Implementasi Kajian Remaja Muslimah Intensif (KREASI) Wahdah Islamiyah Dalam Menumbuhkan Motivasi Ibadah Shalat Wajib Siswa di SMP IT Teknologi Ibnu Qayyim Bone
Alya Devika/862082021003 - Personal Name
Skripsi ini bertujuan untuk membahas dan mendeskripsikan Implementasi
Kajian Remaja Muslimah Intensif (KREASI) Wahdah Islamiyah dalam
Menumbuhkan Motivasi Ibadah Shalat Wajib Siswa di SMP IT Teknologi Ibnu
Qayyim Bone. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif
dengan teknik pengumpulan data wawancara dan observasi terhadap siswa dan
mentor serta kegiatan kajian remaja yang berlangsung. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa program kajian ini dilaksanakan secara rutin dengan materi
yang tersusun dalam 3 level, dipandu oleh mentor yang komunikatif dan
mendukung tumbuhnya kesadaran spiritual siswa. Implementasi kegiatan
berlangsung secara terstruktur melalui pemaparan materi, kuis, tugas hafalan, dan
penguatan adab. Siswa menunjukkan keterlibatan aktif, baik dalam berdiskusi
maupun dalam mengamalkan materi, seperti lebih rajin melaksanakan shalat, lebih
tepat waktu, serta tumbuhnya kesadaran spiritual.
Perubahan motivasi ini muncul baik secara intrinsik maupun ekstrinsik, di
antaranya karena pengaruh dari kata-kata motivasi mentor dalam membawakan
materi kajian. Dukungan lingkungan, dan dorongan dalam diri siswa. Faktor
pendukung keberhasilan program meliputi peran mentor yang komunikatif,
metode yang kontekstual, mengevaluasi atau kontrol setiap pekan. Sedangkan
faktor penghambat meliputi kurangnya disiplin siswa dalam mencatat materi
ketika berlangsungnya kajian, motivasi awal yang rendah, latar belakang
pendidikan siswa yang beragam, serta adanya keterbatasan waktu dalam
pelaksanaan kajian. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
implementasi kajian remaja muslimah intensif (KREASI) Wahdah Islamiyah
berdampak dalam membentuk kesadaran dan semangat ibadah shalat wajib di
kalangat siswa, sebagaimana tercermin dari pengalaman dan pemaknaan para
informan.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Implementasi Kajian Remaja
Muslimah Intensif (KREASI) Wahdah Islamiyah dalam Menumbuhkan
Motivasi Ibadah Shalat Wajib di SMP IT Teknologi Ibnu Qayyim Bone, serta
analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Implementasi kajian remaja muslimah intensif (KREASI) Wahdah
Islamiyah dilakukan melalui kegiatan yang terstruktur, menyenangkan,
dan relevan dengan dunia remaja. Materi yang disampaikan mencakup
topik-topik utama seperti pentingnya shalat wajib, adab Islami, dan
akhlak mulia. Para mentor menggunakan pendekatan pembinaan yang
komunikatif, personal, dan tidak menghakimi, dengan metode
bervariasi seperti diskusi, storytelling, mengangkat isu-isu viral, dan
mengadakan kajian di luar ruangan agar siswa tidak merasa jenuh.
Pendekatan ini menunjukkan adanya perhatian terhadap karakteristik
generasi alpha dan menciptakan suasana kajian yang nyaman serta
menarik.
2. Kontribusi kajian remaja muslimah intensif (KREASI) terhadap
motivasi beribadah siswa, khususnya dalam menjalankan shalat wajib,
tampak dalam bentuk perubahan sikap spiritual siswa. Siswa menjadi
lebih disiplin dalam shalat, mulai melaksanakannya tepat waktu,
bahkan menunjukkan minat terhadap shalat sunnah dan amalan
tambahan seperti dzikir. Kajian juga memunculkan motivasi beriba
yang awalnya bersifat ekstrinsik menjadi tumbuh secara intrinsik
ditandai dengan rasa tenang setelah shalat, kesadaran pribadi akan
pentingnya ibadah, serta keinginan untuk memperbaiki diri tanpa
paksaan. Motivasi ini diperkuat oleh kedekatan dengan mentor dan
lingkungan kajian yang ramah, reflektif, dan mendukung pencapaian
spiritual siswa.
3. Faktor pendukung dalam keberhasilan pembinaan melalui kajian ini
meliputi:
a. Peran mentor yang komunikatif, sabar, dan mampu membangun
kedekatan emosional.
b. Lingkungan sekolah yang religius dan mendukung secara
struktural.
c. Dukungan orang tua di rumah yang terus memotivasi dan memberi
teladan ibadah.
Ketiga faktor ini membentuk ekosistem pembinaan ruhiyah yang
harmonis antara sekolah, mentor, dan keluarga. Adapun faktor penghambat
yang dihadapi antara lain:
a. Masih adanya siswa yang pasif atau mengikuti kajian hanya karena
ajakan atau karena aturan dari sekolah.
b. Kurangnya kebiasaan mencatat atau mengikuti materi secara
sungguh-sungguh.
c. Jadwal sekolah yang padat, sehingga siswa kelelahan dan kurang
optimal dalam menyerap materi.
d. Latar Belakang Sekolah Dasar yang Berbeda-beda, tidak semua
berasal dari Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT).
87
Meski demikian, hambatan-hambatan ini masih dapat diatasi melalui
strategi pendekatan bertahap dan pembinaan yang konsisten. Secara
keseluruhan, kajian remaja muslimah intensif Wahdah Islamiyah terbukti
menjadi salah satu bentuk pembinaan spiritual yang efektif dalam
membangkitkan motivasi ibadah siswa SMP, khususnya shalat wajib. Kajian
ini tidak hanya menanamkan pengetahuan keagamaan, tetapi juga menyentuh
dimensi emosional dan spiritual siswa melalui pendekatan yang sesuai dengan
kebutuhan psikologis remaja.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa
saran yang diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi berbagai pihak
berikut:
1. Untuk Pihak sekolah
Diharapkan agar pihak sekolah senantiasa mendukung dan
memfasilitasi pelaksanaan KREASI sebagai bagian dari program
pembinaan akhlak dan ibadah siswa. Perlu juga dijadwalkan waktu yang
lebih kondusif agar kegiatan ini tidak bertabrakan dengan kegiatan lain.
2. Untuk Mentor Kajian\ Diharapkan agar mentor terus mengembangkan metode
penyampaian materi yang kreatif dan kontekstual sesuai karakter remaja.
Evaluasi berkala dan pendekatan personal terhadap siswa sangat penting
untuk menjaga keberlanjutan pengaruh positif dari kajian ini.
3. Untuk Siswa
Diharapkan agar siswa yang mengikuti kajian lebih sungguh-
sungguh dalam memanfaatkan momen pembinaan, serta membangun
kesadaran diri bahwa shalat merupakan kewajiban yang tidak hanya
bernilai ibadah, tetapi juga pembentuk karakter.
4. Untuk Peneliti Selanjutnya Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dan
dikembangkan lebih lanjut dengan cakupan yang lebih luas, seperti
pengaruh kajian terhadap akhlak, hafalan, atau prestasi akademik siswa.
Sebagai saran terakhir penulis sampaikan kepada semua pihak
bahwa program KREASI Wahdah Islamiyah sebagai wadah yang
mendukung pendidikan remaja yang merupakan tanggung jawab bersama
pemerintah, keluarga, dan guru-guru di SMP Islam Terpadu Teknologi
Ibnu Qayyim Bone dan masyarakat pada umumnya. Penulis menyadari
meskipun skripsi ini disusun dengan upaya yang maksimal dan mencapai
hasil yang terbaik. Namun, tidak lepas pula dari kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari manapun.
Kajian Remaja Muslimah Intensif (KREASI) Wahdah Islamiyah dalam
Menumbuhkan Motivasi Ibadah Shalat Wajib Siswa di SMP IT Teknologi Ibnu
Qayyim Bone. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif
dengan teknik pengumpulan data wawancara dan observasi terhadap siswa dan
mentor serta kegiatan kajian remaja yang berlangsung. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa program kajian ini dilaksanakan secara rutin dengan materi
yang tersusun dalam 3 level, dipandu oleh mentor yang komunikatif dan
mendukung tumbuhnya kesadaran spiritual siswa. Implementasi kegiatan
berlangsung secara terstruktur melalui pemaparan materi, kuis, tugas hafalan, dan
penguatan adab. Siswa menunjukkan keterlibatan aktif, baik dalam berdiskusi
maupun dalam mengamalkan materi, seperti lebih rajin melaksanakan shalat, lebih
tepat waktu, serta tumbuhnya kesadaran spiritual.
Perubahan motivasi ini muncul baik secara intrinsik maupun ekstrinsik, di
antaranya karena pengaruh dari kata-kata motivasi mentor dalam membawakan
materi kajian. Dukungan lingkungan, dan dorongan dalam diri siswa. Faktor
pendukung keberhasilan program meliputi peran mentor yang komunikatif,
metode yang kontekstual, mengevaluasi atau kontrol setiap pekan. Sedangkan
faktor penghambat meliputi kurangnya disiplin siswa dalam mencatat materi
ketika berlangsungnya kajian, motivasi awal yang rendah, latar belakang
pendidikan siswa yang beragam, serta adanya keterbatasan waktu dalam
pelaksanaan kajian. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
implementasi kajian remaja muslimah intensif (KREASI) Wahdah Islamiyah
berdampak dalam membentuk kesadaran dan semangat ibadah shalat wajib di
kalangat siswa, sebagaimana tercermin dari pengalaman dan pemaknaan para
informan.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Implementasi Kajian Remaja
Muslimah Intensif (KREASI) Wahdah Islamiyah dalam Menumbuhkan
Motivasi Ibadah Shalat Wajib di SMP IT Teknologi Ibnu Qayyim Bone, serta
analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Implementasi kajian remaja muslimah intensif (KREASI) Wahdah
Islamiyah dilakukan melalui kegiatan yang terstruktur, menyenangkan,
dan relevan dengan dunia remaja. Materi yang disampaikan mencakup
topik-topik utama seperti pentingnya shalat wajib, adab Islami, dan
akhlak mulia. Para mentor menggunakan pendekatan pembinaan yang
komunikatif, personal, dan tidak menghakimi, dengan metode
bervariasi seperti diskusi, storytelling, mengangkat isu-isu viral, dan
mengadakan kajian di luar ruangan agar siswa tidak merasa jenuh.
Pendekatan ini menunjukkan adanya perhatian terhadap karakteristik
generasi alpha dan menciptakan suasana kajian yang nyaman serta
menarik.
2. Kontribusi kajian remaja muslimah intensif (KREASI) terhadap
motivasi beribadah siswa, khususnya dalam menjalankan shalat wajib,
tampak dalam bentuk perubahan sikap spiritual siswa. Siswa menjadi
lebih disiplin dalam shalat, mulai melaksanakannya tepat waktu,
bahkan menunjukkan minat terhadap shalat sunnah dan amalan
tambahan seperti dzikir. Kajian juga memunculkan motivasi beriba
yang awalnya bersifat ekstrinsik menjadi tumbuh secara intrinsik
ditandai dengan rasa tenang setelah shalat, kesadaran pribadi akan
pentingnya ibadah, serta keinginan untuk memperbaiki diri tanpa
paksaan. Motivasi ini diperkuat oleh kedekatan dengan mentor dan
lingkungan kajian yang ramah, reflektif, dan mendukung pencapaian
spiritual siswa.
3. Faktor pendukung dalam keberhasilan pembinaan melalui kajian ini
meliputi:
a. Peran mentor yang komunikatif, sabar, dan mampu membangun
kedekatan emosional.
b. Lingkungan sekolah yang religius dan mendukung secara
struktural.
c. Dukungan orang tua di rumah yang terus memotivasi dan memberi
teladan ibadah.
Ketiga faktor ini membentuk ekosistem pembinaan ruhiyah yang
harmonis antara sekolah, mentor, dan keluarga. Adapun faktor penghambat
yang dihadapi antara lain:
a. Masih adanya siswa yang pasif atau mengikuti kajian hanya karena
ajakan atau karena aturan dari sekolah.
b. Kurangnya kebiasaan mencatat atau mengikuti materi secara
sungguh-sungguh.
c. Jadwal sekolah yang padat, sehingga siswa kelelahan dan kurang
optimal dalam menyerap materi.
d. Latar Belakang Sekolah Dasar yang Berbeda-beda, tidak semua
berasal dari Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT).
87
Meski demikian, hambatan-hambatan ini masih dapat diatasi melalui
strategi pendekatan bertahap dan pembinaan yang konsisten. Secara
keseluruhan, kajian remaja muslimah intensif Wahdah Islamiyah terbukti
menjadi salah satu bentuk pembinaan spiritual yang efektif dalam
membangkitkan motivasi ibadah siswa SMP, khususnya shalat wajib. Kajian
ini tidak hanya menanamkan pengetahuan keagamaan, tetapi juga menyentuh
dimensi emosional dan spiritual siswa melalui pendekatan yang sesuai dengan
kebutuhan psikologis remaja.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa
saran yang diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi berbagai pihak
berikut:
1. Untuk Pihak sekolah
Diharapkan agar pihak sekolah senantiasa mendukung dan
memfasilitasi pelaksanaan KREASI sebagai bagian dari program
pembinaan akhlak dan ibadah siswa. Perlu juga dijadwalkan waktu yang
lebih kondusif agar kegiatan ini tidak bertabrakan dengan kegiatan lain.
2. Untuk Mentor Kajian\ Diharapkan agar mentor terus mengembangkan metode
penyampaian materi yang kreatif dan kontekstual sesuai karakter remaja.
Evaluasi berkala dan pendekatan personal terhadap siswa sangat penting
untuk menjaga keberlanjutan pengaruh positif dari kajian ini.
3. Untuk Siswa
Diharapkan agar siswa yang mengikuti kajian lebih sungguh-
sungguh dalam memanfaatkan momen pembinaan, serta membangun
kesadaran diri bahwa shalat merupakan kewajiban yang tidak hanya
bernilai ibadah, tetapi juga pembentuk karakter.
4. Untuk Peneliti Selanjutnya Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dan
dikembangkan lebih lanjut dengan cakupan yang lebih luas, seperti
pengaruh kajian terhadap akhlak, hafalan, atau prestasi akademik siswa.
Sebagai saran terakhir penulis sampaikan kepada semua pihak
bahwa program KREASI Wahdah Islamiyah sebagai wadah yang
mendukung pendidikan remaja yang merupakan tanggung jawab bersama
pemerintah, keluarga, dan guru-guru di SMP Islam Terpadu Teknologi
Ibnu Qayyim Bone dan masyarakat pada umumnya. Penulis menyadari
meskipun skripsi ini disusun dengan upaya yang maksimal dan mencapai
hasil yang terbaik. Namun, tidak lepas pula dari kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari manapun.
Ketersediaan
| STAR20250101 | 101/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
101/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
