Peran Guru akidah akhlak dalam upaya Penanganan kasus perundungan melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan profil pelajar Rahmatan Lil alamin (P2RA) dalam Penanaman nilai-nilai Pendidikan Islam di MTsN 1 Bone
Dirhan Jaya Saputra/862082021098 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai ―Peran Guru Akidah Akhlak dalam Upaya
Penanganan Kasus Perundungan melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil alamin (P2RA) dalam Penanaman
Nilai-Nilai Pendidikan Islam di MTsN 1 Bone‖. Hal yang penting dikaji dalam
skripsi ini adalah untuk mengetahui implementasi proyek P5 dan P2RA dalam
konteks pendidikan Islam, serta bagaimana peran guru Akidah Akhlak dalam
menangani kasus perundungan di lingkungan madrasah.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan pedagogis
dan sosiologis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis melalui tiga tahap
yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, implementasi proyek P5
dan P2RA di MTsN 1 Bone dilaksanakan secara kolaboratif dengan tema utama
anti-perundungan. Kedua, peran guru Akidah Akhlak sangat penting dalam
membina karakter siswa melalui nilai-nilai keislaman seperti kasih sayang,
keadilan, dan empati. Guru bertindak sebagai fasilitator, motivator, dan teladan
bagi siswa. Ketiga, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek ini meliputi
keterbatasan waktu, kurangnya kesadaran siswa, serta koordinasi lintas guru yang
belum optimal.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai peran
guru akidah akhlak dalam upaya penanganan kasus perundungan melalui
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan
Lil alamin (P2RA) di MTsN 1 Bone, maka dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Projek
Penguatan Pendidikan Rahmatan Lil alamin (P2RA) di MTsN 1 Bone
telah menjadi bagian integral dari strategi pendidikan karakter yang
menekankan nilai-nilai Pancasila dan ajaran Islam yang penuh kasih.
Program ini diterapkan baik dalam kegiatan pembelajaran maupun di luar
kelas melalui beragam tema, seperti penanggulangan perundungan,
semangat gotong royong, dan sikap toleransi. Seluruh kegiatan
dilaksanakan secara sinergis dengan melibatkan semua elemen Madrasah,
sehingga berkontribusi dalam membentuk siswa yang empatik,
menghargai perbedaan, dan berakhlak luhur.
2. Guru akidah akhlak memiliki peran penting dalam upaya penanganan
perundungan, baik sebagai pendidik, pembina, maupun panutan bagi
siswa. Peran tersebut tercermin dalam pengintegrasian nilai-nilai Islam ke
dalam proses pembelajaran, penanaman karakter mulia melalui kegiatan
belajar dan pembiasaan sehari-hari, serta partisipasi aktif dalam
implementasi program P5 dan P2RA. Selain itu, guru juga bekerja sama
dengan pihak Madrasah dan orang tua untuk menangani kasus
83
perundungan secara preventif (pencegahan) maupun kuratif (penyelesaian
masalah).
3. Beberapa tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek P5 dan
P2RA mencakup terbatasnya pemahaman guru mengenai konsep dan
teknis implementasi program, kurang memadainya sarana serta media
pembelajaran yang menunjang, serta rendahnya partisipasi orang tua dan
masyarakat dalam mendukung kegiatan tersebut. Di samping itu, kurang
optimalnya kolaborasi antar guru dalam mengintegrasikan nilai-nilai P5
dan P2RA juga menjadi hambatan yang perlu diselesaikan secara kolektif.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dalam penelitian ini, penulis
memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi guru akidah akhlak diharapkan agar senantiasa meningkatkan
wawasan dan kemampuan dalam mengintegrasikan nilai-nilai keislaman
ke dalam pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan
Profil Pelajar Rahmatan Lil alamin (P2RA). Guru hendaknya menjadi
figur teladan yang konsisten dalam perilaku dan sikap, serta mampu
membimbing siswa dengan pendekatan yang penuh empati, manusiawi,
dan soluti
2. Bagi pihak Madrasah (MTsN 1 Bone) sebaiknya pihak Madrasah
menyediakan pelatihan dan pendampingan secara berkelanjutan kepada
para pendidik, khususnya terkait pemahaman dan penerapan P5 dan P2RA
dalam konteks penanggulangan perundungan. Selain itu, sinergi antara
Madrasah, orang tua, dan masyarakat perlu diperkuat guna menciptakan
84
lingkungan pendidikan yang ramah dan bebas dari perilaku menyimpang.f
dalam menghadapi permasalahan perundungan.
3. Bagi peserta didik diharapkan berperan aktif dalam mengikuti berbagai
kegiatan P5 dan P2RA, serta mampu menerapkan nilai-nilai keislaman
dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga perlu didorong untuk berani
menyuarakan atau melaporkan tindakan perundungan yang terjadi, baik
sebagai korban maupun saksi, demi menciptakan suasana Madrasah yang
aman dan harmonis.
4. Bagi peneliti dianjurkan untuk memperluas cakupan kajian dengan
melibatkan lebih banyak satuan pendidikan serta mengeksplorasi
efektivitas penerapan P5 dan P2RA dalam berbagai konteks yang berbeda.
Dengan demikian, hasil penelitian dapat memperkaya wacana dan praktik
pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam di Indonesia.
Penanganan Kasus Perundungan melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil alamin (P2RA) dalam Penanaman
Nilai-Nilai Pendidikan Islam di MTsN 1 Bone‖. Hal yang penting dikaji dalam
skripsi ini adalah untuk mengetahui implementasi proyek P5 dan P2RA dalam
konteks pendidikan Islam, serta bagaimana peran guru Akidah Akhlak dalam
menangani kasus perundungan di lingkungan madrasah.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan pedagogis
dan sosiologis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis melalui tiga tahap
yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, implementasi proyek P5
dan P2RA di MTsN 1 Bone dilaksanakan secara kolaboratif dengan tema utama
anti-perundungan. Kedua, peran guru Akidah Akhlak sangat penting dalam
membina karakter siswa melalui nilai-nilai keislaman seperti kasih sayang,
keadilan, dan empati. Guru bertindak sebagai fasilitator, motivator, dan teladan
bagi siswa. Ketiga, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek ini meliputi
keterbatasan waktu, kurangnya kesadaran siswa, serta koordinasi lintas guru yang
belum optimal.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai peran
guru akidah akhlak dalam upaya penanganan kasus perundungan melalui
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan
Lil alamin (P2RA) di MTsN 1 Bone, maka dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Projek
Penguatan Pendidikan Rahmatan Lil alamin (P2RA) di MTsN 1 Bone
telah menjadi bagian integral dari strategi pendidikan karakter yang
menekankan nilai-nilai Pancasila dan ajaran Islam yang penuh kasih.
Program ini diterapkan baik dalam kegiatan pembelajaran maupun di luar
kelas melalui beragam tema, seperti penanggulangan perundungan,
semangat gotong royong, dan sikap toleransi. Seluruh kegiatan
dilaksanakan secara sinergis dengan melibatkan semua elemen Madrasah,
sehingga berkontribusi dalam membentuk siswa yang empatik,
menghargai perbedaan, dan berakhlak luhur.
2. Guru akidah akhlak memiliki peran penting dalam upaya penanganan
perundungan, baik sebagai pendidik, pembina, maupun panutan bagi
siswa. Peran tersebut tercermin dalam pengintegrasian nilai-nilai Islam ke
dalam proses pembelajaran, penanaman karakter mulia melalui kegiatan
belajar dan pembiasaan sehari-hari, serta partisipasi aktif dalam
implementasi program P5 dan P2RA. Selain itu, guru juga bekerja sama
dengan pihak Madrasah dan orang tua untuk menangani kasus
83
perundungan secara preventif (pencegahan) maupun kuratif (penyelesaian
masalah).
3. Beberapa tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek P5 dan
P2RA mencakup terbatasnya pemahaman guru mengenai konsep dan
teknis implementasi program, kurang memadainya sarana serta media
pembelajaran yang menunjang, serta rendahnya partisipasi orang tua dan
masyarakat dalam mendukung kegiatan tersebut. Di samping itu, kurang
optimalnya kolaborasi antar guru dalam mengintegrasikan nilai-nilai P5
dan P2RA juga menjadi hambatan yang perlu diselesaikan secara kolektif.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dalam penelitian ini, penulis
memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi guru akidah akhlak diharapkan agar senantiasa meningkatkan
wawasan dan kemampuan dalam mengintegrasikan nilai-nilai keislaman
ke dalam pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan
Profil Pelajar Rahmatan Lil alamin (P2RA). Guru hendaknya menjadi
figur teladan yang konsisten dalam perilaku dan sikap, serta mampu
membimbing siswa dengan pendekatan yang penuh empati, manusiawi,
dan soluti
2. Bagi pihak Madrasah (MTsN 1 Bone) sebaiknya pihak Madrasah
menyediakan pelatihan dan pendampingan secara berkelanjutan kepada
para pendidik, khususnya terkait pemahaman dan penerapan P5 dan P2RA
dalam konteks penanggulangan perundungan. Selain itu, sinergi antara
Madrasah, orang tua, dan masyarakat perlu diperkuat guna menciptakan
84
lingkungan pendidikan yang ramah dan bebas dari perilaku menyimpang.f
dalam menghadapi permasalahan perundungan.
3. Bagi peserta didik diharapkan berperan aktif dalam mengikuti berbagai
kegiatan P5 dan P2RA, serta mampu menerapkan nilai-nilai keislaman
dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga perlu didorong untuk berani
menyuarakan atau melaporkan tindakan perundungan yang terjadi, baik
sebagai korban maupun saksi, demi menciptakan suasana Madrasah yang
aman dan harmonis.
4. Bagi peneliti dianjurkan untuk memperluas cakupan kajian dengan
melibatkan lebih banyak satuan pendidikan serta mengeksplorasi
efektivitas penerapan P5 dan P2RA dalam berbagai konteks yang berbeda.
Dengan demikian, hasil penelitian dapat memperkaya wacana dan praktik
pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam di Indonesia.
Ketersediaan
| STAR2025029 | 229/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
229/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
