Efektivitas Program Pemerintah Kabupaten Bone Dalam Mengaktifkan Layanan Qris Pembayaran Elektronik Pada Pedagang Muslim Pasar Palakka (Studi Pada Pedagang Muslim Pasar Palakka)
Irwansyah/602022020128 - Personal Name
Penelitian ini membahas mengenai efektivitas program pemerintah kabupaten
Bone dalam mengaktifkan layanan QRIS pembayaran elektronik pada pedagang
muslim pasar Palakka. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas
program pemerintah Kabupaten Bone dalam penerapan layanan QRIS di Pasar
Palakka, mengidentifikasi hambatan yang dihadapi oleh pemerintah dan pedagang
Muslim dalam mengaktifkan serta menjalankan layanan tersebut dan merumuskan
solusi-solusi yang dapat mengatasi hambatan tersebut untuk meningkatkan
implementasi layanan QRIS di Pasar Palakka.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian
lapangan. Sumber data dalam penelitian ini adalah instansi Dinas Perdagangan dan
pasar Palakka, dalam pengumpulan data peneliti memilih pengambilan informasi
melalui secara langsung atau partisipan yang melibatkan metode yang ada, yaitu
observasi, wawancara dan dokumentasi untuk memperolah data yang dibutuhkan. Data
yang diperoleh kemudian diolah sesuai dengan fokus data secara deskriptif kualitatif.
Data kualitatif yang terdiri atas tiga tahap yaitu reduksi data, mendeskripsikan data dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program Quick Response
Code Indonesian Standard (QRIS) di Pasar Sentral Palakka Kabupaten Bone,
menghadapi berbagai hambatan yang mempengaruhi efektivitas dan adopsinya.
Masalah utama yang diidentifikasi meliputi infrastruktur teknologi yang kurang
memadai, terutama koneksi internet yang tidak stabil, serta literasi digital yang terbatas
di kalangan pedagang. Meskipun pelatihan telah dilakukan, banyak pedagang masih
memerlukan dukungan lebih dalam mengoperasikan aplikasi QRIS. Selain itu,
kepercayaan pedagang terhadap keamanan dan keandalan QRIS juga masih perlu
diperkuat dengan beberapa pedagang khawatir akan risiko keamanan data transaksi.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan ini, diperlukan peningkatan investasi
dalam infrastruktur teknologi, terutama kualitas dan kecepatan koneksi internet.
Program pelatihan juga harus ditingkatkan untuk meningkatkan literasi digital
pedagang, mencakup penggunaan dasar QRIS dan pemecahan masalah teknis. Selain
itu, perlu dilakukan kampanye sosialisasi yang intensif dan terstruktur mengenai
manfaat dan keamanan QRIS untuk mengurangi kekhawatiran pedagang terhadap
teknologi ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah mengenai efektivitas program
pemerintah Kabupaten Bone dalam penerapan layanan QRIS, hambatan yang
dihadapi oleh pedagang muslim di Pasar Palakka, serta solusi yang dapat
diusulkan oleh peneliti, dapat diambil kesimpulan sebagai jawaban dari
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Program QRIS di Pasar Palakka Kabupaten Bone, menurut dinas
perdagangan, diharapkan efektif berdasarkan teori Budiani dengan fokus
pada pemilihan pedagang dan sosialisasi melalui pelatihan dan media
sosial. Tujuan seperti meningkatkan efisiensi transaksi, keamanan
pembayaran dan inklusi keuangan terlihat dari meningkatnya transaksi
QRIS. Namun, di lapangan, pedagang muslim di Pasar Palakka mengalami
hambatan signifikan, termasuk ketidakstabilan jaringan, kekhawatiran
keamanan data, rendahnya pemahaman dan preferensi terhadap uang tunai.
Meskipun ada sosialisasi, diperlukan pendekatan edukasi yang lebih
intensif untuk meningkatkan adopsi QRIS.
2. Pedagang muslim di Pasar Palakka menghadapi hambatan signifikan dalam
mengadopsi QRIS, termasuk ketidakstabilan jaringan, kekhawatiran akan
keamanan data, rendahnya pemahaman masyarakat tentang QRIS, dan
preferensi terhadap uang tunai. Meskipun ada upaya sosialisasi, diperlukan
pendekatan edukasi yang lebih intensif untuk meningkatkan adopsi
teknologi ini.
3. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pelatihan dan sosialisasi QRIS
yang lebih intensif dan berkelanjutan. Adakan pelatihan berkala yang
praktis dan mendalam bagi pedagang, fokus pada penggunaan dan manfaat
QRIS serta cara mengatasi masalah teknis. Perkuat sosialisasi melalui
media sosial dan komunikasi lokal untuk menyebarkan informasi secara
luas. Tingkatkan dukungan teknis dengan membentuk tim bantuan
langsung di lapangan dan menyediakan layanan pelanggan yang responsif.
Lakukan evaluasi rutin dengan umpan balik dari pedagang untuk
menyesuaikan program dan memastikan efektivitasnya. Pendekatan ini
diharapkan dapat meningkatkan adopsi QRIS dan memberikan manfaat
maksimal bagi pedagang di Pasar Palakka.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan dan kesimpulan yang
telah dijelaskan di atas, penulis menyampaikan saran-saran yang bertujuan
untuk perbaikan para produsen dan memberikan manfaat kepada pihak lain atas
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagi Pemerintah Kabupaten Bone dalam hal ini Dinas Perdagangan
sebaikanya lebih meningkatkan kembali perhatian terhadap masyarakat-
masyarakat yang belum memahami dalam penggunaan layanan QRIS
pembayaran elektronik ini serta dapat membuatkan event atau pameran
dalam memperkenalkan lebih dalam lagi pembayaran elektronik ini
(QRIS).
2. Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat dikembangkan lagi
sesuai dengan disiplin ilmu yang ada di perguruan tinggi khusunya dalam
bidang ilmu ekonomi.
Bone dalam mengaktifkan layanan QRIS pembayaran elektronik pada pedagang
muslim pasar Palakka. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas
program pemerintah Kabupaten Bone dalam penerapan layanan QRIS di Pasar
Palakka, mengidentifikasi hambatan yang dihadapi oleh pemerintah dan pedagang
Muslim dalam mengaktifkan serta menjalankan layanan tersebut dan merumuskan
solusi-solusi yang dapat mengatasi hambatan tersebut untuk meningkatkan
implementasi layanan QRIS di Pasar Palakka.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian
lapangan. Sumber data dalam penelitian ini adalah instansi Dinas Perdagangan dan
pasar Palakka, dalam pengumpulan data peneliti memilih pengambilan informasi
melalui secara langsung atau partisipan yang melibatkan metode yang ada, yaitu
observasi, wawancara dan dokumentasi untuk memperolah data yang dibutuhkan. Data
yang diperoleh kemudian diolah sesuai dengan fokus data secara deskriptif kualitatif.
Data kualitatif yang terdiri atas tiga tahap yaitu reduksi data, mendeskripsikan data dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program Quick Response
Code Indonesian Standard (QRIS) di Pasar Sentral Palakka Kabupaten Bone,
menghadapi berbagai hambatan yang mempengaruhi efektivitas dan adopsinya.
Masalah utama yang diidentifikasi meliputi infrastruktur teknologi yang kurang
memadai, terutama koneksi internet yang tidak stabil, serta literasi digital yang terbatas
di kalangan pedagang. Meskipun pelatihan telah dilakukan, banyak pedagang masih
memerlukan dukungan lebih dalam mengoperasikan aplikasi QRIS. Selain itu,
kepercayaan pedagang terhadap keamanan dan keandalan QRIS juga masih perlu
diperkuat dengan beberapa pedagang khawatir akan risiko keamanan data transaksi.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan ini, diperlukan peningkatan investasi
dalam infrastruktur teknologi, terutama kualitas dan kecepatan koneksi internet.
Program pelatihan juga harus ditingkatkan untuk meningkatkan literasi digital
pedagang, mencakup penggunaan dasar QRIS dan pemecahan masalah teknis. Selain
itu, perlu dilakukan kampanye sosialisasi yang intensif dan terstruktur mengenai
manfaat dan keamanan QRIS untuk mengurangi kekhawatiran pedagang terhadap
teknologi ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah mengenai efektivitas program
pemerintah Kabupaten Bone dalam penerapan layanan QRIS, hambatan yang
dihadapi oleh pedagang muslim di Pasar Palakka, serta solusi yang dapat
diusulkan oleh peneliti, dapat diambil kesimpulan sebagai jawaban dari
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Program QRIS di Pasar Palakka Kabupaten Bone, menurut dinas
perdagangan, diharapkan efektif berdasarkan teori Budiani dengan fokus
pada pemilihan pedagang dan sosialisasi melalui pelatihan dan media
sosial. Tujuan seperti meningkatkan efisiensi transaksi, keamanan
pembayaran dan inklusi keuangan terlihat dari meningkatnya transaksi
QRIS. Namun, di lapangan, pedagang muslim di Pasar Palakka mengalami
hambatan signifikan, termasuk ketidakstabilan jaringan, kekhawatiran
keamanan data, rendahnya pemahaman dan preferensi terhadap uang tunai.
Meskipun ada sosialisasi, diperlukan pendekatan edukasi yang lebih
intensif untuk meningkatkan adopsi QRIS.
2. Pedagang muslim di Pasar Palakka menghadapi hambatan signifikan dalam
mengadopsi QRIS, termasuk ketidakstabilan jaringan, kekhawatiran akan
keamanan data, rendahnya pemahaman masyarakat tentang QRIS, dan
preferensi terhadap uang tunai. Meskipun ada upaya sosialisasi, diperlukan
pendekatan edukasi yang lebih intensif untuk meningkatkan adopsi
teknologi ini.
3. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pelatihan dan sosialisasi QRIS
yang lebih intensif dan berkelanjutan. Adakan pelatihan berkala yang
praktis dan mendalam bagi pedagang, fokus pada penggunaan dan manfaat
QRIS serta cara mengatasi masalah teknis. Perkuat sosialisasi melalui
media sosial dan komunikasi lokal untuk menyebarkan informasi secara
luas. Tingkatkan dukungan teknis dengan membentuk tim bantuan
langsung di lapangan dan menyediakan layanan pelanggan yang responsif.
Lakukan evaluasi rutin dengan umpan balik dari pedagang untuk
menyesuaikan program dan memastikan efektivitasnya. Pendekatan ini
diharapkan dapat meningkatkan adopsi QRIS dan memberikan manfaat
maksimal bagi pedagang di Pasar Palakka.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan dan kesimpulan yang
telah dijelaskan di atas, penulis menyampaikan saran-saran yang bertujuan
untuk perbaikan para produsen dan memberikan manfaat kepada pihak lain atas
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagi Pemerintah Kabupaten Bone dalam hal ini Dinas Perdagangan
sebaikanya lebih meningkatkan kembali perhatian terhadap masyarakat-
masyarakat yang belum memahami dalam penggunaan layanan QRIS
pembayaran elektronik ini serta dapat membuatkan event atau pameran
dalam memperkenalkan lebih dalam lagi pembayaran elektronik ini
(QRIS).
2. Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat dikembangkan lagi
sesuai dengan disiplin ilmu yang ada di perguruan tinggi khusunya dalam
bidang ilmu ekonomi.
Ketersediaan
| SFEBI20240032 | 32/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
32/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
