Dakwah Profetik pada Kelompok Tarbiyah Wahdah Islamiyah dalam Membentuk Pemuda yang Wasathiyah di Kabupaten Bone
Muh. Dzulkifli/702332020004 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang dakwah profetik pada kelompok tarbiyah
Wahdah Islamiyah dalam membentuk pemuda yang wasathiyah di Kabupaten Bone.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagimana metode, pelaksanaan yang
digunakan Wahdah Islamiyah dalam menanamkan nilai – nilai wasathiyah dalam
kelompok tarbiyah kepada pemuda.
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah menggunakan jenis
penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu,
observasi, wawancara dan dokumentasi, serta dianalisis dengan teknik analisis data
kualitatif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman.
Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa. Pertama, metode yang
digunakan dalam tarbiyah di Wahdah Islamiyah adalah metode dakwah bil – lisan
dan metode dakwah bil – hal yang kemudian dikemas dalam berbagai bentuk mulai
dari olahraga dan juga bentuk organisasi dakwah pemuda penyampaian tetap
memperhatikan gaya berdakwah Nabi saw dengan menanamkan nilai profetik
humanisasi, liberasi dan transendensi. Kedua, pelaksanaan tarbiyah ini dimulai
dengan daurah ta’rif yang kemudian dibentuk sebuah kelompok tarbiyah yang berisi
5 sampai 20 orang, dengan pertemuan yang dilangsungkan setiap pekan. Ada
beberapa agenda yang dijalankan dalam tarbiyah ini yaitu membaca Al – Qur’an,
setoran hapalan, penyampaian materi yang tersusun dan berjenjang. Selain itu
tarbiyah juga dilakukan di alam terbuka, seperti gunung dan pantai. dalam tarbiyah
ini memiliki tingkatan atau dalam lingkungan Wahdah Islamiyah disebut marhala,
dengan materi – materi yang tersusu serta disesuaikan dengan tingkatan kelompok
peserta tingkatan itu terdiri dari, marhala takrif, takwin dan tanfizh, setiap tingktan
memiliki materi – materi sendiri yang telah disusun dalam mawad tarbiyah. tarbiyah
ini akan membentuki generasi Islam yang ideal yaitu muslim yang mukmin, muslih,
mujahid, mutaawin dan mutqin. sebagai sebuah upaya guna untuk membentuk
pemuda yang wasathiyah atau pemuda muslim yang mendapatkan gelar umat
terbaik. Peserta tarbiyah juga dibekali pemahaman moderat, toleransi, cinta damai
dalam menjalankan kehidupan dan dalam berdakwah serat selalu satun dalam
menyampaikan ajaran agama.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan, sebagai berikut;
1. Metode yang digunakan dalam dakwah profetik pada pelaksanaan tarbiyah di
Wahdah Islamiyah Kabupaten Bone adalah dakwah bil – lisan dengan
pemaparan materi, proses tanya jawab, juga diserta proses problem solving.
Proses tahsin, setoran hapalan Al – Qur’an dan hadis dan saling
mengingatkan sesama peserta serta mengingatkan secara hikmah kepada
ajaran – ajaran agama, dengan itu peserta – peserta tarbiyah mendekatkan diri
kepada Allah swt, ber amar ma’ruf dan nahi munkar. Selain itu, metode yang
digunakan adalah metode dakwah bil – hal, dengan memberikan contoh
kepada peserta dalam hal pengamaan sunnah, juga demikaian dalam tarbiyah
jasadiyah para murabbi memberikan contoh untuk tetap menutup aurat
dengan baik dalam proses olahraga bersama.
2. Pelaksanaan dakwah profetik dalam tarbiyah di Wahdah Islamiyah ini
diawali pada pelaksanaan daura ta’rif, pembentukan organisasi pemuda dan
olahraga bersama untuk merekrut peserta tarbiyah. Kemudian dalam tarbiyah
ini memiliki tingkatan atau dalam lingkungan Wahdah Islamiyah disebut
marhala, dengan materi – materi yang tersusun serta disesuaikan dengan
tingkatan kelompok peserta tingkatan itu terdiri dari, marhala takrif, takwin
dan tanfizh, setiap tingktan memiliki materi – materi sendiri yang telah
disusun dalam mawad tarbiyah, materi itulah yang disampaikan dalam setiap
pertemuan dengan tujuan mencapai generasi Islam yang mukmin, muslih,
mujahid, mutaawin dan mutqin. Juga ada agenda perbaikan bacaan yaitu
tahsinul qiraat, pemaparan materi dari pembina dan diskusi. Pelaksanaan
tarbiyah ini tidak hanya dilakukan di dalam masjid atau di dalam ruangan
tetapi juga dilakukan di lingkungan terbuka seperti di gunung dan juga pantai.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian tentang ”Dakwah Profetik pada Kelompok
Tarbiyah Wahdah Islamiyah dalam Membentuk Pemuda yang Wasathiyah di
Kabupaten Bone” maka peneliti memberikan beberapa saran pada akhir tulisan ini
yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan kepada;
1. Wahdah Islamiyah Kabupaten Bone. Agenda pelaksanaan tarbiyah cukup
padat. Hendaknya agenda yang dilaksanakan setiap pekannya memiliki
jadwal, agar pelaksanaan tarbiyah ini bisa lebih efektif. Lebih banyak
menyampaikan pemahaman moderat kepada pemuda, mengajak untuk
berpikir kritis dan mendorong mereka memahami konsep dalil – dalil, tidak
hanya memahami dalil dari konteks.
2. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone dan Pembaca. Semoga penelitian
ini menjadi jembatan bagi para pembaca untuk lebih mengenal salah satu
ormas Islam yang ada di Kabupaten Bone dan mengetahui proses
pembelajaran mereka. Semoga penelitian ini menjadi menjadi awal untuk
pengkajian tentang nilai – nilai wasathiyah, dan lebih dari itu untuk
menambah khazanah ilmu keislaman.
3. Peneliti berikutnya. Semoga penelitian ini menjadi awal dari penelitian
lanjutan dan menjadi referensi tambahan, serta memberikan tambahan
wawasan keislaman yang baik. Peneliti juga bisa melihat pesan – pesan
moderat atau nilai wasathiyah pada proses dakwah (taklim, pada lembaga
pendidikan) Wahdah Islamiyah Kabupaten Bone.
Wahdah Islamiyah dalam membentuk pemuda yang wasathiyah di Kabupaten Bone.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagimana metode, pelaksanaan yang
digunakan Wahdah Islamiyah dalam menanamkan nilai – nilai wasathiyah dalam
kelompok tarbiyah kepada pemuda.
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah menggunakan jenis
penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu,
observasi, wawancara dan dokumentasi, serta dianalisis dengan teknik analisis data
kualitatif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman.
Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa. Pertama, metode yang
digunakan dalam tarbiyah di Wahdah Islamiyah adalah metode dakwah bil – lisan
dan metode dakwah bil – hal yang kemudian dikemas dalam berbagai bentuk mulai
dari olahraga dan juga bentuk organisasi dakwah pemuda penyampaian tetap
memperhatikan gaya berdakwah Nabi saw dengan menanamkan nilai profetik
humanisasi, liberasi dan transendensi. Kedua, pelaksanaan tarbiyah ini dimulai
dengan daurah ta’rif yang kemudian dibentuk sebuah kelompok tarbiyah yang berisi
5 sampai 20 orang, dengan pertemuan yang dilangsungkan setiap pekan. Ada
beberapa agenda yang dijalankan dalam tarbiyah ini yaitu membaca Al – Qur’an,
setoran hapalan, penyampaian materi yang tersusun dan berjenjang. Selain itu
tarbiyah juga dilakukan di alam terbuka, seperti gunung dan pantai. dalam tarbiyah
ini memiliki tingkatan atau dalam lingkungan Wahdah Islamiyah disebut marhala,
dengan materi – materi yang tersusu serta disesuaikan dengan tingkatan kelompok
peserta tingkatan itu terdiri dari, marhala takrif, takwin dan tanfizh, setiap tingktan
memiliki materi – materi sendiri yang telah disusun dalam mawad tarbiyah. tarbiyah
ini akan membentuki generasi Islam yang ideal yaitu muslim yang mukmin, muslih,
mujahid, mutaawin dan mutqin. sebagai sebuah upaya guna untuk membentuk
pemuda yang wasathiyah atau pemuda muslim yang mendapatkan gelar umat
terbaik. Peserta tarbiyah juga dibekali pemahaman moderat, toleransi, cinta damai
dalam menjalankan kehidupan dan dalam berdakwah serat selalu satun dalam
menyampaikan ajaran agama.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan, sebagai berikut;
1. Metode yang digunakan dalam dakwah profetik pada pelaksanaan tarbiyah di
Wahdah Islamiyah Kabupaten Bone adalah dakwah bil – lisan dengan
pemaparan materi, proses tanya jawab, juga diserta proses problem solving.
Proses tahsin, setoran hapalan Al – Qur’an dan hadis dan saling
mengingatkan sesama peserta serta mengingatkan secara hikmah kepada
ajaran – ajaran agama, dengan itu peserta – peserta tarbiyah mendekatkan diri
kepada Allah swt, ber amar ma’ruf dan nahi munkar. Selain itu, metode yang
digunakan adalah metode dakwah bil – hal, dengan memberikan contoh
kepada peserta dalam hal pengamaan sunnah, juga demikaian dalam tarbiyah
jasadiyah para murabbi memberikan contoh untuk tetap menutup aurat
dengan baik dalam proses olahraga bersama.
2. Pelaksanaan dakwah profetik dalam tarbiyah di Wahdah Islamiyah ini
diawali pada pelaksanaan daura ta’rif, pembentukan organisasi pemuda dan
olahraga bersama untuk merekrut peserta tarbiyah. Kemudian dalam tarbiyah
ini memiliki tingkatan atau dalam lingkungan Wahdah Islamiyah disebut
marhala, dengan materi – materi yang tersusun serta disesuaikan dengan
tingkatan kelompok peserta tingkatan itu terdiri dari, marhala takrif, takwin
dan tanfizh, setiap tingktan memiliki materi – materi sendiri yang telah
disusun dalam mawad tarbiyah, materi itulah yang disampaikan dalam setiap
pertemuan dengan tujuan mencapai generasi Islam yang mukmin, muslih,
mujahid, mutaawin dan mutqin. Juga ada agenda perbaikan bacaan yaitu
tahsinul qiraat, pemaparan materi dari pembina dan diskusi. Pelaksanaan
tarbiyah ini tidak hanya dilakukan di dalam masjid atau di dalam ruangan
tetapi juga dilakukan di lingkungan terbuka seperti di gunung dan juga pantai.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian tentang ”Dakwah Profetik pada Kelompok
Tarbiyah Wahdah Islamiyah dalam Membentuk Pemuda yang Wasathiyah di
Kabupaten Bone” maka peneliti memberikan beberapa saran pada akhir tulisan ini
yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan kepada;
1. Wahdah Islamiyah Kabupaten Bone. Agenda pelaksanaan tarbiyah cukup
padat. Hendaknya agenda yang dilaksanakan setiap pekannya memiliki
jadwal, agar pelaksanaan tarbiyah ini bisa lebih efektif. Lebih banyak
menyampaikan pemahaman moderat kepada pemuda, mengajak untuk
berpikir kritis dan mendorong mereka memahami konsep dalil – dalil, tidak
hanya memahami dalil dari konteks.
2. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone dan Pembaca. Semoga penelitian
ini menjadi jembatan bagi para pembaca untuk lebih mengenal salah satu
ormas Islam yang ada di Kabupaten Bone dan mengetahui proses
pembelajaran mereka. Semoga penelitian ini menjadi menjadi awal untuk
pengkajian tentang nilai – nilai wasathiyah, dan lebih dari itu untuk
menambah khazanah ilmu keislaman.
3. Peneliti berikutnya. Semoga penelitian ini menjadi awal dari penelitian
lanjutan dan menjadi referensi tambahan, serta memberikan tambahan
wawasan keislaman yang baik. Peneliti juga bisa melihat pesan – pesan
moderat atau nilai wasathiyah pada proses dakwah (taklim, pada lembaga
pendidikan) Wahdah Islamiyah Kabupaten Bone.
Ketersediaan
| SFUD20240004 | 04/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
04/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
