Peran Mediasi Trust pada Pengaruh Ability, Benevolance, Integrity dan Komitmen Keagamaan terhadap Keputusan Mengunjungi Kafe Ramah Muslim di Kalangan Generasi Milenial di Kabupaten Bone (Studi pada Kafe di Kabupaten Bone)
Aulia Wahdania Arabe/602022020029 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mediasi trust pada pengaruh ability,
benevolance, integrity dan komitmen keagamaan terhadap keputusan mengunjungi
kafe ramah muslim, yang ternyata belum ada yang melakukannya. Karena itu, skripsi
ini hadir untuk membahas hal ini, dan di sinilah letak bedanya dari hasil-hasil penelitian
sebelumnya yaitu tambahan satu variabel yaitu: Komitmen keagamaan. Dalam meneliti
peran mediasi trust pada pengaruh ability, benevolance, integrity dan komitmen
keagamaan terhadap keputusan mengunjungi kafe ramah muslim digunakan
pendekatan kuantitatif untuk aspek metodologinya dan ekonomi Islam untuk aspek
keilmuannya. Untuk mewujudkan dua pendekatan ini, maka digunakan variabel trust
sebagai variabel intervening yang dijadikan sebagai ukuran dalam menetukan
keputusan mengunjungi kafe ramah muslim. Variabel trust ini memediasi ability,
benevolence, integrity dan komitmen keagamaan dalam menetukan keputusan
mengunjungi kafe ramah muslim di kalangan generasi milenial. Data statistik yang
dikumpulkan melalui instrumen angket dan dokumentasi sebagai penguatan hasil
penelitian. Data angket yang berhasil diisi oleh responden penelitian sebanyak 205.
Artinya, sampel yang digunakan sebanyak 205. Data statistik tersebut dianalisis dengan
SEM dengan pendekatan PLS-Path Modeling melalui aplikasi statistik Smart-PLS versi
Profesional, dan hasilnya di interprestasi dengan teori Trust Mayer Model (TMM)
dalam kaitannya dengan komitmen keagamaan. Hasil penelitian menunjukan: (1)
Variabel Komitmen Keagamaan (X1) dan Ability (X2) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Trust (Y1), (2) Variabel Benevolence (X3) dan Integrity (X4)
ternyata berpengaruh positif dan signifikan terhadap Trust (Y1), (3) Variabel
Komitmen Keagamaan (X1), Ability (X2) dan Benevolence (X3) tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap Keputusan Mengunjungi Kafe Ramah Muslim (Y2), (4)
Variabel Integrity (X4) dan Trust (Y1) ternyata berpengaruh secara signifikan
terhadap Keputusan Mengunjungi Kafe Ramah Muslim (Y2), (5) Variabel Komitmen
Keagamaan (X1), Ability (X2) dan Integrity (X4) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Keputusan Mengunjungi Kafe Ramah Muslim (Y2) melalui Trust (Y1), (6)
Variabel Benevolence (X3) ternyata berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan
Mengunjungi Kafe Ramah Muslim (Y2) melalui Trust (Y1).
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat ditarik
kesimpulan dalam rangka untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dituangkan pada
Bab I dalam skripsi ini. Kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu:
1. Empat variabel yang diusulkan berpengaruh terhadap Trust (Y1) yakni: Komitmen
Keagamaan (X1), Ability (X2), Benevolence (X3), dan Integrity (X4), dan ternyata
hanya dua variabel yang terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap Trust
(Y2) yaitu: Benevolence (X3) dan Integrity (X4). Maknanya, generasi milenial
hanya memperhatikan kebaikan dan integritas kafe dalam mengunjungi kafe
ramah muslim.
2. Lima variabel yang diusulkan berpengaruh terhadap Keputusan Mengunjungi
Kafe Ramah Muslim (Y2) yakni: Trust (Y1), Komitmen Keagamaan (X1), Ability
(X2) Benevolence (X3) dan Integrity (X4) dan ternyata hanya dua variabel, yakni
dan Integrity (X4) dan Trust (Y1) yang terbukti berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Keputusan Mengunjungi Kafe Ramah Muslim (Y2). Sedangkan tiga
variabel yang lainnya, yakni Komitmen Keagamaan (X1), Ability (X2) dan
Benevolence (X3) tidak terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Keputusan Mengunjungi Kafe Ramah Muslim (Y2). Artinya, hanya dua hipotesis
yang diajukan tentang hal ini, terbukti dan yang lainnya tidak terbukti. Maknanya,
sebagian generasi milenial integritas dan percaya untuk mengunjungi kafe ramah
muslim.
3. Pada pertanyaan penelitian yang berikutnya pada Bab I, diusulkan Trust (Y1)
dapat memediasi hubungan Komitmen Keagamaan (X1), Ability (X2),
Benevolence (X3), dan Integrity (X4) dengan Keputusan Mengunjungi Kafe
Ramah Muslim (Y2), dan ternyata Trust (Y1) dapat memediasi satu variabel yaitu
Benevolence (X3) sedangkan Komitmen Keagamaan (X1), Ability (X2), dan
Integrity (X4) tidak dapat di mediasi oleh Trust (Y1). Artinya, hanya satu hipotesis
yang diajukan tentang hal ini yang terbukti dan tiga lainnya juga tidak terbukti.
Maknanya, Trust sudah mampu dijadikan sebagai mediasi di kalangan generasi
milenial, akan tetapi belum sempurna.
B. Implikasi Penelitian
Implikasi yang dapat ditimbulkan dari kesimpulan di atas, antara lain, yaitu:
1. Jika generasi milenial hanya memperhatikan kebaikan dan integritas kafe dalam
mengunjungi kafe ramah muslim, maka mereka kemungkinannya tidak bisa
mengambil keputusan dam mengunjungi kafe ramah muslim. Oleh karena itu,
pemilik kafe dan pihak terkait perlu memberikan perhatian khusus pada aspek
kebaikan dan integritas dalam manajemen dan pelayanan kafe.
2. Implikasi dari temuan bahwa keterbatasan pengaruh faktor Komitmen
Keagamaan, Ability, dan Benevolence dalam keputusan mengunjungi kafe.
Meskipun Komitmen Keagamaan, Ability, dan Benevolence diusulkan sebagai
faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut, namun hanya Integrity dan Trust
yang terbukti signifikan. Pemilik kafe perlu memahami bahwa aspek-aspek lain
mungkin tidak begitu dominan dalam memengaruhi keputusan generasi milenial.
C. Saran
Berdasarkan pada implikasi di atas, maka dapat disarankan hal-hal sebagai
berikut, yaitu:
1. Pemilik kafe dan pihak terkait sebaiknya meningkatkan kesadaran terhadap
kebaikan dan integritas kafe. Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun kampanye
pemasaran yang fokus pada nilai-nilai positif, tanggung jawab sosial, dan
integritas kafe sebagai destinasi ramah muslim. Dapat juga dilakukan pelatihan
kepada karyawan untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip ini tercermin dalam
setiap aspek pelayanan.
2. Dengan memahami bahwa faktor-faktor seperti Komitmen Keagamaan, Ability,
dan Benevolence tidak signifikan dalam pengambilan keputusan generasi milenial,
pemilik kafe perlu menyesuaikan strategi pemasaran mereka. Fokus pemasaran
sebaiknya lebih tertuju pada Integrity dan Trust sebagai elemen kunci yang
mempengaruhi keputusan. Penggunaan testimonial atau kisah sukses yang
menekankan kebaikan dan kejujuran kafe dapat menjadi strategi efektif.
3. Melibatkan generasi milenial secara aktif dalam kegiatan komunitas dan
pengambilan keputusan di kafe dapat meningkatkan keterlibatan mereka. Pemilik
kafe dapat mempertimbangkan program-program atau inisiatif yang melibatkan
generasi milenial dalam pengelolaan kafe, sehingga mereka merasa memiliki
kontribusi yang signifikan dalam pengembangan dan keberlanjutan kafe.
benevolance, integrity dan komitmen keagamaan terhadap keputusan mengunjungi
kafe ramah muslim, yang ternyata belum ada yang melakukannya. Karena itu, skripsi
ini hadir untuk membahas hal ini, dan di sinilah letak bedanya dari hasil-hasil penelitian
sebelumnya yaitu tambahan satu variabel yaitu: Komitmen keagamaan. Dalam meneliti
peran mediasi trust pada pengaruh ability, benevolance, integrity dan komitmen
keagamaan terhadap keputusan mengunjungi kafe ramah muslim digunakan
pendekatan kuantitatif untuk aspek metodologinya dan ekonomi Islam untuk aspek
keilmuannya. Untuk mewujudkan dua pendekatan ini, maka digunakan variabel trust
sebagai variabel intervening yang dijadikan sebagai ukuran dalam menetukan
keputusan mengunjungi kafe ramah muslim. Variabel trust ini memediasi ability,
benevolence, integrity dan komitmen keagamaan dalam menetukan keputusan
mengunjungi kafe ramah muslim di kalangan generasi milenial. Data statistik yang
dikumpulkan melalui instrumen angket dan dokumentasi sebagai penguatan hasil
penelitian. Data angket yang berhasil diisi oleh responden penelitian sebanyak 205.
Artinya, sampel yang digunakan sebanyak 205. Data statistik tersebut dianalisis dengan
SEM dengan pendekatan PLS-Path Modeling melalui aplikasi statistik Smart-PLS versi
Profesional, dan hasilnya di interprestasi dengan teori Trust Mayer Model (TMM)
dalam kaitannya dengan komitmen keagamaan. Hasil penelitian menunjukan: (1)
Variabel Komitmen Keagamaan (X1) dan Ability (X2) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Trust (Y1), (2) Variabel Benevolence (X3) dan Integrity (X4)
ternyata berpengaruh positif dan signifikan terhadap Trust (Y1), (3) Variabel
Komitmen Keagamaan (X1), Ability (X2) dan Benevolence (X3) tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap Keputusan Mengunjungi Kafe Ramah Muslim (Y2), (4)
Variabel Integrity (X4) dan Trust (Y1) ternyata berpengaruh secara signifikan
terhadap Keputusan Mengunjungi Kafe Ramah Muslim (Y2), (5) Variabel Komitmen
Keagamaan (X1), Ability (X2) dan Integrity (X4) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Keputusan Mengunjungi Kafe Ramah Muslim (Y2) melalui Trust (Y1), (6)
Variabel Benevolence (X3) ternyata berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan
Mengunjungi Kafe Ramah Muslim (Y2) melalui Trust (Y1).
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat ditarik
kesimpulan dalam rangka untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dituangkan pada
Bab I dalam skripsi ini. Kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu:
1. Empat variabel yang diusulkan berpengaruh terhadap Trust (Y1) yakni: Komitmen
Keagamaan (X1), Ability (X2), Benevolence (X3), dan Integrity (X4), dan ternyata
hanya dua variabel yang terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap Trust
(Y2) yaitu: Benevolence (X3) dan Integrity (X4). Maknanya, generasi milenial
hanya memperhatikan kebaikan dan integritas kafe dalam mengunjungi kafe
ramah muslim.
2. Lima variabel yang diusulkan berpengaruh terhadap Keputusan Mengunjungi
Kafe Ramah Muslim (Y2) yakni: Trust (Y1), Komitmen Keagamaan (X1), Ability
(X2) Benevolence (X3) dan Integrity (X4) dan ternyata hanya dua variabel, yakni
dan Integrity (X4) dan Trust (Y1) yang terbukti berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Keputusan Mengunjungi Kafe Ramah Muslim (Y2). Sedangkan tiga
variabel yang lainnya, yakni Komitmen Keagamaan (X1), Ability (X2) dan
Benevolence (X3) tidak terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Keputusan Mengunjungi Kafe Ramah Muslim (Y2). Artinya, hanya dua hipotesis
yang diajukan tentang hal ini, terbukti dan yang lainnya tidak terbukti. Maknanya,
sebagian generasi milenial integritas dan percaya untuk mengunjungi kafe ramah
muslim.
3. Pada pertanyaan penelitian yang berikutnya pada Bab I, diusulkan Trust (Y1)
dapat memediasi hubungan Komitmen Keagamaan (X1), Ability (X2),
Benevolence (X3), dan Integrity (X4) dengan Keputusan Mengunjungi Kafe
Ramah Muslim (Y2), dan ternyata Trust (Y1) dapat memediasi satu variabel yaitu
Benevolence (X3) sedangkan Komitmen Keagamaan (X1), Ability (X2), dan
Integrity (X4) tidak dapat di mediasi oleh Trust (Y1). Artinya, hanya satu hipotesis
yang diajukan tentang hal ini yang terbukti dan tiga lainnya juga tidak terbukti.
Maknanya, Trust sudah mampu dijadikan sebagai mediasi di kalangan generasi
milenial, akan tetapi belum sempurna.
B. Implikasi Penelitian
Implikasi yang dapat ditimbulkan dari kesimpulan di atas, antara lain, yaitu:
1. Jika generasi milenial hanya memperhatikan kebaikan dan integritas kafe dalam
mengunjungi kafe ramah muslim, maka mereka kemungkinannya tidak bisa
mengambil keputusan dam mengunjungi kafe ramah muslim. Oleh karena itu,
pemilik kafe dan pihak terkait perlu memberikan perhatian khusus pada aspek
kebaikan dan integritas dalam manajemen dan pelayanan kafe.
2. Implikasi dari temuan bahwa keterbatasan pengaruh faktor Komitmen
Keagamaan, Ability, dan Benevolence dalam keputusan mengunjungi kafe.
Meskipun Komitmen Keagamaan, Ability, dan Benevolence diusulkan sebagai
faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut, namun hanya Integrity dan Trust
yang terbukti signifikan. Pemilik kafe perlu memahami bahwa aspek-aspek lain
mungkin tidak begitu dominan dalam memengaruhi keputusan generasi milenial.
C. Saran
Berdasarkan pada implikasi di atas, maka dapat disarankan hal-hal sebagai
berikut, yaitu:
1. Pemilik kafe dan pihak terkait sebaiknya meningkatkan kesadaran terhadap
kebaikan dan integritas kafe. Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun kampanye
pemasaran yang fokus pada nilai-nilai positif, tanggung jawab sosial, dan
integritas kafe sebagai destinasi ramah muslim. Dapat juga dilakukan pelatihan
kepada karyawan untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip ini tercermin dalam
setiap aspek pelayanan.
2. Dengan memahami bahwa faktor-faktor seperti Komitmen Keagamaan, Ability,
dan Benevolence tidak signifikan dalam pengambilan keputusan generasi milenial,
pemilik kafe perlu menyesuaikan strategi pemasaran mereka. Fokus pemasaran
sebaiknya lebih tertuju pada Integrity dan Trust sebagai elemen kunci yang
mempengaruhi keputusan. Penggunaan testimonial atau kisah sukses yang
menekankan kebaikan dan kejujuran kafe dapat menjadi strategi efektif.
3. Melibatkan generasi milenial secara aktif dalam kegiatan komunitas dan
pengambilan keputusan di kafe dapat meningkatkan keterlibatan mereka. Pemilik
kafe dapat mempertimbangkan program-program atau inisiatif yang melibatkan
generasi milenial dalam pengelolaan kafe, sehingga mereka merasa memiliki
kontribusi yang signifikan dalam pengembangan dan keberlanjutan kafe.
Ketersediaan
| SFEBI20240099 | 99/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
99/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
