Skripsi ini membahas Urgensi Penerapan Metode Uswatun Hasanah dalam Pendidikan Keluarga di Kelurahan Pancaitana. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode uswatun hasanah dalam pendidikan keluarga di Kelurahan Pancaitana dan untuk memetakan kendala-kendala penerapan metode uswatun hasanah dalam pendidikan keluarga di Kelurahan Pancaitana.rn Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yang menjadi sumber data atau informan dalam penelitian ini berjumlah 6 (enam) warga Kelurahan Pancaitana. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode wawancara langsung kepada masyarakat Kelurahan Pancaitana terkait dengan penerapan metode uswatun hasanah dalam pendidikan keluarga.rnHasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan secara keseluruhan sama. Karena masyarakat di Kelurahan Pancaitana secara umum belum mengetahui makna metode uswatun hasanah, dalam artian orang tua tidak memahami bahwa posisi yang diemban adalah selaku sosok, figur atau yang menjadi teladan bagi anak-anaknya. Karena pemahaman orang tua bahwa yang dijadikan sebagai teladan hanyalah Rasulullah saw. sehingga orang tua tidak merasa bahwa dirinya juga akan dijadikan contoh bagi anak-anaknya. Jadi seolah-olah orang tua bertindak semaunya tanpa memikirkan perbuatan yang dilakukan suatu yang saat akan ditirukan atau akan dicontohkan oleh anak-anaknya. Karena orang tua merupakan figur, contoh atau teladan terutama bapak yang menjadi pemimpin atau imam dalam keluarga tersebut. Adapun kendala-kendala yang dihadapi seperti kurangnnya pemahaman anak muda mengenai tujuan dari pernikahan, kedudukan suami, kedudukan istri serta kewajiban orang tua terhadap anak, Kurangnya kesadaran anak akan posisi dalam keluarga juga dapat menjadi kendala dalam penerapan metode uswatun hasanah, karena seakan anak yang ingin mengatur hal-hal yang berkaitan dengan keluarga atau dengan kata lain bertindak selaku raja dalam keluarga, dan orang tua kurang bisa mengotrol amarah, sehingga ketika ingin melakukan sebuah pertengkaran maka serta merta mereka bertengkar dihadapan anak-anaknya. rnOleh karena itu, sebaiknya di Kelurahan Pancaitana secara keseluruhan menerapkan metode uswatun hasanah dalam pendidikan keluarga. Agar dalam keluarga terdapat figur atau seseorang yang dapat dicontoh dan juga menjadikan masyarakat di Kelurahan Pancaitana menjadi lebih baik lagi.rnA.SimpulanrnBerdasarkan uraian pada bab pembahasan, maka penulis dapat mengemukakan simpulan dari hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan yaitu:rn1.Metode uswatun hasanah di Kelurahan Pancaitana belum diterapkan. Karena pemahaman orang tua tentang metode uswatun hasanah masih awam atau masih minim. Terlebih lagi kebanyakan masyarakat di Kelurahan Pancaitana menikah muda, dan tanpa mengetahui tujuan menikah terlebih dahulu.rn2.Kendala-kendala yang dihadapi oleh orang tua dalam menerapkan metode uswatun hasanah. Seperti kurang pemahaman pra pengantin atau calon pengantin tentang tujuan pernikahan, dan kurangnya pemahaman orang tua akan metode uswatun hasanah sehingga secara tidak sadar orang tua bahwa posisinya dijadikan contoh, figur dan tauladan bagi anak-anaknya.rnB.ImplikasirnBerdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan:rn1.Untuk masyarakat khususnya yang belum menikah di Kelurahan Pancaitana, sebaiknya sebelum melangsungkan pernikahan terlebih dahulu mendidik diri sendiri agar tertanam karaktek yang baik atau mulia.rn2.Untuk masyarakat yang telah menikah atau telah membina keluarga di Kelurahan Pancaitana, ketika merasa kurang memahami metode uswatun hasanah baiknya mengikuti majelis-majelis yang diselenggarakan oleh pemerintah, seperti majelis ta’lim agar memahami sehingga dapat menerapkan dalam pendidikan keluarganya.rn rnrnrnrnrn

ST20170057

Tersedia