Adopsi Makanan Kemasan Halal Untuk Konsumsi Berkelanjutan Di Kalangan Generasi Milenial (Studi pada Mahasiswa FEBI IAIN Bone)
Rahmayani/602022020038 - Personal Name
Penelitian adopsi makanan kemasan halal untuk konsumsi berkelanjutan ternyata
belum ada yang melakukannya. Karena itu, skripsi ini hadir untuk membahas hal ini,
dan di sinilah letak bedanya dari hasil-hasil penelitian sebelumnya yaitu tambahan
satu variabel yaitu: Kepatuhan syariah. Dalam meneliti adopsi makanan kemasan
halal untuk konsumsi berkelanjutan digunakan pendekatan kuantitatif untuk aspek
metodologinya dan ekonomi Islam untuk aspek keilmuannya. Untuk mewujudkan
dua pendekatan ini, maka digunakan variabel niat sebagai variabel intervening
yang dijadikan sebagai ukuran dalam menetukan adopsi makanan kemasan
halal. Variabel niat ini memediasi kepatuhan syariah, sikap, norma subjektif dan
persepsi kontrol perilaku dalam menetukan adopsi makanan kemasan halal untuk
konsumsi berkelanjutan generasi milenial. Dalam membuktikan hal ini, maka
diusulkan tiga pertanyaan penelitian, yaitu: (1) Apakah kepatuhan syariah, sikap,
norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku berpengaruh secara langsung
terhadap niat dan adopsi kemasan halal?, (2) Apakah kepatuhan syariah, sikap, norma
subjektif dan persepsi kontrol perilaku berpengaruh secara tidak langsung terhadap
adopsi kemasan halal melalui mediasi niat?, (3) Bagaimana pengaruh langsung
kepatuhan syariah, sikap, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku
terhadap adopsi makanan kemasan halal? Dan (4) Bagaimana pengaruh tidak
langsung kepatuhan syariah, sikap, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku
terhadap adopsi makanan kemasan halal melalui mediasi niat?
Untuk menjawab ketiga pertanyaan penelitian tersebut dibutuhkan data
statistik yang dikumpulkan melalui instrumen angket dan dokumentasi sebagai
penguatan hasil penelitian. Data angket yang berhasil diisi oleh responden penelitian
sebanyak 200 buah. Artinya, sampel yang digunakan sebanyak 200. Data statistik
tersebut dianalisis dengan SEM dengan pendekatan PLS-Path Modeling melalui
aplikasi statistik Smart-PLS versi Profesional, dan hasilnya diiterprestasi dengan
teori perilaku konsumen muslim dan teori perilaku produsen muslim.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Variabel Kepatuhan Syariah (KSY) dan
Niat (NA) ternyata berpengaruh positif dan signifikan terhadap Adopsi Makanan
Kemasan Halal (PA), (2) Variabel Sikap (Si), Norma Subjektif (NS) dan Persepsi
Kontrol Peerilaku (PKP) ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Adopsi Makanan Kemasan Halal (PA), (3) Variabel Sikap (Si) dan Persepsi Kontrol
Perilaku (PKP) ternyata berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat (NA), (2)
Variabel Kepatuhan Syariah (KSY), Norma Subjektif (NS) ternyata tidak
berpengaruh secara signifikan Niat (NA), (4) Sikap (Si) dan Persepsi Kontrol
Perilaku) ternyata berpengaruh positif dan signifikan terhadap Adopsi Makanan
Kemasan Halal (PA) melalui mediasi Niat (NA), dan (5) Kepatuhan Syariah (KSY)
dan Norma Subjektif (NS) ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Adopsi Makanan Kemasan Halal (PA) melalui mediasi Niat (NA).
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat ditarik
kesimpulan dalam rangka untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dituangkan
pada Bab I dalam skripsi ini. Kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu:
1. Empat variabel yang diusulkan berpengaruh terhadap Niat (NA) pada pertanyaan
penelitian pada Bab I, yakni: Kepatuhan Syariah (KSY), Sikap (Si), Norma
Subjektif (NS) dan Persepsi Kontrol Perilaku (PKP), dan ternyata hanya dua
variabel yang terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat (NA)
yaitu: Persepsi Kontrol Perilaku (PKP) dan Sikap (Si). Maknanya, generasi
milenial hanya memperhatikan mudah atau sulitnya untuk mengadopsi makanan
kemasan halal dan perasaan suka atau tidaknya mereka dalam mengadopsi
makanan kemasan halal.
2. Pada pertanyaan penelitian selanjutnya pada Bab I, lima variabel yang diusulkan
berpengaruh terhadap Adopsi Makanan Kemasan Halal (PA) yakni: Niat (NA),
Kepatuhan Syariah (KSY), Sikap (Si), Norma Subjektif (NS) dan Persepsi
Kontrol Perilaku (PKP), dan ternyata hanya dua variabel, yakni Kepatuhan
Syariah (KSY) dan Niat (NA) yang terbukti berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Adopsi Makanan Kemasan Halal (PA). Sedangkan tiga variabel yang
lainnya, yakni Sikap (Si), Norma Subjektif (NS) dan Persepsi Kontrol Perilaku
(PKP) tidak terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap Adopsi
Makanan Kemasan Halal (PA). Artinya, hanya dua hipotesis yang diajukan
tentang hal ini, terbukti dan yang lainnya tidak terbukti. Maknanya, sebagian
3. generasi milenial patuh dan niat yang tinggi untuk mengadopsi makanan
kemasan halal.
4. Pada pertanyaan penelitian yang berikutnya pada Bab I, diusulkan Niat (NA)
dapat memediasi hubungan Kepatuhan Syariah (KSY), Sikap (Si), Norma
Subjektif (NS) dan Persepsi Kontrol Perilaku (PKP) dengan Adopsi Makanan
Kemasan Halal (PA), dan ternyata Niat (NA) dapat memediasi dua variabel yaitu
Sikap (Si) dan Persepsi Kontrol Perilaku (PKP) sedangkan Kepatuhan Syariah
(KSY) dan Norma Subjektif tidak dapat di mediasi oleh Niat (NA) Artinya,
hanya dua hipotesis yang diajukan tentang hal ini yang terbukti dan dua lainnya
juga tidak terbukti. Maknanya, niat sudah mampu dijadikan sebagai mediasi di
kalangan generasi milenial, akan tetapi belum sempurna.
B. Implikasi Penelitian
Implikasi yang dapat ditimbulkan dari kesimpulan di atas, antara lain, yaitu:
1. Jika generasi milenial hanya memperhatikan mudah atau sulitnya untuk
mengadopsi makanan kemasan halal dan perasaan suka atau tidaknya mereka
dalam mengadopsi makanan kemasan halal, maka mereka kemungkinannya tidak
bisa mengonsumsi makanan kemasan halal untuk konsumsi berkelanjutan. Hal
ini bisa berdampak kepada aktifitas penjualan produk makanan kemasan halal.
2. Sebagian generasi milenial menganggap bahwa dengan kepatuhan terhadap
syariah dan niat, maka perilaku adopsi yang mereka lakukan telah efisien,
artinya, generasi milenial harus meningkatkan kepatuhan mereka terhadap
syariah dan harus meningkatkan konsumsi makanan kemasan halal pihak
konsumsi berkelanjutan, jika hal ini tidak dilakukan maka generasi milenial tidak
akan terus mengonsumsi makanan kemasan halal yang di produksi oleh produsen
maupun penjual.
C. Saran
Berdasarkan pada implikasi di atas, maka dapat disarankan hal-hal sebagai
berikut, yaitu:
e. Disarankan kepada generasi milenial khususnya mahasiswa FEBI IAIN Bone
untuk lebih banyak memperhatikan makanan yang berlebel halal untuk di
konsumsi daripada yang tidak berlebel halal. Sikap kepatuhan syariah dalam
mengadopsi makanan kemasan halal harus tetap diutamakan dikuatkan pula
dengan niat yang kuat. Setiap muslim memiliki kewajiban untuk taat dan patuh
pada prinsip-prinsip Syariah. Ini merupakan ajaran Islam yang wajib
dilaksanakan. Jika seperti itu, maka mereka adalah generasi yang taat dan patuh
prinsip Syariah yang mana mempertimbangkan segala hal dalam melakukan
adopsi makanan kemasan halal untuk konsumsi berkelanjutan.
f. Hasil penelitian ini yang dituangkan dalam bentuk skripsi, masih memiliki
banyak kelemahan dari aspek teori, metode dan data yang digunakan sehingga
dalam mengambil kesimpulan belum sempurna sebagaimana diharapakan.
Karena itu, para peneliti selanjutnya diharpakan dapat membaca skripsi ini untuk
dilanjutkan, agar hasil dapat dijadikan sebagai panduan dalam mengembangkan
makanan kemasan halal untuk konsumsi berkelanjutan di daerah, khususnya di
Kabupaten Bone. Insya Allah, Amin Ya Rabbal Alamin.
belum ada yang melakukannya. Karena itu, skripsi ini hadir untuk membahas hal ini,
dan di sinilah letak bedanya dari hasil-hasil penelitian sebelumnya yaitu tambahan
satu variabel yaitu: Kepatuhan syariah. Dalam meneliti adopsi makanan kemasan
halal untuk konsumsi berkelanjutan digunakan pendekatan kuantitatif untuk aspek
metodologinya dan ekonomi Islam untuk aspek keilmuannya. Untuk mewujudkan
dua pendekatan ini, maka digunakan variabel niat sebagai variabel intervening
yang dijadikan sebagai ukuran dalam menetukan adopsi makanan kemasan
halal. Variabel niat ini memediasi kepatuhan syariah, sikap, norma subjektif dan
persepsi kontrol perilaku dalam menetukan adopsi makanan kemasan halal untuk
konsumsi berkelanjutan generasi milenial. Dalam membuktikan hal ini, maka
diusulkan tiga pertanyaan penelitian, yaitu: (1) Apakah kepatuhan syariah, sikap,
norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku berpengaruh secara langsung
terhadap niat dan adopsi kemasan halal?, (2) Apakah kepatuhan syariah, sikap, norma
subjektif dan persepsi kontrol perilaku berpengaruh secara tidak langsung terhadap
adopsi kemasan halal melalui mediasi niat?, (3) Bagaimana pengaruh langsung
kepatuhan syariah, sikap, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku
terhadap adopsi makanan kemasan halal? Dan (4) Bagaimana pengaruh tidak
langsung kepatuhan syariah, sikap, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku
terhadap adopsi makanan kemasan halal melalui mediasi niat?
Untuk menjawab ketiga pertanyaan penelitian tersebut dibutuhkan data
statistik yang dikumpulkan melalui instrumen angket dan dokumentasi sebagai
penguatan hasil penelitian. Data angket yang berhasil diisi oleh responden penelitian
sebanyak 200 buah. Artinya, sampel yang digunakan sebanyak 200. Data statistik
tersebut dianalisis dengan SEM dengan pendekatan PLS-Path Modeling melalui
aplikasi statistik Smart-PLS versi Profesional, dan hasilnya diiterprestasi dengan
teori perilaku konsumen muslim dan teori perilaku produsen muslim.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Variabel Kepatuhan Syariah (KSY) dan
Niat (NA) ternyata berpengaruh positif dan signifikan terhadap Adopsi Makanan
Kemasan Halal (PA), (2) Variabel Sikap (Si), Norma Subjektif (NS) dan Persepsi
Kontrol Peerilaku (PKP) ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Adopsi Makanan Kemasan Halal (PA), (3) Variabel Sikap (Si) dan Persepsi Kontrol
Perilaku (PKP) ternyata berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat (NA), (2)
Variabel Kepatuhan Syariah (KSY), Norma Subjektif (NS) ternyata tidak
berpengaruh secara signifikan Niat (NA), (4) Sikap (Si) dan Persepsi Kontrol
Perilaku) ternyata berpengaruh positif dan signifikan terhadap Adopsi Makanan
Kemasan Halal (PA) melalui mediasi Niat (NA), dan (5) Kepatuhan Syariah (KSY)
dan Norma Subjektif (NS) ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Adopsi Makanan Kemasan Halal (PA) melalui mediasi Niat (NA).
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat ditarik
kesimpulan dalam rangka untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dituangkan
pada Bab I dalam skripsi ini. Kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu:
1. Empat variabel yang diusulkan berpengaruh terhadap Niat (NA) pada pertanyaan
penelitian pada Bab I, yakni: Kepatuhan Syariah (KSY), Sikap (Si), Norma
Subjektif (NS) dan Persepsi Kontrol Perilaku (PKP), dan ternyata hanya dua
variabel yang terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat (NA)
yaitu: Persepsi Kontrol Perilaku (PKP) dan Sikap (Si). Maknanya, generasi
milenial hanya memperhatikan mudah atau sulitnya untuk mengadopsi makanan
kemasan halal dan perasaan suka atau tidaknya mereka dalam mengadopsi
makanan kemasan halal.
2. Pada pertanyaan penelitian selanjutnya pada Bab I, lima variabel yang diusulkan
berpengaruh terhadap Adopsi Makanan Kemasan Halal (PA) yakni: Niat (NA),
Kepatuhan Syariah (KSY), Sikap (Si), Norma Subjektif (NS) dan Persepsi
Kontrol Perilaku (PKP), dan ternyata hanya dua variabel, yakni Kepatuhan
Syariah (KSY) dan Niat (NA) yang terbukti berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Adopsi Makanan Kemasan Halal (PA). Sedangkan tiga variabel yang
lainnya, yakni Sikap (Si), Norma Subjektif (NS) dan Persepsi Kontrol Perilaku
(PKP) tidak terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap Adopsi
Makanan Kemasan Halal (PA). Artinya, hanya dua hipotesis yang diajukan
tentang hal ini, terbukti dan yang lainnya tidak terbukti. Maknanya, sebagian
3. generasi milenial patuh dan niat yang tinggi untuk mengadopsi makanan
kemasan halal.
4. Pada pertanyaan penelitian yang berikutnya pada Bab I, diusulkan Niat (NA)
dapat memediasi hubungan Kepatuhan Syariah (KSY), Sikap (Si), Norma
Subjektif (NS) dan Persepsi Kontrol Perilaku (PKP) dengan Adopsi Makanan
Kemasan Halal (PA), dan ternyata Niat (NA) dapat memediasi dua variabel yaitu
Sikap (Si) dan Persepsi Kontrol Perilaku (PKP) sedangkan Kepatuhan Syariah
(KSY) dan Norma Subjektif tidak dapat di mediasi oleh Niat (NA) Artinya,
hanya dua hipotesis yang diajukan tentang hal ini yang terbukti dan dua lainnya
juga tidak terbukti. Maknanya, niat sudah mampu dijadikan sebagai mediasi di
kalangan generasi milenial, akan tetapi belum sempurna.
B. Implikasi Penelitian
Implikasi yang dapat ditimbulkan dari kesimpulan di atas, antara lain, yaitu:
1. Jika generasi milenial hanya memperhatikan mudah atau sulitnya untuk
mengadopsi makanan kemasan halal dan perasaan suka atau tidaknya mereka
dalam mengadopsi makanan kemasan halal, maka mereka kemungkinannya tidak
bisa mengonsumsi makanan kemasan halal untuk konsumsi berkelanjutan. Hal
ini bisa berdampak kepada aktifitas penjualan produk makanan kemasan halal.
2. Sebagian generasi milenial menganggap bahwa dengan kepatuhan terhadap
syariah dan niat, maka perilaku adopsi yang mereka lakukan telah efisien,
artinya, generasi milenial harus meningkatkan kepatuhan mereka terhadap
syariah dan harus meningkatkan konsumsi makanan kemasan halal pihak
konsumsi berkelanjutan, jika hal ini tidak dilakukan maka generasi milenial tidak
akan terus mengonsumsi makanan kemasan halal yang di produksi oleh produsen
maupun penjual.
C. Saran
Berdasarkan pada implikasi di atas, maka dapat disarankan hal-hal sebagai
berikut, yaitu:
e. Disarankan kepada generasi milenial khususnya mahasiswa FEBI IAIN Bone
untuk lebih banyak memperhatikan makanan yang berlebel halal untuk di
konsumsi daripada yang tidak berlebel halal. Sikap kepatuhan syariah dalam
mengadopsi makanan kemasan halal harus tetap diutamakan dikuatkan pula
dengan niat yang kuat. Setiap muslim memiliki kewajiban untuk taat dan patuh
pada prinsip-prinsip Syariah. Ini merupakan ajaran Islam yang wajib
dilaksanakan. Jika seperti itu, maka mereka adalah generasi yang taat dan patuh
prinsip Syariah yang mana mempertimbangkan segala hal dalam melakukan
adopsi makanan kemasan halal untuk konsumsi berkelanjutan.
f. Hasil penelitian ini yang dituangkan dalam bentuk skripsi, masih memiliki
banyak kelemahan dari aspek teori, metode dan data yang digunakan sehingga
dalam mengambil kesimpulan belum sempurna sebagaimana diharapakan.
Karena itu, para peneliti selanjutnya diharpakan dapat membaca skripsi ini untuk
dilanjutkan, agar hasil dapat dijadikan sebagai panduan dalam mengembangkan
makanan kemasan halal untuk konsumsi berkelanjutan di daerah, khususnya di
Kabupaten Bone. Insya Allah, Amin Ya Rabbal Alamin.
Ketersediaan
| SFEBI20240025 | 25/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
25/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
