Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari dalam Bidang Pendidikan Islam (Telaah Terhadap Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam)

No image available for this title
Skripsi ini membahas mengenai “Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari dalam
Bidang Pendidikan Islam (Telaah Terhadap Materi Pelajaran Pendidikan Agama
Islam)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemikiran KH. Hasyim
Asy’ari dalam Bidang Pendidikan Islam dan perannya dalam pendidikan Islam
khususnya pada aspek materi Pelajaran pendidikan agama Islam.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kepustakaan atau library
research melalui pendekatan pedagogis dan historis. Adapun pengumpulan data
menggunakan teknik pengumpulan data library research (penelitian kepustakaan)
yang dilakukan dengan memanfaatkan sumber-sumber pustaka sebagai referensi
utama. Data dianalisis menggunakan metode deduktif, induktif, dan komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari
mengenai pendidikan Islam memiliki relevansi yang tinggi terhadap penyusunan
dan pengembangan materi pendidikan agama Islam. Pemikiran serta perannya
dapat dilihat pada penguatan konsep tauhid, pemurnian keyakinan kepada Allah
swt., serta penolakan terhadap unsur-unsur khurafat dan bid’ah yang tidak sesuai
dengan prinsip Islam pada bidang akidah. Kemudian mendorong agar fikih
diajarkan tidak hanya dalam bentuk hukum-hukum formal, tetapi juga dimaknai
sebagai tata cara penghambaan diri kepada Allah yang membentuk ketertiban dan
etika sosial. Pada bidang akhlak, KH. Hasyim mengarahkan materi akhlak tidak
diajarkan secara teoritis semata, melainkan menjadi budaya dalam kehidupan
sehari-hari. Kemudian, KH. Hasyim Asy’ari mengintegrasikan tasawuf dalam
pendidikan sebagai upaya tazkiyatun nafs. Pendidikan tasawuf menurut beliau
harus tetap berpijak pada syariat, dan bertujuan membentuk pribadi yang ikhlas,
sabar, dan rendah hati.
simpulan dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. KH. Hasyim Asy'ari dikenal sebagai ulama yang menaruh perhatian besar
terhadap pendidikan Islam yang meyakini bahwa pendidikan Islam harus
bertumpu pada pembentukan akhlak dan penguatan akidah. Dalam kitab
karyanya A>da>b al-‘A>lim wa al-Muta‘allim, KH. Hasyim Asy’ari
menekankan pentingnya adab, akhlak mulia, serta peran guru dan murid
dalam proses pendidikan yang islami. Pendidikan bukan sekadar transfer
ilmu, tetapi juga proses penanaman nilai-nilai keislaman secara utuh.
2. Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari sangat relevan untuk diterapkan dalam
pembelajaran pendidikan agama Islam, yang meliputi empat aspek
penting:
a) Akidah: KH. Hasyim Asy’ari menekankan pentingnya akidah yang
murni, berlandaskan al-Qur’an dan Hadits, serta selaras dengan
pemahaman para ulama salaf. Pendidikan akidah menurut KH. Hasyim
Asy’ari harus membentuk keimanan yang kokoh serta menjauhkan
peserta didik dari paham-paham menyimpang. Dalam konteks
pengembangan materi pendidikan agama Islam, peran KH. Hasyim
Asy’ari dapat dilihat pada penguatan konsep tauhid, pemurnian
keyakinan kepada Allah swt., serta penolakan terhadap unsur-unsur
khurafat dan bid’ah yang tidak sesuai dengan prinsip Islam. KH.
Hasyim Asy’ari tidak sekadar mengajarkan tauhid secara hafalan,
melainkan membangun kesadaran akidah yang berakar dalam jiwa dan
nalar umat. Ia juga mendorong agar pelajaran akidah ditanamkan
secara mendalam dan tidak sekadar bersifat hafalan, tetapi mampu
menginternalisasi makna ketuhanan secara rasional dan ruhani.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka yang menjadi
b) Akhlak: KH. Hasyim Asy’ari menjadikan akhlak sebagai fondasi
utama pendidikan. Ilmu tanpa akhlak dianggap tidak memberi manfaat.
Pendidikan Islam menurut KH. Hasyim Asy’ari harus mengutamakan
pembentukan karakter yang baik melalui keteladanan dan pembiasaan
yang konsisten. Dalam pendidikan agama Islam, peran KH. Hasyim
Asy’ari sangat signifikan dalam mengarahkan agar materi akhlak tidak
diajarkan secara teoritis semata, melainkan menjadi budaya dalam
kehidupan sehari-hari peserta didik. Akhlak kepada Allah, kepada
orang tua, guru, dan sesama manusia harus tercermin dalam sikap dan
perilaku nyata, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
c) Fikih: Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari dalam fikih menekankan
pendekatan yang bertahap, berbasis pada mazhab, dan kontekstual.
Pendidikan fikih bukan hanya penguasaan hukum, tetapi juga
penanaman kesadaran hukum yang berlandaskan nilai spiritual dan
sosial. Dalam materi pendidikan agama Islam, pandangan KH. Hasyim
Asy’ari mendorong agar fikih diajarkan tidak hanya dalam bentuk
hukum-hukum formal, tetapi juga dimaknai sebagai tata cara
penghambaan diri kepada Allah yang membentuk ketertiban dan etika
sosial. Materi-materi tentang ibadah (shalat, puasa, zakat, dan haji)
dalam kurikulum sekolah dapat diperkaya dengan pendekatan
pemahaman fikih yang menekankan niat, kekhusyukan, dan kesadaran
sosial, sebagaimana diajarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari dalam
halaqah-halaqah pesantren
d) Tasawuf: KH. Hasyim Asy’ari mengintegrasikan tasawuf dalam
pendidikan sebagai upaya tazkiyatun nafs. Pendidikan tasawuf
menurutnya harus tetap berpijak pada syariat, dan bertujuan
membentuk pribadi yang ikhlas, sabar, dan rendah hati. Dalam konteks
pendidikan agama Islam, ajaran tasawuf yang ditawarkan oleh KH.
Hasyim Asy’ari memberikan kontribusi besar dalam pembentukan
spiritualitas peserta didik.
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, penulis menyampaikan beberapa
saran yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi berbagai pihak
yang berkaitan dengan dunia pendidikan Islam.
1. Bagi penyusun kurikulum dan materi pelajaran PAI, pemikiran KH.
Hasyim Asy’ari dapat dijadikan referensi untuk memperkuat aspek
karakter dan spiritualitas dalam materi ajar. Nilai-nilai seperti adab
terhadap guru, keikhlasan dalam menuntut ilmu, serta pentingnya akhlak
dalam proses belajar, dapat dijadikan muatan tambahan yang mendukung
terbentuknya pribadi yang utuh pada peserta didik.
2. Bagi para guru atau pendidik, diharapkan dapat menghidupkan kembali
semangat pendidikan yang berlandaskan adab, sebagaimana yang
ditekankan KH. Hasyim Asy’ari. Hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan keteladanan dalam bersikap, serta menyisipkan nasihat-
nasihat etika dan spiritualitas dalam setiap proses pembelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya, kajian tentang pemikiran KH. Hasyim Asy’ari
masih sangat terbuka untuk dikembangkan. Penelitian ini dapat
dilanjutkan dengan pendekatan lapangan untuk mengetahui sejauh mana
pemikiran KH. Hasyim Asy’ari telah diterapkan di institusi pendidikan,
baik di lingkungan pesantren maupun sekolah formal. Selain itu,
eksplorasi terhadap karya-karya KH. Hasyim Asy’ari yang lain juga dapat
memberikan perspektif yang lebih kaya mengenai kontribusi pemikirannya
dalam dunia pendidikan Islam
Ketersediaan
STAR20250306306/2025Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

306/2025

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi Tarbiyah

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top