Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran berbasis
kurikulum merdeka melalui model project based learning dalam mengembangkan
kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak di mts cina.
Permasalahan yang diangkat yaitu rendahnya kreativitas dan keterlibatan siswa
karena metode yang digunakan masih bersifat konvensional. Metode penelitian
yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan pedagogik,
kognitif, dan kontekstual. Teknik pengumpulan data meliputi observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari guru mata pelajaran
akidah akhlak dan beberapa siswa kelas VIII A di MTs Cina. Analisis data
menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
implementasi strategi pembelajaran akidah akhlak melalui model project based
learning dilakukan melalui enam tahapan utama: penentuan proyek, perencanaan
langkah penyelesaian, penyusunan jadwal, pelaksanaan proyek dengan bimbingan
guru, penyusunan laporan dan presentasi hasil, serta evaluasi. Strategi ini
menempatkan siswa sebagai subjek aktif dalam pembelajaran dan mendorong
kemandirian serta kerja sama. Tingkat kreativitas belajar siswa menunjukkan
keberagaman, dengan indikator kreativitas seperti fluency, flexibility, originality,
dan elaboration berkembang seiring pelaksanaan proyek. Strategi ini memberikan
kontribusi positif terhadap pengembangan kreativitas siswa, baik secara kognitif,
afektif, maupun psikomotorik. Siswa menjadi lebih termotivasi, percaya diri, dan
mampu mengaitkan nilai-nilai akidah akhlak dengan realitas kehidupan sehari-
hari. Dengan demikian, strategi ini relevan diterapkan dalam konteks
pembelajaran berbasis nilai dan karakter sesuai arah kurikulum merdeka.
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan “Strategi Pembelajaran
Berbasis Kurikulum Merdeka Melalui Model Project Based Learning Dalam
Mengembangkan Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak
di Mts Cina”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Implementasi strategi pembelajaran berbasis kurikulum merdeka melalui
model project based learning di MTs Cina telah diterapkan secara sistematis
melalui enam tahapan utama, yaitu: (1) penentuan proyek oleh guru bersama
siswa yang relevan dengan materi akidah akhlak, (2) perencanaan langkah
penyelesaian proyek, (3) penyusunan jadwal pelaksanaan, (4) pelaksanaan
proyek dengan bimbingan dan fasilitasi guru, (5) penyusunan laporan dan
presentasi hasil proyek, serta (6) evaluasi akhir. Strategi ini dilaksanakan
dengan pendekatan yang mengutamakan keterlibatan aktif siswa, kolaborasi
antar anggota kelompok, dan pengembangan ide secara mandiri. Guru
berperan sebagai fasilitator yang memberikan ruang eksplorasi dan
kreativitas sesuai dengan prinsip kurikulum merdeka, yaitu pembelajaran
berdiferensiasi dan berpusat pada siswa. Penerapan model ini juga
memperlihatkan adanya pergeseran pembelajaran dari yang bersifat pasif
menjadi aktif, serta dari mendengarkan materi melalui metode ceramah
menuju pembelajaran berbasis pengalaman.
2. Tingkat kreativitas belajar dalam mata pelajaran akidah akhlak di MTs Cina
menunjukkan keberagaman. Siswa dengan kreativitas tinggi mampu
menunjukkan indikator kelancaran berpikir (fluency), keluwesan (flexibility),
keaslian
ide
(originality),
dan
penguraian
(elaboration)
dalam
92
menyelesaikan proyek pembelajaran. Kreativitas siswa dipengaruhi oleh
faktor internal seperti minat dan keaktifan belajar, serta faktor eksternal
seperti model pembelajaran yang digunakan guru, dan lingkungan belajar
yang mendukung.
3. Kontribusi strategi pembelajaran guru akidah akhlak berbasis kurikulum
merdeka melalui model project based learning dalam mengembangkan
kreativitas belajar siswa di MTs Cina tampak melalui peningkatan
partisipasi aktif, kemampuan berpikir kreatif, dan keberanian siswa dalam
menyampaikan ide. Melalui proyek-proyek seperti pembuatan poster digital
dengan aplikasi Canva, siswa menunjukkan kemampuan dalam merancang,
mengembangkan, dan menyampaikan nilai-nilai akidah akhlak secara kreatif
dan kontekstual. Strategi ini mendorong lahirnya pribadi siswa yang tidak
hanya paham secara kognitif, tetapi juga memiliki karakter yang mandiri,
reflektif, dan bertanggung jawab.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan, maka
terdapat beberapa saran penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi guru akidah akhlak disarankan agar terus mengembangkan strategi
pembelajaran yang inovatif dan kontekstual, seperti model project based
learning guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai akidah
akhlak. Guru juga perlu menciptakan lingkungan belajar yang mendorong
partisipasi aktif, kolaborasi, dan ekspresi ide kreatif siswa agar potensi
mereka dapat berkembang secara optimal.
2. Bagi Siswa diharapkan dapat lebih aktif, kreatif, dan bertanggung jawab
dalam mengikuti pembelajaran, khususnya saat melaksanakan proyek.
Dengan memanfaatkan media digital secara positif dan bekerja sama dalam
kelompok, siswa akan lebih mudah memahami materi serta menumbuhkan
karakter moral dan spiritual yang kuat dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi Sekolah hendaknya memberikan dukungan fasilitas pembelajaran,
pelatihan guru, penyediaan media pembelajaran berbasis teknologi dan
koneksi internet yang memadai untuk mendukung pembelajaran. Hal ini
penting untuk menunjang implementasi kurikulum merdeka dan mendorong
suasana belajar yang inspiratif dan menyenangkan.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya diharapkan menjadi rujukan berikutnya untuk
mengkaji penerapan model project based learning pada mata pelajaran lain,
atau pada jenjang pendidikan yang berbeda. Penelitian lanjutan juga dapat
memperluas fokus pada aspek evaluasi hasil belajar atau pengembangan
karakter siswa secara lebih spesifik.

STAR20250213

213/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia