Analisis Prospek Pengembangan Kemandirian Ekonomi Pesantren Berbasis Baitul Maal Wat Tamwil (Studi pada Pondok Pesantren Nahdliyin Gunung Lerang Desa Abbumpungeng, Kec. Cina
Nurfatika Dewi/612062020056 - Personal Name
Penelitian ini mengkaji prospek pengembangan kemandirian ekonomi Pondok
Pesantren Nahdliyin Gunung Lerang berbasis Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), yang
belum pernah dibahas sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui prospek
pengembangan dan bentuk kemandirian ekonomi pesantren melalui Baitul Maal Wat
Tamwil. Metode penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif digunakan, dengan
data diperoleh melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pondok
Pesantren memiliki potensi besar dalam mengembangkan kemandirian ekonomi
melalui BMT. Kekuatan utama terletak pada dukungan program pendidikan
agrobisnis yang melibatkan santri dalam kegiatan pertanian. Namun, sistem informasi
BMT masih perlu ditingkatkan. Peluang besar berasal dari lokasi strategis dan
dukungan masyarakat sekitar, sementara ancaman utama adalah faktor cuaca yang
tidak menentu. Kemandirian ekonomi pesantren tercermin dalam praktik pertanian
mandiri oleh santri, mulai dari pembibitan hingga penjualan hasil panen. Praktik ini
melatih keterampilan santri, mengurangi ketergantungan pada bantuan eksternal, dan
meningkatkan kesejahteraan komunitas pesantren. Dengan demikian, Pondok
Pesantren Nahdliyin Gunung Lerang dapat menjadi agen perubahan yang
memberdayakan santri secara ekonomi dan menciptakan dampak positif yang
berkelanjutan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Pondok Pesantren
Nahdliyin Gunung Lerang mengenai prospek pengembangan kemandirian
ekonomi pesantren berbasis baitul maal wat tamwil, maka peneliti dapat menarik
kesimpulan bahwa:
1. Pondok Pesantren Nahdliyin Gunung Lerang memiliki prospek yang cerah
dalam pengembangan kemandirian ekonomi melalui Baitul Maal Wat Tamwil
(BMT). Didukung oleh keberadaan BMT sebagai kekuatan utama dan
tanggapan positif dari masyarakat sekitar, peluang untuk pertumbuhan
ekonomi lokal sangat kuat. Namun, diperlukan perhatian khusus terhadap
peningkatan sistem informasi dan penguasaan teknologi yang masih standar.
Ancaman dari faktor cuaca yang tidak menentu juga harus diantisipasi agar
stabilitas ekonomi BMT dan Pondok Pesantren tetap terjaga.
2. Bentuk kemandirian ekonomi di Pondok Pesantren Nahdliyin Gunung Lerang
tercermin dalam praktik usaha pertanian yang dilakukan secara mandiri oleh
para santri. Melalui pembibitan, penanaman, perawatan, hingga penjualan
hasil panen, santri terlibat secara langsung tanpa melibatkan tenaga kerja dari
luar. Praktik ini menunjukkan komitmen pesantren untuk mencapai
kemandirian ekonomi, melatih keterampilan santri, dan meningkatkan
pengalaman dalam mengelola usaha. Jika diterapkan secara konsisten, praktik
ini akan meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren, mengurangi
ketergantungan pada bantuan eksternal, dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat pesantren secara keseluruhan. Inisiatif ini juga memperkuat peran
pesantren sebagai agen perubahan yang memberdayakan santrinya secara
ekonomi, menciptakan dampak positif yang luas dan berkelanjutan.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisa dan kesimpulan yang telah penulis uraikan
diatas, maka terdapat beberapa saran yang penulis sampaikan:
1. Perlu meningkatkan infrastruktur teknologi dan sistem informasi BMT
untuk mengoptimalkan pengelolaan ekonomi.
2. Terus mendorong dan mendukung praktik kemandirian ekonomi seperti
pertanian mandiri yang dilakukan oleh para santri. Pentingnya konsistensi
dalam penerapan praktik ini guna meningkatkan kemandirian ekonomi
pesantren, mengurangi ketergantungan pada bantuan luar, dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesantren secara keseluruhan.
C. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan
implikasi sebagai berikut:
1. Untuk Akademisi, dapat fokus pada penelitian mengenai model kemandirian
ekonomi berbasis pesantren, seperti yang dilakukan di Pondok Pesantren
Nahdliyin Gunung Lerang, untuk memberikan rekomendasi peningkatan
sistem informasi dan penguasaan teknologi.
2. Untuk Baitul Maal Wat Tamwil, BMT perlu menginvestasikan sumber daya
dalam peningkatan sistem informasi dan teknologi untuk mendukung
operasional yang lebih efisien dan transparan, guna menjamin stabilitas
ekonomi dan meminimalisir risiko.
3. Untuk Masyarakat umum, Masyarakat di sekitar Pondok Pesantren Nahdliyin
Gunung Lerang dapat memberikan dukungan melalui partisipasi aktif dalam
berbagai kegiatan ekonomi dan sosial, memperkuat hubungan antara
pesantren dan masyarakat.
Pesantren Nahdliyin Gunung Lerang berbasis Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), yang
belum pernah dibahas sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui prospek
pengembangan dan bentuk kemandirian ekonomi pesantren melalui Baitul Maal Wat
Tamwil. Metode penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif digunakan, dengan
data diperoleh melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pondok
Pesantren memiliki potensi besar dalam mengembangkan kemandirian ekonomi
melalui BMT. Kekuatan utama terletak pada dukungan program pendidikan
agrobisnis yang melibatkan santri dalam kegiatan pertanian. Namun, sistem informasi
BMT masih perlu ditingkatkan. Peluang besar berasal dari lokasi strategis dan
dukungan masyarakat sekitar, sementara ancaman utama adalah faktor cuaca yang
tidak menentu. Kemandirian ekonomi pesantren tercermin dalam praktik pertanian
mandiri oleh santri, mulai dari pembibitan hingga penjualan hasil panen. Praktik ini
melatih keterampilan santri, mengurangi ketergantungan pada bantuan eksternal, dan
meningkatkan kesejahteraan komunitas pesantren. Dengan demikian, Pondok
Pesantren Nahdliyin Gunung Lerang dapat menjadi agen perubahan yang
memberdayakan santri secara ekonomi dan menciptakan dampak positif yang
berkelanjutan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Pondok Pesantren
Nahdliyin Gunung Lerang mengenai prospek pengembangan kemandirian
ekonomi pesantren berbasis baitul maal wat tamwil, maka peneliti dapat menarik
kesimpulan bahwa:
1. Pondok Pesantren Nahdliyin Gunung Lerang memiliki prospek yang cerah
dalam pengembangan kemandirian ekonomi melalui Baitul Maal Wat Tamwil
(BMT). Didukung oleh keberadaan BMT sebagai kekuatan utama dan
tanggapan positif dari masyarakat sekitar, peluang untuk pertumbuhan
ekonomi lokal sangat kuat. Namun, diperlukan perhatian khusus terhadap
peningkatan sistem informasi dan penguasaan teknologi yang masih standar.
Ancaman dari faktor cuaca yang tidak menentu juga harus diantisipasi agar
stabilitas ekonomi BMT dan Pondok Pesantren tetap terjaga.
2. Bentuk kemandirian ekonomi di Pondok Pesantren Nahdliyin Gunung Lerang
tercermin dalam praktik usaha pertanian yang dilakukan secara mandiri oleh
para santri. Melalui pembibitan, penanaman, perawatan, hingga penjualan
hasil panen, santri terlibat secara langsung tanpa melibatkan tenaga kerja dari
luar. Praktik ini menunjukkan komitmen pesantren untuk mencapai
kemandirian ekonomi, melatih keterampilan santri, dan meningkatkan
pengalaman dalam mengelola usaha. Jika diterapkan secara konsisten, praktik
ini akan meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren, mengurangi
ketergantungan pada bantuan eksternal, dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat pesantren secara keseluruhan. Inisiatif ini juga memperkuat peran
pesantren sebagai agen perubahan yang memberdayakan santrinya secara
ekonomi, menciptakan dampak positif yang luas dan berkelanjutan.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisa dan kesimpulan yang telah penulis uraikan
diatas, maka terdapat beberapa saran yang penulis sampaikan:
1. Perlu meningkatkan infrastruktur teknologi dan sistem informasi BMT
untuk mengoptimalkan pengelolaan ekonomi.
2. Terus mendorong dan mendukung praktik kemandirian ekonomi seperti
pertanian mandiri yang dilakukan oleh para santri. Pentingnya konsistensi
dalam penerapan praktik ini guna meningkatkan kemandirian ekonomi
pesantren, mengurangi ketergantungan pada bantuan luar, dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesantren secara keseluruhan.
C. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan
implikasi sebagai berikut:
1. Untuk Akademisi, dapat fokus pada penelitian mengenai model kemandirian
ekonomi berbasis pesantren, seperti yang dilakukan di Pondok Pesantren
Nahdliyin Gunung Lerang, untuk memberikan rekomendasi peningkatan
sistem informasi dan penguasaan teknologi.
2. Untuk Baitul Maal Wat Tamwil, BMT perlu menginvestasikan sumber daya
dalam peningkatan sistem informasi dan teknologi untuk mendukung
operasional yang lebih efisien dan transparan, guna menjamin stabilitas
ekonomi dan meminimalisir risiko.
3. Untuk Masyarakat umum, Masyarakat di sekitar Pondok Pesantren Nahdliyin
Gunung Lerang dapat memberikan dukungan melalui partisipasi aktif dalam
berbagai kegiatan ekonomi dan sosial, memperkuat hubungan antara
pesantren dan masyarakat.
Ketersediaan
| SFEBI20240087 | 87/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
87/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
