Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Mappenre Dui Pada Masyarakat Bugis kelurahan Bila Kab.Soppeng
Megawati Nurhidayat/862082021010 - Personal Name
Skirpsi ini membahas tentang “Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi
Mappenre Dui’ (Studi Kasus Masyarakat Kelurahan Bila Kecamatan Lalabata
Kabupaten Soppeng)”. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui
gambaran pelaksanaan tradisi Mappenre dui’ masyarakat Kelurahan Bila
Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng dan Nilai-nilai pendidikan Islam dalam
tradisi Mappenre dui’. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan pedagogik dan pendekatan sosiologis.
Untuk pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Data
yang diperoleh dianalisis dengan cara: penyajian data, reduksi data, penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukka bahwa 1) Tradisi
Mappennre Dui' meliputi dua tahap yakni tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.
Tahap persiapan Dui’ Menre, cincin, makanan serta elemen lainnya yang masingmasing memiliki makna simbolisme. Adapun tahap pelaksanaan meliputi dialog
antara kedua belahpihak keluarga, tahap penyerahan seserahan dan tahap penutup
yang di akhiri dengan doa serta menyajikan hidangan. 2) Nilai-nilai pendidikan
Islam, khususnya dalam aspek akidah (kesepakatan, kerelaan, penghormatan,
tanggung jawab, dan rasa syukur atas nikmat Allah) dan akhlak (ukhuwah melalui
kerja sama dan kebersamaan).
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka
peneliti dapat mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
dilaksanakan yaitu:
1. Tradisi Mappennre Dui' masyarakat Kelurahan Bila Kecamatan Lalabata
Kabupaten Soppeng merupakan prosesi pemberian Dui’ Menre dan
seserahan lainnya dari pihak keluarga laki-laki kepada keluarga perempuan
sebagai simbol penghormatan, keseriusan, dan komitmen menuju
pernikahan. Dui’ Menre, cincin, masing-masing memiliki simbolisme yang
berkaitan dengan harapan akan keberuntungan, keharmonisan, dan
keberkahan rumah tangga. Prosesi ini melibatkan kesepakatan dan
perundingan antara kedua keluarga, yang diakhiri dengan penyerahan
seserahan dan doa.
2. Nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam tradisi Mappennre Dui'
masyarakat Kelurahan Bila Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng
adalah nilai akidah seperti kesepakatan, kerelaan, penghormatan, tanggung
jawab, dan rasa syukur atas nikmat Allah swt. Adapun nilai akhlak yakni
ukhuwah Islamiyah melalui kerja sama dan kebersamaan.
B. Saran
1. Dalam hal pelaksaan prosesi Mappenre Dui’ sebaiknya masyarakat
senantiasa menghindari praktik yang bersifat merugikan salah satu pihak,
baik dari pihak calon mempelai laki-laki maupun dari pihak calon mempelai
perempuan. Karena yang menajdi kewajiban dalam agama adalah mahar
bagi istri, uang panai hanya bagian dari tradisi, memastikan bahwa uang
panai tidak menggantikan posisi dari pada mahar, masyarakat agar lebih
memperhatikan nilai penghormatan dan apresiasi, bukan semata
mementingkan gengsi.
2. Agar terhindari dari hal-hal yang diluar daripada aturan islam dalam setiap
prosesi pelaksanaan Mappenre Dui’ penting untuk menanamkan nilai-nilai
islam. Bahwa dalam tradisi Mappenre Dui’ sebagai sarana untuk
mempererat tali silaturahmi dan mensyukuri nikmat Allah swt, baik dalam
mendapatkan pasangan maupun rezeki yang diberikan sehingga tradisi
Mappenre Dui’ dapat dilaksananakan.
Mappenre Dui’ (Studi Kasus Masyarakat Kelurahan Bila Kecamatan Lalabata
Kabupaten Soppeng)”. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui
gambaran pelaksanaan tradisi Mappenre dui’ masyarakat Kelurahan Bila
Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng dan Nilai-nilai pendidikan Islam dalam
tradisi Mappenre dui’. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan pedagogik dan pendekatan sosiologis.
Untuk pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Data
yang diperoleh dianalisis dengan cara: penyajian data, reduksi data, penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukka bahwa 1) Tradisi
Mappennre Dui' meliputi dua tahap yakni tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.
Tahap persiapan Dui’ Menre, cincin, makanan serta elemen lainnya yang masingmasing memiliki makna simbolisme. Adapun tahap pelaksanaan meliputi dialog
antara kedua belahpihak keluarga, tahap penyerahan seserahan dan tahap penutup
yang di akhiri dengan doa serta menyajikan hidangan. 2) Nilai-nilai pendidikan
Islam, khususnya dalam aspek akidah (kesepakatan, kerelaan, penghormatan,
tanggung jawab, dan rasa syukur atas nikmat Allah) dan akhlak (ukhuwah melalui
kerja sama dan kebersamaan).
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka
peneliti dapat mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
dilaksanakan yaitu:
1. Tradisi Mappennre Dui' masyarakat Kelurahan Bila Kecamatan Lalabata
Kabupaten Soppeng merupakan prosesi pemberian Dui’ Menre dan
seserahan lainnya dari pihak keluarga laki-laki kepada keluarga perempuan
sebagai simbol penghormatan, keseriusan, dan komitmen menuju
pernikahan. Dui’ Menre, cincin, masing-masing memiliki simbolisme yang
berkaitan dengan harapan akan keberuntungan, keharmonisan, dan
keberkahan rumah tangga. Prosesi ini melibatkan kesepakatan dan
perundingan antara kedua keluarga, yang diakhiri dengan penyerahan
seserahan dan doa.
2. Nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam tradisi Mappennre Dui'
masyarakat Kelurahan Bila Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng
adalah nilai akidah seperti kesepakatan, kerelaan, penghormatan, tanggung
jawab, dan rasa syukur atas nikmat Allah swt. Adapun nilai akhlak yakni
ukhuwah Islamiyah melalui kerja sama dan kebersamaan.
B. Saran
1. Dalam hal pelaksaan prosesi Mappenre Dui’ sebaiknya masyarakat
senantiasa menghindari praktik yang bersifat merugikan salah satu pihak,
baik dari pihak calon mempelai laki-laki maupun dari pihak calon mempelai
perempuan. Karena yang menajdi kewajiban dalam agama adalah mahar
bagi istri, uang panai hanya bagian dari tradisi, memastikan bahwa uang
panai tidak menggantikan posisi dari pada mahar, masyarakat agar lebih
memperhatikan nilai penghormatan dan apresiasi, bukan semata
mementingkan gengsi.
2. Agar terhindari dari hal-hal yang diluar daripada aturan islam dalam setiap
prosesi pelaksanaan Mappenre Dui’ penting untuk menanamkan nilai-nilai
islam. Bahwa dalam tradisi Mappenre Dui’ sebagai sarana untuk
mempererat tali silaturahmi dan mensyukuri nikmat Allah swt, baik dalam
mendapatkan pasangan maupun rezeki yang diberikan sehingga tradisi
Mappenre Dui’ dapat dilaksananakan.
Ketersediaan
| STAR20250159 | 159/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
159/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
