara efektif dan adaptif. Guru PAI
menggunakan pendekatan yang beragam dan inovatif, seperti diskusi,
proyek, penggunaan media digital, dan pembelajaran kontekstual, yang
memfasilitasi gaya belajar siswa yang berbeda. Guru berperan sebagai
fasilitator, memungkinkan siswa untuk lebih mandiri, aktif, dan reflektif
dalam proses belajar. Fleksibilitas pendekatan ini memberi ruang kepada
siswa untuk berkembang sesuai dengan potensi dan kebutuhan masing-
masing.
2. Kreativitas siswa dalam mata pelajaran PAI tampak berkembang melalui
berbagai indikator. Siswa menunjukkan kemampuan berpikir kritis dalam
menganalisis materi, mampu mengelola emosi saat menghadapi tekanan
belajar, serta memperlihatkan daya imajinasi yang tinggi dalam
menciptakan karya seperti poster, cerita pendek, atau proyek kelompok.
Selain itu, siswa lebih percaya diri dan terbiasa menyampaikan ide-ide
mereka dalam forum kelas maupun tugas mandiri.
3. Implementasi Kurikulum Merdeka melalui pembelajaran abad 21 terbukti
memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan kreativitas
siswa. Pembelajaran yang bersifat kolaboratif, kontekstual, dan berbasis
104
pengalaman nyata menyebabkan siswa tidak hanya memahami materi
keagamaan secara teoritis, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Kegiatan seperti diskusi kelompok, Jumat Berkah,
literasi Qur‟an, dan proyek sosial membantu menanamkan nilai-nilai
keagamaan sekaligus mendorong siswa untuk berkreasi dan bekerja sama
secara aktif.
Secara keseluruhan, penerapan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran
PAI di SMAN 20 Bone selaras dengan prinsip-prinsip pembelajaran abad 21
yang berorientasi pada pengembangan karakter, kemandirian, dan kreativitas
peserta didik. Hal ini menjadi bukti bahwa transformasi kurikulum jika
diimplementasikan dengan tepat menjadi landasan kuat untuk membentuk
generasi yang tidak hanya religius, tetapi juga adaptif, inovatif, dan berdaya
saing tinggi..
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mempunyai implikasi berupa
saran kepada pihak-pihak terkait, adapun saran peneliti maksud yaitu:
1. Kepada Guru Pendidikan Agama
Islam diharapkan agar terus
mengembangkan dan memvariasikan metode pembelajaran berbasis
Kurikulum Merdeka, khususnya yang sejalan dengan prinsip-prinsip
pembelajaran abad 21 seperti pembelajaran berbasis proyek, diskusi
kolaboratif, dan pemanfaatan teknologi digital. Hal ini penting untuk
mendorong perkembangan kreativitas siswa secara optimal dalam
pembelajaran PAI.
2. Kepada Peserta didik hendaknya lebih aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran dan memanfaatkan kesempatan yang diberikan untuk
mengembangkan kreativitas dan potensi diri. Kreativitas yang dimiliki
perlu diasah dan dikembangkan melalui keterlibatan dalam berbagai
kegiatan pembelajaran serta kolaborasi dengan teman sejawat. Peserta
didik juga diharapkan lebih terbuka dalam menerima umpan balik dari
guru sebagai proses perbaikan dan pembelajaran.
3. Kepada Pihak Sekolah diharapkan terus mendukung implementasi
Kurikulum Merdeka dengan menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai, serta memberikan pelatihan berkala kepada guru-guru. Selain
itu, pihak sekolah perlu menciptakan lingkungan yang mendorong siswa
untuk berkreativitas, baik melalui kegiatan intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler.
Ketersediaan
| STAR20250267 | 267/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
267/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
