Penerapan Kegiatan Pembiasaan Salat Duha dalam Pembentukan Karakter Religius Siswa di MTs Al- Hidayah Bakke Kabupaten Bone
Irma Susanti/862082021012 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai “Penerapan Kegiatan Pembiasaan Salat
Duha dalam Pembentukan Karakter Religius Siswa di MTs Al-Hidayah Bakke
Kabupaten Bone”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanan
kegiatan pembiasaan salat duha, peran guru akidah akhlak dalam pembentukan
karakter religius siswa melalui kegiatan pembiasaan salat duha, serta aspek
pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan salat duha di MTs Al-
Hidayah Bakke.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan ilmu
pendidikan Islam. Adapun pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan reduksi data,
menyajikan data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, pelaksanaan kegiatan
pembiasan salat duha terdiri dari beberapa tahapan, yaitu persiapan dan
pengarahan, pelaksanaan salat duha, kegiatan tambahan dan selingan, pembinaan
dan evaluasi. Kedua, peran guru akidah akhlak, meliputi guru sebagai motivator,
guru sebagai pembimbing, guru sebagai evaluator. Ketiga, aspek pendukung dan
penghambat dalam pelaksanaan kegiatan salat duha, meliputi aspek pendukung
yaitu berasal dari motivasi guru, sarana dan prasarana serta kesadaran siswa.
Sedangkan aspek penghambat yaitu keterlambatan dari beberapa siswa dan kurang
serius dalam mengikuti kegiatan salat duha.
A. Simpulan
1. Penerapan kegiatan pembiasaan salat duha dalam pembentukan karakter
religius siswa di MTs Al-Hidayah Bakke, dilaksanakan dengan beberapa
tahapan yaitu: 1) Persiapan dan pengarahan sebelum memulai kegiatan
berisi tentang tata cara pelaksanaan salat duha. 2) Pelaksananaan salat
duha yakni dilakukan setiap hari sekolah pada jam 07:00-07:30 sebelum
proses pembelajaran di mulai dan dilakukan secara berjamaah oleh semua
siswa dan guru. 3) Kegiatan tambahan dan selingan, seperti pembacaan
asmaulhusna dan tadarrus Al-Qur‟an dalam rangka menghindari kejenuhan
siswa. 4) Pembinaan berisi arahan-arahan dan nasehat oleh guru tentang
manfaat salat duha dan pengamalan karakter religius. 5) Evaluasi berisi
pemberian sanksi kepada siswa sesuai dengan tingkat pelanggaran yang
dilakukan.
2. Peran guru akidah akhlak dalam pembentukan karakter religius siswa
melalui kegiatan pembiasaan salat duha meliputi: 1) Sebagai motivator,
memberi teladan agar siswa termotivasi mengikuti kegiatan salat duha. 2)
Sebagai pembimbing, mengajarkan siswa tentang tata cara pelaksanaan
salat duha dengan baik dan benar, menjelaskan tentang manfaat-manfaat
yang terkadung dalam salat duha, menjadi contoh dan pengarah siswa
dalam mengamalkan karakter religius. 3) Sebagai Evaluator, melakukan
evaluasi secara berkala dan memberikan sanksi-sanksi yang bersifat
positif.
3. Aspek pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan
pembiasaan salat duha: Faktor pendukung mencakup: 1) Motivasi guru
untuk berkontribusi dalam kegiatan salat duha. 2) Sarana dan prasarana
yang memadai. 3) Kesadaran siswa tentang pentingnya mengikuti salat
duha. Aspek penghambat berasal dari keterlambatan siswa dan keseriusan
siswa dalam mengikuti kegiatan salat duha.
B. Saran
1. Kepada lembaga (madrasah) agar meningkatkan pengawasan kepada siswa
agar terhindar dari kendala-kendala yang masih sering terjadi. Selanjutnya
pihak sekolah diharapkan terus berbenah dan menciptakan suasana
pelaksaan kegiatan yang lebih inovatif sehingga siswa mengikuti kegiatan
dengan lebih antusias.
2. Kepada pihak guru agar meningkatkan kualitas kerjasama guna
memberikan kontribusi yang lebih signifikan sehingga kegiatan dapat
berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan.
3. Kepada siswa agar konsisten dan lebih disiplin dalam mengikuti kegiatan
salat duha dan mengimplementasikan arahan-arahan yang diberikan oleh
guru.
Duha dalam Pembentukan Karakter Religius Siswa di MTs Al-Hidayah Bakke
Kabupaten Bone”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanan
kegiatan pembiasaan salat duha, peran guru akidah akhlak dalam pembentukan
karakter religius siswa melalui kegiatan pembiasaan salat duha, serta aspek
pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan salat duha di MTs Al-
Hidayah Bakke.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan ilmu
pendidikan Islam. Adapun pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan reduksi data,
menyajikan data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, pelaksanaan kegiatan
pembiasan salat duha terdiri dari beberapa tahapan, yaitu persiapan dan
pengarahan, pelaksanaan salat duha, kegiatan tambahan dan selingan, pembinaan
dan evaluasi. Kedua, peran guru akidah akhlak, meliputi guru sebagai motivator,
guru sebagai pembimbing, guru sebagai evaluator. Ketiga, aspek pendukung dan
penghambat dalam pelaksanaan kegiatan salat duha, meliputi aspek pendukung
yaitu berasal dari motivasi guru, sarana dan prasarana serta kesadaran siswa.
Sedangkan aspek penghambat yaitu keterlambatan dari beberapa siswa dan kurang
serius dalam mengikuti kegiatan salat duha.
A. Simpulan
1. Penerapan kegiatan pembiasaan salat duha dalam pembentukan karakter
religius siswa di MTs Al-Hidayah Bakke, dilaksanakan dengan beberapa
tahapan yaitu: 1) Persiapan dan pengarahan sebelum memulai kegiatan
berisi tentang tata cara pelaksanaan salat duha. 2) Pelaksananaan salat
duha yakni dilakukan setiap hari sekolah pada jam 07:00-07:30 sebelum
proses pembelajaran di mulai dan dilakukan secara berjamaah oleh semua
siswa dan guru. 3) Kegiatan tambahan dan selingan, seperti pembacaan
asmaulhusna dan tadarrus Al-Qur‟an dalam rangka menghindari kejenuhan
siswa. 4) Pembinaan berisi arahan-arahan dan nasehat oleh guru tentang
manfaat salat duha dan pengamalan karakter religius. 5) Evaluasi berisi
pemberian sanksi kepada siswa sesuai dengan tingkat pelanggaran yang
dilakukan.
2. Peran guru akidah akhlak dalam pembentukan karakter religius siswa
melalui kegiatan pembiasaan salat duha meliputi: 1) Sebagai motivator,
memberi teladan agar siswa termotivasi mengikuti kegiatan salat duha. 2)
Sebagai pembimbing, mengajarkan siswa tentang tata cara pelaksanaan
salat duha dengan baik dan benar, menjelaskan tentang manfaat-manfaat
yang terkadung dalam salat duha, menjadi contoh dan pengarah siswa
dalam mengamalkan karakter religius. 3) Sebagai Evaluator, melakukan
evaluasi secara berkala dan memberikan sanksi-sanksi yang bersifat
positif.
3. Aspek pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan
pembiasaan salat duha: Faktor pendukung mencakup: 1) Motivasi guru
untuk berkontribusi dalam kegiatan salat duha. 2) Sarana dan prasarana
yang memadai. 3) Kesadaran siswa tentang pentingnya mengikuti salat
duha. Aspek penghambat berasal dari keterlambatan siswa dan keseriusan
siswa dalam mengikuti kegiatan salat duha.
B. Saran
1. Kepada lembaga (madrasah) agar meningkatkan pengawasan kepada siswa
agar terhindar dari kendala-kendala yang masih sering terjadi. Selanjutnya
pihak sekolah diharapkan terus berbenah dan menciptakan suasana
pelaksaan kegiatan yang lebih inovatif sehingga siswa mengikuti kegiatan
dengan lebih antusias.
2. Kepada pihak guru agar meningkatkan kualitas kerjasama guna
memberikan kontribusi yang lebih signifikan sehingga kegiatan dapat
berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan.
3. Kepada siswa agar konsisten dan lebih disiplin dalam mengikuti kegiatan
salat duha dan mengimplementasikan arahan-arahan yang diberikan oleh
guru.
Ketersediaan
| STAR20250198 | 198/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
198/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
