Peran Guru Dalam Melestarikan Budaya Mappatabe Terhadap Pembentukan Karakter Peserta Didik di MA As'adiyah Mattirowalie
Nurfandy/862082021137 - Personal Name
Penelitian ini membahas mengenai “peran guru dalam melestrarikan budaya
Mappatabe’ terhadap pembentukan karakter peserta didik di MA As’Adiyah
Mattirowalie”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter peserta
didik dan peran guru terhadap pelestarian budaya mappatabe’ terhadap
pembentukan karakter peserta didik MA As’Adiyah Mattirowalie. Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan pedagogik dan
etnopedagogik. Data yang diperoleh melalui metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Karakter peserta didik yang
religius ditunjukkan dengan saling menghargai sesama dan menghormati guru
dengan menerapkan budaya mappatabe’. Adapun karakter religius ditunjukkan
dengan mematuhi aturan-aturan yang berlaku dalam lingkup madrasah baik aturan
tertulis maupun tidak tertulis. 2) Peran guru terhadap pelestarian budaya
mappatabe’ ada;ah sebagai pengajar dan penasehat. Sebagai pengajar, guru
menyampaikan materi, memberikan teladan dan mengintegarsikan nilai-nilai
budaya mappatabe’ kedalam materi pembelajaran Akidah Akhlak. Sedangkan
sebagai penasehat, guru berperan sebagai motivator, memberikan bimbingan dan
dorongan kepada peserta didik untuk membentuk karakter yang baik
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan
bahwa:
1. Peserta didik di MA As’adiyah Mattirowalie memiliki karakter disiplin dan
religius. Karakter disiplin ditunjukkan dalam bersikap, berpakaian,
menyampaikan pendapat maupun yang lainnya dengan cara selalu patuh
pada aturan sekolah baik yang tertulis maupun tidak tertulis, akan tetapi
dalam kepatuhannya terhadap aturan, masih ada dari beberapa peserta didik
yang melanggar beberapa aturan tersebut. adapun karakter religiusnya
seperti saling menghargai dan tidak saling menyalahkan jika ada perbedaan
pendapat diantara mereka dalam forum diskusi atau dalam proses
pembelajaran. Ini merupakan salah satu bentuk dari budaya mappatabe’
pada nilai saling menghargai.
2. Peran guru sebagai pendidik di MA As’adiyah Mattirowalie adalah
menyampaikan materi bahwa betapa pentingnya penerapan budaya
mappatabe’ dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga mengintegrasikan
materi seperti etika bergaul dalam Islam. Guru tak hanya menyampaikan
materi akan tetapi memberikan contoh dan praktek secara langsung kepada
peserta didik seperti ketika adzan telah berkumandang maka semua proses
pembelajaran dihentikan dan guru akan menyeru peserta didik untuk
melaksanakan shalat secara berjama’ah. Sedangkan peran guru sebagai
penasehat yaitu selalu memberikan motivasi seperti memberikan pujian dan
hadiah berupa piagam penghargaan sebagai dorongan kepada peserta didik
agar membentuk karakter yang baik. Guru sebagai penasehat juga sangat
memperhatikan peserta didiknya dalam pembentukan karakter yang baik.
B. Saran
Berdasarkan penelitian ini, penulis mempunyai implikasi berupa saran
kepada pihak-pihak terkait, adapun saran yang penulis maksud yaitu:
1. Pihak sekolah khususnya guru diharapkan dapat mengoptimalkan
pengawasan dan pelestarian budaya mappatabe’ kepada peserta didik agar
menjadi kebiasaan yang baik bagi peserta didik di sekolah maupun luar
sekolah.
2. Peserta didik diharapkan mampu memahami pentingnya pewarisan dan
pelaksanaan budaya mappatabe’ dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari, mematuhi peraturan-peraturan madrasah agar karakter disiplin
dan religius dapat tertanam pada diri peserta didik.
Mappatabe’ terhadap pembentukan karakter peserta didik di MA As’Adiyah
Mattirowalie”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter peserta
didik dan peran guru terhadap pelestarian budaya mappatabe’ terhadap
pembentukan karakter peserta didik MA As’Adiyah Mattirowalie. Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan pedagogik dan
etnopedagogik. Data yang diperoleh melalui metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Karakter peserta didik yang
religius ditunjukkan dengan saling menghargai sesama dan menghormati guru
dengan menerapkan budaya mappatabe’. Adapun karakter religius ditunjukkan
dengan mematuhi aturan-aturan yang berlaku dalam lingkup madrasah baik aturan
tertulis maupun tidak tertulis. 2) Peran guru terhadap pelestarian budaya
mappatabe’ ada;ah sebagai pengajar dan penasehat. Sebagai pengajar, guru
menyampaikan materi, memberikan teladan dan mengintegarsikan nilai-nilai
budaya mappatabe’ kedalam materi pembelajaran Akidah Akhlak. Sedangkan
sebagai penasehat, guru berperan sebagai motivator, memberikan bimbingan dan
dorongan kepada peserta didik untuk membentuk karakter yang baik
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan
bahwa:
1. Peserta didik di MA As’adiyah Mattirowalie memiliki karakter disiplin dan
religius. Karakter disiplin ditunjukkan dalam bersikap, berpakaian,
menyampaikan pendapat maupun yang lainnya dengan cara selalu patuh
pada aturan sekolah baik yang tertulis maupun tidak tertulis, akan tetapi
dalam kepatuhannya terhadap aturan, masih ada dari beberapa peserta didik
yang melanggar beberapa aturan tersebut. adapun karakter religiusnya
seperti saling menghargai dan tidak saling menyalahkan jika ada perbedaan
pendapat diantara mereka dalam forum diskusi atau dalam proses
pembelajaran. Ini merupakan salah satu bentuk dari budaya mappatabe’
pada nilai saling menghargai.
2. Peran guru sebagai pendidik di MA As’adiyah Mattirowalie adalah
menyampaikan materi bahwa betapa pentingnya penerapan budaya
mappatabe’ dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga mengintegrasikan
materi seperti etika bergaul dalam Islam. Guru tak hanya menyampaikan
materi akan tetapi memberikan contoh dan praktek secara langsung kepada
peserta didik seperti ketika adzan telah berkumandang maka semua proses
pembelajaran dihentikan dan guru akan menyeru peserta didik untuk
melaksanakan shalat secara berjama’ah. Sedangkan peran guru sebagai
penasehat yaitu selalu memberikan motivasi seperti memberikan pujian dan
hadiah berupa piagam penghargaan sebagai dorongan kepada peserta didik
agar membentuk karakter yang baik. Guru sebagai penasehat juga sangat
memperhatikan peserta didiknya dalam pembentukan karakter yang baik.
B. Saran
Berdasarkan penelitian ini, penulis mempunyai implikasi berupa saran
kepada pihak-pihak terkait, adapun saran yang penulis maksud yaitu:
1. Pihak sekolah khususnya guru diharapkan dapat mengoptimalkan
pengawasan dan pelestarian budaya mappatabe’ kepada peserta didik agar
menjadi kebiasaan yang baik bagi peserta didik di sekolah maupun luar
sekolah.
2. Peserta didik diharapkan mampu memahami pentingnya pewarisan dan
pelaksanaan budaya mappatabe’ dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari, mematuhi peraturan-peraturan madrasah agar karakter disiplin
dan religius dapat tertanam pada diri peserta didik.
Ketersediaan
| STAR20250105 | 105/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
105/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
