Pencegahan Perlakuan Bullying Pada Siswa Dengan PenerapanvStrategi Pembelajaran Ramah Anak Di Man 2 Bone
Siti Syamsuriani/861082022011 - Personal Name
Tesis ini membahas mengenai Pencegahan Perlakuan Bullying pada Siswa
dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Ramah Anak di MAN 2 Bone. Penelitian ini
bertujuan untuk memahami gambaran pencegahan perlakuan bullying pada siswa
dengan penerapan strategi pembelajaran ramah anak di man 2 bone, dan hubungan
antara pencegahan bullying dan pembelajaran ramah anak di MAN 2 Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan
metode kualitatif yaitu mendeskripsikan, menganalisis fenomena, dan aktivitas sosial
orang secara individual maupun kelompok atau penelitian yang menunjukkan
peristiwa di lapangan. Kemudian menggunakan pendekatan pedagogik, sosiologis,
dan psikologi dengan menggunakan metode pengumpulan data observasi,
wawancara, kuesioner dan dokumen. Teknik pengumpulan data dan analisis data
menggunakan pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk perlakuan bullying
pada siswa di MAN 2 Bone meliputi bullying secara fisik, verbal, relasional dan
cyber bullying. Namun, persentasinya terhitung minim dan dapat teratasi dengan baik
oleh pihak sekolah. Gambaran pencegahannya adalah dengan memenuhi hak-hak
anak sepenuhnya, rutin melaksanakan kegiatan ramah anak seperti makan bersama,
menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan menerapkan sekolah bebas plastik,
UKS yang bekerjasama dengan puskesmas biru, memainkan permainan tradisional,
pada bulan suci ramadan mengadakan buka bersama yang dilanjutkan dengan salat
tarawih berjamaah di lapangan sekolah, merayakan hari besar bersama seperti maulid,
isra miraj, rutin melaksanakan porseni yang bekerjasama oleh lembaga masyarakat
dan disponsori oleh banyak dunia usaha, serta dukungan oleh TRIPIKA. Strategi
pembelajaran ramah anak memberikan kontribusi positif dalam mencegah perilaku
bullying di MAN 2 Bone. Hal ini dapat dilihat dari minimnya kasus bullying di
sekolah tersebut. Pemberian edukasi yang dilakukan oleh pihak sekolah kepada siswa
tentang segala bentuk bullying, dampak buruk dari perilaku bullying dan cara
mencegahnya melalui kegiatan pembelajaran, sosialisasi oleh KPAI (Komisi
Perlindungan Anak Indonesia), maupun edukasi dari pembina upacara serta sistem
pengawasan yang baik oleh guru, konselor dan staf sekolah dapat membantu
mendeteksi kasus-kasus potensial bullying sehingga dapat segera diatasi.
A. Simpulan
1. Bentuk-bentuk perlakuan bullying pada siswa di MAN 2 Bone adalah hampir
pada keempat bentuk bullying tersebut terjadi, yakni bullying secara fisik,
verbal, relasional dan cyber bullying. Namun, persentasinya terhitung minim
dan dapat teratasi dengan baik oleh pihak sekolah. Didukung oleh hasil
observasi peneliti, keadaan sekolah yang terlihat aman, nyaman, guru-guru
dan siswa yang ramah dan selama penelitian berlangsung tidak melihat
adanya kekacauan serta tidak terdengar adanya perkataan yang kasar oleh
siswa maupun guru di sekolah. Adapun salah satu siswa yang memiliki bobot
badan yang lebih dari teman sebayanya yang disebutkan oleh salah satu
responden wawancara sempat ditemui oleh peneliti terlihat bahwa keadaannya
yang ramah, menyenangkan dan hubungannya dengan teman sebayanya yang
baik tanpa adanya sinyal bully didalamnya.
2. Bentuk implementasi strategi pembelajaran sekolah ramah anak di MAN 2
Bone adalah dengan memenuhi hak-hak anak sepenuhnya, rutin melaksanakan
kegiatan ramah anak seperti makan bersama, menjaga kebersihan lingkungan
sekolah dengan menerapkan sekolah bebas plastik, UKS yang bekerjasama
dengan puskesmas biru, memainkan permainan tradisional, pada bulan suci
ramadan mengadakan buka bersama yang dilanjutkan dengan salat tarawih
berjamaan di lapangan sekolah, merayakan hari besar bersama seperti maulid,
isra miraj, rutin melaksanakan porseni yang bekerjasama oleh lembaga
masyarakat dan disponsori oleh banyak dunia usaha, serta dukungan oleh
TRIPIKA.
3. Strategi pembelajaran ramah anak memberikan kontribusi positif dalam
mencegah perilaku bullying di MAN 2 Bone. Hal ini dapat dilihat dari
minimnya kasus bullying di sekolah tersebut. Pemberian edukasi yang
dilakukan oleh pihak sekolah kepada siswa tentang segala bentuk bullying,
dampak buruk dari perilaku bullying dan cara mencegahnya melalui kegiatan
pembelajaran, sosialisasi oleh KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia),
maupun edukasi dari pembina upacara serta sistem pengawasan yang baik
oleh guru, konselor dan staf sekolah dapat membantu mendeteksi kasus-kasus
potensial bullying sehingga dapat segera diatasi.
B. Implikasi Penelitian
Setelah peneliti menguraikan simpulan tersebut, di bawah ini dikemukakan
implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran peneliti dalam
pembahasan tesisi ini adalah sebagai berikut.
1. MAN 2 Bone sebagai salah satu madrasah aliyah sederajat dengan sekolah
menengah atas dengan visi yaitu mewujudkan madrasah yang berkarakter,
berprestasi, cerdas, inovatif, terampil dan amanah. Diharapkan dengan
penerapan strategi pembelajaran ramah anak, baik siswa maupun guru di
MAN 2 Bone akan lebih sadar akan dampak negatif dari perilaku bullying.
Kesadaran ini diharapkan dapat mendorong mereka untuk lebih peduli
terhadap kesejahteraan psikologis sesama siswa sehingga dapat mengurangi
atau bahkan mencegah terjadinya perilaku bullying khususnya di lingkungan
sekolah. Dengan penerapan strategi pembelajaran yang mengedepankan
partisipasi dan keterlibatan siswa, diharapkan siswa akan lebih aktif dalam
kegiatan pembelajaran dan kegiatan sekolah lainnya sehingga dapat
menciptakan rasa keterikatan dengan sekolah dan mendorong sikap saling
menghormati sehingga dapat membentuk budaya sekolah yang positif.
Peneliti berharap bahwa dengan adanya penerapan strategi ini, peran guru dan
pengelola sekolah semakin diperkuat dalam mengawasi dan menanggapi
kasus-kasus bullying. Dengan demikian, mereka dapat menjadi agen
perubahan yang efektif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan
mendukung.
2. Bagi lembaga pendidikan, diharapkan:
a. Mampu mengadakan pelatihan hak-hak anak dan SRA secara berkala bagi
seluruh pendidik serta tenaga kependidikan maupun orang tua/ wali untuk
mencegah dan mengidentifikasi tanda-tanda awal bullying, dan cara
merespon kasus bullying.
b. Menyediakan kebijakan formal yang jelas mengenai tindakan anti-bullying
di sekolah dan memastikan bahwa kebijakan tersebut mencakup sanksi
bagi pelaku bullying dan dukungan bagi korban.
c. Melibatkan siswa dalam diskusi terbuka tentang pengalaman mereka dan
bagaimana mengatasi situasi sulit.
d. Menerapkan sistem pelaporan anonim untuk melaporkan kasus-kasus
bullying tanpa takut pembalasan.
e. Melakukan evaluasi efektivitas strategi yang diterapkan secara berkala.
dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Ramah Anak di MAN 2 Bone. Penelitian ini
bertujuan untuk memahami gambaran pencegahan perlakuan bullying pada siswa
dengan penerapan strategi pembelajaran ramah anak di man 2 bone, dan hubungan
antara pencegahan bullying dan pembelajaran ramah anak di MAN 2 Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan
metode kualitatif yaitu mendeskripsikan, menganalisis fenomena, dan aktivitas sosial
orang secara individual maupun kelompok atau penelitian yang menunjukkan
peristiwa di lapangan. Kemudian menggunakan pendekatan pedagogik, sosiologis,
dan psikologi dengan menggunakan metode pengumpulan data observasi,
wawancara, kuesioner dan dokumen. Teknik pengumpulan data dan analisis data
menggunakan pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk perlakuan bullying
pada siswa di MAN 2 Bone meliputi bullying secara fisik, verbal, relasional dan
cyber bullying. Namun, persentasinya terhitung minim dan dapat teratasi dengan baik
oleh pihak sekolah. Gambaran pencegahannya adalah dengan memenuhi hak-hak
anak sepenuhnya, rutin melaksanakan kegiatan ramah anak seperti makan bersama,
menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan menerapkan sekolah bebas plastik,
UKS yang bekerjasama dengan puskesmas biru, memainkan permainan tradisional,
pada bulan suci ramadan mengadakan buka bersama yang dilanjutkan dengan salat
tarawih berjamaah di lapangan sekolah, merayakan hari besar bersama seperti maulid,
isra miraj, rutin melaksanakan porseni yang bekerjasama oleh lembaga masyarakat
dan disponsori oleh banyak dunia usaha, serta dukungan oleh TRIPIKA. Strategi
pembelajaran ramah anak memberikan kontribusi positif dalam mencegah perilaku
bullying di MAN 2 Bone. Hal ini dapat dilihat dari minimnya kasus bullying di
sekolah tersebut. Pemberian edukasi yang dilakukan oleh pihak sekolah kepada siswa
tentang segala bentuk bullying, dampak buruk dari perilaku bullying dan cara
mencegahnya melalui kegiatan pembelajaran, sosialisasi oleh KPAI (Komisi
Perlindungan Anak Indonesia), maupun edukasi dari pembina upacara serta sistem
pengawasan yang baik oleh guru, konselor dan staf sekolah dapat membantu
mendeteksi kasus-kasus potensial bullying sehingga dapat segera diatasi.
A. Simpulan
1. Bentuk-bentuk perlakuan bullying pada siswa di MAN 2 Bone adalah hampir
pada keempat bentuk bullying tersebut terjadi, yakni bullying secara fisik,
verbal, relasional dan cyber bullying. Namun, persentasinya terhitung minim
dan dapat teratasi dengan baik oleh pihak sekolah. Didukung oleh hasil
observasi peneliti, keadaan sekolah yang terlihat aman, nyaman, guru-guru
dan siswa yang ramah dan selama penelitian berlangsung tidak melihat
adanya kekacauan serta tidak terdengar adanya perkataan yang kasar oleh
siswa maupun guru di sekolah. Adapun salah satu siswa yang memiliki bobot
badan yang lebih dari teman sebayanya yang disebutkan oleh salah satu
responden wawancara sempat ditemui oleh peneliti terlihat bahwa keadaannya
yang ramah, menyenangkan dan hubungannya dengan teman sebayanya yang
baik tanpa adanya sinyal bully didalamnya.
2. Bentuk implementasi strategi pembelajaran sekolah ramah anak di MAN 2
Bone adalah dengan memenuhi hak-hak anak sepenuhnya, rutin melaksanakan
kegiatan ramah anak seperti makan bersama, menjaga kebersihan lingkungan
sekolah dengan menerapkan sekolah bebas plastik, UKS yang bekerjasama
dengan puskesmas biru, memainkan permainan tradisional, pada bulan suci
ramadan mengadakan buka bersama yang dilanjutkan dengan salat tarawih
berjamaan di lapangan sekolah, merayakan hari besar bersama seperti maulid,
isra miraj, rutin melaksanakan porseni yang bekerjasama oleh lembaga
masyarakat dan disponsori oleh banyak dunia usaha, serta dukungan oleh
TRIPIKA.
3. Strategi pembelajaran ramah anak memberikan kontribusi positif dalam
mencegah perilaku bullying di MAN 2 Bone. Hal ini dapat dilihat dari
minimnya kasus bullying di sekolah tersebut. Pemberian edukasi yang
dilakukan oleh pihak sekolah kepada siswa tentang segala bentuk bullying,
dampak buruk dari perilaku bullying dan cara mencegahnya melalui kegiatan
pembelajaran, sosialisasi oleh KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia),
maupun edukasi dari pembina upacara serta sistem pengawasan yang baik
oleh guru, konselor dan staf sekolah dapat membantu mendeteksi kasus-kasus
potensial bullying sehingga dapat segera diatasi.
B. Implikasi Penelitian
Setelah peneliti menguraikan simpulan tersebut, di bawah ini dikemukakan
implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran peneliti dalam
pembahasan tesisi ini adalah sebagai berikut.
1. MAN 2 Bone sebagai salah satu madrasah aliyah sederajat dengan sekolah
menengah atas dengan visi yaitu mewujudkan madrasah yang berkarakter,
berprestasi, cerdas, inovatif, terampil dan amanah. Diharapkan dengan
penerapan strategi pembelajaran ramah anak, baik siswa maupun guru di
MAN 2 Bone akan lebih sadar akan dampak negatif dari perilaku bullying.
Kesadaran ini diharapkan dapat mendorong mereka untuk lebih peduli
terhadap kesejahteraan psikologis sesama siswa sehingga dapat mengurangi
atau bahkan mencegah terjadinya perilaku bullying khususnya di lingkungan
sekolah. Dengan penerapan strategi pembelajaran yang mengedepankan
partisipasi dan keterlibatan siswa, diharapkan siswa akan lebih aktif dalam
kegiatan pembelajaran dan kegiatan sekolah lainnya sehingga dapat
menciptakan rasa keterikatan dengan sekolah dan mendorong sikap saling
menghormati sehingga dapat membentuk budaya sekolah yang positif.
Peneliti berharap bahwa dengan adanya penerapan strategi ini, peran guru dan
pengelola sekolah semakin diperkuat dalam mengawasi dan menanggapi
kasus-kasus bullying. Dengan demikian, mereka dapat menjadi agen
perubahan yang efektif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan
mendukung.
2. Bagi lembaga pendidikan, diharapkan:
a. Mampu mengadakan pelatihan hak-hak anak dan SRA secara berkala bagi
seluruh pendidik serta tenaga kependidikan maupun orang tua/ wali untuk
mencegah dan mengidentifikasi tanda-tanda awal bullying, dan cara
merespon kasus bullying.
b. Menyediakan kebijakan formal yang jelas mengenai tindakan anti-bullying
di sekolah dan memastikan bahwa kebijakan tersebut mencakup sanksi
bagi pelaku bullying dan dukungan bagi korban.
c. Melibatkan siswa dalam diskusi terbuka tentang pengalaman mereka dan
bagaimana mengatasi situasi sulit.
d. Menerapkan sistem pelaporan anonim untuk melaporkan kasus-kasus
bullying tanpa takut pembalasan.
e. Melakukan evaluasi efektivitas strategi yang diterapkan secara berkala.
Ketersediaan
| 861082022011 | 41/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
41/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Tesis PAI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
