Pro Kontra Marketing Word Of Mouth Dalam Perspektif Ekonomi Syariah (Studi Kasus Pada Pengguna PT. TELKOM Kabupaten Bone)
Firana Astrina/602022019001 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Pro Kontra Word of Mouth dalam Perspektif
Ekonomi Syariah (Studi Kasus pada Pengguna PT. TELKOM Kabupaten Bone. Tujuan
penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pro kontra marketing word of mouth pada
pengguna PT. TELKOM Kabupaten Bone dan (2) untuk mengetahui marketing word
of mouth pada pengguna PT. TELKOM Kabupaten Bone dalam persepktif ekonomi
syariah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research)
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Tehnik analisis yang digunakan pada
penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini tentang strategi Word of Mouth (1) terdapat dua pandangan
berbeda atau pro kontra terkait strategi Word of Mouth (WOM) pada pengguna PT.
TELKOM Kabupaten Bone. Para pendukung WOM meyakini bahwa WOM efektif
dalam memberikan pengalaman positif terhadap layanan perusahaan. Rekomendasi
dari orang-orang terdekat, seperti teman dan keluarga, dianggap meyakinkan dan
transparan dalam menyampaikan informasi tentang kualitas layanan, fitur, dan
kehandalan jaringan PT. TELKOM. Di sisi lain, para pengguna yang kontra WOM
berpendapat bahwa WOM bersifat subjektif dan tidak selalu dapat diandalkan sebagai
sumber informasi utama. Ulasan atau rekomendasi dari WOM dianggap dipengaruhi
oleh pengalaman pribadi para pengguna, sehingga tidak selalu mencerminkan
gambaran objektif PT. TELKOM Kabupaten Bone, (2) Dalam perspektif ekonomi
syariah, strategi Word of Mouth (WOM) pada pengguna PT. TELKOM Kabupaten
Bone harus memperhatikan nilai-nilai keadilan dan amanah. Para pengguna yang
memberikan rekomendasi WO M seolah-olah mempercayakan amanah untuk
menyampaikan informasi yang jujur tentang layanan yang direkomendasikan, dan (3)
Kendala-kendala dalam marketing Word of Mouth (WOM) pada pengguna PT.
TELKOM Kabupaten Bone melibatkan masalah teknis seperti gangguan koneksi
internet dan masalah administratif seperti faktur tagihan yang tidak akurat.
A. Kesimpulan
Dari uraian penjelasan pada pembahasan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa
1. Terdapat dua pandangan berbeda atau pro kontra terkait strategi Word of
Mouth (WOM) pada pengguna PT. TELKOM Kabupaten Bone sebagai
berikut :
a) Para pengguna yang pro Word of Mouth (WOM) meyakini bahwa WOM
efektif dalam mempengaruhi keputusan pembelian dan memberikan
pengalaman positif terhadap layanan perusahaan. Rekomendasi dari
orang-orang terdekat, seperti teman dan keluarga, dianggap meyakinkan
dan transparan dalam menyampaikan informasi tentang kualitas layanan,
fitur, dan kehandalan jaringan PT. TELKOM. Para pendukung Word of
Mouth (WOM)juga menyatakan bahwa Word of Mouth (WOM)
membantu meningkatkan popularitas perusahaan di kalangan masyarakat
dan dianggap lebih meyakinkan daripada promosi atau iklan perusahaan.
b) Para pengguna yang kontra Word of Mouth (WOM) berpendapat bahwa
WOM bersifat subjektif dan tidak selalu dapat diandalkan sebagai sumber
informasi utama. Ulasan atau rekomendasi dari Word of Mouth (WOM)
dianggap dipengaruhi oleh pengalaman pribadi para pengguna, sehingga
tidak selalu mencerminkan gambaran objektif tentang layanan PT.
TELKOM Kabupaten Bone. Mereka merasa perlu mencari informasi dari
72
73
berbagai sumber yang lebih objektif dan melakukan riset yang mendalam
sebelum membuat keputusan pembelian.
2. Dalam perspektif ekonomi syariah, strategi Word of Mouth (WOM) pada
pengguna PT. TELKOM Kabupaten Bone harus memperhatikan nilai-nilai
keadilan dan amanah. Para pengguna yang memberikan rekomendasi Word of
Mouth (WOM)seolah-olah mempercayakan amanah untuk menyampaikan
informasi yang benar dan jujur tentang produk atau layanan yang
direkomendasikan. Oleh karena itu, penting bagi mereka yang memberikan
Word of Mouth (WOM) untuk memastikan bahwa informasi yang
disampaikan adalah akurat dan sesuai dengan kenyataan.
3. Kendala-kendala dalam marketing Word of Mouth (WOM) pada pengguna
PT. TELKOM Kabupaten Bone melibatkan masalah teknis seperti gangguan
koneksi internet dan masalah administratif seperti faktur tagihan yang tidak
akurat. Meskipun kendala ini dapat menghambat rekomendasi positif,
pengguna cenderung berusaha menjelaskan, mendengarkan dengan empati,
dan berbagi pengalaman positif untuk merubah pandangan negatif menjadi
rekomendasi yang lebih positif terkait PT. TELKOM Kabupaten Bone.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan analisis yang telah dilakukan, penelitian ini masih
banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga masih banyak yang harus diperbaiki
dan diperhatikan lagi. Adapun saran yang ditujukan kepada peneliti selanjutnya
1. Bagi PT. TELKOM, sebaiknya PT. TELKOM mengelola strategi Word of
Mouth (WOM) dengan bijaksana. Perusahaan perlu memahami perbedaan
pandangan pro dan kontra ini untuk mengembangkan strategi WOM yang
lebih seimbang dan efektif. Memperkuat transparansi informasi dan responsif
terhadap masalah pengguna dapat membantu mengatasi kekhawatiran terkait
strategi WOM.
2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya peneliti dapat memperluas ruang lingkup
penelitian sehingga menghasilkan penelitian yang baik dan akurat serta
penelitian ini dapat dijadikan acuan maupun bahan koreksi penelitian
selanjutnya.
Ekonomi Syariah (Studi Kasus pada Pengguna PT. TELKOM Kabupaten Bone. Tujuan
penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pro kontra marketing word of mouth pada
pengguna PT. TELKOM Kabupaten Bone dan (2) untuk mengetahui marketing word
of mouth pada pengguna PT. TELKOM Kabupaten Bone dalam persepktif ekonomi
syariah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research)
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Tehnik analisis yang digunakan pada
penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini tentang strategi Word of Mouth (1) terdapat dua pandangan
berbeda atau pro kontra terkait strategi Word of Mouth (WOM) pada pengguna PT.
TELKOM Kabupaten Bone. Para pendukung WOM meyakini bahwa WOM efektif
dalam memberikan pengalaman positif terhadap layanan perusahaan. Rekomendasi
dari orang-orang terdekat, seperti teman dan keluarga, dianggap meyakinkan dan
transparan dalam menyampaikan informasi tentang kualitas layanan, fitur, dan
kehandalan jaringan PT. TELKOM. Di sisi lain, para pengguna yang kontra WOM
berpendapat bahwa WOM bersifat subjektif dan tidak selalu dapat diandalkan sebagai
sumber informasi utama. Ulasan atau rekomendasi dari WOM dianggap dipengaruhi
oleh pengalaman pribadi para pengguna, sehingga tidak selalu mencerminkan
gambaran objektif PT. TELKOM Kabupaten Bone, (2) Dalam perspektif ekonomi
syariah, strategi Word of Mouth (WOM) pada pengguna PT. TELKOM Kabupaten
Bone harus memperhatikan nilai-nilai keadilan dan amanah. Para pengguna yang
memberikan rekomendasi WO M seolah-olah mempercayakan amanah untuk
menyampaikan informasi yang jujur tentang layanan yang direkomendasikan, dan (3)
Kendala-kendala dalam marketing Word of Mouth (WOM) pada pengguna PT.
TELKOM Kabupaten Bone melibatkan masalah teknis seperti gangguan koneksi
internet dan masalah administratif seperti faktur tagihan yang tidak akurat.
A. Kesimpulan
Dari uraian penjelasan pada pembahasan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa
1. Terdapat dua pandangan berbeda atau pro kontra terkait strategi Word of
Mouth (WOM) pada pengguna PT. TELKOM Kabupaten Bone sebagai
berikut :
a) Para pengguna yang pro Word of Mouth (WOM) meyakini bahwa WOM
efektif dalam mempengaruhi keputusan pembelian dan memberikan
pengalaman positif terhadap layanan perusahaan. Rekomendasi dari
orang-orang terdekat, seperti teman dan keluarga, dianggap meyakinkan
dan transparan dalam menyampaikan informasi tentang kualitas layanan,
fitur, dan kehandalan jaringan PT. TELKOM. Para pendukung Word of
Mouth (WOM)juga menyatakan bahwa Word of Mouth (WOM)
membantu meningkatkan popularitas perusahaan di kalangan masyarakat
dan dianggap lebih meyakinkan daripada promosi atau iklan perusahaan.
b) Para pengguna yang kontra Word of Mouth (WOM) berpendapat bahwa
WOM bersifat subjektif dan tidak selalu dapat diandalkan sebagai sumber
informasi utama. Ulasan atau rekomendasi dari Word of Mouth (WOM)
dianggap dipengaruhi oleh pengalaman pribadi para pengguna, sehingga
tidak selalu mencerminkan gambaran objektif tentang layanan PT.
TELKOM Kabupaten Bone. Mereka merasa perlu mencari informasi dari
72
73
berbagai sumber yang lebih objektif dan melakukan riset yang mendalam
sebelum membuat keputusan pembelian.
2. Dalam perspektif ekonomi syariah, strategi Word of Mouth (WOM) pada
pengguna PT. TELKOM Kabupaten Bone harus memperhatikan nilai-nilai
keadilan dan amanah. Para pengguna yang memberikan rekomendasi Word of
Mouth (WOM)seolah-olah mempercayakan amanah untuk menyampaikan
informasi yang benar dan jujur tentang produk atau layanan yang
direkomendasikan. Oleh karena itu, penting bagi mereka yang memberikan
Word of Mouth (WOM) untuk memastikan bahwa informasi yang
disampaikan adalah akurat dan sesuai dengan kenyataan.
3. Kendala-kendala dalam marketing Word of Mouth (WOM) pada pengguna
PT. TELKOM Kabupaten Bone melibatkan masalah teknis seperti gangguan
koneksi internet dan masalah administratif seperti faktur tagihan yang tidak
akurat. Meskipun kendala ini dapat menghambat rekomendasi positif,
pengguna cenderung berusaha menjelaskan, mendengarkan dengan empati,
dan berbagi pengalaman positif untuk merubah pandangan negatif menjadi
rekomendasi yang lebih positif terkait PT. TELKOM Kabupaten Bone.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan analisis yang telah dilakukan, penelitian ini masih
banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga masih banyak yang harus diperbaiki
dan diperhatikan lagi. Adapun saran yang ditujukan kepada peneliti selanjutnya
1. Bagi PT. TELKOM, sebaiknya PT. TELKOM mengelola strategi Word of
Mouth (WOM) dengan bijaksana. Perusahaan perlu memahami perbedaan
pandangan pro dan kontra ini untuk mengembangkan strategi WOM yang
lebih seimbang dan efektif. Memperkuat transparansi informasi dan responsif
terhadap masalah pengguna dapat membantu mengatasi kekhawatiran terkait
strategi WOM.
2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya peneliti dapat memperluas ruang lingkup
penelitian sehingga menghasilkan penelitian yang baik dan akurat serta
penelitian ini dapat dijadikan acuan maupun bahan koreksi penelitian
selanjutnya.
Ketersediaan
| SFEBI20230262 | 262/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
262/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
