Penerapan Nilai Sipakatau, Sipakalebbi dan Sipakainge Dalam Membina Budaya Sekolah di SMA Negeri 24 Bone
Dahril/861082021015 - Personal Name
Tesis ini membahas tentang Penerapan nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan
Sipakainge dalam membina budaya sekolah di SMA Negeri 24 Bone. Permasalahan
yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana metode penerapan nilai
Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge dalam membina budaya sekolah di SMA
Negeri 24 Bone, bagaimana konstribusi nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge
dalam mewujudkan budaya sekolah di SMA Negeri 24 Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan
historis, Antropologi budaya, paedagogis serta sosiologi dan wawancara secara
langsung kepada berbagai pihak sekolah, yang terdiri dari Kepala sekolah, Wakil
kepala sekolah dan Guru serta Siswa untuk mengumpulkan data dan dokumentasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang metode penerapan nilai
Sipakatau, Sipakalebbi dan Sipakainge dalam membina budaya sekolah di SMA
Negeri 24 Bone. Selain itu, untuk mengetahui bagaimana konstribusi nilai Sipakatau,
Sipakalebbi, dan Sipakainge dalam mewujudkan budaya sekolah di SMA Negeri 24
Bone.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa metode yang digunakan
guru dalam menerapkan nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge dalam membina
budaya sekolah di SMA Negeri 24 Bone, diantaranya metode pembinaan melalui
nasihat, metode pembiasaan, metode teladan, dan metode pengawasan, selain itu
melahirkan banyak konstribusi nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge dalam
mewujudkan budaya sekolah di SMA Negeri 24 Bone. Hal ini tidak hanya dalam
lingkungan sekolah itu sendiri melainkan akan berdampak positif pada masyarakat
sekitarnya, hal ini dibuktikan dalam penelitian dari berbagai pihak, yakni para alumni,
ketua komite sekolah selaku mitra sekolah, tokoh agama, tokoh masyarakat yang menilai
hasil penerapannya dalam penegakan nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan
Sipakainge dalam membina budaya sekolah di SMA Negeri 24 Bone.
A. Simpulan
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian pada tesis ini, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Metode penerapan nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge di SMA
Negeri 24 Bone. Yakni Metode pembinaan melalui nasehat, Metode
pembiasaan, Metode ushwah atau teladan, Metode pengawasan yang menjadi
Penerapan nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge. akan tetapi masih
ada kendala-kendala diadapi oleh pihak sekolah itu sendiri, akan tetapi guru
mampu mengatasi melalui bimbingan serta motivasi kepada perserta dididk
untuk menjadi lebih baik. Terutama dalam berbicara, bertindak, dan
sebagainya, serta guru merasa memiliki tanggung jawab penuh untuk
menanamkan nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge dan ini menjadi
budaya sehari-hari dalam lingkungan sekolah sehingga nilai Sipakatau,
Sipakalebbi, dan Sipakainge akan terterah pada jiwa peserta didik yang akan
cinta yang namanya budaya itu sendiri. Dengan adanya penerapan nilai
Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge di SMA Negeri 24 Bone sudah menjadi
kewajiban dalam struktur sekolah dikarenakan adanya komitmen kepala
sekolah dan guru untuk menerapkan budaya tersebut, agar peserta didik
nantinya menjadi manusia-manusia yang tidak jauh dari budayanya sendiri
misalnya, budaya Mappatabe, budaya salam antar sesama,budaya jabat
tangan antar sesama, penerapan inilah yang dijunjung tinggi di SMA Negeri
24 Bone untuk melahirkan generasi-generasi yang memahami adat dan
budaya itu sendiri
92
2. Konstribusi nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge di SMA Negeri 24
Bone. Melahirkan generasi – generasi yang berpegang teguh pada konsep
Ada Tongeng, Lempu, Getteng, Mappesona yang dapat memberikan dampak
positif, baik kepala sekolah, guru, dan terkhusus pada peserta didik maupun
setiap warga sekolah, karena merasa memiliki rasa tanggung jawab bersama
dalam membimbing dan memotivasi peserta didiknya untuk mendapatkan hasil
di setiap pembelajaran apalagi nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge
akan menjadi salah satu tujuan yang ingin kita terapkan bersama dalam
lingkungan sekolah.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian di atas penulis memberikan saran terkait
dengan penerapan nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge dalam membina
budaya sekolah.
1. Diharapkan kepada seluruh warga sekolah agar tetap bekerja sama khususnya
dalam pengembangan dir dan pemahaman budaya kepada peserta didik
karena gurulah yang menjadi ujung tombak dalam pembentukan moral
peserta didik itu sendiri, khususnya nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan
Sipakainge
2. Diharapkan kepada unsur sekolah dan mitra sekolah adalah komite untuk
membantu guru dalam penanaman sifat kepada peserta didik. Agar dalam
bimbingannya dapat berjalan dengan baik, khususnya pengembanagan
akhlak, etika, moral yang kita istilahkan dalam bahasa bugis adalah
Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge.
3. Diarapkan kepada seluru guru dan setiap warga sekolah, komite, orang tua,
tetap terjalin kerjasama, supaya tetap mendidik anak kearah yang lebih baik,
yakni memiliki etika, moral, dan karakter supaya nilai yang terkandung
dalam Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge, menjadi acuan dalam
bertindak, maupun berucap sebagai acuan dalam hidup bermasyarakat
khususnya di daerah Bugis Bone.
Sipakainge dalam membina budaya sekolah di SMA Negeri 24 Bone. Permasalahan
yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana metode penerapan nilai
Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge dalam membina budaya sekolah di SMA
Negeri 24 Bone, bagaimana konstribusi nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge
dalam mewujudkan budaya sekolah di SMA Negeri 24 Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan
historis, Antropologi budaya, paedagogis serta sosiologi dan wawancara secara
langsung kepada berbagai pihak sekolah, yang terdiri dari Kepala sekolah, Wakil
kepala sekolah dan Guru serta Siswa untuk mengumpulkan data dan dokumentasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang metode penerapan nilai
Sipakatau, Sipakalebbi dan Sipakainge dalam membina budaya sekolah di SMA
Negeri 24 Bone. Selain itu, untuk mengetahui bagaimana konstribusi nilai Sipakatau,
Sipakalebbi, dan Sipakainge dalam mewujudkan budaya sekolah di SMA Negeri 24
Bone.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa metode yang digunakan
guru dalam menerapkan nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge dalam membina
budaya sekolah di SMA Negeri 24 Bone, diantaranya metode pembinaan melalui
nasihat, metode pembiasaan, metode teladan, dan metode pengawasan, selain itu
melahirkan banyak konstribusi nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge dalam
mewujudkan budaya sekolah di SMA Negeri 24 Bone. Hal ini tidak hanya dalam
lingkungan sekolah itu sendiri melainkan akan berdampak positif pada masyarakat
sekitarnya, hal ini dibuktikan dalam penelitian dari berbagai pihak, yakni para alumni,
ketua komite sekolah selaku mitra sekolah, tokoh agama, tokoh masyarakat yang menilai
hasil penerapannya dalam penegakan nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan
Sipakainge dalam membina budaya sekolah di SMA Negeri 24 Bone.
A. Simpulan
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian pada tesis ini, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Metode penerapan nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge di SMA
Negeri 24 Bone. Yakni Metode pembinaan melalui nasehat, Metode
pembiasaan, Metode ushwah atau teladan, Metode pengawasan yang menjadi
Penerapan nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge. akan tetapi masih
ada kendala-kendala diadapi oleh pihak sekolah itu sendiri, akan tetapi guru
mampu mengatasi melalui bimbingan serta motivasi kepada perserta dididk
untuk menjadi lebih baik. Terutama dalam berbicara, bertindak, dan
sebagainya, serta guru merasa memiliki tanggung jawab penuh untuk
menanamkan nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge dan ini menjadi
budaya sehari-hari dalam lingkungan sekolah sehingga nilai Sipakatau,
Sipakalebbi, dan Sipakainge akan terterah pada jiwa peserta didik yang akan
cinta yang namanya budaya itu sendiri. Dengan adanya penerapan nilai
Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge di SMA Negeri 24 Bone sudah menjadi
kewajiban dalam struktur sekolah dikarenakan adanya komitmen kepala
sekolah dan guru untuk menerapkan budaya tersebut, agar peserta didik
nantinya menjadi manusia-manusia yang tidak jauh dari budayanya sendiri
misalnya, budaya Mappatabe, budaya salam antar sesama,budaya jabat
tangan antar sesama, penerapan inilah yang dijunjung tinggi di SMA Negeri
24 Bone untuk melahirkan generasi-generasi yang memahami adat dan
budaya itu sendiri
92
2. Konstribusi nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge di SMA Negeri 24
Bone. Melahirkan generasi – generasi yang berpegang teguh pada konsep
Ada Tongeng, Lempu, Getteng, Mappesona yang dapat memberikan dampak
positif, baik kepala sekolah, guru, dan terkhusus pada peserta didik maupun
setiap warga sekolah, karena merasa memiliki rasa tanggung jawab bersama
dalam membimbing dan memotivasi peserta didiknya untuk mendapatkan hasil
di setiap pembelajaran apalagi nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge
akan menjadi salah satu tujuan yang ingin kita terapkan bersama dalam
lingkungan sekolah.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian di atas penulis memberikan saran terkait
dengan penerapan nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge dalam membina
budaya sekolah.
1. Diharapkan kepada seluruh warga sekolah agar tetap bekerja sama khususnya
dalam pengembangan dir dan pemahaman budaya kepada peserta didik
karena gurulah yang menjadi ujung tombak dalam pembentukan moral
peserta didik itu sendiri, khususnya nilai Sipakatau, Sipakalebbi, dan
Sipakainge
2. Diharapkan kepada unsur sekolah dan mitra sekolah adalah komite untuk
membantu guru dalam penanaman sifat kepada peserta didik. Agar dalam
bimbingannya dapat berjalan dengan baik, khususnya pengembanagan
akhlak, etika, moral yang kita istilahkan dalam bahasa bugis adalah
Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge.
3. Diarapkan kepada seluru guru dan setiap warga sekolah, komite, orang tua,
tetap terjalin kerjasama, supaya tetap mendidik anak kearah yang lebih baik,
yakni memiliki etika, moral, dan karakter supaya nilai yang terkandung
dalam Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge, menjadi acuan dalam
bertindak, maupun berucap sebagai acuan dalam hidup bermasyarakat
khususnya di daerah Bugis Bone.
Ketersediaan
| 861082021015 | 33/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
33/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Tesis PAI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
