Penelitian ini membahas tentang tudang sipulung sebagai media komunikasi
masyarakat dalam kehidupan sosial keagamaan di Desa Awang Cenrana Kecamatan
Cenrana Kabupaten Bone. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran tudang
sipulung sebagai media komunikasi masyarakat serta kontribusi pelaksanaan tudang
sipulung dalam menyelesaikan masalah sosial keagamaan masyarakat di Desa Awang
Cenrana Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif
(Qualitatif Research). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan komunikasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data
kualitatif yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menegaskan bahwa 1) Peran tudang sipulung sebagai media
komunikasi masyarakat di Desa Awang Cenrana Kecamatan Cenrana Kabupaten
Bone, dapat dilihat dari beberapa aspek yakni pertama, aspek efektivitas tudang
sipulung sebagai wadah dalam menyelesaikan suatu perkara dengan tujuan untuk
mencari solusi atas suatu permasalahan yang ada untuk mencapai kesepakatan
bersama yang berdasarkan atas pemenuhan kepentingan bersama; kedua aspek
efisiensi tudang sipulung sebagai sarana informasi bagi masyarakat; ketiga aspek
kongkrit tudang sipulung merupakan media komunikasi tradisional antara pemerintah
dan masyarakat dalam merumuskan program dan kebijakan; keempat aspek motivatif
tudang sipulung menjadi penggerak masyarakat untuk menyelenggarakan
musyawarah untuk mecapai suatu kesepakatan; 2) Kontribusi pelaksanaan tudang
sipulung dalam menyelesaikan masalah sosial keagamaan masyarakat di Desa Awang
Cenrana Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone meliputi 1) Tudang sipulung dapat
memberikan pemahaman kepada masyarakat guna menerima kebenaran dalam
beragama melalui perayaan hari besar keagamaan seperti maulid, isra mi’raj dan
pengajian; 2) Tudang sipulung dapat menjadikan masyarakat memiliki ketaatan dalam
beragama; 3) Tudang sipulung memberikan tipe kepribadian kepada masyarakat yang
menyangkut keteguhan, ketegasan, perbuatan lurus, perkataan jujur, saling
menghargai serta berserah diri kepada sang Pencipta.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Peran tudang sipulung sebagai media komunikasi masyarakat di Desa Awang
Cenrana Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone, dapat dilihat dari beberapa aspek
yakni pertama, aspek efektivitas tudang sipulung sebagai wadah dalam
menyelesaikan suatu perkara dengan tujuan untuk mencari solusi atas suatu
permasalahan yang ada untuk mencapai kesepakatan bersama yang berdasarkan
atas pemenuhan kepentingan bersama; kedua aspek efisiensi tudang sipulung
sebagai sarana informasi bagi masyarakat; ketiga aspek kongkrit tudang sipulung
merupakan media komunikasi tradisional antara pemerintah dan masyarakat
dalam merumuskan program dan kebijakan; keempat aspek motivatif tudang
sipulung menjadi penggerak masyarakat untuk menyelenggarakan musyawarah
untuk mecapai suatu kesepakatan.
2. Kontribusi pelaksanaantudang sipulungdalam menyelesaikan masalah sosial
keagamaan masyarakat di Desa Awang Cenrana Kecamatan Cenrana Kabupaten
Bone meliputi 1) Tudang sipulung dapat memberikan pemahaman kepada
masyarakat guna menerima kebenaran dalam beragama melalui perayaan hari
besar keagamaan seperti maulid, isra mi’raj dan pengajian; 2) Tudang sipulung
dapat menjadikan masyarakat memiliki ketaatan dalam beragama; 3)Tudang
sipulung memberikan tipe kepribadian kepada masyarakat yang menyangkut
keteguhan, ketegasan, perbuatan lurus, perkataan jujur, saling menghargai serta
berserah diri kepada sang Pencipta.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai tradisi tudang sipulung terhadap
pendapatan petani padi, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat agar tetap melalukan tradisi tudang sipulung dalam
menyelesaikan suatu permasalahan, karena tudang sipulung merupakan wadah
tradisional dalam berkomunikasi secara kelompok yang perlu dilestarikan secara
turun-temurun.
2. Peneliti selanjutnya yaitu mencari sumber referensi yang lebih terkait dengan
tudang sipulung dan menambah jumlah informan untuk memperoleh data atau
informasi yang lebih akurat.

SFUD20220080

80/2022

Perpustakaan Pusat

Tersedia