Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi halal dan celebrity
endorse terhadap minat pembelian skincare dikalangan generasi zillenial. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan populasi Mahasiswa
FEBI IAIN Bone serta sampel sebanyak 100 responden yang membeli produk
skincare dengan beberapa merek (Scarlett Whitening, Ms Glow, dan Skintific).
Dalam penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non probability
sampling dengan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah berupa penyebaran kuesioner secara daring melalui google form.
Selanjutnya data penelitian diolah dengan menggunakan software SPSS versi 29
melalui uji statistik dengan analisis regresi linear berganda, uji t, uji f, dan uji
koefisien determinasi (R 2 ). Sebelum uji statistik dilakukan, terlebih dahulu
dilakukan uji instrumen penelitian berupa uji validitas dan reabilitas serta
dilanjutkan dengan uji asumsi klasik yang berupa uji normalitas, multikolinieritas
dan uji heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi
bahwa: (1) Literasi halal memiliki pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap
minat pembelian skincare pada mahasiswa FEBI. (2) Celebrity endorse memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian skincare dikalangan
generasi zillenial pada mahasiswa FEBI. (3) Literasi halal dan celebrity endorse
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat pembelian skincare dikalangan
generasi zillenial pada mahasiswa FEBI.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat pengaruh secara positif dan signifikan literasi halal terhadap
minat pembelian skincare dikalangan generasi zillenial. Hal ini dapat dilihat
dari hasil pengujian secara parsial untuk uji hipotesis (uji-t) yakni nilai
signifikansi variabel literasi halal diperoleh sebesar 0,968, ini menunjukkan
bahwa nilai tersebut lebih besar daripada ketetapan signifikansi dalam
penelitian ini sebesar 0,05. Selanjutnya hasil koefisien regresi untuk variabel
literasi halal juga telah diperoleh dalam penelitian ini senilai -0,003 dimana
terdapat pula nilai t hitung -0,040 < t tabel 1,984. Dengan demikian pada
penelitian ini dapat diberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang
negatif namun tidak signifikan diantara literasi halal kepada minat pembelian
skincare dikalangan generasi zillenial pada mahasiswa FEBI.
2. Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan celebrity endorse terhadap
minat pembelian skincare dikalangan generasi zillenial mahasiswa FEBI. Hal
ini dapat dilihat dari hasil pengujian secara parsial untuk uji hipotesis (uji-t)
yakni nilai signifikansi variabel celebrity endorse diperoleh sebesar 0,000, ini
menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil daripada ketetapan signifikansi
dalam penelitian ini sebesar 0,05. Selanjutnya hasil koefisien regresi untuk
variabel celebrity endorse juga telah diperoleh dalam penelitian ini senilai
0,643 dimana terdapat pula nilai t hitung 8,320 > t tabel 1,984. Hal ini
menunjukkan bahwa celebrity endorse memberikan pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap minat pembelian yang dapat menarik minat beli
generasi zillenial khususnya pada mahasiswa FEBI.
3. Secara simultan atau secara bersama-sama terdapat pengaruh secara positif
baik literasi halal maupun celebrity endorse terhadap minat pembelian
skincare. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji hipotesis (uji-f) telah
didapatkan nilai f hitung sebesar 44,695 sedangkan nilai f tabel sebesar 3,09. Hal
ini menunjukkan bahwa f hitung > f tabel yaitu 44,695 > 3,09 dengan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05. Artinya bahwa variabel literasi halal dan celebrity
endorse secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
minat pembelian skincare dikalangan generasi zillenial pada mahasiswa
FEBI.
Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi telah diperoleh 48%
minat pembelian mahasiswa FEBI dipengaruhi oleh literasi halal dan
celebrity endorse. Sedangkan sisanya sebsar 52% dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Adapun besarnya nilai korelasi atau
hubungan “R” yaitu 0,693 dimana nilai tersebut berada pada tingkat
hubungan yang kuat.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan di atas, maka implikasi yang
dapat diperoleh berdasarkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan pada hasil penelitian ini telah diperoleh bahwa literasi halal
merupakan faktor yang mempengaruhi minat pembelian skincare dikalangan
generasi zillenial pada mahasiswa FEBI dimana variabel literasi halal tersebut
memiliki pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap minat pembelian.
Hal tersebut dapat dibuktikan dan dilihat pada jawaban rata-rata dari
responden yaitu mahasiswa FEBI yang merasa sangat setuju (SS) terhadap
literasi halal yang mereka temui pada produk skincare yang telah ditentukan
(Scarlett Whitening,Ms Glow, dan Skintific). Dengan pengetahuan mengenai
konsep halal yang dimiliki para responden tersebut menjadikan mereka untuk
lebih berhati-hati dan selektif dalam membeli suatu produk, sehingga dengan
demikian berpotensi akan menurunkan minat pembelian skincare khususnya
pada produk yang dirasa masih meragukan dari segi literasi halalnya.
2. Berdasarkan pada hasil penelitian ini telah diperoleh bahwa celebrity endorse
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat pembelian
mahasiswa FEBI. Artinya adalah semakin tinggi pengaruh iklan yang
ditawarkan oleh seorang selebriti yang handal, maka semakin besar pula
minat mahasiswa FEBI untuk membeli produk skincare. Hal tersebut terjadi
disebabkan oleh perkembangan teknologi yang semakin modern
menyebabkan bermunculannya berbagai merek skincare yang didukung oleh
seorang yang mempromosikannya yakni celebrity endorse.
C. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan peneliti dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Pemerintah
Sehubungan dengan negara Indonesia yang merupakan negara yang
didominasi dengan penduduk mayoritas muslim, maka pemerintah perlu
melakukan edukasi skepada pelaku usaha khususnya produsen skincare agar
lebih transparan dan detail dalam memberikan berbagai informasi terkait
produk yang ditawarkan, selanjutnya pemerintah dapat memberikan himbauan
dalam hal pentingnya memproduksi produk skincare yang halal bagi produsen
guna peningkatan minat pembelian dikalangan konsumen utamanya bagi
mahasiswa agar mereka bisa mendapatkan data yang relevan untuk menilai
suatu produk skincare dan lebih mudah mangambil keputusan pembelian.
2. Bagi Konsumen
Berbagai iklan di media sosial dari kalangan celebrity endorse
terkemuka semakin mempengaruhi tingkat minat pembelian. Selaku konsumen
yang cerdas utamanya pada mahasiswa FEBI perlu meningkatkan kemampuan
berpikir yang secara kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh iklan dari
celebrity endorse semata. Artinya mahasiwa FEBI selaku konsumen perlu
melakukan analisis lebih mendalam tentang unsur halal dari suatu produk
skincare yang ingin digunakan dengan dukungan dari celebrity endorse yang
dirasa layak dan sesuai spesifikasi terhadap iklan produk yang dilakukan.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diharapkan dapat dijadikan
sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya khususnya dalam hal minat beli.
Peneliti mengharapkan agar pada penelitian selanjutnya mampu menggunakan
variabel yang lebih luas dan bervariatif untuk lebih mengetahui secara
mendalam mengenai faktor apa saja yang dapat mempengaruhi minat
pembelian generasi zillenial. Dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa
masih banyak keterbatasan maupun kekurangan sehingga diperlukan adanya
penelitian selanjutnya yang membahas tentang poin inti dari penelitian ini
secara lebih mendalam.

SFEBI20240060

60/2024

Perpustakaan Pusat

Tersedia