Analisis Upaya Dinas Ketahanan Pangan Dalam Pemenuhan Konsumsi Sayur- Mayur Masyarakat Kabupaten Bone dalam Perspektif Sistem Ekonomi Islam
Ayu Rahayu/ 01.18.3097 - Personal Name
Permasalahan pada penelitian berkaitan dengan analisis upaya dinas
ketahanan pangan dalam pemenuhan konsumsi sayur-mayur masyarakat Kabupaten
Bone dalam perspektif sistem ekonomi Islam. Tujuan pembahasan skripsi ini terkait
ketersediaan pangan sayur mayur di Bone, upaya dinas ketahanan pangan Kabupaten
Bone dalam memenuhi kebutuhan sayur mayur masyarakat Kabupaten Bone serta
perspektif ekonomi Islam terhadap upaya dinas ketahanan pangan Kabupaten Bone
dalam memenuhi kebutuhan sayur mayur masyarakat Kabupaten Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis metode deskriptif. Data ini diambil
dari hasil observasi, wawancara maupun dokumentasi terkait dengan upaya dinas
ketahanan pangan Kabupaten Bone dalam memenuhi kebutuhan sayur mayur
masyarakat Kabupaten Bone.
Hasil penelitian menujukkan: Pertama, Ketersedian pangan sayur mayur di
Kabupaten Bone, secara menyeluruh belum terealisasi dengan baik hal ini
disebabkan sosialisasi yang dilakukan oleh dinas ketahanan pangan belum merata
dengan baik, selain itu disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan pangan secara mandiri. kedua Upaya dinas ketahanan pangan Kabupaten
Bone dalam memenuhi kebutuhan sayur mayur masyarakat Kabupaten Bone, dengan
melaksanakan program komunitas hortikultura di beberapa desa, khususnya di Desa
Lampoko dimana program ini dapat menghasilkan sayuran yang menguntungkan bagi
masyarakat setempat. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat
mandiri dalam memproduksi sayuran untuk kepentingan mereka sendiri dan seiring
berjalannya waktu dapat menghasilkan sayuran dengan harga jual dan mengahasilkan
nilai jual. Ketiga, perspektif ekonomi Islam terhadap upaya dinas ketahanan pangan
Kabupaten Bone dalam memenuhi kebutuhan sayur mayur masyarakat Kabupaten
Bone. Hal ini terlihat dari program desa hortikultura yang dilakukan oleh Dinas
Ketahanan Pangan di beberapa desa di Kabupaten Bone. Meskipun hal ini benar,
Islam sendiri menyatakan bahwa manusia memiliki kewajiban untuk mengelola dan
memperbaiki yang mereka tinggali secara berkelanjutan. Olehnya itu, untuk rencana
ketahanan pangan masyarakat Bone yang pertama, produksi pangan harus
ditingkatkan, produk pangan harus disimpan, dan semua elemen harus mematuhi
kebijakan penghematan untuk memenuhi dampak dari stok pangan.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa:
4. Ketersedian pangan sayur mayur di Kabupaten Bone, secara menyeluruh belum
terealisasi dengan baik hal ini disebabkan sosialisasi yang dilakukan oleh dinas
ketahanan pangan belum merata dengan baik, dengan rendahnya kesadaran
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, sebaiknya
pihak dinas ketahan pangan harus memberikan edukasi secara menyeluruh
kepada masyarakat terkait dengan sistem penanaman, dan pembibitan yang
belum baik sehingga apa yang menjadi kendala masyarakat bisa berkurang
melalui kegiatan-kegiatan sosialisai dukungan (support) yang diberikan oleh
pemerintah sehingga kesadaran pemenuhan pangan bagi kebutuhan masyarakat
bisa menyuluruh dan objektif.
5. Upaya dinas ketahanan pangan Kabupaten Bone dalam memenuhi kebutuhan
sayur mayur masyarakat Kabupaten Bone, bahwa upaya tersebut dalam
pelaksanaanya sudah dijalankan oleh pemerintah terutama dalam ketahanan
pangan melakukan program kampung hortikultur dibeberapa Desa terutama di
Desa Lampoko program tersebut dapat menghasilkan sayuran yang
bermanfaat bagi masyarakat. dengan terlaksananya program ini diharapkan
masyarakat memiliki kemandirian dalam memproduksi sayuran bagi
kepentingan dan dalam jangka lama akan mampu memproduksi sayuran dan
mempunyai nilai jual yang ekonomis.
6. Perspektif ekonomi Islam terhadap upaya dinas ketahanan pangan dalam
memenuhi kebutuhan sayur mayur di Kabupaten Bone, kebutuhan sayur mayur
ini di lakukan berbagai upaya program untuk menghasilkan sayur mayur yang
berkualitas. berbagai upaya program yang dijalankan oleh dinas ketahanan
pangan yakni program kampung holtikultura dari beberapa desa yang ada di
Kabupaten Bone. Sehingga kabupaten Bone dapat berkontribusi secara
signifikan dalam meningkatkan pemenuhan sayur mayur dan ketahanan pangan
lokal. Sedangkan dalam Islam sendiri bahwa sahnya kewajiban manusia untuk
mendiami bumi, yakni mengelola dan mengembangkan bumi. Oleh sebab itu,
kewajiban manusia untuk memenuhi keperluan hidup manusia seperti makanan
dan pakaian harus terpenuhi dengan baik. maka dari itu untuk
mengeimplementasikan strategi ketahanan pangan yang pertama harus
meningkatkan produksi pangan, dan menyimpan hasil produksi pertanian serta
kebijakan hemat harus dipatuhi semua elemen, sehingga implikasinya stok
pangan bisa tercukupi.
B. Implikasi
Melihat kesimpulan di atas maka penulis dapat menggambarkan implikasi
dari penelitian ini yakni sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada mayarakat Kabupaten Bone khsusunya bagi petani untuk
tetap selalu bertani karena pekerjaan tersebut merupakan salah satu pekerjaan
yang mulia. Hal ini pengahasilan yang di dapat dari hasil panen bukan hanya
untuk di konsumsi akan tetapi memiliki nilai jual yang ekonomis
2. Diharapkan kepada pemerintahan Kabupaten Bone khsusunya di dinas
ketahanan pangan untuk selalu memperhatikan dan memberikan edukasi serta
sosialisasi dalam bidang pertanian khususnya masyarakat yang belum
tersentuh. Selain itu, bahwa ketahanan pangan harus tetap di kembangkan
secara menyuluruh.
ketahanan pangan dalam pemenuhan konsumsi sayur-mayur masyarakat Kabupaten
Bone dalam perspektif sistem ekonomi Islam. Tujuan pembahasan skripsi ini terkait
ketersediaan pangan sayur mayur di Bone, upaya dinas ketahanan pangan Kabupaten
Bone dalam memenuhi kebutuhan sayur mayur masyarakat Kabupaten Bone serta
perspektif ekonomi Islam terhadap upaya dinas ketahanan pangan Kabupaten Bone
dalam memenuhi kebutuhan sayur mayur masyarakat Kabupaten Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis metode deskriptif. Data ini diambil
dari hasil observasi, wawancara maupun dokumentasi terkait dengan upaya dinas
ketahanan pangan Kabupaten Bone dalam memenuhi kebutuhan sayur mayur
masyarakat Kabupaten Bone.
Hasil penelitian menujukkan: Pertama, Ketersedian pangan sayur mayur di
Kabupaten Bone, secara menyeluruh belum terealisasi dengan baik hal ini
disebabkan sosialisasi yang dilakukan oleh dinas ketahanan pangan belum merata
dengan baik, selain itu disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan pangan secara mandiri. kedua Upaya dinas ketahanan pangan Kabupaten
Bone dalam memenuhi kebutuhan sayur mayur masyarakat Kabupaten Bone, dengan
melaksanakan program komunitas hortikultura di beberapa desa, khususnya di Desa
Lampoko dimana program ini dapat menghasilkan sayuran yang menguntungkan bagi
masyarakat setempat. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat
mandiri dalam memproduksi sayuran untuk kepentingan mereka sendiri dan seiring
berjalannya waktu dapat menghasilkan sayuran dengan harga jual dan mengahasilkan
nilai jual. Ketiga, perspektif ekonomi Islam terhadap upaya dinas ketahanan pangan
Kabupaten Bone dalam memenuhi kebutuhan sayur mayur masyarakat Kabupaten
Bone. Hal ini terlihat dari program desa hortikultura yang dilakukan oleh Dinas
Ketahanan Pangan di beberapa desa di Kabupaten Bone. Meskipun hal ini benar,
Islam sendiri menyatakan bahwa manusia memiliki kewajiban untuk mengelola dan
memperbaiki yang mereka tinggali secara berkelanjutan. Olehnya itu, untuk rencana
ketahanan pangan masyarakat Bone yang pertama, produksi pangan harus
ditingkatkan, produk pangan harus disimpan, dan semua elemen harus mematuhi
kebijakan penghematan untuk memenuhi dampak dari stok pangan.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa:
4. Ketersedian pangan sayur mayur di Kabupaten Bone, secara menyeluruh belum
terealisasi dengan baik hal ini disebabkan sosialisasi yang dilakukan oleh dinas
ketahanan pangan belum merata dengan baik, dengan rendahnya kesadaran
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, sebaiknya
pihak dinas ketahan pangan harus memberikan edukasi secara menyeluruh
kepada masyarakat terkait dengan sistem penanaman, dan pembibitan yang
belum baik sehingga apa yang menjadi kendala masyarakat bisa berkurang
melalui kegiatan-kegiatan sosialisai dukungan (support) yang diberikan oleh
pemerintah sehingga kesadaran pemenuhan pangan bagi kebutuhan masyarakat
bisa menyuluruh dan objektif.
5. Upaya dinas ketahanan pangan Kabupaten Bone dalam memenuhi kebutuhan
sayur mayur masyarakat Kabupaten Bone, bahwa upaya tersebut dalam
pelaksanaanya sudah dijalankan oleh pemerintah terutama dalam ketahanan
pangan melakukan program kampung hortikultur dibeberapa Desa terutama di
Desa Lampoko program tersebut dapat menghasilkan sayuran yang
bermanfaat bagi masyarakat. dengan terlaksananya program ini diharapkan
masyarakat memiliki kemandirian dalam memproduksi sayuran bagi
kepentingan dan dalam jangka lama akan mampu memproduksi sayuran dan
mempunyai nilai jual yang ekonomis.
6. Perspektif ekonomi Islam terhadap upaya dinas ketahanan pangan dalam
memenuhi kebutuhan sayur mayur di Kabupaten Bone, kebutuhan sayur mayur
ini di lakukan berbagai upaya program untuk menghasilkan sayur mayur yang
berkualitas. berbagai upaya program yang dijalankan oleh dinas ketahanan
pangan yakni program kampung holtikultura dari beberapa desa yang ada di
Kabupaten Bone. Sehingga kabupaten Bone dapat berkontribusi secara
signifikan dalam meningkatkan pemenuhan sayur mayur dan ketahanan pangan
lokal. Sedangkan dalam Islam sendiri bahwa sahnya kewajiban manusia untuk
mendiami bumi, yakni mengelola dan mengembangkan bumi. Oleh sebab itu,
kewajiban manusia untuk memenuhi keperluan hidup manusia seperti makanan
dan pakaian harus terpenuhi dengan baik. maka dari itu untuk
mengeimplementasikan strategi ketahanan pangan yang pertama harus
meningkatkan produksi pangan, dan menyimpan hasil produksi pertanian serta
kebijakan hemat harus dipatuhi semua elemen, sehingga implikasinya stok
pangan bisa tercukupi.
B. Implikasi
Melihat kesimpulan di atas maka penulis dapat menggambarkan implikasi
dari penelitian ini yakni sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada mayarakat Kabupaten Bone khsusunya bagi petani untuk
tetap selalu bertani karena pekerjaan tersebut merupakan salah satu pekerjaan
yang mulia. Hal ini pengahasilan yang di dapat dari hasil panen bukan hanya
untuk di konsumsi akan tetapi memiliki nilai jual yang ekonomis
2. Diharapkan kepada pemerintahan Kabupaten Bone khsusunya di dinas
ketahanan pangan untuk selalu memperhatikan dan memberikan edukasi serta
sosialisasi dalam bidang pertanian khususnya masyarakat yang belum
tersentuh. Selain itu, bahwa ketahanan pangan harus tetap di kembangkan
secara menyuluruh.
Ketersediaan
| SFEBI20230263 | 263/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
263/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
