Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran IPAS Kelas V SDN 26 Watang Palakka Kabupaten Bone
Syarianah/862322021039 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa
pada pembelajaran IPAS sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Group Investigation (GI); (2) Mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa setelah
diterapkan model GI; (3) Mengetahui pengaruh model GI terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa kelas V SDN 26 Watang Palakka Kabupaten Bone. Jenis
penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode Quasi-Experimental Design
menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design yang dilakukan di
SDN 26 Watang Palakka Kabupaten Bone pada kelas V dengan jumlah populasi 40
siswa yang dibagi menjadi dua kelompok, 20 siswa kelas eksperimen dan 20 siswa
kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan tes berpikir kritis. Analisis
data dilakukan dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial menggunakan
Program SPSS versi 27. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum penerapan
model GI, rata-rata nilai pretest kelas eksperimen sebesar 61,30 dan kelas kontrol
sebesar 54,45. Setelah perlakuan, rata-rata nilai posttest kelas eksperimen
meningkat menjadi 83,15, sedangkan kelas kontrol hanya mencapai 69,15.
Berdasarkan uji independent sample t-test diperoleh nilai signifikansi (Sig. 2-tailed)
sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara kelompok
eksperimen dan kontrol. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan model GI terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan
sebelumnya tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada
Pembelajaran IPAS Kelas V SDN 26 Watang Palakka Kabupaten Bone”, maka
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Sebelum diterapkannya model pembelajaran Group Investigation (GI),
kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPAS di SDN 26
Watang Palakka masih berada pada kategori rendah. Hal tersebut
tercermin dari hasil pretest yang menunjukkan rata-rata nilai sebesar 55,73
pada kelas eksperimen dan 54,13 pada kelas kontrol.
2. Setelah penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI), terjadi
peningkatan yang signifikan pada kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil
posttest memperlihatkan bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen meningkat
menjadi 82,26 dengan kategori tinggi, sedangkan kelas kontrol yang
menggunakan metode konvensional hanya mencapai rata-rata 69,66
dengan kategori sedang. Data ini mengindikasikan bahwa model GI lebih
efektif
dibandingkan
metode
pembelajaran
konvensional
dalam
mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, dan temuan
yang diperoleh selama proses pelaksanaan penelitian, maka peneliti
memberikan saran-saran berikut dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian
selanjutnya yang serupa dapat berjalan lebih baik dan memberikan dampak
maksimal dalam dunia pendidikan:
1. Disarankan kepada guru untuk dapat mengajar dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, karena model ini
terbukti dapat mendorong siswa lebih aktif, kolaboratif, dan analitis
dalam memahami materi pembelajaran.
2. Sebaiknya guru lebih kreatif dalam memilih dan mengembangkan
model pembelajaran yang menarik dan interaktif, seperti GI, agar
siswa memiliki ruang untuk mengeksplorasi dan mengembangkan
kemampuan berpikir tingkat tingginya. Dengan demikian, proses
pembelajaran tidak hanya bersifat konvensional dan satu arah, tetapi
menjadi lebih bermakna dan partisipatif.
3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian
dengan durasi waktu yang lebih panjang serta memperluas cakupan
materi atau jenjang pendidikan yang berbeda, agar hasil penelitian
mengenai efektivitas model pembelajaran GI dapat lebih mendalam
dan bervariasi.
pada pembelajaran IPAS sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Group Investigation (GI); (2) Mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa setelah
diterapkan model GI; (3) Mengetahui pengaruh model GI terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa kelas V SDN 26 Watang Palakka Kabupaten Bone. Jenis
penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode Quasi-Experimental Design
menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design yang dilakukan di
SDN 26 Watang Palakka Kabupaten Bone pada kelas V dengan jumlah populasi 40
siswa yang dibagi menjadi dua kelompok, 20 siswa kelas eksperimen dan 20 siswa
kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan tes berpikir kritis. Analisis
data dilakukan dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial menggunakan
Program SPSS versi 27. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum penerapan
model GI, rata-rata nilai pretest kelas eksperimen sebesar 61,30 dan kelas kontrol
sebesar 54,45. Setelah perlakuan, rata-rata nilai posttest kelas eksperimen
meningkat menjadi 83,15, sedangkan kelas kontrol hanya mencapai 69,15.
Berdasarkan uji independent sample t-test diperoleh nilai signifikansi (Sig. 2-tailed)
sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara kelompok
eksperimen dan kontrol. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan model GI terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan
sebelumnya tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada
Pembelajaran IPAS Kelas V SDN 26 Watang Palakka Kabupaten Bone”, maka
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Sebelum diterapkannya model pembelajaran Group Investigation (GI),
kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPAS di SDN 26
Watang Palakka masih berada pada kategori rendah. Hal tersebut
tercermin dari hasil pretest yang menunjukkan rata-rata nilai sebesar 55,73
pada kelas eksperimen dan 54,13 pada kelas kontrol.
2. Setelah penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI), terjadi
peningkatan yang signifikan pada kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil
posttest memperlihatkan bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen meningkat
menjadi 82,26 dengan kategori tinggi, sedangkan kelas kontrol yang
menggunakan metode konvensional hanya mencapai rata-rata 69,66
dengan kategori sedang. Data ini mengindikasikan bahwa model GI lebih
efektif
dibandingkan
metode
pembelajaran
konvensional
dalam
mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, dan temuan
yang diperoleh selama proses pelaksanaan penelitian, maka peneliti
memberikan saran-saran berikut dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian
selanjutnya yang serupa dapat berjalan lebih baik dan memberikan dampak
maksimal dalam dunia pendidikan:
1. Disarankan kepada guru untuk dapat mengajar dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, karena model ini
terbukti dapat mendorong siswa lebih aktif, kolaboratif, dan analitis
dalam memahami materi pembelajaran.
2. Sebaiknya guru lebih kreatif dalam memilih dan mengembangkan
model pembelajaran yang menarik dan interaktif, seperti GI, agar
siswa memiliki ruang untuk mengeksplorasi dan mengembangkan
kemampuan berpikir tingkat tingginya. Dengan demikian, proses
pembelajaran tidak hanya bersifat konvensional dan satu arah, tetapi
menjadi lebih bermakna dan partisipatif.
3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian
dengan durasi waktu yang lebih panjang serta memperluas cakupan
materi atau jenjang pendidikan yang berbeda, agar hasil penelitian
mengenai efektivitas model pembelajaran GI dapat lebih mendalam
dan bervariasi.
Ketersediaan
| STAR20250285 | 285/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
285/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
