Penelitian ini membahas mengenai determinasi keputusan mengunjungi wisata
ramah muslim dengan Trust sebagai mediator di kalangan ASN di Kab. Bone.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana determinasi
keputusan mengunjungi wisata ramah muslim dengan Trust sebagai mediator di
kalangan ASN di Kab. Bone. Penelitian yang digunakan yaitu dengan pendekatan
kuantitatif dalam pengumpulan data penelitian tentang prediksi keputusan
mengunjungi wisata ramah muslim dengan Trust sebagai mediator di kalangan ASN di
Kab. Bone.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan kesimpulan yang dihasilkan yaitu hasil
analisis menunjukkan bahwa komitmen keagamaan tidak secara signifikan
memengaruhi kepercayaan atau keputusan ASN di Kabupaten Bone untuk
mengunjungi wisata ramah Muslim. Kemampuan operasional wisata ramah Muslim,
sebaliknya, memiliki dampak positif dan signifikan terhadap keputusan ASN. Faktor
ketidakpercayaan (Trust) memainkan peran sebagai mediator antara komitmen
keagamaan dan keputusan, sementara Benevolence (kebaikan hati) tidak memberikan
kontribusi signifikan dalam membentuk kepercayaan atau keputusan tersebut.
Integritas tempat wisata mempengaruhi timbulnya Trust di kalangan ASN. Meskipun
ketidakpercayaan dapat memediasi pengaruh beberapa variabel, dampaknya terhadap
keputusan tidak signifikan secara statistik. Oleh karena itu, dalam mengembangkan
strategi pemasaran dan manajemen wisata ramah Muslim di Kabupaten Bone, perlu
diperhatikan lebih lanjut faktor-faktor tambahan yang mungkin memengaruhi persepsi
dan keputusan ASN, untuk memastikan pendekatan yang holistik dan berhasil.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat ditarik
kesimpulan dalam rangka untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dituangkan pada
Bab I dalam skripsi ini. Kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu:
1. Komitmen Keagamaan tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Trust. Artinya, hipotesis yang diajukan tidak terbukti. Koefisien parameter negatif
menunjukkan kurangnya kepercayaan ASN Kabupaten Bone terhadap wisata halal
atau komitmen keagamaan. Kurangnya kepercayaan terhadap destinasi wisata
halal dapat mempengaruhi pandangan terhadap kualitas dan kesesuaian dengan
prinsip keagamaan. Dengan demikian, pemahaman mendalam terkait dinamika ini
dapat membantu pengembangan dan pemasaran wisata halal dengan menekankan
transparansi, informasi yang jelas, dan keterlibatan lembaga keagamaan untuk
membangun kepercayaan ASN dan mendorong kunjungan sesuai dengan nilai dan
keyakinan keagamaan mereka.
2. Komitmen Keagamaan tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Keputusan Mengunjungi wisata ramah Muslim. Artinya, hipotesis yang diajukan
tidak terbukti. Nilai negatif pada koefisien parameter menunjukkan bahwa
kurangnya komitmen keagamaan berpotensi mempengaruhi Keputusan
Mengunjungi wisata ramah Muslim, meskipun tidak secara statistik signifikan.
meskipun ada tren positif, hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara
Komitmen Keagamaan dan Keputusan Mengunjungi wisata ramah Muslim tidak
91
dapat dianggap signifikan secara statistik, mungkin disebabkan oleh faktor-faktor
lain yang tidak dipertimbangkan atau ukuran sampel yang tidak cukup besar.
3. Ability tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Trust. Artinya,
hipotesis yang diajukan tidak terbukti. Nilai negatif pada koefisien parameter
menunjukkan bahwa kurangnya kemampuan dalam menyelenggarakan wisata
ramah Muslim dapat mempengaruhi timbulnya sikap percaya atau kepercayaan
ASN di Kabupaten Bone, meskipun tidak signifikan secara statistik. meskipun
terdapat hubungan positif antara kemampuan dan ketidakpercayaan, hubungan
tersebut tidak signifikan secara statistik, mungkin disebabkan oleh faktor-faktor
lain yang tidak dipertimbangkan atau ukuran sampel yang tidak cukup besar.
4. Ability berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Mengunjungi
wisata ramah Muslim. Artinya, hipotesis yang diajukan terbukti. Nilai positif pada
koefisien parameter menunjukkan bahwa kemampuan wisata ramah Muslim
memiliki pengaruh signifikan terhadap Keputusan ASN di Kabupaten Bone untuk
mengunjungi destinasi wisata yang ramah Muslim. hasil ini menegaskan bahwa
kemampuan wisata ramah Muslim memiliki peran krusial dalam memengaruhi
keputusan ASN untuk memilih destinasi wisata yang ramah terhadap praktik
keagamaan Muslim.
5. Benevolence tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Trust.
Artinya, hipotesis yang diajukan tidak terbukti. Nilai negatif pada koefisien
parameter menunjukkan bahwa kebaikan hati wisata ramah Muslim tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap kepercayaan ASN di Kabupaten Bone terhadap
wisata ramah Muslim. Meskipun signifikan secara statistik, kebaikan hati mungkin
bukan faktor dominan dalam membentuk kepercayaan ASN di Kabupaten Bone
terhadap wisata ramah Muslim. Penting untuk mengeksplorasi faktor-faktor
tambahan dan mendalam untuk memahami hubungan ini secara lebih
komprehensif.
6. Benevolence tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Keputusan
Mengunjungi wisata ramah Muslim. Artinya, hipotesis yang diajukan tidak
terbukti. Meskipun nilai positif pada koefisien parameter menunjukkan adanya
kecenderungan positif antara kebaikan hati dan keputusan ASN di Kabupaten
Bone untuk mengunjungi wisata ramah Muslim, P-Value yang tinggi
menunjukkan ketidaksignifikan statistik hubungan ini. Interpretasi nilai negatif
pada koefisien parameter perlu diperbaiki, dan seharusnya menunjukkan bahwa,
meskipun tidak signifikan secara statistik, kebaikan hati wisata ramah Muslim
dapat memengaruhi positif keputusan ASN untuk mengunjungi destinasi tersebut.
kebaikan hati tidak memiliki dampak signifikan terhadap Keputusan Mengunjungi
wisata ramah Muslim oleh ASN di Kabupaten Bone.
7. Integrity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Trust. Artinya, hipotesis
yang diajukan terbukti. Nilai positif pada koefisien parameter menunjukkan bahwa
kurangnya integritas wisata ramah Muslim memiliki pengaruh signifikan terhadap
timbulnya sikap Trust di kalangan ASN di Kabupaten Bone. Artinya, semakin
rendah integritasnya, semakin besar kemungkinan munculnya sikap Trust. hasil ini
memberikan wawasan bahwa integritas memainkan peran kunci dalam
membentuk sikap Trust di kalangan ASN terhadap wisata ramah Muslim, dan
kepercayaan terhadap integritas tempat wisata dapat berpengaruh penting dalam
menarik kunjungan dari ASN di Kabupaten Bone.
8. Trust tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Keputusan
Mengunjungi wisata ramah Muslim. Artinya, hipotesis yang diajukan tidak
terbukti. Nilai positif pada koefisien parameter menunjukkan bahwa, meskipun
terdapat kecenderungan bahwa ketidakpercayaan ASN di Kabupaten Bone
terhadap wisata ramah Muslim dapat mempengaruhi keputusan mengunjungi,
dampaknya tidak signifikan secara statistik. ketidakpercayaan terhadap wisata
ramah Muslim tidak memiliki dampak signifikan pada keputusan ASN di
Kabupaten Bone untuk mengunjungi wisata tersebut.
9. Komitmen Keagamaan tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Keputusan Mengunjungi wisata ramah Muslim melalui mediasi Trust. Artinya,
hipotesis yang diajukan tidak terbukti. Dengan nilai negatif pada koefisien
parameter, dapat disimpulkan bahwa Komitmen Keagamaan tidak memiliki
pengaruh langsung terhadap Keputusan Mengunjungi wisata ramah Muslim oleh
ASN di Kabupaten Bone, melainkan pengaruhnya dapat dijelaskan melalui efek
mediasi Trust.
10. Ability tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Keputusan
Mengunjungi wisata ramah Muslim melalui mediasi Trust. Artinya, hipotesis yang
diajukan tidak terbukti. Dengan nilai negatif pada koefisien parameter,
disimpulkan bahwa kurangnya kemampuan atau kapasitas wisata ramah Muslim
tidak berpengaruh secara langsung terhadap Keputusan Mengunjungi wisata
ramah Muslim oleh ASN di Kabupaten Bone melalui mediasi Trust. kurangnya
kemampuan wisata ramah Muslim dapat membentuk Trust di kalangan ASN, yang
kemudian mempengaruhi Keputusan Mengunjungi wisata tersebut. Trust menjadi
variabel mediasi di antara keduanya. Hasil ini menunjukkan bahwa, meskipun
kemampuan wisata ramah Muslim dapat mempengaruhi Keputusan Mengunjungi
wisata tersebut, pengaruh tersebut tidak bersifat langsung, melainkan melalui efek
mediasi Trust.
11. Benevolence tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Keputusan
Mengunjungi wisata ramah Muslim melalui mediasi Trust. Artinya, hipotesis yang
diajukan tidak terbukti. Dengan nilai negatif pada koefisien parameter,
disimpulkan bahwa kurangnya perhatian atau kebaikan hati yang dimiliki oleh
wisata ramah Muslim tidak berpengaruh secara langsung terhadap Keputusan
Mengunjungi wisata ramah Muslim oleh ASN di Kabupaten Bone melalui mediasi
Trust. Hasil ini menunjukkan bahwa, meskipun perhatian atau kebaikan hati dapat
mempengaruhi Keputusan Mengunjungi wisata ramah Muslim, pengaruh tersebut
tidak bersifat langsung, melainkan melalui efek mediasi Trust.
B. Saran-saran
Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka dapat disarankan hal-hal sebagai
berikut, yaitu:
1. Dalam konteks ASN di Kabupaten Bone, kekurangan Komitmen Keagamaan pada
destinasi wisata ramah Muslim dapat menciptakan ketidakpercayaan, yang perlu
diatasi melalui transparansi, informasi jelas, dan keterlibatan lembaga keagamaan.
Pemasaran wisata halal sebaiknya menekankan penghormatan terhadap nilai dan
keyakinan keagamaan untuk membangun kepercayaan ASN.
2. Meskipun kemampuan wisata ramah Muslim berpengaruh positif signifikan
terhadap Keputusan Mengunjungi, hasil menunjukkan bahwa kebaikan hati
(Benevolence) dan Komitmen Keagamaan tidak memiliki dampak langsung. Oleh
karena itu, dalam upaya meningkatkan kunjungan ASN, pemasaran sebaiknya
fokus pada kemampuan operasional, sambil mempertimbangkan pentingnya
kebaikan hati dan komitmen keagamaan sebagai faktor tambahan yang mungkin
memengaruhi keputusan kunjungan.
C. Implikasi Penelitian
Implikasi yang dapat ditimbulkan dari saran di atas, antara lain, yaitu:
1. Komitmen keagamaan tidak secara positif dan signifikan memengaruhi tingkat
ketidakpercayaan (Trust) di kalangan ASN. Artinya, adanya kecenderungan
kurangnya kepercayaan terhadap destinasi wisata halal yang didasarkan pada
komitmen keagamaan. Oleh karena itu, pengembangan wisata halal perlu
meningkatkan transparansi dan informasi yang jelas terkait kehalalan dan
kepatuhan terhadap prinsip keagamaan.
2. Meskipun komitmen keagamaan tidak berpengaruh positif secara signifikan pada
keputusan mengunjungi wisata ramah Muslim, hasil menunjukkan bahwa
hubungan ini bisa dijelaskan melalui efek mediasi Trust. Oleh karena itu, penting
untuk memahami bahwa keputusan kunjungan tidak hanya dipengaruhi oleh
komitmen keagamaan tetapi juga melibatkan faktor Trust sebagai mediator. Dalam
pengelolaan wisata, kolaborasi dengan lembaga-lembaga keagamaan setempat dan
penekanan pada nilai transparansi dapat meningkatkan kepercayaan dan
meningkatkan kunjungan.
3. Selanjutnya, kemampuan wisata ramah Muslim tidak secara langsung
memengaruhi tingkat Trust, tetapi memiliki dampak positif dan signifikan
terhadap keputusan ASN di Kabupaten Bone untuk mengunjungi destinasi wisata
tersebut. Implikasinya, pemasaran wisata halal perlu menyesuaikan fokusnya
untuk lebih menonjolkan aspek kemampuan operasional dan kepatuhan terhadap
standar wisata

SFEBI20240097

97/2024

Perpustakaan Pusat

Tersedia