Pemanfaatan Talkback Sebagai Sarana Komunikasi Digital pada Kelompok Tunanetra DPC PPDI Bone
St. Wakifah Anshar/702332019110 - Personal Name
Penelitian ini berfokus pada pemanfaatan talkback sebagai sarana komunikasi
digital pada Kelompok Tunanetra DPC PPDI Bone. Kemudian dibagi dalam dua sub
pembahasan yaitu, 1) bagaimana peranan Talback sebagai sarana komunikasi digital
pada kelompok tunanetra DPC PPDI Bone dan 2) bagaimana penggunaan Talback
sebagai sarana komunikasi digital pada kelompok tunanetra DPC PPDI Bone.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi kualitatif, pendekatan
penelitian dilakukan dengan pendekatan ilmu komunikasi adapun sumber data yang
digunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi, wawancara dan alat penunjang. Pengumpulan data-
data pemanfaat dari talkback sebagai sarana komunikasi digital. Tekhnik pengolahan
dan analisis data dengan menggunakan teori Social Information Processing Theory.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) peranan talkback sebagai sarana
komunikasi digital pada kelompok tunanetra sangat bagus, karena dengan
ketersediaan layanan yang cukup banyak membuat para kelompok tunanetra lebih
mudah untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitar, baik di lingkungan keluarga,
organisasi, maupun lingkungan masyarakat. 2) penggunaan talkback sebagai sarana
komunikasi digital pada tunanetra memberikan motivasi untuk sering dan tetap
menggunakan talkback di masa depan, agar tetap dapat melakukan interaksi dan
membentuk relasi secara online serta menerima informasi. Selain itu, dengan
menggunakan talkback dalam melakukan interaksi di lingkungan sekitar, para
tunanetra lebih fokus untuk menerima informasi dan komunikasi serta kepekaan
indera pendengaran lebih meningkat dari biasanya.
Implikasi dari penelitian ini, bahwa dengan adanya talkback sebagai pembaca
layar sangat membantu dan memberikan manfaat kemudahaan bagi kelompok
tunanetra dalam melakukan interkasi sosial dengan masyarakat sekitar. Kemudian
untuk para penyandang disibilitas, khusus para penyandang tunanetra untuk lebih
akan aktif dalam menggunakan talkback agar tetap dapat berkomunikasi dengan
orang-orang yang berada dilingkungan sekitar,baik dari penyandang disibilitas
maupun nondisibilitas. Selain itu, peneliti berharap, bahwa hasil penelitian ini dapat
memberikan manfaat secara praktis dalam mengambil kebijakan dan secara akademik
untuk penelitian-penelitian yang akan selanjutnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian pada bab hasil dan pembahasan sebelumnya,
maka peneulis dapat mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa peranan talkback sebagai
sarana komunikasi digital pada kelompok tunanetra sangat bagus, karena
dengan ketersediaan layanan yang cukup banyak membuat para kelompok
tunanetra lebih mudah untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitar, baik
di lingkungan keluarga, organisasi, maupun lingkungan masyarakat.
2. Berdasarkan hasil penelitan ditemukan bahwa penggunaan talkback sebagai
sarana komunikasi digital pada tunanetra memberikan motvasi untuk sering
dan tetap menggunakan talkback di masa depan, agar para kelompok
tunanetra tetap dapat melakukan interaksi dan membentuk relasi secara
online serta menerima informasi. Selain itu, dengan menggunakan talkback
dalam melakukan interaksi di lingkungan sekitar, para tunanetra lebih fokus
untuk menerima informasi dan komunikasi serta kepekaan indra
pendengaran lebih meningkat dari biasanya.
B. Implikasi
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan
sebelumnya, maka penulis dapat mengemukakan beberapa implikasi dan saran
dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut:
1. Dengan adanya talkback sebagai pembaca layar sangat membantu dan
memberikan manfaat kemudahaan bagi kelompok tunanetra dalam
melakukan interkasi sosial dengan masyarakat sekitar.
2. Untuk para penyandang disibilitas, khusus para penyandang tunanetra untuk
lebih aktif dalam menggunakan talkback agar tetap dapat berkomunikasi
dengan orang-orang yang berada dilingkungan sekitar,baik dari penyandang
disibilitas maupun non disibilitas.
3. Peneliti berharap, bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat
secara praktis dalam mengambil kebijakan dan secara akademik untuk
penelitian-penelitian yang akan selanjutnya.
digital pada Kelompok Tunanetra DPC PPDI Bone. Kemudian dibagi dalam dua sub
pembahasan yaitu, 1) bagaimana peranan Talback sebagai sarana komunikasi digital
pada kelompok tunanetra DPC PPDI Bone dan 2) bagaimana penggunaan Talback
sebagai sarana komunikasi digital pada kelompok tunanetra DPC PPDI Bone.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi kualitatif, pendekatan
penelitian dilakukan dengan pendekatan ilmu komunikasi adapun sumber data yang
digunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi, wawancara dan alat penunjang. Pengumpulan data-
data pemanfaat dari talkback sebagai sarana komunikasi digital. Tekhnik pengolahan
dan analisis data dengan menggunakan teori Social Information Processing Theory.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) peranan talkback sebagai sarana
komunikasi digital pada kelompok tunanetra sangat bagus, karena dengan
ketersediaan layanan yang cukup banyak membuat para kelompok tunanetra lebih
mudah untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitar, baik di lingkungan keluarga,
organisasi, maupun lingkungan masyarakat. 2) penggunaan talkback sebagai sarana
komunikasi digital pada tunanetra memberikan motivasi untuk sering dan tetap
menggunakan talkback di masa depan, agar tetap dapat melakukan interaksi dan
membentuk relasi secara online serta menerima informasi. Selain itu, dengan
menggunakan talkback dalam melakukan interaksi di lingkungan sekitar, para
tunanetra lebih fokus untuk menerima informasi dan komunikasi serta kepekaan
indera pendengaran lebih meningkat dari biasanya.
Implikasi dari penelitian ini, bahwa dengan adanya talkback sebagai pembaca
layar sangat membantu dan memberikan manfaat kemudahaan bagi kelompok
tunanetra dalam melakukan interkasi sosial dengan masyarakat sekitar. Kemudian
untuk para penyandang disibilitas, khusus para penyandang tunanetra untuk lebih
akan aktif dalam menggunakan talkback agar tetap dapat berkomunikasi dengan
orang-orang yang berada dilingkungan sekitar,baik dari penyandang disibilitas
maupun nondisibilitas. Selain itu, peneliti berharap, bahwa hasil penelitian ini dapat
memberikan manfaat secara praktis dalam mengambil kebijakan dan secara akademik
untuk penelitian-penelitian yang akan selanjutnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian pada bab hasil dan pembahasan sebelumnya,
maka peneulis dapat mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa peranan talkback sebagai
sarana komunikasi digital pada kelompok tunanetra sangat bagus, karena
dengan ketersediaan layanan yang cukup banyak membuat para kelompok
tunanetra lebih mudah untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitar, baik
di lingkungan keluarga, organisasi, maupun lingkungan masyarakat.
2. Berdasarkan hasil penelitan ditemukan bahwa penggunaan talkback sebagai
sarana komunikasi digital pada tunanetra memberikan motvasi untuk sering
dan tetap menggunakan talkback di masa depan, agar para kelompok
tunanetra tetap dapat melakukan interaksi dan membentuk relasi secara
online serta menerima informasi. Selain itu, dengan menggunakan talkback
dalam melakukan interaksi di lingkungan sekitar, para tunanetra lebih fokus
untuk menerima informasi dan komunikasi serta kepekaan indra
pendengaran lebih meningkat dari biasanya.
B. Implikasi
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan
sebelumnya, maka penulis dapat mengemukakan beberapa implikasi dan saran
dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut:
1. Dengan adanya talkback sebagai pembaca layar sangat membantu dan
memberikan manfaat kemudahaan bagi kelompok tunanetra dalam
melakukan interkasi sosial dengan masyarakat sekitar.
2. Untuk para penyandang disibilitas, khusus para penyandang tunanetra untuk
lebih aktif dalam menggunakan talkback agar tetap dapat berkomunikasi
dengan orang-orang yang berada dilingkungan sekitar,baik dari penyandang
disibilitas maupun non disibilitas.
3. Peneliti berharap, bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat
secara praktis dalam mengambil kebijakan dan secara akademik untuk
penelitian-penelitian yang akan selanjutnya.
Ketersediaan
| SFUD20230030 | 30/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
30/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
