Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Pembiasaan Budaya Lokal Berbahasa Bugis di SD Inpres 12/79 Macanang
Tri Wirdani/862312021071 - Personal Name
Skripsi ini
membahas
tentang Strategi Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Pembiasaan Budaya Lokal Berbahasa Bugis di SD Inpres 12/79
Macanang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Pembiasaan Budaya Lokal
Berbahasa Bugis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis dan
psikologis. Dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara
dan dokumentasi. Selanjutnya, menggunakan teknik analisis data berupa reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa strategi yang dibuat dan dilakukan oleh kepala sekolah di SD Inpres 12/79
Macanang sudah cukup efektif dalam menanamkan dan mengembangkan
pembiasaan berbahasa Bugis siswa karena adanya satu hari yang ditetapkan untuk
full menggunakan bahasa Bugis menjadi jembatan bagi siswa dalam mengasah
bahasa Bugis sebagai bahasa daerahnya. Namun, meskipun strategi yang dibuat
sudah bagus tetapi pengimplementasiannya juga harus berjalan dengan
semestinya, melihat hal tersebut di SD Inpres 12/79 Macanang masih
membutuhkan kesadaran yang lebih dalam menerapkan program ini, karena
terkadang masih ada saja guru atau siswa meskipun sudah tahu akan pelaksanaan
program tersebut setiap hari rabu tapi tetap masih tidak mengikuti program
tersebut, jika dibarengi kesadaran penuh akan pelaksanaan program ini maka hasil
dari strategi ini akan menghasilkan dampak yang lebih nyata dalam peningkatan
pembiasaan budaya lokal berbahasa Bugis di SD Inpres 12/79 Macanang.
A. Kesimpulan
1. Strategi kepala sekolah di SD Inpres 12/79 Macanang untuk
pengembangan budaya lokal berbahasa Bugis dilakukan dengan strategi
yang sudah diatur bersama pihak-pihak yang terkait seperti guru dan
staf di sekolah, strategi yang dilakukan yakni dengan menerapkan
sebuah program “sipakalebbi siap pakai bahasa ibu”, dalam hal strategi
ini dimulai dari formulasi strategi yakni perencanaan strategi ini, setelah
itu implementasi strategi berupa penerapan strategi yang telah
direncanakan
yakni
pelaksanaannya
pada
hari
rabu,
dalam
pelaksanaannya sudah berjalan dengan cukup baik, namun masih ada
siswa yang belum atau acuh tak acuh dalam pelaksanaannya, dan yang
terakhir dalam hal strategi adalah evaluasi terkait hasil yang telah
didapatkan dari pelaksanaan yang telah dilakukan.
2. Peningkatan pembiasaan budaya lokal berbahasa Bugis di SD Inpres
12/79 Macanang dilakukan melalui salah satu program yaitu
“sipakalebbi siap pakai bahasa ibu” yang direliasasikan pada setiap hari
rabu, jadi dihari itu semua siswa harus menggunakan bahasa Bugis
dalam semua kegiatannya mulai dari datang ke sekolah hingga pulang
ke rumah. Dalam hal ini tentunya sangat dibutuhkan peran serta para
guru jadi guru juga turut serta dalam penggunaan bahasa Bugis di hari
rabu tersebut, semua mata pelajaran dihari itu diwajibkan menggunakan
bahasa Bugis dalam proses pembelajarannya. Untuk mencapai hasil
terbaik dalam program ini dibutuhkan faktor dorongan dan pengaruh
dari dalam diri sendiri seperti motivasi dan keinginan yang kuat serta
faktor dari luar seperti lingkungan keluarga dan masyarakat.
3. Strategi kepala sekolah dalam peningkatan pembiasaan budaya lokal
berbahasa Bugis di SD Inpres 12/79 Macanang ditujukan untuk
meningkatkan kemampuan berbahasa Bugis siswa sebagai bentuk
menjunjung tinggi dan tidak melupakan bahasa ibu atau bahasa daerah
sendiri ditengan era perkembangan zaman yang semakin pesat. Dengan
adanya penerapan program “sipakalebbi siap pakai bahasa ibu” di
sekolah setiap hari rabu akan membuka cakrawala pengetahuan siswa
dalam hal berbahasa Bugis, karena masih banyak siswa yang dalam
kesehariaanya hanya mendengarkan pengucapan bahasa Indonesia, jadi
sebagai kepala sekolah dan guru-guru sudah seharusnya menumbuhkan
kembali rasa ingin tahu dan belajarnya siswa akan penggunaan bahasa
Bugis.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mempunyai implikasi
berupa saran kepada pihak-pihak terkait, adapun saran penulis yakn :
1. Hendaknya guru lebih taat lagi terkait aturan program ini, jika guru
taat maka siswa akan lebih tersadar untuk ikut serta secara aktif dalam
program “sipakalebbi siap pakai bahasa ibu” ini.
2. Hendaknya lebih banyak lagi poster-poster mendidik yang
menggunakan bahasa Bugis dan ditempel di dinding sekolah, hal ini
bisa menjadi penguat tambahan bagi siswa dalam menumbuhkan
semangat belajarnya.
3. Hendaknya ada peran lebih orang tua dalam mengenalkan penggunaan
bahasa Bugis kepada anaknya sebagai bentuk pelestarian Bahasa
daerah kita.
membahas
tentang Strategi Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Pembiasaan Budaya Lokal Berbahasa Bugis di SD Inpres 12/79
Macanang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Pembiasaan Budaya Lokal
Berbahasa Bugis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis dan
psikologis. Dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara
dan dokumentasi. Selanjutnya, menggunakan teknik analisis data berupa reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa strategi yang dibuat dan dilakukan oleh kepala sekolah di SD Inpres 12/79
Macanang sudah cukup efektif dalam menanamkan dan mengembangkan
pembiasaan berbahasa Bugis siswa karena adanya satu hari yang ditetapkan untuk
full menggunakan bahasa Bugis menjadi jembatan bagi siswa dalam mengasah
bahasa Bugis sebagai bahasa daerahnya. Namun, meskipun strategi yang dibuat
sudah bagus tetapi pengimplementasiannya juga harus berjalan dengan
semestinya, melihat hal tersebut di SD Inpres 12/79 Macanang masih
membutuhkan kesadaran yang lebih dalam menerapkan program ini, karena
terkadang masih ada saja guru atau siswa meskipun sudah tahu akan pelaksanaan
program tersebut setiap hari rabu tapi tetap masih tidak mengikuti program
tersebut, jika dibarengi kesadaran penuh akan pelaksanaan program ini maka hasil
dari strategi ini akan menghasilkan dampak yang lebih nyata dalam peningkatan
pembiasaan budaya lokal berbahasa Bugis di SD Inpres 12/79 Macanang.
A. Kesimpulan
1. Strategi kepala sekolah di SD Inpres 12/79 Macanang untuk
pengembangan budaya lokal berbahasa Bugis dilakukan dengan strategi
yang sudah diatur bersama pihak-pihak yang terkait seperti guru dan
staf di sekolah, strategi yang dilakukan yakni dengan menerapkan
sebuah program “sipakalebbi siap pakai bahasa ibu”, dalam hal strategi
ini dimulai dari formulasi strategi yakni perencanaan strategi ini, setelah
itu implementasi strategi berupa penerapan strategi yang telah
direncanakan
yakni
pelaksanaannya
pada
hari
rabu,
dalam
pelaksanaannya sudah berjalan dengan cukup baik, namun masih ada
siswa yang belum atau acuh tak acuh dalam pelaksanaannya, dan yang
terakhir dalam hal strategi adalah evaluasi terkait hasil yang telah
didapatkan dari pelaksanaan yang telah dilakukan.
2. Peningkatan pembiasaan budaya lokal berbahasa Bugis di SD Inpres
12/79 Macanang dilakukan melalui salah satu program yaitu
“sipakalebbi siap pakai bahasa ibu” yang direliasasikan pada setiap hari
rabu, jadi dihari itu semua siswa harus menggunakan bahasa Bugis
dalam semua kegiatannya mulai dari datang ke sekolah hingga pulang
ke rumah. Dalam hal ini tentunya sangat dibutuhkan peran serta para
guru jadi guru juga turut serta dalam penggunaan bahasa Bugis di hari
rabu tersebut, semua mata pelajaran dihari itu diwajibkan menggunakan
bahasa Bugis dalam proses pembelajarannya. Untuk mencapai hasil
terbaik dalam program ini dibutuhkan faktor dorongan dan pengaruh
dari dalam diri sendiri seperti motivasi dan keinginan yang kuat serta
faktor dari luar seperti lingkungan keluarga dan masyarakat.
3. Strategi kepala sekolah dalam peningkatan pembiasaan budaya lokal
berbahasa Bugis di SD Inpres 12/79 Macanang ditujukan untuk
meningkatkan kemampuan berbahasa Bugis siswa sebagai bentuk
menjunjung tinggi dan tidak melupakan bahasa ibu atau bahasa daerah
sendiri ditengan era perkembangan zaman yang semakin pesat. Dengan
adanya penerapan program “sipakalebbi siap pakai bahasa ibu” di
sekolah setiap hari rabu akan membuka cakrawala pengetahuan siswa
dalam hal berbahasa Bugis, karena masih banyak siswa yang dalam
kesehariaanya hanya mendengarkan pengucapan bahasa Indonesia, jadi
sebagai kepala sekolah dan guru-guru sudah seharusnya menumbuhkan
kembali rasa ingin tahu dan belajarnya siswa akan penggunaan bahasa
Bugis.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mempunyai implikasi
berupa saran kepada pihak-pihak terkait, adapun saran penulis yakn :
1. Hendaknya guru lebih taat lagi terkait aturan program ini, jika guru
taat maka siswa akan lebih tersadar untuk ikut serta secara aktif dalam
program “sipakalebbi siap pakai bahasa ibu” ini.
2. Hendaknya lebih banyak lagi poster-poster mendidik yang
menggunakan bahasa Bugis dan ditempel di dinding sekolah, hal ini
bisa menjadi penguat tambahan bagi siswa dalam menumbuhkan
semangat belajarnya.
3. Hendaknya ada peran lebih orang tua dalam mengenalkan penggunaan
bahasa Bugis kepada anaknya sebagai bentuk pelestarian Bahasa
daerah kita.
Ketersediaan
| STAR20250293 | 293/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
293/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
