Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Karakter Siswa Melalui Literasi Quran di SMAN 9 Bone
Nurul Fatiha Aini/862082021011 - Personal Name
Skripsi ini berjudul "Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam
Pembinaan Karakter Siswa Melalui Literasi Quran di SMAN 9 Bone".
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan
pedagogik dan kognitif, yang dilaksanakan di SMAN 9 Bone, Sulawesi
Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membina karakter siswa melalui
kegiatan literasi Quran serta mengkaji upaya-upaya yang dilakukan guru
PAI dalam meningkatkan literasi Quran sebagai sarana pembentukan
karakter siswa. Penelitian ini menemukan bahwa masih banyak siswa yang
kurang berminat dalam mengikuti kegiatan literasi Al-Quran. Hal ini
ditandai dengan adanya sebagian siswa yang dengan sengaja tidak
mengikuti kegiatan tersebut. Oleh karena itu, peran guru PAI sangat penting
dalam membina karakter siswa melalui pendekatan yang membangun
kedekatan emosional, memberikan motivasi secara positif, serta
menunjukkan perilaku yang patut diteladani oleh siswa. Guru PAI berupaya
menanamkan nilai-nilai karakter melalui kegiatan membaca, menghafal,
dan memahami kandungan Al-Quran yang dikaitkan dengan kehidupan
sehari-hari siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat
hambatan dalam pelaksanaan kegiatan literasi Quran, guru PAI tetap
menunjukkan peran aktif sebagai motivator, fasilitator, dan pembimbing
karakter siswa. Nilai-nilai karakter yang berhasil ditanamkan melalui
literasi Quran antara lain religius, tanggung jawab, kejujuran, dan
kedisiplinan. Dengan demikian, kegiatan
literasi Quran terbukti
memberikan kontribusi positif terhadap pembinaan karakter siswa,
meskipun masih perlu ditingkatkan dari segi pelaksanaan dan partisipasi
siswa.
A. Simpulan
1. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran yang sangat penting
dalam pembinaan karakter siswa melalui kegiatan literasi Al-Qur’an. Peran
guru tidak hanya terbatas pada penyampaian materi dan pembelajaran teknis
membaca Al-Qur’an, tetapi juga mencakup pembinaan spiritual, penanaman
nilai-nilai akhlak Islami, serta pemberian motivasi yang membentuk kesadaran
religius siswa. Meskipun masih terdapat kendala seperti rendahnya minat dan
kemampuan membaca Al-Qur’an, guru PAI menunjukkan komitmen tinggi
dengan menerapkan strategi pembinaan yang bertahap dan bersifat personal,
termasuk membentuk kelas khusus sebagai solusi konkret. Kegiatan literasi Al-
Qur’an di sekolah ini terbukti menjadi sarana efektif dalam membentuk karakter
siswa secara menyeluruh, baik dari aspek spiritual, moral, maupun sosial,
sehingga mampu mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik,
tetapi juga berakhlak mulia dan bertanggung jawab.
2. Upaya guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMAN 9 Bone dalam
meningkatkan literasi Al-Qur’an sebagai metode pembinaan karakter siswa
mencakup penyesuaian metode pembelajaran yang inklusif dan bertahap.
Kegiatan dimulai dengan pembacaan bersama untuk membangun rasa percaya
diri siswa, dilanjutkan dengan pembacaan individu untuk mengevaluasi
kemampuan masing-masing siswa. Metode ceramah dan praktik digunakan
untuk mengajarkan materi dan latihan baca, sehingga guru dapat
mengidentifikasi siswa yang sudah fasih dan yang memerlukan bimbingan.
Meskipun program ini menghadapi hambatan seperti rendahnya minat siswa,
terutama laki-laki, dan perasaan malu karena belum fasih, guru telah berupaya
dengan pendekatan personal, motivasi, dan menciptakan suasana belajar yang
nyaman. Secara keseluruhan, program literasi Al-Qur’an memberikan dampak
positif terhadap pembinaan karakter siswa, meningkatkan ketenangan batin,
kedisiplinan, dan tanggung jawab, serta menciptakan perubahan sikap yang
lebih baik di kehidupan sehari-hari.
B. Saran
1. Untuk lembaga (Pendidikan): Sebagai upaya meningkatkan efektivitas program
literasi Al-Qur'an, untuk memperkuat motivasi siswa melalui pendekatan
personal dan menciptakan suasana yang mendukung kepercayaan diri. Kerja
sama dengan orang tua juga perlu diperkuat untuk mendukung pembelajaran di
rumah. Selain itu, penting untuk menggunakan metode yang inovatif dan
relevan, seperti pemanfaatan teknologi, guna menarik minat siswa. Dengan
langkah-langkah ini, diharapkan literasi Al-Qur'an dapat lebih optimal dalam
membentuk karakter siswa.
2. Untuk Pendidik: kepada para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) agar terus
meningkatkan peran mereka dalam kegiatan literasi Al-Qur’an, tidak hanya
fokus pada kemampuan membaca, tetapi juga dalam membimbing siswa
memahami makna dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari. Guru juga diharapkan lebih sabar dan konsisten dalam membina
siswa, terutama bagi yang masih kesulitan membaca Al-Qur’an, misalnya
dengan menyediakan kelas khusus atau bimbingan tambahan. Selain itu, guru
PAI diharapkan terus menjadi teladan dalam sikap dan akhlak, agar siswa
termotivasi dan merasa lebih dekat dengan nilai-nilai keislaman yang diajarkan.
3. Untuk Peserta Didik: Kepada para siswa, diharapkan agar lebih aktif dan
semangat dalam mengikuti kegiatan literasi Al-Qur’an, karena membaca dan
memahami Al-Qur’an bukan hanya sebagai kewajiban dalam pelajaran, tetapi
juga sebagai bekal penting dalam kehidupan sehari-hari. Siswa sebaiknya tidak
malu untuk bertanya atau meminta bimbingan kepada guru jika mengalami
kesulitan dalam membaca atau memahami Al-Qur’an. Selain itu, penting bagi
68
siswa untuk menanamkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an dan menjadikannya
sebagai pedoman hidup, agar tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia,
bertanggung jawab, dan religius.
Pembinaan Karakter Siswa Melalui Literasi Quran di SMAN 9 Bone".
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan
pedagogik dan kognitif, yang dilaksanakan di SMAN 9 Bone, Sulawesi
Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membina karakter siswa melalui
kegiatan literasi Quran serta mengkaji upaya-upaya yang dilakukan guru
PAI dalam meningkatkan literasi Quran sebagai sarana pembentukan
karakter siswa. Penelitian ini menemukan bahwa masih banyak siswa yang
kurang berminat dalam mengikuti kegiatan literasi Al-Quran. Hal ini
ditandai dengan adanya sebagian siswa yang dengan sengaja tidak
mengikuti kegiatan tersebut. Oleh karena itu, peran guru PAI sangat penting
dalam membina karakter siswa melalui pendekatan yang membangun
kedekatan emosional, memberikan motivasi secara positif, serta
menunjukkan perilaku yang patut diteladani oleh siswa. Guru PAI berupaya
menanamkan nilai-nilai karakter melalui kegiatan membaca, menghafal,
dan memahami kandungan Al-Quran yang dikaitkan dengan kehidupan
sehari-hari siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat
hambatan dalam pelaksanaan kegiatan literasi Quran, guru PAI tetap
menunjukkan peran aktif sebagai motivator, fasilitator, dan pembimbing
karakter siswa. Nilai-nilai karakter yang berhasil ditanamkan melalui
literasi Quran antara lain religius, tanggung jawab, kejujuran, dan
kedisiplinan. Dengan demikian, kegiatan
literasi Quran terbukti
memberikan kontribusi positif terhadap pembinaan karakter siswa,
meskipun masih perlu ditingkatkan dari segi pelaksanaan dan partisipasi
siswa.
A. Simpulan
1. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran yang sangat penting
dalam pembinaan karakter siswa melalui kegiatan literasi Al-Qur’an. Peran
guru tidak hanya terbatas pada penyampaian materi dan pembelajaran teknis
membaca Al-Qur’an, tetapi juga mencakup pembinaan spiritual, penanaman
nilai-nilai akhlak Islami, serta pemberian motivasi yang membentuk kesadaran
religius siswa. Meskipun masih terdapat kendala seperti rendahnya minat dan
kemampuan membaca Al-Qur’an, guru PAI menunjukkan komitmen tinggi
dengan menerapkan strategi pembinaan yang bertahap dan bersifat personal,
termasuk membentuk kelas khusus sebagai solusi konkret. Kegiatan literasi Al-
Qur’an di sekolah ini terbukti menjadi sarana efektif dalam membentuk karakter
siswa secara menyeluruh, baik dari aspek spiritual, moral, maupun sosial,
sehingga mampu mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik,
tetapi juga berakhlak mulia dan bertanggung jawab.
2. Upaya guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMAN 9 Bone dalam
meningkatkan literasi Al-Qur’an sebagai metode pembinaan karakter siswa
mencakup penyesuaian metode pembelajaran yang inklusif dan bertahap.
Kegiatan dimulai dengan pembacaan bersama untuk membangun rasa percaya
diri siswa, dilanjutkan dengan pembacaan individu untuk mengevaluasi
kemampuan masing-masing siswa. Metode ceramah dan praktik digunakan
untuk mengajarkan materi dan latihan baca, sehingga guru dapat
mengidentifikasi siswa yang sudah fasih dan yang memerlukan bimbingan.
Meskipun program ini menghadapi hambatan seperti rendahnya minat siswa,
terutama laki-laki, dan perasaan malu karena belum fasih, guru telah berupaya
dengan pendekatan personal, motivasi, dan menciptakan suasana belajar yang
nyaman. Secara keseluruhan, program literasi Al-Qur’an memberikan dampak
positif terhadap pembinaan karakter siswa, meningkatkan ketenangan batin,
kedisiplinan, dan tanggung jawab, serta menciptakan perubahan sikap yang
lebih baik di kehidupan sehari-hari.
B. Saran
1. Untuk lembaga (Pendidikan): Sebagai upaya meningkatkan efektivitas program
literasi Al-Qur'an, untuk memperkuat motivasi siswa melalui pendekatan
personal dan menciptakan suasana yang mendukung kepercayaan diri. Kerja
sama dengan orang tua juga perlu diperkuat untuk mendukung pembelajaran di
rumah. Selain itu, penting untuk menggunakan metode yang inovatif dan
relevan, seperti pemanfaatan teknologi, guna menarik minat siswa. Dengan
langkah-langkah ini, diharapkan literasi Al-Qur'an dapat lebih optimal dalam
membentuk karakter siswa.
2. Untuk Pendidik: kepada para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) agar terus
meningkatkan peran mereka dalam kegiatan literasi Al-Qur’an, tidak hanya
fokus pada kemampuan membaca, tetapi juga dalam membimbing siswa
memahami makna dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari. Guru juga diharapkan lebih sabar dan konsisten dalam membina
siswa, terutama bagi yang masih kesulitan membaca Al-Qur’an, misalnya
dengan menyediakan kelas khusus atau bimbingan tambahan. Selain itu, guru
PAI diharapkan terus menjadi teladan dalam sikap dan akhlak, agar siswa
termotivasi dan merasa lebih dekat dengan nilai-nilai keislaman yang diajarkan.
3. Untuk Peserta Didik: Kepada para siswa, diharapkan agar lebih aktif dan
semangat dalam mengikuti kegiatan literasi Al-Qur’an, karena membaca dan
memahami Al-Qur’an bukan hanya sebagai kewajiban dalam pelajaran, tetapi
juga sebagai bekal penting dalam kehidupan sehari-hari. Siswa sebaiknya tidak
malu untuk bertanya atau meminta bimbingan kepada guru jika mengalami
kesulitan dalam membaca atau memahami Al-Qur’an. Selain itu, penting bagi
68
siswa untuk menanamkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an dan menjadikannya
sebagai pedoman hidup, agar tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia,
bertanggung jawab, dan religius.
Ketersediaan
| STAR20250183 | 183/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
183/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
