Kontribusi Organisasi Rohani Islam Terhadap Pembinaan Membaca Al-Quran Siswa di SMPN 3 Tellu Siattinge
Nur Wakifah/862082021017 - Personal Name
Skripsi ini membahas ”Kontribusi Organisasi Rohani Islam Terhadap
Pembinaan Membaca Al-Qur‟an Siswa Di SMPN 3 Tellu Siattinge”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis peran organisasi rohani Islam dalam
memberikan pemahaman tentang ilmu tajwid terhadap siswa di SMPN 3 Tellu
Siattinge dan untuk mengidentifikasi program-program yang dilaksanakan oleh
organisasi rohani Islam dalam meningkatkan pemahaman ilmu tajwid siswa serta
menganalisis dampak pembinaan organisasi rohani Islam Terhadap pemahaman
ilmu tajwid siswa di SMPN 3 Tellu Siattinge. Jenis penelitian yang digunakan
yaitu penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan pendidikan
Islam. Dalam pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan
dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan cara: pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pertama, organisasi rohani Islam di SMPN 3 Tellu
Siattinge telah berperan secara strategis dalam memberikan pemahaman dasar-
dasar ilmu tajwid melalui kegiatan tahsin dan praktik bacaan langsung. Kedua,
program-program yang dilaksanakan meliputi 1) pembelajaran teori tajwid. 2)
praktik membaca al-Qur‟an. 3) diskusi keagamaan dan pentingnya tajwid. Ketiga,
dampak pembinaan organisasi rohani Islam yaitu pembinaan organisasi rohani
Islam memberikan dampak yang nyata terhadap peningkatan pemahaman ilmu
tajwid siswa, baik secara teknis maupun secara motivasional. Meskipun demikian
dampak tersebut belum maksimal dan masih sangat bergantung pada beberapa
variabel seperti kehadiran, dukungan keluarga, dan semangat pembina.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, mengenai kontribusi
organisasi rohani Islam terhadap pembinaan membaca al-Qur‟an dan pemahaman
ilmu tajwid di SMPN 3 Tellu Siattinge, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Peran organisasi rohani Islam dalam membina pemahaman ilmu tajwid
siswa diwujudkan melalui langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh
pembina dan pengurus Rohis, yaitu: seleksi awal bacaan al-Qur‟an oleh
pembina, pengelompokan siswa oleh pengurus dan pembina, pemberian
materi tajwid secara bertahap oleh pembina, latihan praktik yang
dibimbing langsung oleh pembina, serta evaluasi berkala oleh keduanya.
Pendekatan ini bersifat adaptif, terstruktur, dan disesuaikan dengan
kebutuhan siswa, sehingga berkontribusi signifikan terhadap peningkatan
pemahaman ilmu tajwid di SMPN 3 Tellu Siattinge.
2. Program-program yang dilaksanakan oleh organisasi rohani Islam
mencakup tiga komponen utama, yaitu pembelajaran teori tajwid, praktik
membaca al-Qur‟an, dan diskusi keagamaan. Program ini dirancang
secara terpadu, meskipun pelaksanaannya belum sepnuhnya konsisten
akibat keterbatasan waktu, fasilitas, serta keterlibatan siswa yang
bervariasi.
3. Dampak dari pembinaan tersebut menunjukkan adanya peningkatan
dalam kemampuan membaca al-Qur‟an siswa, khususnya dalam aspek
pelafalan huruf dan penerapan hukum tajwid. Peningkatan ini lebih
tampak pada siswa yang aktif dan memiliki motivasi tinggi. Sebaliknya,
siswa yang tidak rutin mengikuti pembinaan mengalami perkembangan
yang minim.
63
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis menyampaikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Untuk Sekolah
Pihak sekolah diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih
maksimal terhadap keberlangsungan program organisasi rohani Islam,
baik dalam bentuk penyediaan fasilitas, alokasi waktu yang memadai,
maupun pengadaan bahan ajar khusus tajwid yang sistematis.
2. Untuk Guru Pembina Organisasi Rohani Islam
Guru pembina diharapkan dapat menyusun program kegiatan yang lebih
terstruktur dan berkesinambungan. Selain itu, perlu adanya penguatan
motivasi diri pembina agar kegiatan dapat berjalan secara konsisten dan
tidak terganggu oleh kesibukan akademik lainnya.
3. Untuk Peserta Didik
Siswa diharapkan lebih aktif mengikuti kegiatan organisasi rohani Islam
secara rutin, serta menumbuhkan kesadaran bahwa membaca al-Qur‟an
bukan haya kegiatan formalitas, melainkan sebagai bagian dari kewajiban
spiritual yang memiliki nilai ibadah.
Pembinaan Membaca Al-Qur‟an Siswa Di SMPN 3 Tellu Siattinge”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis peran organisasi rohani Islam dalam
memberikan pemahaman tentang ilmu tajwid terhadap siswa di SMPN 3 Tellu
Siattinge dan untuk mengidentifikasi program-program yang dilaksanakan oleh
organisasi rohani Islam dalam meningkatkan pemahaman ilmu tajwid siswa serta
menganalisis dampak pembinaan organisasi rohani Islam Terhadap pemahaman
ilmu tajwid siswa di SMPN 3 Tellu Siattinge. Jenis penelitian yang digunakan
yaitu penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan pendidikan
Islam. Dalam pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan
dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan cara: pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pertama, organisasi rohani Islam di SMPN 3 Tellu
Siattinge telah berperan secara strategis dalam memberikan pemahaman dasar-
dasar ilmu tajwid melalui kegiatan tahsin dan praktik bacaan langsung. Kedua,
program-program yang dilaksanakan meliputi 1) pembelajaran teori tajwid. 2)
praktik membaca al-Qur‟an. 3) diskusi keagamaan dan pentingnya tajwid. Ketiga,
dampak pembinaan organisasi rohani Islam yaitu pembinaan organisasi rohani
Islam memberikan dampak yang nyata terhadap peningkatan pemahaman ilmu
tajwid siswa, baik secara teknis maupun secara motivasional. Meskipun demikian
dampak tersebut belum maksimal dan masih sangat bergantung pada beberapa
variabel seperti kehadiran, dukungan keluarga, dan semangat pembina.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, mengenai kontribusi
organisasi rohani Islam terhadap pembinaan membaca al-Qur‟an dan pemahaman
ilmu tajwid di SMPN 3 Tellu Siattinge, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Peran organisasi rohani Islam dalam membina pemahaman ilmu tajwid
siswa diwujudkan melalui langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh
pembina dan pengurus Rohis, yaitu: seleksi awal bacaan al-Qur‟an oleh
pembina, pengelompokan siswa oleh pengurus dan pembina, pemberian
materi tajwid secara bertahap oleh pembina, latihan praktik yang
dibimbing langsung oleh pembina, serta evaluasi berkala oleh keduanya.
Pendekatan ini bersifat adaptif, terstruktur, dan disesuaikan dengan
kebutuhan siswa, sehingga berkontribusi signifikan terhadap peningkatan
pemahaman ilmu tajwid di SMPN 3 Tellu Siattinge.
2. Program-program yang dilaksanakan oleh organisasi rohani Islam
mencakup tiga komponen utama, yaitu pembelajaran teori tajwid, praktik
membaca al-Qur‟an, dan diskusi keagamaan. Program ini dirancang
secara terpadu, meskipun pelaksanaannya belum sepnuhnya konsisten
akibat keterbatasan waktu, fasilitas, serta keterlibatan siswa yang
bervariasi.
3. Dampak dari pembinaan tersebut menunjukkan adanya peningkatan
dalam kemampuan membaca al-Qur‟an siswa, khususnya dalam aspek
pelafalan huruf dan penerapan hukum tajwid. Peningkatan ini lebih
tampak pada siswa yang aktif dan memiliki motivasi tinggi. Sebaliknya,
siswa yang tidak rutin mengikuti pembinaan mengalami perkembangan
yang minim.
63
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis menyampaikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Untuk Sekolah
Pihak sekolah diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih
maksimal terhadap keberlangsungan program organisasi rohani Islam,
baik dalam bentuk penyediaan fasilitas, alokasi waktu yang memadai,
maupun pengadaan bahan ajar khusus tajwid yang sistematis.
2. Untuk Guru Pembina Organisasi Rohani Islam
Guru pembina diharapkan dapat menyusun program kegiatan yang lebih
terstruktur dan berkesinambungan. Selain itu, perlu adanya penguatan
motivasi diri pembina agar kegiatan dapat berjalan secara konsisten dan
tidak terganggu oleh kesibukan akademik lainnya.
3. Untuk Peserta Didik
Siswa diharapkan lebih aktif mengikuti kegiatan organisasi rohani Islam
secara rutin, serta menumbuhkan kesadaran bahwa membaca al-Qur‟an
bukan haya kegiatan formalitas, melainkan sebagai bagian dari kewajiban
spiritual yang memiliki nilai ibadah.
Ketersediaan
| STAR20250239 | 239/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
239/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
