Komunikasi Persuasif Puskesmas Tunreng Tellue Kecamatan Sibulue dalam Menjalakan Program Vaksinasi kepada Masyarakat Sekitar
Ika Wahyuni/03.18.2080 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang bentuk komunikasi persuasif petugas
Puskesmas Tunreng Tellue dalam menjalankan program vaksinasi kepada
masyarakat, respon masyarakat terhadap program vaksinasi yang dilakukan petugas
Puskesmas Tunreng Tellue Kecamatan Sibulue, dan kendala yang dihadapi oleh
Petugas Puskesmas Tunreng Tellue Kecamatan Sibulue dalam menjalakan program
vaksinasi kepada masyarakat sekitar.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan
menggunakan pendekatan komunikasi dan pendekatan sosiologi. Selanjutnya sumber
data yang digunakan yaitu, data primer dan data sekunder. Adapun langkah yang
digunakan untuk pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi dan
dokumentasi. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan model analisis data
yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau
penyimpulan data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk komunikasi persuasif petugas
Puskesmas Tunreng Tellue dalam menjalankan program vaksinasi kepada masyarakat
sekitar yaitu dilakukan dengan cara melakukan penyuluhan mengenai vaksinasi
covid-19, melakukan pemasangan spanduk dan poster, serta membagikan brosur
kepada masyarakat Kecamatan Sibulue sebagai bentuk penyampaian informasi serta
edukasi bagi masyarakat. Selanjutnya respon masyarakat terhadap program vaksinasi
yang dilakukan petugas Puskesmas Tunreng Tellue Kecamatan Sibulue yaitu ada
yang menerima dan ada juga yang menolak vaksin. Masyarakat yang menolak vaksin
dengan alasan khawatir mengenai efek samping dari vaksin dan isu miring yang
beredar di masyarakat dan masyarakat menerima vaksin yaitu dengan alasan
melindungi diri sendiri dan keluarga, dan dapat mempermudah mereka dalam akses
pelayanan publik. Kemudian yang dihadapi oleh petugas Puskesmas Tunreng Tellue
dalam menjalankan program vaksinasi kepada masyarakat sekitar yaitu rendahnya
tingkat kesadaran masyarakat melakukan vaksin, kurangnya ketersediaan vaksin, dan
rendahnya tingkat kepercayaan terhadap vaksin.
Implikasi dalam penelitian ini yaitu petugas Puskesmas harus mampu
mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan vaksinasi dengan cara menggunakan
komunikasi yang baik agar masyarakat mudah menerima program vaksinasi covid-
19, selanjutnya petugas Puskesmas harus mampu mengatasi berbagai kendala-kendala
yang dihadapi selama menjalankan program vaksinasi covid-19 sehingga mampu
meningkatkan efektivitas vaksinasi dan peneliti berharap penelitian ini bisa menjadi
salah satu pedoman untuk mengembangkan komunikasi persuasif dalam aspek
apapun
A. Kesimpulan
1. Bentuk komunikasi persuasif petugas Puskesmas Tunreng Tellue dalam
menjalankan program vaksinasi kepada masyarakat yaitu dilakungan dengan
cara melakukan penyuluhan mengenai vaksinasi covid-19 untuk mengedukasi
masyarakat Kecamatan Sibulue. Selanjutnya petugas Puskesmas Tunreng
Tellue juga melakukan pemasangan spanduk dan poster, serta membagikan
brosur kepada masyarakat Kecamatan Sibulue sebagai bentuk penyampaian
informasi serta edukasi bagi masyarakat.
2. Respon masyarakat terhadap program vaksinasi yang dilakukan petugas
Puskesmas Tunreng Tellue Kecamatan Sibulue yaitu ada yang menerima dan
ada juga yang menolak vaksin. Masyarakat menolak vaksin dengan alasan
khawatir mengenai efek samping dari vaksin dan isu miring yang beredar di
masyarakat. Selanjutnya masyarakat menerima vaksin yaitu dengan alasan
melindungi diri sendiri dan keluarga, dan dapat mempermudah mereka dalam
akses pelayanan publik misalnya mudah mendapat pekerjaaan, mudah untuk
melakukan perjalanan keluar kota karena sertifikat vaksin menjadi syarat.
3. Kendala yang dihadapi oleh petugas Puskesmas Tunreng Tellue dalam
menjalankan program vaksinasi kepada masyarakat sekitar yaitu rendahnya
tingkat kesadaran masyarakat melakukan vaksin, kurangnya ketersediaan
vaksin, dan rendahnya tingkat kepercayaan terhadap vaksin.
B. Implikasi
1. Petugas Puskesmas harus mampu mengajak seluruh masyarakat untuk
melakukan vaksinasi dengan cara melakukan komunikasi yang baik agar
masyarakat mudah menerima program vaksinasi covid-19.
2. Petugas Puskesmas harus mampu mengatasi berbagai kendala-kendala yang
dihadapi selama menjalankan program vaksinasi covid-19, sehingga mampu
meningkatkan efektivitas vaksinasi.
3. Peneliti berharap penelitian ini bisa menjadi salah satu pedoman untuk
mengembangkan komunikasi persuasif dalam aspek apapun.
Puskesmas Tunreng Tellue dalam menjalankan program vaksinasi kepada
masyarakat, respon masyarakat terhadap program vaksinasi yang dilakukan petugas
Puskesmas Tunreng Tellue Kecamatan Sibulue, dan kendala yang dihadapi oleh
Petugas Puskesmas Tunreng Tellue Kecamatan Sibulue dalam menjalakan program
vaksinasi kepada masyarakat sekitar.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan
menggunakan pendekatan komunikasi dan pendekatan sosiologi. Selanjutnya sumber
data yang digunakan yaitu, data primer dan data sekunder. Adapun langkah yang
digunakan untuk pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi dan
dokumentasi. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan model analisis data
yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau
penyimpulan data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk komunikasi persuasif petugas
Puskesmas Tunreng Tellue dalam menjalankan program vaksinasi kepada masyarakat
sekitar yaitu dilakukan dengan cara melakukan penyuluhan mengenai vaksinasi
covid-19, melakukan pemasangan spanduk dan poster, serta membagikan brosur
kepada masyarakat Kecamatan Sibulue sebagai bentuk penyampaian informasi serta
edukasi bagi masyarakat. Selanjutnya respon masyarakat terhadap program vaksinasi
yang dilakukan petugas Puskesmas Tunreng Tellue Kecamatan Sibulue yaitu ada
yang menerima dan ada juga yang menolak vaksin. Masyarakat yang menolak vaksin
dengan alasan khawatir mengenai efek samping dari vaksin dan isu miring yang
beredar di masyarakat dan masyarakat menerima vaksin yaitu dengan alasan
melindungi diri sendiri dan keluarga, dan dapat mempermudah mereka dalam akses
pelayanan publik. Kemudian yang dihadapi oleh petugas Puskesmas Tunreng Tellue
dalam menjalankan program vaksinasi kepada masyarakat sekitar yaitu rendahnya
tingkat kesadaran masyarakat melakukan vaksin, kurangnya ketersediaan vaksin, dan
rendahnya tingkat kepercayaan terhadap vaksin.
Implikasi dalam penelitian ini yaitu petugas Puskesmas harus mampu
mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan vaksinasi dengan cara menggunakan
komunikasi yang baik agar masyarakat mudah menerima program vaksinasi covid-
19, selanjutnya petugas Puskesmas harus mampu mengatasi berbagai kendala-kendala
yang dihadapi selama menjalankan program vaksinasi covid-19 sehingga mampu
meningkatkan efektivitas vaksinasi dan peneliti berharap penelitian ini bisa menjadi
salah satu pedoman untuk mengembangkan komunikasi persuasif dalam aspek
apapun
A. Kesimpulan
1. Bentuk komunikasi persuasif petugas Puskesmas Tunreng Tellue dalam
menjalankan program vaksinasi kepada masyarakat yaitu dilakungan dengan
cara melakukan penyuluhan mengenai vaksinasi covid-19 untuk mengedukasi
masyarakat Kecamatan Sibulue. Selanjutnya petugas Puskesmas Tunreng
Tellue juga melakukan pemasangan spanduk dan poster, serta membagikan
brosur kepada masyarakat Kecamatan Sibulue sebagai bentuk penyampaian
informasi serta edukasi bagi masyarakat.
2. Respon masyarakat terhadap program vaksinasi yang dilakukan petugas
Puskesmas Tunreng Tellue Kecamatan Sibulue yaitu ada yang menerima dan
ada juga yang menolak vaksin. Masyarakat menolak vaksin dengan alasan
khawatir mengenai efek samping dari vaksin dan isu miring yang beredar di
masyarakat. Selanjutnya masyarakat menerima vaksin yaitu dengan alasan
melindungi diri sendiri dan keluarga, dan dapat mempermudah mereka dalam
akses pelayanan publik misalnya mudah mendapat pekerjaaan, mudah untuk
melakukan perjalanan keluar kota karena sertifikat vaksin menjadi syarat.
3. Kendala yang dihadapi oleh petugas Puskesmas Tunreng Tellue dalam
menjalankan program vaksinasi kepada masyarakat sekitar yaitu rendahnya
tingkat kesadaran masyarakat melakukan vaksin, kurangnya ketersediaan
vaksin, dan rendahnya tingkat kepercayaan terhadap vaksin.
B. Implikasi
1. Petugas Puskesmas harus mampu mengajak seluruh masyarakat untuk
melakukan vaksinasi dengan cara melakukan komunikasi yang baik agar
masyarakat mudah menerima program vaksinasi covid-19.
2. Petugas Puskesmas harus mampu mengatasi berbagai kendala-kendala yang
dihadapi selama menjalankan program vaksinasi covid-19, sehingga mampu
meningkatkan efektivitas vaksinasi.
3. Peneliti berharap penelitian ini bisa menjadi salah satu pedoman untuk
mengembangkan komunikasi persuasif dalam aspek apapun.
Ketersediaan
| SFUD20230029 | 29/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
29/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
